Anda di halaman 1dari 10

PROSES DAN TUJUAN

PEKERJAAN LAPANGAN

OLEH KELOMPOK 14:

1. I GEDE ANDRE PRATAMA 25/2002622010115

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022/2023
1.1 TUJUAN DAN STRATEGI MELAKUKAN PEKERJAAN LAPANGAN

pekerjaan lapangan adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis dalam
mengumpulkan bukti audit yang objektif mengenai operasi/kegiatan yang diaudit, kemudian
mengevaluasinya untuk memastikan bahwa operasi/kegiatan tersebut sesuai
denganstandar/kriteria yang dapat diterima dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
serta menyediakan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh manajemen
tujuan pekerjaan lapangan adalah untuk membantu pemberian keyakinan prosedur - prosedur
audit yang ada di program audit, sesuai tujuan audit tujuan audit tidak sama dengan tujuan
operasi, tetapi tujuan audit terkait dengan tujuan operasional.

Persiapan pekerjaan lapangan membutuhkan perhatian dan perencanaan yang sama


seperti saat persipan audit keseluruhan pekerjaan lapangan dilakukan setelah survey
pendahuluan diselesaikan dan program audit disiapkan. Seluruh bukti audit yang diperoleh
selama pekerjaan lapangan didokumentasikan dalam kertas kerja audit. Bagian- bagian dari
rencana strategis akan mencakup:

1. Kebutuhan dan Persyaratan Pegawai

Untuk menentukan jumlah dan kualifikasi pegawai yang akan melaksanakan audit.

2. Kebutuhan sumber daya luar

Jika pegawai intern tidak ada yang memiliki keahlian yang special, maka harus
menggunakan sumber daya luar.

3. Pengelolaan staf audit

Pengelolaan staf audit tergantung dari kompleksitas pekerjaan dan kebutuhan rentang
atas kontrol.

4. Wewenang dan tanggung jawab

Terkait dengan struktur perintah dalam tim audit.


5. Struktur pekerjaan lapangan

Disini program audit direncanakan sebagai berurutan. Rangkaian aktifitas terkait satu
sama lain dalam menjamin alur pekerjaan

6. Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan

Penentuan waktu kerja lapanganm dan estimasinya harus mempertimbangkan aspek


administrative. Estimasi tersebut didasarkan pada pengalaman dan standar
operasional dari tipe audit.

7. Metode pekerjaan lapangan

Metode yang umum digunakan (sebagai prosedur audit) / teknik pengujian dalam
melaksanakan pekerjaan lapangan ada 6 yaitu :

1)Observasi

2)Konfirmasi (pada teknik pengujian digunakan kuesioner/interview)

3)Verifikasi

4)Investigasi

5)Analysis

6)Evaluasi

8. Metode pendokumentasian

Akumulasi bukti dan persiapan kertas kerja.

9. Penyiapan laporan

Rancangan laporan audit biasanya ditentukan pada awal proses audit

10. Rencana Kontijensi

Ada kemungkinan sangat sedikit kegiatan yang dilanjutkan seperti yang


direncanakan, Maka dari itu perlu ada rencana kontijensi, bahakan untuk
kemungkinan yang terburuk.

Strategi audit merupakan bagian integral dari proses perencanaan, berlaku untuk semua
organisasi audit apapun ukurannya. Pada organisasi berskala kecil, aspek yang berhubungan
dengan staf seperti pengorganisasian staf, wewenang dan tanggung jawab, serta kebutuhan
pegawai penerapan yang minimum.

1.2 BAGIAN BAGIAN PEKERJAAN LAPANGAN


Tujuan-tujuan Audit
Tujuan operasi adalah hasil-hasil yang ingin dicapai manajer operasi, misalnya :
• Mendapatkan barang yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan
dengan harga yang tepat
• Hanya menerima produk-produk dari pemasok yang memenuhi spesifikasi dan
tercakup dalam jumlah yang dipesan
• Memroses klaim asuransi dengan segera, benar, dan sesuai kebijakan.

Prosedur-prosedur operasi dirancang untuk melihat apakah tujuan-tujuan operasi akan


tercapai. Misalnya :

• Adanya spesifikasi barang yang jelas dan eksplisit


• Penggunaan metode statistik yang sesuai dalam menentukan jumlah yang diterima
• Operasi inspeksi teknis

Tujuan audit dicapai dengan menerapkan prosedur-prosedur audit untuk menentukan


apakah prosedur-prosedur operasi berfungsi sebagaimana mestinya dan mencapai tujuan-
tujuan operasi. Tujuan operasi ditetapkan oleh manajemen. Tujuan-tujuan audit ditetapkan
oleh auditor.

Prosedur-prosedur audir adalah sarana-sarana yang digunakan auditor untuk memenuhi


tujuan-tujuan auditnya. Masalah-masalah yang ada dalam daftar hanyalah ilustrasi : tidak
dibuat daftar yang benar-benar lengkap.
1.3 AUDIT SMART
Smart=Selective Monitoring and Assessment of Risks and Trends, yaitu mencerminkan
efektivitas sistem kontrol internal dan memudahkan dalam mengidentifikasi masalahmasalah
potensial, tren yang tidak menguntungkan dan fluktuasi-fluktuasi yang tidak normal.
Tahapan dalam proses audit Smart, yakni:
• Pemilihan bidang-bidang kunci untuk pengawasan dan penentuan
• Pengembangan indikator-indikator kunci untuk pengawasan dan penentuan
• Implementasi
• Pemeliharaan teknik-teknik Audit Smart.

Jenis - jenis Penugasan Audit:

A. Audit Fungsional

Audit fungsional (functional audit) adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga

akhir, melintasi lini organisasi. Audit ini bertujuan untuk menentukan seberapa baik
fungsifungsi dalam organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama. Audit fungsional

memiliki kesulitan khusus karena luas dan cakupannya. Audit fungsional yang bernilai bagi

sebuah organisasi mencakup audit atas:

 Pemesanan, penerimaan, pembayaran bahan baku dan perlengkapan.


 Pengiriman langsung perlengkapan atau jasa ke departemen pengguna.
 Penerapan perubahan pada produk.
 Pengumpulan, pemisahan, dan penjualan barang sisa.
 Pengendalian dan praktik keselamatan.
 Program untuk mendeteksi konflik kepentingan.
 Pengelolaan aset modal.
 Formulasi anggaran.
 Fungsi-fungsi pemasaran
Dalam melakukan audit fungsional, dan audit jenis lainnya, auditor internal harus selalu

menyadari apa yang diharapkan oleh manajemen senior dari auditor internal. Setiap

organisasi diarahkan dan dipimpin oleh keputusan manajemen. Keputusan yang baik

tergantung keputusan yang tepat. Dalam semua auditnya, auditor internal, sebagai

konsultan sekaligus mitra bagi manajemen, harus mengevaluasi informasi yang menjadi

dasar pengambilan keputusan oleh manajemen dan memastikan bahwa sistem control

berfungsi seperti yang diinginkan. Manajemen senior mengharapkan auditor memiliki

karakteristik berikut dalam penugasannya:

 Menguasai teknik-teknik audit internal.


 Mampu menetapkan sumber-sumber informasi faktual.
 Memiliki kapasitas untuk secara mendalam menganalisis informasi yang diterima.
 Memiliki kemampuan untuk membuat rekomendasi berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
 Memiliki sifat bersungguh-sungguh, penuh integritas, dan rendah hati dalam
melakukan
 semua penugasan audit.

B. Audit Organisasional (dan Evaluasi Produktivitas)

Audit organisasional (organizational audit) tidak hanya memperhatikanaktifitas yang

dilakukan dalam organisasi tetapi juga dengan control administratif yang digunakan untuk

memastikan bahwa aktifitas-aktifitas tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu auditor tertarik

pada seberapa baik manajer organisasi memenuhi tujuan organisasi dengan sumber daya

yang ada. Khususnya dalam organisasi yang besar dengan berbagai operasi dan fungsi,

auditor disarankan untuk menetukan seberapa baik manajemen melakukan pengelolaan,

seberapa baik transaksi yang mengalir atau mengucur melalui saluran pipa organisasi.

Tolak ukur audit atau standar yang diterapkan pada operasi organisasi dibangun dari

elemen-elemen yang membentuk kontrol adiministratif yang dapat diterima.


Auditor internal harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan yaitu menetapkan tujuan,

membuat kebijakan dan prosedur, mempertahankankontinuitas, dan menilai ulang rencana

dan sasaran dalam kondisi yang berubah. Mereka harus mengenal prinsip-prinsip

pengorganisasian yaitu pemberian tanggung jawab, pendelegasian wewenang, dan

pengembangan staf. Auditor internal harus mengetahui prinsip-prinsip pengarahan yaitu

kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi. Mereka harus mengenal prinsip -prinsip kontrol

yaitu menetapkan standar, mempertahankan standar, melatih karyawan agar mematuhi

standar, menerapkan sistem persetujuan dan penelaahan, memastikan kepatuhan terhadap

standar, merencanakan sistem pencatatan, pelaporan, dan kontrol induk, serta mengawasi

keseluruhan proses yang sedang berjalan.

Setiap organisasi harus ditelaah produktivitasnya yaitu efisiensi dan efektivitas pengguna

sumber daya yang dipercayakan kepada manajer. Meningkatkan produktivitas merupakan

kunci bertahannya organisasi dalam lingkungan yang kompetitif.

C. Studi dan Konsultasi Manajemen

Audit fungsional dan organisasional membentuk kerangka kerja program audit jangka

panjang. Setiap organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi manajemen,

membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki masalah organisasi.

Organisasi-organisasi ini telah mendapatkan manfaat dari pengalaman dan pengetahuan

yang dimiliki para konsultan. Organisasi-organisasi yang lain munkin tidak merasakan hal
yang sama. Kekecewaan ini bisa bersumber dari berbagai penyebab. Beberapa diantaranya

adalah:
 Para karyawan mungkin menganggap para konsultan tersebut sebagai orang asing
yang
 tidak terlibat dalam gaya hidup dan pergaulan organisasi.
 Konsultan telah mengikuti pelatihan dalam jangka waktu yang lama dan berbiaya
tinggi.
 Rekomendasi konsultan luar, yang biasanya dikomunikasikan dalam pertemuan
terakhir
 atau dalam laporan rinci, bisa memancing reaksi defensive dari klien.
 Konsultan luar biasanya mengenakan tarif yang sangat mahal, yang dalam banyak
 kasus, akan melebihi biaya memberdayakan orang-orang berbakat yang telah dimiliki
 organisasi.

Auditor harus menerapkan semua teknik mempengaruhi yang mereka miliki sejak
permulaan dan disepanjang penugasan, mereka harus membuat manajemen tetap
mengetahui informasi dan memperoleh rekomendasi pada tingkat akar rumput sebelum
menyajikannya ke manajemen.

Setelah mengenali situasi tersebut internal auditor membuat persentasi formal ke


manajemen mengenai pandangan mereka terhadap masalah tersebut dan memberikan
usulan untuk mengatasinya. Studi ini dilaksanakan secara mendalam, studi harus
menghasilkan jawaban yang kuat atas pertanyaan relevan yang diajukan manajemen dan
bias memberikan dukungan yang kuat atas rekomendasi yang diajukan.
Studi harus didasarkan pada pemahaman mendalam atas masalah-masalah berikut,
diantaranya:
 Apa saja masalah yang mendasar? (masalah apa yang sebenarnya).
 Apa saja fakta-fakta yang relevan? (data, proses, sistem, kebijakan, organisasi,
orangorang yang ada, masa lalu, masa kini, kemungkinan di masa datang).
 Apa penyebabnya? (jumlah, variasi penyebab, akar masalah dan penyebab di
 permukaan, kapan penyebab tersebut mulai mempengaruhi masalah).
 Apa solusi yang mungkin? (alternatif yang ada, biaya, jawaban atas masalah lokal
dalam
 organisasi yang terpengaruh, solusi atas masalah dengan implikasi menyeluruh ke
 organisasi, efek samping yang mungkin atas solusi yang diajukan).

D. Audit atas Program

Program merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang didanai yang seiring

dengan aktivitas normal organisasi yang sedang berlangsung – progam ekspansi, program
baru untuk manfaat karyawan, kontrak baru, program kesehatan pemerintah atau program

pelatihan yang berhubungan erat dengan tujuan organisasi. Tujuan auditnya adalah

memberikan manajemen informasi mengenai biaya, pelaksanaan, dan hasil-hasil program

dan membuat evaluasi yang informatif, bermanfaat, dan objektif. Dalam penelaahan ini akan

membantu semua pihak terkait bila mereka memiliki pemahaman yang sama atas
istilahistilah yang digunakan. Berikut beberapa diantaranya:

 Evaluasi
Memastikan nilai sesuatu dengan membandingkan antara pencapaian dengan standar
atas tujuan.
 Evaluasi program
Secara umum, mengevaluasi apa yang telah dicapai, terkait dengan sumber daya yang
digunakan, dan atas itu, apakah tujuan-tujuan program telah layak dan sesuai.
 Study biaya manfaat
Mempertimbangkan hubungan antara sumber daya yang digunakan dan biaya
(masukan) dan manfaat (keluaran atau hasil).
 Study efektitas biaya

Mempertimbangkan manfaat (hasil) yang tidakdapat diukur dalam nilai uang


(DollarRupiah), manfaat-manfaat program magang yang baru, misalnya, atau
pengajaran siswa-siswi yang cacat.

Intinya, auditor internal ingin menetukan tiga hal dalam audit atas program. Dalam sektor

swasta pencapaian umumnya diukur dalam pendapatan dan keuntungan. Dalam sektor
publik auditor internal memperhatikan:

- Keluaran

Mencakup hal-hal seperti jasa yang diberikan, barang yangdiproduksi, dan biaya, dan

bantuan yang diberikan. Misalnya siswa-siswa yang diajar, kasus-kasus yang diproses.

- Manfaat atau Hasil

Manfaat mencerminkan dampak dari keluaran. misalnya, jumlah siswa yang diajar

merupakan pengeluaran. Tetapi, peningkatan tingkat pengetahuan, keahlian, motivasi,

dan aspirasi dari para siswa merupakan manfaat. Manfaat atau hasil lebih sulit

diukur disbanding keluaran namun jelas manfaat lebih relevan dalam mengevaluasi

suatu program.

- Dampak

Adalah efek dari suatu program terhadap suatu komunitas, masyarakat atau bahkan

dunia.

Anda mungkin juga menyukai