Langkah pertama dalam melakukan proses audit yaitu dengan meminta dokumen
yang dibutuhkan. Setelah mengkonfirmasi bahwa auditor akan mendatangi client,
maka auditor meminta dokumen yang dibutuhkan terkait kebutuhan audit.
Auditor akan mengundang manajemen senior, staff administrasi utama, general affair
dari pihak client dalam rapat terbuka. Dalam rapat ini, auditor akan mempresentasikan
ruang lingkup audit atau audit scome, waktu pelaksanaan audit dan masalah lain yang
sekiranya berkatan dengan prose audit.
D. Kerja Lapangan
Auditor akan mengambil informasi yang dikumpulkan melalui rapat terbuka dan
menggunakannya untuk mewujudkan Rencana Audit.
Kerja lapangan ini kemudian dilaksanakan dengan berkomunikasi terlebih dulu dengan
anggota staf dan meninjau prosedur serta proses audit. Auditor akan menguji kepatuhan client
terkait dengan pencatatan dan pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAK.
Kontrol internal akan dievaluasi untuk memastikan bahwa hal tersebut benar-benar
dijalankan secara nyata dan memadai. Pihak auditor juga akan mendiskusikan suatu masalah
ketika masalah tersebut muncul pada client. Hal tersebut untuk memberikan kesempatan pada
client agar dapat memberikan feedback.
Pada tahap ini telah dilakukan survey pendahuluan dan telah diselesaikan
program audit. Bagian dari rencana strategis mencakup:
1. Kebutuhan pegawai
Bila staf audit yang ada tidak memilikikeahlian khusus, maka harus didapat dari
sumber di luar perusahaan.
3. Pengorganisasian sifat audit
Harus diidentifikasi sebagai rencana berbentuk ramping atau geuk (banyak lapisan
supervisi) tergantung pada kompleksitas kerja dan rentang kontrol yang
dibutuhkan.
4. Wewenang dan tanggung jawab
Mencakup alur wewenang yang berkaitan dan secara khusus menggambarkan otoritas
yang didelegasikan ke setiap lini staf dalam tim audit
a. Observasi
b. Konfirmasi
c. Verifikasi
d. Investigasi
e. Analisis
f. Evaluasi
8. Merode pendokumentasian
Bagian ini melibatkan akumulasi bahan bukti dan penyiapan kertas kerja.
9. Penyiapan laporan
Struktur laporan dirancang pada awal proses audit, seperti survey pendahuluan
yang sudah mengidentifikasi arah audit dan beberapa indikasi yang akan menjadi
temuan.
10. Rencana kontinjensi
Rencana harus memuat kondisi terbaik yang bisa dicapai, yang biasa, dan yang
terburuk.
1. Tujuan Operasi
2. Prosedur Operasi
3. Tujuan Audit
4. Prosedur Operasi
Pekerjaan Lapangan 2
A. Audit Fungsional
Audit fungsional (functional audit) adalah audit yang mengikuti proses dari awal
hingga akhir, melintasi lini organisasi. Audit ini bertujuan untuk menentukan seberapa
baik fungsi- fungsi dalam organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama. Audit
fungsional memiliki kesulitan khusus karena luas dan cakupannya. Audit fungsional
yang bernilai bagi sebuah organisasi mencakup audit atas:
Pemesanan, penerimaan, pembayaran bahan baku dan perlengkapan.
Pengiriman langsung perlengkapan atau jasa ke departemen pengguna.
Formulasi anggaran.
Fungsi-fungsi pemasaran
Evaluasi
Intinya, auditor internal ingin menetukan tiga hal dalam audit atas program.
Dalam sektor swasta pencapaian umumnya diukur dalam pendapatan dan
keuntungan. Dalam sektor publik auditor internal memperhatikan:
- Keluaran
Mencakup hal-hal seperti jasa yang diberikan, barang yangdiproduksi, dan biaya,
dan bantuan yang diberikan. Misalnya siswa-siswa yang diajar, kasus-kasus yang
diproses.
- Manfaat atau Hasil
Manfaat mencerminkan dampak dari keluaran. misalnya, jumlah siswa yang diajar
merupakan pengeluaran. Tetapi, peningkatan tingkat pengetahuan, keahlian, motivasi,
dan aspirasi dari para siswa merupakan manfaat. Manfaat atau hasil lebih sulit
diukur
- Dampak
Dampak efek dari suatu program terhadap suatu komunitas atau bahkan dunia.
Jelaslah bahwa tujuan, sasaran dan standar harus diidentifikasi cukup spesifik dalam
penelaahan program jika tidak auditor tidak memiliki alat untuk mengukur dan hasil
audit berupa opini akan dipertentangkan. Tujuan,sasaran dan standar tidak mudah
diidentifikasi bila:
- Manajemen, dewan komisaris atau badan pembuat UU tidak dengan jelas
mendefinisikan tujuannya.
- Tujuan-tujuan saling tumpah tindih atau saling tergantung satu sama lain.
- Orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan sasaran, atau standar tidak
benar-benar memahaminya.
- Maksud yang tampak dari manajemen, dewan komisaris atau badan pembuat UU
tidak diikuti.
- Tujuan program yang sebenarnya tidak diidentifikasi atau telah berubah meskipun
tujuan dinyatakan tetap sama.
E. Menyusun Laporan
Auditor menyiapkan Laporan Audit yang berisi rincian temuan-temuan audit selama
Proses Audit dilaksanakan. Laporan Audit akan merangkum segala kesalahan
matematis, temuan yang bersifat material dan tidak material, pembayaran yang
diotorisasi tetapi tidak dibayar, dan temuan-temuan lainnya. Auditor kemudian akan
menulis komentar terkait temuan-temuan audit dan merekomendasikan solusinya
kepada klien.