PUSKESMAS CALABAI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk menilai kinerja pelayanan di Puskesmas dan Klinik perlu dilakukan audit
internal. Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang
menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem
pelayanan maupun sistem manajemen.
Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas/Klinik dengan berdasarkan pada standar kinerja dan standar akreditasi yang
digunakan.
B. TUJUAN AUDIT
Pada dasarnya audit merupakan instrumen bagi manajemen untuk membantu
mencapai visi, misi dan tujuan organisasi dengan cara mendapatkan data dan informasi
faktual dan signifikan berupa data, hasil analisa, penilaian, rekomendasi auditor sebagai
dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan.
C. PENGERTIAN
Pengertian Audit
Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan
melalui interaksi secara sistematis (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang
berujung pada penarikan kesimpulan), objektif dan terdokumentasi yang berorientasi
pada azas penggalian nilai atau manfaat dengan cara membandingkan antar standar yang
telah disepakati bersama dengan apa yang dilaksanakan/diterapkan di lapangan.
Kriteria audit adalah kriteria yang digunakan untuk melakukan audit berdasarkan
standar yang digunakan dalam penilaian audit.
D. MANFAAT AUDIT
Pengambilan keputusan untuk perbaikan, meningkatkan efisiensi dan efektifitas
fungsi organisasi.
BAB II
AUDIT INTERNAL
Dikenal ada dua jenis audit, yaitu: audit eksternal dan audit internal. Audit
eksternal adalah penilaian yang dilakukan oleh pihak di luar organisasi menggunakan
standar tertentu.
A. ESSENSI AUDIT
Untuk mencapai tujuan dan memperoleh manfaat tersebut, maka audit perlu
dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut:
Proses interaktif
Kegiatan sistematis: direncanakan, dikoordinasikan, dilaksanakan dan dikendalikan
secara efisien
Dilakukan dengan azas manfaat
Dilakukan secara objektif
Berpijak pada fakta dan kebenaran
Melibatkan proses analisis/evaluasi/penilaian/pengujian
Bermuara pada pengambilan keputusan
Dilaksanakan berdasar azas/standar/kriteria tertentu
Merupakan kegiatan berulang
Menghasilkan laporan
B. AKTIFITAS AUDIT
Proses pelaksanaan audit terdiri dari kegiatan untuk: Memastikan (konfirmasi dan
verifikasi); Menilai (mengevaluasi dan mengukur); dan Merekomendasi (memberikan
saran/masukan). Ketiga kegiatan ini umumnya dilakukan oleh auditor dengan cara:
Telaah dokumen
Observasi
Meminta penjelasan dari auditee (yang di-audit)
Meminta peragaan dilakukan oleh auditee
Membandingkan kenyataan dengan standar/kriteria
Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi
Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
Pemeriksaan silang (cross-check)
Mengakses catatan yang disimpan auditee
Mewawancarai auditee
Menyampaikan angket survey
Menganalisis data
BAB III
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN AUDIT INTERNAL
C.PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data pada pelaksanakan audit dilakukan dengan berbagai metoda, antara
lain adalah:
1. Mengamati proses pelaksanakan kegiatan
2. Meminta penjelasan kepada auditee
3. Meminta peragaan oleh auditee
4. Memeriksa dan menelaah dokumen
5. Memeriksa dengan menggunakan instrumen daftar tilik
6. Mencari bukti-bukti
7. Melakukan pemeriksaan silang
8. Mewawancarai auditee
9. Mencari informasi dari sumber luar
10. Menganalisis data dan informasi
11. Menarik Kesimpulan
D.ANALISIS DATA
Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan fakta yang diperoleh pada waktu
proses pengumpulan data dengan kriteria audit yang telah ditetapkan. Bila ditemukan
kesenjangan antara fakta dengan kriteria audit, maka auditor bersama auditee melakukan
analisis lebih lanjut untuk mengenal penyebab timbulnya kesenjangan.
Hasil audit perlu dilaporkan kepada pucuk pimpinan dan kepada unit yang diaudit. Dalam
laporan audit harus memuat:
7. Proses audit: menjelaskan metoda, proses pelaksanaan audit dan jadual pelaksanaan
audit
8. Hasil dan analisis hasil audit: menjelaskan temuan audit dan analisis mengapa terjadi
kesenjangan terhadap standar/kriteria yang ditetapkan
9. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati oleh auditee: berdasarkan
hasil audit, auditor diwajibkan untuk memberikan rekomendasi perbaikan dengan adanya
kesepatan dari pihak auditee untuk menyelesaikannya.
BAB V
TINDAK LANJUT AUDIT
Setelah memperoleh laporan hasil audit, auditee harus mempelajari laporan audit
tersebut, untuk kemudian menyusun rencana perbaikan. Rencana perbaikan disusun
dengan batas waktu yang jelas, sehingga pelaksanaan perbaikan dapat dikerjakan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan auditor.
Hasil perbaikan wajib dilaporkan oleh auditee kepada pucuk pimpinan dan
disampaikan tembusan kepada auditor internal.
RENCANA PROGRAM AUDIT INTERNAL PUSKESMAS CALABAI
TAHUN 2019
I. Latar Belakang
Puskesmas Calabai merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
dari 9 UPTD Puskesmas yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu. Puskesmas
Calabai terletak di Kecamatan Pekat, sekitar 114 km dari Kabupaten Dompu dengan luas
wilayah kerja 943,22 km yang tercakup dalam 12 Desa dengan jumlah penduduk 34.058
jiwa. Adapun kondisi geografis di wilayah kerja puskesmas di dominasi dataran tinggi
sebanyak 80% dan 20% dataran rendah dengan beberapa desa yang memiliki dusun
terpencil dengan akses yang masih sulit untuk dijangkau. Olehnya itu, untuk
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, puskesmas dibantu 15 jejaring yang
meliputi 11 Poskesedes dan 5 Puskesmas Pembantu. Namun dari semua unit jejaring
yang tersedia masih ada beberapa unit jejaring yang belum terisi oleh tenaga kesehatan.
Selain itu juga terdapat 2 unit jaringan berupa praktek mandiri dokter. Adapun Jumlah
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Calabai sebanyak 128 tenaga dengan komposisi 114
tenaga kesehatan dan 14 non kesehatan dengan persebaran jenis tenaga kesehatan yang
belum merata sesusai dengan kebutuhan dan beban kerja yang ada di wilayah kerja
puskesmas. Sedangkan jenis tenaga sendiri masih di dominasi oleh tenaga seukarela yaitu
sebanyak 70% dari total tenaga yang ada.
Dengan kondisi geografis yang didominasi dataran tinggi dan komposisi jenis
tenaga yang belum merata serta masih didominasi oleh tenaga yang berstatus sukarela
tentunya juga akan memberikan dampak terhadap peningkatan mutu pelayanan di
puskesmas, baik dari pelayanan UKP, UKM maupun Administrasi dan Manajemen.
Sehingga sangat diperlukan adanya monitoring dan evaluasi secara berkala salah satunya
dengan melakukan audit terhadap unit pelayanan yang ada sehingga puskesmas mampu
menyelesaikan masalah secara lebih efektif berdasarkan prioritas masalah yang ada
dengan menyesuaikan sumber daya yang dimiliki. Sehingga diharapkan terjadi
peningkatan mutu pelayanan secara berkala dan lebih efisien.
- Standar kinerja (SPM, standar kinerja klinis, kejadian insiden keselamatan pasien,
sasaran keselamatan pasien)
UKP Loket
Promkes
UKM
Mardhiyah Mardhiyah
Heny Heny
Tim Audit
Adi Adi
Umu Umu
Lampiran 2: Rincian Kegiatan audit (audit plan).
BUKTI ANALISIS DAN TINDAK LANJUT HASIL MONITORING INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS
LOKET PENDAFTARAN
UNIT EVALUASI DAN
No INDIKATOR TARGET CAPAIAN RENCANA TINDAK LANJUT
PELAYANAN ANALISIS
Pendaftaran 1. Pasien datang mengambil nomor antrian Belum berjalan 1. Pengadaan Nomor
secara optimal, Antrian sesuai unit
100% 0% karena nomor pelayanan.
antrian pasien
sering hilang
PENDAFTARAN
No. Dok :
DAFTAR No. Revisi :0
TILIK Tanggal : 21/02/2018
PUSKESMAS Halaman : 1/1
Syafruddin, SKM
CALABAI
NIP. 196812311993031122
Calabai, .............................................
Observer Tindakan
............................................................
NIP