Anda di halaman 1dari 10

Nomor Dokumen : PED/003/25/2023

Tanggal Terbit : 23/01/2023


Revisi : 00

PANDUAN AUDIT
INTERNAL
UPTD. PUSKESMAS KLUMBAYAN BARAT

DISAHKAN OLEH :

Kepala UPTD. Puskesmas Klumbayan Barat Ketua Tim Audit Internal

Setiawan, S.ST Ikke Rema F, A.md Kep


NIP. 197404082006041002 NIP. 199403032019032004
BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang

Dalam menilai kinerja pelayanan di Puskesmas perlu dilakukan audit internal.


Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang
menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem
pelayanan maupun pada sistem manajemen Audit internal dilakukan oleh tim audit
internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas dengan berdasarkan pada standar
kinerja dan standar kinerja dan standar akreditasi yang digunakan.

B. Tujuan
Audit Internal merupakan instrument bagi manajemen untuk membantu visi, misi
dan tujuan organisasi dengan cara mendapatkan data dan informasi faktual dan
signifikan berupa data, hasil analisa, penilaian, rekomendasi auditor sebagai dasar
pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan.

C. Pengertian

1. Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan


melalui interaksi secara sistemis (pemeriksaan,pengukuran dan penilaian yang
berujung pada penarikan kesimpulan), objektif dan terdokumentasi yang
berorientasi pada azas penggalian nilai atau manfaat dengan cara
membandingkan antar standar yang telah disepakati bersama dengan apa yang
dilaksanakan diterapkan dilapangan.

2. Program audit internal merupakan penjelasan tentang rencana audit internal


untuk jangka waktu tertentu dan tujuan tertentu

3. Rencana audit merupakan uraian tentang kegiatan audit yang mencakup


jadwal kegiatan , lingkup audit, lokasi audit dan tim audit.

4. Auditor merupakan pihak yang berwenang dan bertanggungjawab untuk


melaksanakan audit yang telah mendapatkan pelatihan audit internal

5. Auditee merupakan pihak yang mewakili suatu area atau aktifitas untuk diaudit

6. Temuan audit merupakan hasil dari audit yang menunjukkan kesesuaian atau
ketidaksesuaian terhadap persyaratan serta saran untuk peningkatan/perbaikan
7. Ketidaksesuaian merupakan hasil audit yang menunjukkan bahwa
pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan persyaratan/prosedur yang berlaku
BAB II

RUANG LINGKUP AUDIT INTERNAL

A. Lingkup Audit Internal

a. Admnistrasi dan Manajemen (ADMEN)

- Tata usaha

- Kepegawaian

- Keuangan

- Logistik dan Rumah Tangga

- Perencanaan Puskesmas

- Sistem Informasi

- Pengadaan Barang dan Jasa

- Pengelola DAK dan Non Fisik (BOK)

b. Upaya Kesehatan Perseorangan ( UKP )

- Laboratorium
- Pendaftaran / Rekam Medik
- Layanan Umum
- Layanan Kesehatan Ibu dan Anak
- Farmasi
- Layanan P2P
- Layanan Tindakan
- Layanan Lansia

c. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM)


- UKM Essential yaitu :

a. Program P2
b. Program Gizi
c. Program Kesling
d. Program KIA
e. Program Promosi Kesehatan

- UKM Pengembangan yaitu:


a. Program Kesehatan Lanjut Usia
b. Program Kesehatan Jiwa
c. Program UKS
d. Program Kesja Or
d. Jaringan dan Jejaring
e. Manajemen Fasilitas Kesehatan (MFK)

B. Essensi Audit

Audit internal adalah suatu proses penilaian yang dilakukan di dalam suatu

organisasi oleh auditor internal yang juga adalah karyawan yang bekerja pada

organisasi tersebut, untuk kepentingan internal organisasi tersebut.

Untuk mencapai tujuan dan memperoleh manfaat tersebut, maka perlu dilaksanakan

dengan pendekatan sebagai berikut :

 Proses interaktif

 Kegiatan sistematis direncanakan, dikoordinasikan, dilaksanakan, dan

dikendalikan secara efisien

 Dilakukan dengan azas manfaat

 Berpijak pada fakta dan kebenaran

 Melibatkan proses analisi evaluasi penilaian pengujian

 Bermuara pada pengambilan keputusan

 Dilaksanakan berdasar azas standar kriteria tertentu

 Merupakan kegiatan berulang

 Menghasilkan laporan

C. Aktifitas Audit

Proses pelaksanaan audit terdiri dari kegiatan untuk : Memastikan (konfirmasi,

dan verifikasi), Menilai (mengevaluasi dan mengukur), dan merekomendasi

(memberikan saran/masukan). Ketiga kegiatan ini umumnya dilakukan oleh auditor

dengan cara :

 Telaah dokumen

Telaah dokumen dilakukan baik untuk menelaah regulasi ( kebijakan, SOP,

pedoman/ panduan) yang disusun oleh organisasi/ unit kerja, dan dokumen – dokumen

yang berupa rekam kegiatan.


 Observasi

Tim Audit Internal dapat melakukan observasi langsung kegiatan yang dilakukan

di tempat kerja.

 Meminta peragaan dilakukan oleh auditee (simulasi)

Jika diperlukan tim audit internal dapat meminta auditee untuk memperagakan

kegiatan yang seharusnya dapat dilakukan oleh auditee.

 Mewawancarai auditee

Proses interaksi tim audit internal dan auditee dilakukan melalui wawancara.
BAB III

TATA LAKSANA AUDIT INTERNAL

Tata laksana audit internal meliputi beberapa tahapan Audit Internal yaitu :

 Tahap I

Penyusunan rencana audit

Sesuai dengan standar akreditasi, audit internal harus direncanakan dan dilaksanakan

secara periodik. Tim Audit Internal perlu menyusun program audit internal selama 1

tahun mulai Januari – Desember . Tiap – tiap bulan perlu direncanakan unit kerja yang

mana yang akan diaudit.

 Tahap II

Tahap pengumpulan data dengan menggunakan instrumen audit yang disusun

berdasarkan standar tertentu ( misal standar akreditasi, standar pedoman program,

standar pelayanan minimal, standar indikator kinerja) untuk mengukur tingkat

kesesuaian terhadap standar tersebut.

 Tahap III

Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan fakta yang diperoleh pada waktu

proses pengumpulan data dengan kriteria audit yang telah ditetapkan. Bila ditemukan

kesenjangan antara fakta dengan criteria audit, maka tim audit internal bersama auditee

melakukan analisis lebih lanjut untuk mengenal penyebab timbulnya kesenjangan, dan

menyusun rencana tindak lanjut. Tahap analisis data audit yaitu perumusan masalah,

prioritas masalah, dan rencana tindak lanjut

Tahap IV

Keseluruhan hasil audit harus dilaporkan kepada Kepala Puskesmas, PJ Mutu, dan

disampaikan kepada unit yang diaudit. Hasil audit juga dilaporkan pada saat pertemuan

tinjauan manajemen, tindak lanjut yang telah dilakukan, kendala dalam perbaikan

sehingga memperoleh dukungan manajemen dalam upaya perbaikan kinerja maupun

perbaikan sistem manajemen dan pelayanan.


A. Penyusunan Rencana Audit

Dalam merencanakan audit ditetapkan :

1. Tujuan audit : untuk melakukan penilaian kinerja disbanding tertentu.

2. Lingkup audit: menjelaskan unit yang akan diaudit

3. Objek audit : menjelaskan apa yang akan diaudit

4. Alokasi waktu : menjelaskan berapa lama audit yang akan dilakukan

5. Metode audit : metode yang akan digunakan pada saat melakukan audit

6. Persiapan audit : persiapan auditor, menetapkan kriteria audit, intrumen audit

B. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada pelaksanaan audit dengan berbagai metode lain adalah :

 Telaah dokumen

 Observasi

 Meminta peragaan dilakukan oleh auditee (simulasi)

 Mewawancarai auditee

C. Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan fakta yang diperoleh pada

waktu proses pengumpulan data dengan kriteria audit yang telah ditetapkan. Bila

ditemukan kesenjangan antara fakta dengan kriteria audit, maka auditor bersama

auditee melakukan analisis lebih lanjut untuk mengenal penyebab timbulnya

kesenjangan.

D. Pelaporan dan tindak lanjut

Hasil audit internal harus dilaporkan kepada kepala puskesmas/Klinik yang

diaudit. Hasil audit juga dilaporkan pada saat rapat tinjauan manajemen, tinjak lanjut

yang telah dilakukan, kendala dalam perbaikan sehingga dapat memperoleh dukungan

manajemen dalam upaya perbaikan kinerja maupun perbaikan sistem

manajemen/pelayanan. Hasil audit perlu dilaporkan kepada Penanggung Jawab Tim


Mutu dan Kepala Puskesmas. Dalam laporan audit harus memuat yaitu:

1. Latar belakang dilakukan audit menjelaskan mengapa perlu dilakukan

2. Tujuan audit : menjelaskan tujuan dilaksanakan audit

3. Lingkup audit : menjelaskan unit yang diaudit.

4. Objek audit : menjelaskan apa yang akan diaudit

5. Standar kriteria yang digunakan untuk melakukan audit.

6. Auditor : menjelaskan siapa yang melaksanakan kegiatan audit.

7. Proses audit : menjelaskan metode, proses pelaksanaan audit dan jadwal

pelaksanaan audit.

8. Hasil dan analisis hasil audit : menjelaskan temuan audit dan analisis kesenjangan

terhadap standar kriteria yang ditetapkan.

9. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati oleh hasil audit, auditor

diwajibkan untuk memberikan rekomendasi perbaikan dengan adanya kesepakatan

dari pihak auditee untuk menyelesaikannya.


BAB IV
TINDAK LANJUT

Berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh auditor internal berdasarkan hasil


audit internal, unit kerja yang diaudit wajib melakukan tindak lanjut terhadap temuan
audit dalam bentuk upaya-upaya perbaikan. Setelah memperoleh laporan hasil audit,
auditee harus mempelajari laporan audit tersebut, untuk kemudian menyusun rencana
perbaikan. Rencana perbaikan disusun dengan batas waktu yang jelas, sehingga
pelaksanaan perbaikan dapat dikerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
atau disepakati bersama dengan auditor. Pada saat pelaksanaan kegiatan perbaikan,
auditor dapat melakukan monitoring kegiatan-kegiatan tindak lanjut yang dilakukan oleh
auditee dan memberikan arahan atau bimbingan jika diperlukan. Hasil perbaikan wajib
dilaporkan kepada Penanggung Jawab Tim Mutu dan Kepala Puskesmas oleh Ketua
Tim Audit Internal.

Anda mungkin juga menyukai