Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 1

PEKERJAAN
LAPANGAN
INTERNAL AUDIT
Ernie Soedarwati, SE., M.Si
ANGGOTA KELOMPOK :
Alfira Firsta Brillianza 205112004
Fadila Nanda Alviana 205112002
Handika Ardi 205112017
Yayu Susilawati 205112003
PEMBAHASAN
Proses dan Tujuan Pekerjaan Lapangan
Pembuatan Strategi untuk Melakukan Pekerjaan Lapangan

Bagian-Bagian Pekerjaan Lapangan


Pengujian
Teknik-Teknik Pemeriksaan Transaksi atau Proses-Proses
Terpilih
PROSES DAN TUJUAN PEKERJAAN
LAPANGAN
Proses Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan Lapangan merupakan proses untuk mendapatkan
keyakinan secara sistematis dengan mengumpulkan bukti
secara objektif mengenai operasi audit, kemudian
mengevaluasinya untuk :
• mencari tahu apakah operasi tersebut telah memenuhi
standar yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan
• menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
oleh manajemen.
PROSES DAN TUJUAN PEKERJAAN
LAPANGAN
TUJUAN PEKERJAAN LAPANGAN
Pekerjaan Lapangan bertujuan untuk membantu memberikan keyakinan
dengan melaksanakan prosedur-prosedur audit yang ada di program audit,
sehingga menjadi sesuai dengan tujuan audit yang ingin dicapai.
Auditor internal profesional tidak boleh terlibat dalam audit biasa atau
sembarangan. Mereka harus memahami bahwa mereka:
1. Tidak dapat memberikan jaminan dengan mengaudit operasi dalam ruang
hampa
2. Tidak dapat mengamati suatu proses dan dengan seenaknya memutuskan
apakah proses tersebut baik atau buruk
3. Harus melihat operasi dalam hal unit pengukuran dan standar
Pembuatan Strategi Untuk Melaksanakan
Pekerjaan Lapangan

1. Kebutuhan Pegawai
2. Kebutuhan Sumber Daya dari Luar
3. Pengorganisasian Staff Audit
4. Wewenang dan Tanggung Jawab
5. Struktur Pekerjaan Lapangan

6. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan


7. Metode Pekerjaan Lapangan
8. Metode Pendokumentasian
9. Penyiapan Laporan
10. Rencana Kontigensi
Tim Audit pada Pekerjaan Lapangan :

• Tim Audit dan Pengarah Mandiri : diartikan bahwa tim ini dapat
membuat keputusan sendiri.
• Teknik Stop & Go Auditing: diartikan bahwa dalam proses ini
menggambarkan proses penyaringan awal.
• Control self-assessment (CSA) merupakan salah satu jenis audit
partisipatif. Audit tersebut diterapkan untuk mendapatkan
informasi yang terbukti sulit untuk dikumpulkan oleh staff audit
tradisional.
Bagian-Bagian Pekerjaan Lapangan
Tujuan audit berbeda dengan tujuan operasi dan prosedur audit juga berbeda dengan
prosedur operasi
1) AUDIT SMART
Metode Audit SMART (Selective Monitoring and Assessment of Risks and
Trends) merupakan gabungan penentuan risiko dan audit analitis.
Metode ini menggunakan “indikator-indikator kunci” sebagai elemen dasar
dari proses audit. Terdapat empat tahap dalam audit SMART yaitu:
• Pemilihan bidang-bidang kunci untuk pengawasan dan penentuan
• Pengembangan indikator-indikator kunci untuk pengawasan dan
penentuan
• Implementasi
• Pemeliharaan teknik-teknik audit SMART
Bagian-Bagian Pekerjaan Lapangan
2) PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan hasil dengan standar. Hingga pada
akhirnya akan dilakukan evaluasi hasil-hasil pengukuran dan menentukkan apakah temuan-
temuan yang didapatkan auditor mencerminkan kondisi yang baik dan buruk.

3) PENGEMBANGAN STANDAR
Auditor Internal semakin lama maka akan semakin dalam masuk kedalam arus operasi
perusahaan. Kriteria dalam menentukan pengembangan standar, diantaranya :
• Struktur, komposisi, dan operasi komite
• Rencana, program, praktik, dan instruksi-instruksi implementasi
• Pengawasan, pemeriksaan, dan pelaporan aktivitas
Bagian-Bagian Pekerjaan Lapangan
4) Penggunaan Tolak Ukur
Tolak ukur adalah pemilihan praktik-praktik terbaik yang dilakukan oleh organisasi-organisasi
lainnya atau oleh bagian-bagian organisasi itu sendiri yang dimaksudkan untuk membawa
pencapaian tujuan.
Tahap untuk menentukkan aktivitas-aktivitas yang akan meningkatkan Upaya organisasi
menurut Arthur Andersen, diantaranya:
• Analisis proses-proses audit
• Merencanakan studi
• Laksanakan Studi
• Dapatkan Pemahaman
5) Evaluasi
Evaluasi dimaksudkan untuk mencapai pertimbangan yang benar secara matematis dan untuk
menyatakan pertimbangan tersebut dalam hal apa yang diketahui.
PENGUJIAN DALAM PEKERJAAN
LAPANGAN AUDIT
Tujuan Umum Pengujian
Bagi auditor internal, pengujian berarti pengukuran hal-hal yang representative dan
perbandingan hasilnya dengan standar atau kriteria yang ditetapkan. Tujuannya adalah
untuk memberi auditor internal tentang dasar bagi pembentukan opini audit. Pengujian
audit biasanya mencakup evaluasi transaksi, catatan, aktivitas, fungsi, dan asersi dengan
memeriksa semua atau sebagiannya.
Sedangkan tujuan khususnva adalah untuk menentukan:
1. Validitas yaitu kelayakan, keaslian dan kewajaran.
2. Akurasi yaitu kuantitas, kualitas, dan klasifikasi.
3. Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum yang berlaku, dan lain-lain.
4. Kompetensi kontrol vaitu kenetralan risiko
PENGUJIAN DALAM PEKERJAAN LAPANGAN AUDIT
1. Pengujian harus diawali dengan perencanaan, dan harus mencakup:
1. Pendefinisian tujuan pengujian.
2. Pengidentifikasian jenis pengujian untuk mencapai tujuan.
3. Pengidentifikasian kebutuhan pegawai yang mencakup keahlian dan disiplin
ilmu yang dimiliki, kualifikasi pengalaman, dan jumlah pegawai.
4. Penentuan urutan proses pengurian
5. Pendefinisian standar atau kriteria.
6. Pendefinisian populasi pengujian.
7. Keputusan metodologi pengambilan sampel yang akan dilakukan.
8. Pemeriksaan transaksi atau proses terpilih
PENGUJIAN DALAM PEKERJAAN
LAPANGAN
• Pendefinisian standar kinerja atau kriteria dan Populasi Pengujian
Standar kinerja atau kriteria dapat berbentuk eksplisit atau berupa arahan,
instruksi pekerjaan, spesifikasi, atau hukum. Sedangkan Populasi yaitu yang
akan diuji harus dipertimbangkan sesuai tujuan audit. Jika tujuannya memberi
opini atas transaksi, maka total transaksi mencerminkan populasi. Jika
tujuannya memberi opini atas kecukupan, efektifitas, dan efisiensi kontrol yang
diterankan. Populasinva mungkin lebih terbatas
• Metodologi pengambilan sampel yang akan dilakukan
Pengambilan sampel yang paling andal harus dapat mencerminkan populasinya.
Pengambilan sampel dapat melalui pertimbangan atau dengan metode statistik.
Kesimpulan

Pekerjaan lapangan merupakan proses untuk mendapatkan keyakinan secara sistematis dengan
mengumpulkan bahan bukti secara objektif mengenai operasi entitas, mengevaluasinya, dan melihat
apakah operasi tersebut memenuhi standar yang dapat diterima dan tercapainya tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan serta menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Penelaahan yang
tepat dalam teknik-teknik audit dapat membantu auditor dalam melakukan pekerjaan lapangannya dalam
mengumpulkan data, menyusun, mencatat, dan mengevaluasi bahan bukti audit. Auditor internal juga
perlu memahami penugasan dalam audit yang mencangkup, audit fungsional, audit organisasional, studi
manajemen, audit atas program, dan audit atas kontrak. Auditor internal juga dapat menggunakan sumber
daya dari luar atau dari mitra dalam melaksanakan pekerjaan audit. Auditor internal dapat menggunakan
penelaahan analitis saat memeriksa data operasi dan keungan. Menunjukkan masalah yang mungkin ada
dan memberi jalan audit yang lebih intensif untuk menentukan tingkat abnormalitasnya dan penyebabnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai