Anda di halaman 1dari 9

NAMA : DWI APRIANINGSIH

STAMBUK : 023 2018 0304

KELAS : C4-PENGAUDITAN INTERNAL

PELAKSANAAN DAN PROSES AUDIT

A. Meminta Dokumen yang Dibutuhkan

Langkah pertama dalam melakukan proses audit yaitu dengan meminta dokumen
yang dibutuhkan. Setelah mengkonfirmasi bahwa auditor akan mendatangi client,
maka auditor meminta dokumen yang dibutuhkan terkait kebutuhan audit.

Auditor terkadang sudah mengirimkan daftar dokumen-dokumen yang dibutuhkan


untuk proses audit kepada client. Dokumen tersebut biasanya rekening koran, salinan
laporan audit sebelumnya, nota keuangan dan buku besar. Auditor biasanya juga
meminta bagan organisasi client dan daftar nama dewan komite terkait.

B. Mempersiapkan Rencana Audit

Ketika dokumen-dokumen yang dibutuhkan sudah tersedia, auditor akan memeriksa


informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut. Setelah itu ia akan
merencanakan bagaimana proses audit akan dilakukan. Setiap auditor akan memiliki
gaya pengauditan sendiri-sendiri tetapi tetap mengindahkan kode etik sebagai auditor.

Tim Audit dapat melakukan workshop risiko untuk mengidentifikasi kemungkinan


masalah yang akan muncul selama proses audit berlangsung. Kemungkinan auditor
akan menyusun rencana audit sesuai diskusi atau workshop yang sudah dilakukan
oleh tim audit.

C. Menjadwalkan Rapat Terbuka

Auditor akan mengundang manajemen senior, staff administrasi utama, general affair
dari pihak client dalam rapat terbuka. Dalam rapat ini, auditor akan mempresentasikan
ruang lingkup audit atau audit scome, waktu pelaksanaan audit dan masalah lain yang
sekiranya berkatan dengan prose audit.
D. Kerja Lapangan

Auditor akan mengambil informasi yang dikumpulkan melalui rapat terbuka dan
menggunakannya untuk mewujudkan Rencana Audit.

Kerja lapangan ini kemudian dilaksanakan dengan berkomunikasi terlebih dulu dengan
anggota staf dan meninjau prosedur serta proses audit. Auditor akan menguji kepatuhan client
terkait dengan pencatatan dan pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAK.

Kontrol internal akan dievaluasi untuk memastikan bahwa hal tersebut benar-benar
dijalankan secara nyata dan memadai. Pihak auditor juga akan mendiskusikan suatu masalah
ketika masalah tersebut muncul pada client. Hal tersebut untuk memberikan kesempatan pada
client agar dapat memberikan feedback.

 Pengertian Pekerjaan Lapangan

Pekerjaan lapangan (field work) merupakan proses untuk mendapatkan


keyakinan secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti secara objektif
mengenai operasi entitas, mengevaluasinya, dan melihat apakah operasi tersebut
memenuhi standar yang dapat di terima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh
manajemen. Dalam melaksanakan pekerjaan lapangan, internal audit
menerapkan teknik-teknik audit serta menerapkan penelaahan yang tepat saat
mengumpulkan, menyusun, mencatat, dan mengevaluasi bahan bukti audit.

 Tujuan Pekerjaan Lapangan

Tujuan Pekerjaan Lapangan adalah untuk membantu pemberian keyakinan


dengan melaksanakan prosedur-prosedur audit yang ada di program audit, sesuai
tujuan audit yang ingin dicapai.

 Strategi untuk Melakukan Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini telah dilakukan survey pendahuluan dan telah diselesaikan
program audit. Bagian dari rencana strategis mencakup:
1. Kebutuhan pegawai

Merencanakan jumlah dan kualifikasi staf yang akan melakukan audit.

2. Kebutuhan sumber daya dari luar

Bila staf audit yang ada tidak memilikikeahlian khusus, maka harus didapat dari
sumber di luar perusahaan.
3. Pengorganisasian sifat audit

Harus diidentifikasi sebagai rencana berbentuk ramping atau geuk (banyak lapisan
supervisi) tergantung pada kompleksitas kerja dan rentang kontrol yang
dibutuhkan.
4. Wewenang dan tanggung jawab
Mencakup alur wewenang yang berkaitan dan secara khusus menggambarkan otoritas
yang didelegasikan ke setiap lini staf dalam tim audit

5. Aktifitas yang berurutan

Saling berhubungan untuk meyakinkan bahwa terdapat waktu pelaksanaan pekerjaan


lapangan
6. Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan

Proses membuat struktur pekerjaan lapangan memunculkan waktu pelaksanaan


pekerjaan lapangan.
7. Metode pekerjaan lapangan

Ada 6 metode yang digunakan dalam pekerjaan lapangan, yakni:

a. Observasi

b. Konfirmasi

c. Verifikasi

d. Investigasi

e. Analisis

f. Evaluasi

8. Merode pendokumentasian

Bagian ini melibatkan akumulasi bahan bukti dan penyiapan kertas kerja.
9. Penyiapan laporan

Struktur laporan dirancang pada awal proses audit, seperti survey pendahuluan
yang sudah mengidentifikasi arah audit dan beberapa indikasi yang akan menjadi
temuan.
10. Rencana kontinjensi

Rencana harus memuat kondisi terbaik yang bisa dicapai, yang biasa, dan yang
terburuk.

 Bagian-bagian Pekerjaan Lapangan

1. Tujuan Operasi

2. Prosedur Operasi

3. Tujuan Audit

4. Prosedur Operasi

Pekerjaan Lapangan 2

Teknik-teknik audit seperti melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan,


menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi, dan mengevaluasi diterapkan pada
beragam kondisi dalam mengumpulkan bahan bukti audit. Teknik-teknik tersebut
dapat digunakan sendiri-sendiri maupun gabungan, namun diterapkan dalam kerangka
tertentu tergantung pada subjek yang diaudit dimana hasil akhirnya adalah
rekomendasi dan opini audit.

 Jenis Penugasan Audit

A. Audit Fungsional

Audit fungsional (functional audit) adalah audit yang mengikuti proses dari awal
hingga akhir, melintasi lini organisasi. Audit ini bertujuan untuk menentukan seberapa
baik fungsi- fungsi dalam organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama. Audit
fungsional memiliki kesulitan khusus karena luas dan cakupannya. Audit fungsional
yang bernilai bagi sebuah organisasi mencakup audit atas:
 Pemesanan, penerimaan, pembayaran bahan baku dan perlengkapan.
 Pengiriman langsung perlengkapan atau jasa ke departemen pengguna.

 Penerapan perubahan pada produk.

 Pengumpulan, pemisahan, dan penjualan barang sisa.

 Pengendalian dan praktik keselamatan.

 Program untuk mendeteksi konflik kepentingan.

 Pengelolaan aset modal.

 Formulasi anggaran.

 Fungsi-fungsi pemasaran

B. Audit Organisasional (dan Evaluasi Produktivitas)

Audit organisasional (organizational audit) tidak hanya memperhatikanaktifitas


yang dilakukan dalam organisasi tetapi juga dengan control administratif yang
digunakan untuk memastikan bahwa aktifitas-aktifitas tersebut dilaksanakan. Oleh
karena itu auditor tertarik pada seberapa baik manajer organisasi memenuhi tujuan
organisasi dengan sumber daya yang ada. Khususnya dalam organisasi yang besar
dengan berbagai operasi dan fungsi, auditor disarankan untuk menetukan seberapa
baik manajemen melakukan pengelolaan, seberapa baik transaksi yang mengalir
atau mengucur melalui saluran pipa organisasi. Tolak ukur audit atau standar yang
diterapkan pada operasi organisasi dibangun dari elemen-elemen yang membentuk
kontrol adiministratif yang dapat diterima.

Auditor internal harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan yaitu menetapkan


tujuan, membuat kebijakan dan prosedur, mempertahankankontinuitas, dan
menilai ulang rencana dan sasaran dalam kondisi yang berubah. Mereka harus
mengenal prinsip-prinsip pengorganisasian yaitu pemberian tanggung jawab,
pendelegasian wewenang, dan pengembangan staf. Auditor internal harus
mengetahui prinsip-prinsip pengarahan yaitu kepemimpinan, motivasi, dan
komunikasi. Mereka harus mengenal prinsip -prinsip kontrol yaitu menetapkan
standar, mempertahankan standar, melatih karyawan agar mematuhi standar,
menerapkan sistem persetujuan dan penelaahan, memastikan kepatuhan terhadap
standar, merencanakan sistem pencatatan, pelaporan, dan kontrol induk, serta
mengawasi keseluruhan proses yang sedang berjalan.

Setiap organisasi harus ditelaah produktivitasnya yaitu efisiensi dan efektivitas


pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada manajer. Meningkatkan
produktivitas merupakan kunci bertahannya organisasi dalam lingkungan yang
kompetitif.

C. Studi dan Konsultasi Manajemen


Auditor harus menerapkan semua teknik mempengaruhi yang mereka miliki sejak
permulaan dan disepanjang penugasan, mereka harus membuat manajemen tetap
mengetahui informasi dan memperoleh rekomendasi pada tingkat akar rumput
sebelum menyajikannya ke manajemen.

Setelah mengenali situasi tersebut internal auditor membuat persentasi formal ke


manajemen mengenai pandangan mereka terhadap masalah tersebut dan
memberikan usulan untuk mengatasinya. Studi ini dilaksanakan secara mendalam,
studi harus menghasilkan jawaban yang kuat atas pertanyaan relevan yang
diajukan manajemen dan bias memberikan dukungan yang kuat atas rekomendasi
yang diajukan.

Studi harus didasarkan pada pemahaman mendalam atas masalah-masalah berikut,


diantaranya:
 Apa saja masalah yang mendasar? (masalah apa yang sebenarnya).

 Apa saja fakta-fakta yang relevan? (data, proses, sistem, kebijakan,


organisasi, orang- orang yang ada, masa lalu, masa kini, kemungkinan di
masa datang).
 Apa penyebabnya? (jumlah, variasi penyebab, akar masalah dan penyebab di
permukaan, kapan penyebab tersebut mulai mempengaruhi masalah).
 Apa solusi yang mungkin? (alternatif yang ada, biaya, jawaban atas masalah
lokal dalam organisasi yang terpengaruh, solusi atas masalah dengan
implikasi menyeluruh ke organisasi, efek samping yang mungkin atas solusi
yang diajukan).
D. Audit atas program
Program merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang didanai yang
seiring dengan aktivitas normal organisasi yang sedang berlangsung-program ekspansi,
baru untuk manfaat karyawan, kontrak baru, program kesehatan pemerintah atau
program pelatihan yang berhubungan erat dengan tujuan organisasi. Tujuan auditnya
adalah memberikan manajemen informasi mengenai biaya, pelaksanaan, dan hasil-hasil
program dan membuat evaluasi yang informatif, bermanfaat, dan objektif. Dalam
penelaahan ini akan membantu semua pihak terkait bila mereka memiliki pemahaman
yang sama atas istilah- istilah yang digunakan. Berikut beberapa diantaranya:

 Evaluasi

Memastikan nilai sesuatu dengan membandingkan antara pencapaian


dengan standar atas tujuan.
 Evaluasi program

Secara umum, mengevaluasi apa yang telah dicapai, terkait dengan


sumber daya yang digunakan, dan atas itu, apakah tujuan-tujuan program
telah layak dan sesuai.
 Study biaya manfaat

Mempertimbangkan hubungan antara sumber daya yang digunakan dan


biaya (masukan) dan manfaat (keluaran atau hasil).
 Study efektitas biaya

Mempertimbangkan manfaat (hasil) yang tidakdapat diukur dalam nilai


uang (Dollar- Rupiah), manfaat-manfaat program magang yang baru,
misalnya, atau pengajaran siswa-siswi yang cacat.

Intinya, auditor internal ingin menetukan tiga hal dalam audit atas program.
Dalam sektor swasta pencapaian umumnya diukur dalam pendapatan dan
keuntungan. Dalam sektor publik auditor internal memperhatikan:
- Keluaran

Mencakup hal-hal seperti jasa yang diberikan, barang yangdiproduksi, dan biaya,
dan bantuan yang diberikan. Misalnya siswa-siswa yang diajar, kasus-kasus yang
diproses.
- Manfaat atau Hasil

Manfaat mencerminkan dampak dari keluaran. misalnya, jumlah siswa yang diajar
merupakan pengeluaran. Tetapi, peningkatan tingkat pengetahuan, keahlian, motivasi,
dan aspirasi dari para siswa merupakan manfaat. Manfaat atau hasil lebih sulit
diukur

- Dampak
Dampak efek dari suatu program terhadap suatu komunitas atau bahkan dunia.
Jelaslah bahwa tujuan, sasaran dan standar harus diidentifikasi cukup spesifik dalam
penelaahan program jika tidak auditor tidak memiliki alat untuk mengukur dan hasil
audit berupa opini akan dipertentangkan. Tujuan,sasaran dan standar tidak mudah
diidentifikasi bila:
- Manajemen, dewan komisaris atau badan pembuat UU tidak dengan jelas
mendefinisikan tujuannya.
- Tujuan-tujuan saling tumpah tindih atau saling tergantung satu sama lain.

- Orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan sasaran, atau standar tidak
benar-benar memahaminya.
- Maksud yang tampak dari manajemen, dewan komisaris atau badan pembuat UU
tidak diikuti.
- Tujuan program yang sebenarnya tidak diidentifikasi atau telah berubah meskipun
tujuan dinyatakan tetap sama.

E. Menyusun Laporan

Auditor menyiapkan Laporan Audit yang berisi rincian temuan-temuan audit selama
Proses Audit dilaksanakan. Laporan Audit akan merangkum segala kesalahan
matematis, temuan yang bersifat material dan tidak material, pembayaran yang
diotorisasi tetapi tidak dibayar, dan temuan-temuan lainnya. Auditor kemudian akan
menulis komentar terkait temuan-temuan audit dan merekomendasikan solusinya
kepada klien.

Anda mungkin juga menyukai