Anda di halaman 1dari 43

PLANNING AND PERFORMING INTERNAL AUDIT (FIELD WORK,

AUDIT EVIDENCE, AUDIT ASSESSMENT AND EVALUATION)

Kelompok 4 Internal Audit


Airlangga Zacky
Donny Perdana
Ersan Febrian

(1306483920)
(1306484330)
(1306484394)

Meiddy Nanda
Yudha Anugerah I.

(1306484822)
(1306485535)

Chapter
Field Work I
Field Work II
Audit Evidence, Audit Assesment and Evaluation

Field Work I
1
2
3

Definisi dan Tujuan


Outline
Pekerjaan Lapangan I
Pekerjaan
Strategi Lapangan II
Bukti Audit

Self Directing Audit Team & Stop


and Go Auditing

9
4
5
6

Pengukuran Kinerja

Pengembangan Standar

Penggunaan Tolak Ukur, Evaluasi,


Aspek Operasi

Control Self Assessment (CSA)


Element of Field Work

10

Audit SMART

11

Pengujian

Teknik Pemeriksaan Transaksi

Definisi dan Tujuan


Field work merupakan proses untuk mendapatkan keyakinan
secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti secara
objektif mengenai operasi entitas, mengevaluasinya, dan:
1. melihat apakah operasi tersebut memenuhi standar yang
dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan; dan
2. menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
manajemen
Tujuan pekerjaan lapangan adalah untuk membantu
pemberian keyakinan dengan melaksanakan prosedurprosedur audit yang ada di program audit, sesuai tujuan audit
yang ingin dicapai.
Pekerjaan lapangan merupakan pengumpulan bahan bukti untuk
pengukuran dan evaluasi.

Penyusunan Strategi untuk Melakukan Field Work

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Kebutuhan pegawai
Kebutuhan sumber daya dari luar
Pengorganisasian staf audit
Wewenang dan tanggung jawab
Struktur pekerjaan lapangan
Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan
Metode pekerjaan lapangan
Metode pendokumentasian
Penyiapan laporan
Rencana kontinjensi
Konsep strategi audit ini merupakan bagian integral dari
perencanaan dan berlaku bagi semua jenis organisasi audit.

Self Directed Audit Team & Stop and Go Auditing


Self Directed Audit Team tersebut membuat keputusan
sendiri, sering kali dengan bantuan ahli yang bersama
pimpinan tim memberikan keahlian dan bantuan dalam
proses pengambilan keputusan
Teknik Stop and Go Auditing melewati proses penyaringan
awal.
Konsep dasar di balik pendekatan Stop and Go Auditing
adalah untuk memberdayakan auditor lapangan untuk
menghentikan audit selama survei pendahuluan, atau pada
waktu-waktu lainnya, jika tidak ada indikasi adanya risikorisiko yang substansial atau tidak ada temuan-temuan
penyimpangan potensial. Saat audit dihentikan, auditor
pindah ke audit selanjutnya yang termasuk dalam rencana
audit tahunan departemen.

Control Self Assessment (CSA)

CSA merupakan
partisipatif.

salah

satu

jenis

audit

Audit partisipatif (participative auditing)


merupakan sebuah proses yang menerapkan
berbagai tingkat kemitraan dengan auditor dan
klien.
Audit partisipatif dalam mencapai tujuan audit
terbukti lebih efektif dan efisien

Element of Field Work


Tujuan-tujuan audit berbeda dari tujuan-tujuan operasi
sebagaimana prosedur audit juga berbeda dari prosedur
operasi.
Tujuan audit dicapai dengan menerapkan prosedur-prosedur
audit untuk menentukan apakah prosedur-prosedur operasi
berfungsi sebagaimana mestinya dan mencapai tujuantujuan operasi.
Tujuan operasi ditetapkan oleh manajemen. Tujuan-tujuan
audit ditetapkan oleh auditor
Prosedur-prosedur audit adalah sarana-sarana yang
digunakan auditor untuk memenuhi tujuan-tujuan auditnya

Audit SMART
(Selevtive Monitoring and Assesment of Risks and Trends)
Metode ini merupakan
gabungan penentuan
risiko dan audit analitis.
Metode ini menggunakan
indikator kunci (key
indicator) untuk sebagai
elemen dasar dari proses
audit

Empat tahap dalam pelaksanaan


audit ini:
1

Pemilihan bidang-bidang kunci untuk


pengawasan
(monitoring)
dan
penentuan (assesment)

Pengembangan key indicator


untuk monitoring dan assesment

Implementasi
Pemeliharaan teknik-teknik
SMART

Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja
Untuk melakukan pemeriksaan yang berarti, auditor mencari unit pengukuran
dan kemudian standar. Standar bisa ditemukan pada instruksi pekerjaan,
arahan organisasi, anggaran,. Jadi, dengan membandingkan temuan mereka
dengan standar, mereka bisa membuat kesimpulan yang objektif.

Pengembangan Standar
Pada saat dirasa perlu, auditor akan menemukan standar yang otoritatif, atau
membuat standar bersama klien. Standar harus sesuai dengan tujuan-tujuan
operasi yang diperiksa. Untuk hal-hal yang bersifat teknis, standar harus
divalidasi oleh seorang ahli yang secara teknis memiliki kualifikasi sebelum
diterima oleh manajemen klien.

Pengembangan Standar

Pengembangan Standar
Bila tidak ada standar, maka auditor akan membuatnya.

Kemudian, untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa standar


tersebut wajar dan relevan, mereka meminta wakil local dari Dewan
Keamanan Nasional (National Safety Council) untuk menelaah standar
tersebut.
Standar yang sudah divalidasi dibahas dengan manajemen klien dan
diterima.
Kemudian auditor akan yakin menggunakan standar tersebut untuk
dibandingkan dengan hasil pengukuran mereka.

Pengembangan Standar
Penggunaan Tolok Ukur
Tolok ukur adalah pemilihan praktik-praktik terbaik yang dilakukan oleh
organisasi-organisasi lainnya atau oleh bagian-bagian organisasi itu sendiri
yang dimaksudkan untuk membantu dalam pencapaian tujuan.
Evaluasi
Pengukuran melalui perbandingan dengan standar merupakan satu dari dua
tahap pekerjaan lapangan. Setelah pengukuran dilakukan, auditor internal
kemudian harus mengevaluasi temuan-temuan mereka untuk mencapai
pertimbangan professional.
Aspek-aspek Operasi
Pengukuran yang dilakukan auditor internal biasanya akan diarahkan ke tiga
aspek penting organisasi, yaitu kualitas, biaya, dan jadwal.

Pengujian

Tujuan Umum

untuk memberikan auditor dasar bagi


pembentukan opini audit.

Tujuan Khusus

Tujuan khusus proses pengujian adalah untuk


menentukan validitas, akurasi, ketaatan
dengan prosedur, kompetensi kontrol

Merencanakan
Pengujian

Perencanaan pengujian harus diformalkan


dengan dokumentasi.

Pengujian

Kriteria

Kriteria dapat berbentuk eksplisit


dan implicit.

Pendefinisian
Populasi Pengujian

Populasi yang akan diuji harus


dipertimbangkan sesuai tujuan
audit.

Metodologi
Pengambilan
Sampel

Dapat melalui pertimbangan


maupun menggunakan metode
statistik.

Teknik Pemeriksaan Transaksi atau Proses-proses

Mengamati

Mengajukan Pertanyaan

Menganalisis

Memverifikasi

Menginvestigasi

Mengevaluasi

Field Work II
1

Penerapan Teknik Audit

10
Outline
Audit Fungsional

Pekerjaan Lapangan I
Lapangan II
Pekerjaan
Audit Organisasional
Bukti Audit

11

12

Bentuk Bukti Hukum

Bukti Audit

Audit atas Program

Audit atas Kontrak

Konsultan Terintegrasi

Penggunaan Sumber Daya dari Luar atau Mitra

14

15

16

Standar Bukti Audit

Kertas Kerja
Pekerjaan Lapangan dalam Lingkungan
Berteknologi Tinggi
Audit Berkelanjutan

Penelaahan Analitis
9

Bukti Hukum dan Hubungannya dengan Bukti


Audit

Studi & Konsultasi Manajemen

13
5

Contoh Penelaahan Analitis

17

Penerapan Teknik Audit


TEKNIK AUDIT
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Observasi
Konfirmasi
Verifikasi
Investigasi
Analisis
Evaluasi

BENTUK PENUGASAN
DIGUNAKAN

DIKOMBINASIKAN

1.
2.
3.
4.
5.

Audit Fungsional
Audit Organisasional
Studi Manajemen
Audit atas Program
Audit atas Kontrak

Audit Fungsional

Merupakan audit yang


mengikuti proses bisnis dari
awal hingga akhir dan
melintasi antar lini
organisasi

Cenderung berfokus pada


aspek operasional dibanding
dengan aspek administrasi
orang-orang yang ada di
dalam organisasi

Tujuan utama dari audit


fungsional adalah untuk
menentukan seberapa baik
fungsi-fungsi yang ada
dalam organisasi
berinteraksi satu sama lain

CAKUPAN
Pemesanan, penerimaan, dan pembayaran bahan baku dan perlengkapan
Pengiriman langsung perlengkapan atau jasa ke departemen pengguna
Penerapan perubahan pada produk
Pengumpulan, pemisahan, dan penjualan barang sisa
Pengendalian dan praktik keselamatan
Program untuk mendeteksi konflik kepentingan
Pengelolaan aset-aset modal
Formulasi anggaran
Fungsi-fungsi pemasaran

KELEBIHAN

CONT

Membutuhkan
pengetahuan luas
dan justifikasi
profesional auditor

TANTANGAN

Cakupan luas
sehingga mampu
mengidentifikasi
berbagai gangguan,
duplikasi fungsi, dan
berbagai hambatan
lain dari fungsi
organisasi

Audit Organisasional
Tidak hanya memperhatikan
aspek aktivitas yang dilakukan
dalam organisasi tetapi juga
kontrol administratif yang
digunakan untuk memastikan
bahwa aktivitas-aktivitas tersebut
dilaksanakan

Auditor menentukan seberapa


baik manajemen telah melakukan
pengelolaan terhadap sumber
daya organisasi

Aspek administratif merupakan salah satu faktor penentu kemajuan


organisasi

Studi dan Konsultasi Manajemen

KEBUTUHAN ORGANISASI

SIKAP DEFENSIF DAN HAMBATAN PENGGUNAAN


KONSULTAN LUAR
1.

KONSULTAN LUAR

SIKAP DEFENSIF DAN HAMBATAN


LAIN

2.

3.

ALTERNATIF SOLUSI:

AUDITOR INTERNAL

4.

Konsultan merupakan pihak eksternal


organisasi yang tidak terlibat dalam operasi
organisasi sehari-hari. Para manajer dan
karyawan bisa saja bersikap defensif sehingga
menghalangi konsultan luar untuk
memperoleh pemahaman mengenai
organisasi.
Meskipun konsultan luar merupakan pihak
yang memiliki pelatihan dan pengalaman
yang kuat, mereka juga tetap harus belajar
mengenai organisasi.
Rekomendasi yang diberikan konsultan bisa
saja justru menimbulkan sikap defensif dari
klien.
Konsultan luar biasanya memiliki tarif yang
mahal.

CONT

Penugasan studi dan


konsultasi oleh auditor
internal harus mendapat
persetujuan dari
manajemen eksekutif

Dalam studi dan konsultasi


manajemen, auditor harus
menyampaikan
perkembangan studi
melalui Memorandum
Studi Manajemen dan
didistribusikan kepada
karyawan manajemen
terkait

Secara periodik, auditor


juga akan memberikan
laporan kemajuan
penugasan kepada
manajemen

Audit Atas Program


Auditor internal dapat menyelenggarakan penelaahan khusus terhadap
program yang sedang berjalan
Program merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang
didanai yang seiring dengan aktivitas internal organisasi yang sedang
berlangsung.

RAGAM PROGRAM

TUJUAN AUDIT

FOKUS UTAMA

1. Program Ekspansi
2. Program Manfaat
Karyawan
3. Kontrak Baru
4. Program Pelatihan
5. Aplikasi Komputer Baru
6. Program Lainnya

memberikan manajemen
informasi mengenai biaya,
pelaksanaan, dan hasilhasil program dan
membuat evaluasi
informatif, bermanfaat,
dan objektif

Menentukan:
1. Apa yang dicapai?
2. Apakah program
tersebut berhasil?
3. Apakah terdapat sistem
yang memadai untuk
memastikan
keberhasilan di masa
yang akan datang?

Audit Atas Kontrak

Kontrak konstruksi biasanya bukan merupakan bagian dari operasi normal


perusahaan
Meskipun demikian, kontrak konstruksi biasanya melibatkan nominal biaya
yang sangat besar sehingga memerlukan pengawasan yang ketat.
Auditor internal bisa memberikan bantuan untuk mengaudit kontrak seperti
ini
JENIS KONTRAK
KONTRAK LUMP-SUM

Pada kontrak dengan sistem


ini, kontraktor setuju untuk
melaksanakan pekerjaannya
dengan harga relatif tetap.
Meskipun demikian, sebagai
langkah antisipasi, seringkali
kontrak lump sum juga
memasukkan klausul terkait
kenaikan pembayaran
Setiap perubahan tentunya
memerlukan pengawasan
audit yang ketat.

KONTRAK COST-PLUS
Berlawanan dengan kontrak
lump-sum, kontrak cost-plus
merupakan cara paling
ekonomis untuk proyek
konstruksi yang memiliki
banyak ketidakpastian
Setiap perubahan biaya dapat
dimintakan penggantian
Setiap penggantian harus
melalui suatu mekanisme
pengawasan yang ketat.

KONTRAK UNIT-PRICE

Biasanya digunakan
pada pekerjaan yang
memiliki ragam yang
sama tetapi dalam
jumlah yang banyak.
Harga kontrak
didefinisikan untuk
setiap unit pekerjaan.

Audit Terintegrasi
Audit terintegrasi merupakan suatu konsep yang mengkombinasikan
aspek-aspek audit keuangan dengan audit kinerja.
Sebuah prosedur yang menghasilkan sebagian audit keuangan akhir tahun
diselesaikan sebelum audit operasional.
Audit berkelanjutan atas elemen-elemen neraca dan operasional dalam audit
kinerja
Pelaksanaan audit atas tahap varians dari operasi klien yang biasanya akan diaudit
secara terpisah
KONSEP
INTEGRASI

Sebuah latihan dalam audit partisipatif dimana klien:


1. Membantu perencanaan audit
2. Berpartisipasi dengan staf dalam pelaksanaan audit
Sebuah audit yang sebenarnya menggabungkan berbagai tahap audit internal
yang berbeda seperti:
1. Audit keuangan
2. Audit kinerja
3. Audit sistem informasi

Konsultan

Suatu evaluasi audit yang mendalam mungkin


membutuhkan jasa dari konsultan teknis.
Meskipun demikian, auditor harus sadar bahwa konsultan
tersebut hanya membantu dan bukannya mengambil alih
evaluasi dan melindungi tanggung jawab auditor.
Terkait penggunaan konsultan, terdapat beberapa aturan
yang harus diikuti, diantaranya:
Konsultan harus dapat dipercaya dan menunjukkan
kompetensi untuk pekerjaan yang akan dilakukan
Konsultan dan auditor harus memiliki perjanjian
lengkap atas lingkup dan tujuan program sebelum
mereka menyiapkan audit atau program kerja
Staf harus ditugaskan untuk bekerja dengan konsultan,
mengawasi aktivitas mereka dan membahas masalahmasalah yang ada dengan mereka
Auditor harus memahami sifat pekerjaan konsultan
Laporan audit akhir merupakan tanggung jawab
auditor internal
Konsultan tidak boleh mengarahkan atau mengambil
hak preogatif manajemen.

Penggunaan Sumber Daya dari Luar atau Mitra


Penggunaan sumber daya dari luar atau
mitra terjadi apabila pengoperasian audit
melibatkan pihak luar dimana pihak luar
tersebut melaksanakan bagian dari audit
internal bersamaan dengan aktivitas audit
organisasi.
Meskipun auditor internal umumnya
berpendidikan dan terlatih untuk melakukan
audit, mereka umumnya merupakan
spesialis pada aspek kontrol dan proses
manajemen.
Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya
dari luar atau mitra untuk menangani
operasi teknis yang berdampak material.
Penggunaan sumber daya dari luar atau
mitra yang terstruktur dengan baik dan
memiliki keahlian tinggi akan membawa
nilai teknis dan kredibilitas bagi operasi
audit internal.

Penelaahan Analitis
Biasanya dilakukan untuk menentukan kewajaran data tertentu
Analisis Tren
Membandingkan data sekarang dengan sebelumnya.

Analisis Rasio
Penentuan kewajaran informasi saat ini dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan (profitabilitas, solvensi, efisiensi).

Analisis Regresi
Mengukur sejauh mana variabel meningkat bersamaan atau peningkatan
satu variabel saat variabel lainnya menurun atau dengan kata lain untuk
mengetahui hubungan antara variabel-variabel tertentu

Contoh Penelaahan Analitis


PEMELIHARAAN
AKTIVA
TETAP
Pemeliharaan Aktiva
Tetap

STATISTIK KARYAWAN

Apakah aktiva telah dikelompokkan


umur manfaatnya?

Misal hubungan antara jumlah dengan


efektivitas kinerja

Rotasi
Persediaan
ROTASI
PERSEDIAAN

BIAYA REKRUTMEN DAN ROTASI


PEGAWAI

Apakah persediaan termasuk kategori


slow moving?

Beban pegawai termasuk pengeluaran


terbesar perusahan

Pengiriman Persediaan
PENGIRIMAN
PERSEDIAAN

Perhitungan cost and benefit


pengiriman persediaan

CATATAN BAHAN BAKU


Analisis permintaan gudang hingga
barang diterima

PENYIMPANAN PERLENGKAPAN DAN ATK

Pemakaian perlengkapan apakah


sebanding dengan hasil?

TELEPON DAN KOMPUTER


Analisis pemakaian telepon & komputer
guna efisiensi biay

Bukti Hukum dan Hubungannya dengan Bukti Audit


Bukti Hukum dan Bukti Audit memiliki tujuan serupa, yaitu memberikan
bukti untuk mendorong keyakinan tentang kebenaran atau kesalahan setiap
pernyataan atas suatu masalah

BUKTI AUDIT

BUKTI HUKUM

1. Auditor harus melaporkan adanya tindak pidana jika ia


mengetahuinya
Bagaimana
Auditor
Menyikapi Alat
Bukti Hukum?

2. Bukti Audit tidak sama dengan alat bukti menurut hukum pidana
3. Konsekuensi legal atas laporan auditor

4. Manajemen risiko bagi auditor

Bentuk Bukti Hukum

Bukti Terbaik

Bukti
Sekunder

Bukti
Langsung

Bukti yang paling memuaskan mengenai fakta-fakta yang tengah diselidiki


bukti asli.

Bukti yang keandalannya dibawah bukti terbaik (duplikat bukti asli)

Bukti yang diperoleh langsung dari sumber yang kompeten dan berwenang
(kepemilikan gedung akta jubel dari notaris)

Membuktikan fakta sementara, atau sekumpulan fakta, yang bisa dirujuk seseorang
untuk mengetahui keberadaan beberapa fakta primer yang signifikan atas masalah
Bukti Tidak
yang sedang dipertimbangkan diperoleh bukan dari sumber utama
Langsung

Cont.

Bukti yang
Meyakinkan

Bukti yang
Menguatkan

Bukti Opini

Bukti yang tak terbantahkan, apapun bentuknya

Bukti tambahan dari karakter yang berbeda menyangkut hal yang sama

Berdasarkan aturan opini, saksi-saksi harus memberikan kesaksian hanya


terhadap fakta yang ada-pada apa yang benar-benar mereka lihat atau dengar

Pernyataan yang tidak dapat diterima yang dibuat seseorang, selain saksi ahli,
untuk membuktikan kebenaran suatu masalah
Bukti Kabar
Angin

Bukti Audit
Audit evidence Information used by the auditor in arriving at the
conclusions on which the auditors opinion is based. Audit evidence
includes both information contained in the accounting records underlying
the financial statements and other information
ISA 500 (Audit Evidence)
Semua informasi yang telah dihimpun dan dikumpulkan oleh auditor untuk
dijadikan dasar yang layak untuk menyatakan pendapat.

Bukti Fisik

Bukti Pengakuan
BUKTI
AUDIT

Bukti Dokumen

Bukti Analitis

Standar Bukti Audit

Kecukupan

Kompetensi

Relevansi

Kertas Kerja
Dasar pengembangan bukti

Kutipan dari sumber berwenang ttg kriteria dan standar

Ringkasan wawancara, pertemuan dan percakapan

Rincian pengamatan, termasuk diagram, foto, bagan dan


lain-lain

Jenis
Kertas
Kerja

Substansi vertikal dan pemeriksaan dokumen seperti


perbandingan bahan substantif dengan kriteria atau
dokumen terotorisasi

Analisis temuan dari kertas kerja atau pengamatan lainnya

Perhitungan analitis terkait dengan audit

Pekerjaan Lapangan dalam


Lingkungan Berteknologi Tinggi
Penerapan teknologi yang tinggi pada perusahaan yang menerapkan sistem
perusahaan secara keseluruhan (wide enterprise systems) semakin
memungkinkan bertambahnya tingkat komplikasi yang tidak ditemui pada
sistem yang lama.

PEMISAHAN TUGAS
OTORISASI
PASSWORD
Seorang auditor perlu memperhatikan apakah suatu kontrol di dalam sistem
bisa berfungsi sebagaimana mestinya dan apakah suatu transaksi atau banyak
transaksi alternatif dapat mengalahkan kontrol tersebut.

Audit Berkelanjutan
Metodologi yang memungkinkan suatu auditor memberikan keyakinan tertulis
mengenai suatu subjek masalah menggunakan serangkaian laporan auditor
yang dikeluarkan secara simultan dengan, atau setelah suatu periode yang
pendek, terjadinya suatu kejadian yang melandasi masalah tersebut.

Audit Berkelanjutan tercapai bila:


Subjek masalah dengan karakteristik yang
sesuai
Keandalan sistem yang melandasi subjek
tersebut
Bukti audit yang diberikan oleh prosedur
audit dengan tingkat otomatisasi yang tinggi
Sarana yang dapat diandalkan untuk
mendapatkan hasil-hasil prosedur audit
secara tepat waktu
Tingkat keahlian auditor yang tinggi dalam
teknologi informasi dan subjek masalah

Masalah dalam pelaporan auditor internal:


Keterlibatan auditor internal dengan subjek
masalah
Pengetahuan auditor internal mengenai
keandalan subjek masalah
Keterlibatan
auditor
internal
dalam
pelaporan
dan
evaluasi
tanggapan
manajemen terhadap laporan
Keahlian auditor internal dengan teknologi
informasi dan masalah-masalah yang sedang
diaudit.

Audit Evidence, Audit Assesment and Evaluation

Outline
Lapangan
DefinisiI
Pekerjaan
1
Pekerjaan Lapangan II
Bukti Audit

Audit Evidence

Sampling

Audit Assesment and Evaluation


Techniques

Audit Evidence

Bukti yang diperoleh selama audit dan dicatat


dalam kertas kerja audit
Auditor internal umumnya tidak melihat
seluruh
item
dalam
audit
untuk
mengembangkan bukti yang mendukung
audit. Sebaliknya, auditor internal meneliti
sebagian file atau item yang dipilih sebagai
sampel untuk mengembangkan kesimpulan
audit atas seluruh populasi data

Sampling

Statistical
Sampling

Nonstatistical
/Judgmental
Sampling

Metode sampling berbasis matematika untuk memilih


item yang mencerminkan karakteristik dari seluruh
populasi

Metode sampling dengan menggunakan penilaian


auditor untuk merancang dan memilih sampel

Audit Assesment and Evaluation Techniques

1. Haruskah menggunakan sampling?


2. Untuk mengembangkan kesimpulan audit, auditor
internal perlu proses di mana mereka harus:
Memahami item yang harus menjadi perhatian dalam
total populasi dan mengembangkan rencana
pengambilan sampel atas populasi.
Mengambil sampel dari populasi berdasarkan rencana
pemilihan sampel.
Mengevaluasi item sampel terhadap tujuan audit.
Mengembangkan kesimpulan untuk seluruh populasi
berdasarkan hasil sampel audit

CONT

Lebih baik menggunakan sampling, terutama statistical


karena:
Kesimpulan yang ditarik dapat mencerminkan seluruh
populasi
Hasil sampling bersifat obyektif dan dapat dipertahankan
Sampel yang lebih sedikit mungkin diperlukan dalam
penggunaan sampling audit
Pengambilan sampel statistik dapat memberikan akurasi
yang lebih besar daripada tes 100%
Cakupan Audit atas beberapa lokasi sering lebih sesuai

Prosedur Sampling dapat diterapkan secara sederhana

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai