Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

AUDIT INTERNAL
DI UPT PUSKESMAS NUSA PENIDA II

I. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral yang terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajad kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan pemabngunan
kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan ganda depan dalam penyelenggarakan
upaya kesehatan dasar. Puskesmas yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupataen/Kota adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama.Agar pelaksanaan kegiatan bisa dimonitoring dengan baik serta cepat
mendapatkan pemecahan masalah perlu dilakukan penilaian secara diri sendiri (audit
internal) selain nantinya dilakukan Audit oleh organisasi lainnya (Audit) Eksternal).

II. LATAR BELAKANG


Untuk menilai kinerja pelayanan di Puskesmas perlu dilakukan audit internal.
Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang
menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem
pelayanan maupun pada sistem manajemen. Manfaat audit internal yaitu pengambilan
keputusan untuk perbaikan, meningkatkan efisiensi dan efektifitas fungsi organisasi.
Dikenal ada dua jenis audit, yaitu audit eksternal dan audit internal. Audit eksternal
adalah penilaian yang dilakukan oleh pihak diluar organisasi menggunakan standar
tertentu. Akreditasi Puskesmas/Klinik merupakan salah satu bentuk audit eksternal yang
dilakukan berdasarkan Standar Akreditasi oleh Komisi Akreditasi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer. Audit internal adalah suatu proses penilaian yang dilakukan di dalam
suatu organisasi oleh auditor internal yang juga adalah karyawan yang bekerja pada
organisasi tersebut, untuk kepentingan internal organisasi tersebut.

A. Esensi Audit
Untuk mencapai tujuan dan memperoleh manfaat tersebut, maka perlu
dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut :
 Proses interaktif
 Kegiatan sistematis direncanakan, dikoordinasikan, dilaksanakan, dan
dikendalikan secara efisien
 Dilakukan dengan azas manfaat
 Berpijak pada fakta dan kebenaran
 Melibatkan proses analisis evaluasi penilaian pengujian
 Bermuara pada pengambilan keputusan
 Dilaksanakan berdasar azas standar kriteria tertentu
 Merupakan kegiatan berulang
 Menghasilkan laporan

B. Aktifitas Audit
Proses pelaksanaan audit terdiri dari kegiatan untuk :
Memastikan (konfirmasi, dan verifikasi), Menilai (mengevaluasi dan mengukur), dan
Merekomendasi (memberikan saran/masukan). Ketiga kegiatan ini umumnya
dilakukan oleh auditor dengan cara :
 Telaah dokumen
 Observasi
 Meminta penjelasan dari auditee (yang diaudit)
 Meminta peragaan dilakukan oleh auditee
 Membandingkan kenyataan denga standar kriteria
 Meminta bukti atas suatu kegiatan transaksi
 Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
 Pemeriksaan silang (cross-check)
 Mengakses catatan yang disimpan auditee
 Mewawancarai auditee
 Menyampaikan angkat survey
 Menganalisis data
Dari hal ini dapat ditarik beberapa pengertian yaitu :
1. Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan melalui interaksi
secara sistemis (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang berujung pada penarikan
kesimpulan), objektif dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas penggalian nilai atau
manfaat dengan cara membandingkan antar standar yang telah disepakati bersama dengan
apa yang dilaksanakan diterapkan dilapangan.
2. Program audit internal merupakan penjelasan tentang rencana audit internal untuk jangka
waktu tertentu dan tujuan tertentu.
3. Rencana audit merupakan uraian tentang kegiatan audit yang mencakup jadwal kegiatan,
lingkup audit, lokasi audit dan tim audit
4. Auditor merupakan pihak yang berwenang dan bertanggungjawab untuk melaksanakan
audit dan telah mendapatkan pelatihan audit internal.
5. Audite merupakan pihak yang mewakili suatu area atau aktifitas untuk diaudit.
6. Temuan audit merupakan hasil dari audit yang menunjukkan kesesuaian atau
ketidaksesuaian terhadap persyaratan serta saran untuk peningkatan/perbaikan.
7. Ketidaksesuaian merupakan hasil audit yang menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan
tidak sesuai dengan persyaratan/ prosedur yang berlaku

Dengan demikian Audit internal dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas
dengan berdasarkan pada standar kinerja dan standar akreditasi yang digunakan

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS AUDIT INTERNAL

a. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan informasi factual dan segnifikan masalah masalah yang
dihadapi sehingga cepat mendapatkan penanganan.

b. Tujuan Khusus :
 Sebagai instrument bagi manajemen untuk membantu Visi,Misi dan tujuan
Organisasi dengan cara mendapatkan data dan informasi factual dan
segnifikan berupa data, hasil analisa, penilaian dan rekomendasi auditor.
 Sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan
dan atau perubahan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok :
Melaksanakan penilaian terhadap semua kegiatan yang dilaksanakan di unit
organisasi
2. Rincian Kegiatan
a) Tahap I : Penyusunan rencana audit : menentukan unit-unit kerja yang akan
diaudit, tujuan audit, jadwal audit, menyiapkan instrumen audit
b) Tahap II : Tahap pengumpulan data dengan menggunakan instrument audit yang
disusun berdasarkan standar tertentu ( misal standar akreditasi, standar
pedoman program, standar pelayanan minimal, standar indikator kinerja) untuk
mengukur tingkat kesesuaian terhadap standar tersebut.
c) Tahap analisis data audit, perumusan masalah, prioritas masalah, dan rencana
tindak lanjut audit.
d) Tahap IV : Tahap pelaporan dan diseminasi hasil audit.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1) Menyusun rencana Audit yang meliputi :
 Tujuan audit : untuk melakukan penilaian kinerja dibanding tertentu.
 Lingkup audit: menjelaskan unit yang akan diaudit
 Objek audit : menjelaskan apa yang akan diaudit
 Alokasi waktu : menjelaskan berapa lama audit yang akan dilakukan
 Metode audit : metode yang akan digunakan pada saat melakukan audit.
Persiapan audit : persiapan auditor, menetapkan kriteria audit, intrumen audit
2) Melaksanakan Pengumpulan data dengan berbagai metode seperti :
 Mengamati proses pelaksanaan kegiatan
 Meminta penjelasan kepada auditee
 Meminta peragaan pada auditee
 Memeriksa dan menelaah dokumen
 Memeriksa dengan menggunakan instrumen daftar tilik
 Mencari bukti-bukti
 Melakukan pemeriksaan silang
 Mewawancarai auditee
 Mencari informasi dari sumber luar
 Menganalis data dan informasi
 Menarik kesimpulan
3) Melaksanakan Analisa data
Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan fakta yangdiperoleh
pada waktu proses pengumpulan data dengan kriteria audit yang telah
ditetapkan.Bila ditemukan kesenjangan antara fakta dengan kriteria audit, maka
auditor bersama auditeemelakukananalisis lebih lanjut untuk mengenal
penyebab timbulnya kesenjangan.
4) Melaksanakan Pelaporan dan Desiminasi
Hasil audit internal harus dilaporkan kepada kepala puskesmas/Klinik yang
diauditdandilaporkan pada saat rapat tinjauan manajemen.
Dalamrapatdilaporkan hasil audit, tinjak lanjut yang telah dilakukan, kendala
dalam perbaikan sehingga dapat memperoleh dukungan manajemen dalam
upaya perbaikan kinerjamaupun perbaikan sistem manajemen/pelayanan .
Hasil audit perlu dilaporkan kepada pucuk pimpinan dan kepada
unityang diaudit. Dalam laporan audit harus memuat :
 Latar belakang dilakukan audit menjelaskan mengapa perlu dilakukan
 Tujuan audit : menjelaskan tujuan dilaksanakan audit
 Lingkup audit : menjelaskan unit yang diaudit.
 Objek audit : menjelaskan apa yang akan diaudit.
 Standar kriteria yang digunakan untuk melakukan audit.
 Auditor : menjelaskan siapa yang melaksanakan kegiatan audit.
 Proses audit : menjelaskan metode, proses pelaksanaan audit dan jadual
pelaksanaan audit.
 Hasil dan analisis hasil audit : menjelaskan temuan audit dan analisis
kesenjangan terhadap standar kriteria yang ditetapkan.
 Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati oleh hasil audit,
auditor diwajibkan untuk memberikan rekomendasi perbaikan dengan
adanya kesepakatan dari pihak auditee untuk menyelesaikannya.
VI. SASARAN
Tertanganinya secara cepat dan tepat permasalahan yang ada dimasing-masing
kegiatan atau unit pelayanan.

VII. JADWAL PELAKSANA KEGIATAN


NO UNIT YG WAKTU PELAKSANAAN
DINILAI JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
UKM
1 KIA/KB X X
GIZI X X
PROMKES X X
P2P X X
KESLING X X
PERKES X X
UKP
1 PENDAF. X X
RAPA
2 P.UMUM X X
RAPA T
3 UGD X X HASIL
T
4 P.GIGI X HASIL X AUDIT

5 KIA/KB X AUDIT X
6 FARMASI X X
7 LAB X X
8 IMUN X X
9 R.INAP X X
ADMEN
KEPEG X X
KEU X X
LOGISTIK X X
SIK X X

VIII. EVALUASI PELAKSANA KEGIATAN DAN PELAPORAN


1) Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan jadwal
2) Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh pimpinan dan evaluasi hasil
kegiatan dilakukan oleh Tim Auditor bersama Tim Mutu dilaporkan kepada
Pimpinan

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1) Pencatatan hasil temuan audit dicatat oleh petugas masing-masing Audit dan
direkap oleh Ketua TIM Audit
2) Pelaporan yang dibuat ditanda tangan oleh Ketua Tim Audit bersama Tim Mutu
dan dilaporkan kepada pimpinan
3) Evaluasi dilaksanakan berdasarkan rencana kegiatan yang dibuat serta
berdasarkan hasil temuan Audit untuk ditindak lanjuti

Jungutbatu, Pebruari 2017


Mengetahui Ketua Tim Audit
Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida II

I Wayan Suwira,A.Md.Kep,SH dr. Ni Ketut Manik Pratiwi


NIP. 19700317 199103 1 008

Anda mungkin juga menyukai