“Program Audit”
Kelompok 5 :
•Muhammad Fajar Alhamdi (21043099)
•Mutia Nurullita Putri E (21043103)
•Mutia Oktawisap Putri (21043104)
•Nadila Putri Yalni (21043106)
TUJUAN PROGRAM AUDIT
Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu kesatuan dengan supervisei
audit dalam pengambilan langkah- langkah audit tertentu. Langkah- langkah audit dirancang untuk (1)
mengumpulkan bahan bukti audit dan (2) untuk memungkinkan auditor internal mengemukakan pendapat
mengenai efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas aktivitas yang akan diperikasa.
Program audit yang disusun dengan baik bisa memberikan banyak manfaat, yaitu:
•Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit, yang merupakan suatu rencana yang dapat
dikomunikasikan baik kepada supervisor audit maupun kepada staf audit.
•Menjadi dasar penugasan auditor
•Menjadi saran pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit karena memuat waktu audit tang dianggarkan
•Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang dikerjakan dengan apa yang direncanakan
•Membantu melatih staf- staf yang belum berpengalaman dalam tahap- tahap pelaksanaan audit
•Memberikan ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan
•Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis- jenis pekerjaan audit yang dilakukan
dan waktu yang dibutuhkan
•Mengurangi wajtu supervisi langsung yang diibutuhkan
Menjadi titik awal bagi penilai fungsi audit internal untuk mengevaluasi upaya audit yang telah dilakukan
KAPAN SEBAIKNYA MENYIAPKAN
PROGRAM AUDIT
Auditor internal harus menyiapkan program audit segera setelah survey pendahuluan. Program
yang terlambat disusun bisa memiliki kesenjangan dan tidak memadai serta tidak bisa
menetapkan prioritas yang tepat. Namun program audit yang disiapkan dengan baik pun bisa saja
tidak memuat hal- hal penting yang tidak disadari auditor samapai mereka kemudian melakukan
pekerjaan lapangan. Jadi, semua program audit harus dianggap tentative samapai audit
diselesaikan. Tentu saja, semua perubahan atas draf program audit membutuhkan pengesahan
seperti halnya program audit awal. Program pro forma, yang digunakan pada audit berulang atas
operasi yang sama, kadang- kadang berkembang selama periode beberapa tahun dan lambat laun
diakomodasikan ke masalah yang dihadapi dalam pekerjaan lapangan. Program- program pro
forma baru yang dimasukkan untuk digunakan di bnyak lokasi harus disiapkan terlebih dahuLu
sehingga tersedia waktu untuk menghapus kesalahan, tuntutan yang tidak wajar, dan langkah-
langkah yang tidak perlu.
TANGGUNG JAWAB AUDIT
Auditor internal harus bertanggung jawab untuk merencanakan penugasan audit. Perencanaa harus
didokumentasikan dan harus mencakup:
Practice Advisory 2200-1 tentang “rencana penugasan” yang terkait dengan standar tersebut
menyatakan bahwa auditor internal bertanggung jawab untuk merencanakan dan melakukan
penugasan, yang tergantung pada pemeriksaan dan persetujuan pengawasan. Program penugasan
harus:
Program audit harus menujukkan lingkup pekerjaan audit. Program tersebut harus memperjelas hal- hal
apa yang akan tercakup dalam audit dan yang tidak. Tujuan audit seharusnya menuntun lingkup pekerjaan.
Menurut standar auditor internal professional bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluasi
efektifitas sistem control internal organisasi dan kualitas kinerja dalam pelaksanaan tanggung jawab yang
diemban. Tujuan- tujuan utama dari sistem control internal adalah untuk memastika:
Program tersebut berfokus pada verifikasi rinci dan juga memberikan auditor latar belakang informasi
yang menunjukan tujuan-tujuan operasi dan sistem kontrol. Program tersebut sangat bermanfaat dan
membantu auditor serta mampu menghasilkan semua informasi yang diperlukan untuk evaluasi
komprehensif dari aktivitas yang diperiksa.
AMBIGUITAS
Informasi yang tepat akan menghasilkan informasi audit yang tepat pula. Kata- kata seperti memadai, mencukupi,
dan menyeluruh memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda. Meminta auditor untuk "menentukan apakah
persaingan yang memadai memang terjadi tidak berarti apa-apa dan mengundang respons yang berbeda dari auditor
yang berbeda.
Daripada membuat prosedur umum yang ambigu tentang sistem penggajianyang memadai', program tersebut
membutuhkan langkah-langkah khusus berikut:
1. Tentukan apakah pembayaran ke karyawan sesuai dengan kartu waktu yang sudah disetujui.
2. Tentukan apakah karyawan dibayar dalam jumlah yang benar.
3. Tentukan apakah total gaji dan upah dibayar sesuai dengan pembebanan biaya tenaga kerja langsung dan tidak
langsung ke kontrak dan akun yang tepat.
Kebanyakan auditor akan langsung memahami langkah-langkah program tersebut tanpa membutuhkan instruksi
lanjutan, dan mereka masih akan memiliki banyak keleluasaan untuk memutuskan tujuan-tujuan program audit ini.
AMBIGUITAS
Ambiguitas (ambiguities) akan berkurang bila aktivitas audit internal menerapkan makna seragam untuk berbagai istilah yang digunakan
dalam program audit. Berikut ini beberapa definisi yang dapat membantu menghilangkan kebingungan dan menjembatani pembuat program
dengan staf audit :
Menganalisis -- Memecah menjadi bagian-bagian penting dan menentukan sifatnya.
Mengecek -- Mebandingkan atau menghitung ulang, sesuai keperluan, untuk mengetahui akurasi atau kewajarannya.
Mengonfirmasi -- Membuktikan kebenaran atau akurasi, biasanya melalui tanya jawab tertulis atau melalui inspeksi.
Mengevaluasi -- Mencapai kesimpulan mengenai kelayakan, efektivitas, atau kegunaan.
Memeriksa -- Melihat lebih dekat dan berhati-hati dengan tujuan mencapai akuarasi, kelayakan, dan opini yang sesuai.
Menginspeksi -- Memeriksa secara fisik.
Menginvestigasi -- Memastikan fakta kondisi-kondisi yang dicurigai atau yang dituduhkan.
Menelaah -- Mempelajari secara kritis.
Memeriksa cepat -- Mempelajari cepat dengan tujuan menguji kecenderungan umum, mengetahui penyimpangan yang muncul, hal-hal
yang tidak biasa, atau kondisi-kondisi lain yang membutuhkan studi lanjut.
Membuktikan -- Mencari bukti yang meyakinkan.
Menguji -- Memeriksa sampel yang represntatif dengan tujuan mencapai kesimpulan mengenai poulasinya.
Laporan audit akhir bisa mulai dipikirkan sejak tahap penyusunan program audit. Beberapa malah membuat
kerangka laporan standar dalam bentuk ringkas untuk menunjukkan hal-hal yang akan dicakup dalam laporan
akhir. Beberapa auditor internal merasa efisien bila bagian-bagian ditulis sesuai kemajuan audit. Dalam penugasan
audit berskala besar laporan kemajuan memberikan informasi bagi klien dan membuat penyusunan laporan audit
akhir lebih mudah.
Dan jika laporan audit tetap dipikirkan saat program ditulis, format program itu sendiri akan membuat kerangka
laporan resmi lebih mudah di siapkan.
Mekanisme Program
Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap segmen audit. Estimasi
ini merupakan estimasi awal, tetapi membantu penanggungjawab audit dan supervisor audit mengontrol dan
menelaah kemajuan kerja. Estimasi juga membantu menentukan berapa staf yang harus ditugaskan untuk audit
guna menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang wajar. Dalam praktiknya, audit terus berkembang sejak program
awal. Program audit seharusnya diperbaharui sesuai kemajuan audit. Setiap perubahan signifikan harus ditulis
beserta alasannya dan perubahannya harus disetujui pada tingkat wewenang yang menyetujui program awal.
Program audit harus mendokumentasikan kemajuan pekerjaan audit. Setiap langkah audit yang direncanakan harus
memiliki referensi kertas kerja agar terlihat mana pekerjaan yang sudah dan belum dikerjakan. Hal ini juga
membantu auditor menghindari tidak dilakukannya langkah-langkah tertentu secara tidak sengaja. Jila suatu
prosedur dihilangkan, alasannya harus diberikan.
Penugasan Staf Untuk Audit Berskala Kecil
• Untuk audit skala kecil, biasanya cukuop ditugaskan dua orang tenaga auditor internal seorang
menjadi ketua tim dan seorang lagi menjadi anggota.
• Sebuah laporan audit biasanya dibuat oleh seorang auditor.
• Untuk perusahaan / organisasi yang relatifkecil,auditor eksternal dapat memnfaatkan hasil audit
dari internal auditor, tujuannya untuk mengurangi biaya audit eksternal.
Pedoman Penyiapan Program Audit
Latar belakang informasi yang diperoleh selama survei pendahuluan akan membantu mengarahkan cakupan audit
yang direncanakan. Setiap operasi yang luas dengan banyanya keterkaitan dan proses dapat menghabiskan waktu
audit jika auditor memutuskan untuk memeriksa setiap aktivitas yang dilakukan tetapi program audit yang efektif
dan ekonomis memfokuskan pada hal-hal penting untuk memenuhi tujuan kunci operasi dan tidak selalu pada
hal-hal yang menarik perhatian. Program audit yang sesuai dengan kondisi jauh lebih relevan dibandingkan
dengan program yang bersifat umum. Program yang bersifat umum tidak mempertimbangkan perbedaan yang
mungkin timbul dari perubahan keadaan, beragamnya kondisi, dan orang-orang yang berbeda.
Kriteria - kriteria Program Audit