Anda di halaman 1dari 10

Program Audit

Disusun oleh :

1. Dafa ()

2. Muhamad Iqbal Januar Arif (181210226)

3. Virgi ( )

AS-21-PB

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN

BOGOR

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tahap ialah perencanaan (audit planning). Tujuan audit planning
ialah untuk menentukan pada are mana, bagaimana, kapan serta oleh siapa
anggota tim yang mana) audit akan dilakukan. Langkah penting dalam audit
planning mengidentifikasi faktor resiko. Auditor harus menilai faktor resiko
inheren, misalnya sistem online, network, database dan teknologi canggih
lainnya yang memiliki resiko lebih besar daripada batch processing system
(apalagi dibandingkan sistem manual). Auditor harus meneliti resiko potensial
dengan melakukan review awal general controls, menilai kelemahan
pengendalian dan mengevaluasi apakah pengendalian tersebut dijalankan.
Tujuan analisis resiko ini untuk membantu auditor agar lebih fokus audit pada
area yang faktor resikonya besar. Untuk itu auditor menyiapkan rencana kerja
audit (audit program) mengenai batas, jadwal, dan prosedur untuk mencapai
sasaran audit. Setelah audit program disusun dan tim auditor telah dibentuk,
selanjutnya para anggota tim harus melakukan pengenalan terhadap sistem
yang akan diaudit.
Penyusunan program audit untuk penyelesaian pekerjaan lapangan yang
lebih mendalam merupakan tahap penting agar pemeriksaan manajemen dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Tahap penyusunan program audit
dilaksanakan setelah tahap persiapan pendahuluan dan penelitian mendalam.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun rumusan masalah :


1. Apa itu audit program audit ?
2. Bagamaimana penyusunan program audit ?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka Tujuan


untuk penulisan ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang pengertian Program Audit
2. Untuk mengetahui tentang Penyusunan Program Audit.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Program Audit

2.1.1 Definisi Program Audit

Dalam setiap penugasan audit, auditor harus menyusun rencana


audit. Rencana audit dimaksudkan untuk menjamin bahwa tujuan audit
tercapai secara berkualitas, ekonomis, efisien dan efektif. Dalam
merencanakan auditnya, auditor menetapkan sasaran, ruang lingkup,
metodologi, dan alokasi sumber daya. Salah satu dokumen perencanaan
audit adalah program kerja audit.

Audit Program adalah kumpulan prosedur audit yang akan


dijalankan oleh auditor dengan tujuan supaya meningkatkan koordinasi
dan integrasi semua bagian bagian pemeriksaan. Adapun kegunaan dari
audit program yaitu untuk memperoleh gambaran menyeluruh atas proses
audit yang telah dijalankan. Pemeriksaan harus dijalankan dengan sebaik-
baiknya dan jika digunakan tenaga pembantu, mereka harus dipimpin dan
diawasi dengan baik. Audit program yang digunakan oleh auditor biasanya
disesuaikan oleh bisnis klien.

Audit program berisi langkah-langkah yang ditetapkan oleh Kantor


Akuntan Publik tergantung dari ruang lingkup pemeriksaannya yang harus
diikuti auditor atau staff lainnya dalam melaksanakan audit.

Audit program yang baik harus mencantumkan beberapa hal, yaitu sebagai
berikut :

a. Ruang lingkup audit


Merupakan batasan dari suatu audit yang memberikan batasan bidang
atau kegiatan yang akan diaudit, periode waktu yang audit, lokasi yang
akan dikunjungi, jenis kajian yang akan dilakukan untuk mendukung
simpulan dan jenis investigasi yang akan dilakukan. Ruang lingkup
pemeriksaan ini bertujuan menetapkan luasnya pemeriksaan yang
menjadi tanggung jawab auditor dan menyerahkan hasil pemeriksaan yang
dikehendaki.

b. Tujuan audit

Tujuan audit ialah untuk melaksanakan verifikasi bahwa subjek dari audit
telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan
praktik yang telah disetujui dan diterima oleh sebuah organisasi.

c. Prosedur audit yang dilaksanakan

Prosedur audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para
auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang
mencukupi dan kompeten. Prosedur ini dapat digunakan untuk mendukung
pendekatan audit top-down ataupun pendekatan audit bottom-up. Auditor
akan mempertimbangkan bagaimana setiap prosedur ini akan digunakan
ketika merencanakan audit dan mengembangkan program audit.

d. Kesimpulan pemeriksaan

Kesimpulan audit merupakan suatu pernyataan yang mengandung


makna dari pembicaraan. Kesimpulan diperoleh dari untaian fakta-fakta
yang terjadi. Sehingga, kesimpulan dapat berupa kalimat yang bersifat
pendapat yang menggeneralkan fakta-fakta yang didapat selama
melaksanakan audit.

2.1.2 Tujuan Program Audit

Audit program yang telah disusun pasti mempunyai tujuan, berikut ini ada
beberapa tujuan dari audit program yaitu :

1. Sebagai alat untuk mengontrol dan mencatat pelaksanaan yang tepat dari
pekerjaan audit, dan unruk meninjau pekerjaan audit
2. Sebagai bukti yang mendukung pendapat auditor
3. Sebagai acuan pengumpulan data dan proses evaluasi pelaksanaan tugas
audit
4. Sebagai pedoman yang spesifik dan langkah – langkah yang harus diikuti
dalam pengumpulan bukti audit
5. Sebagai sarana perbandingan data yang dikumpulkan dari tahun
sebelumnya.

Maksud suatu program audit adalah mengatur secara sistematis prosedur


audit yang akan dilaksankan selama audit berlangsung. Program audit tersebut
menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal
yang penting untuk mencapai tujuan audit. Program audit juga
mendokumentasikan strategi audit.Biasanya auditor berusaha
menyeimbangkan prosedur audit top-down dan bottom-up ketika
mengembangkan suatu program audit. Jenis pengujian yang termasuk dalam
program audit meliputi :

1. Prosedur Analitis

Prosedur ini meneliti hubungan yang dapat diterima antara data keuangan dan
data non-keuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan
keuangan.

2. Prosedur awal

Yakni prosedur untuk memperoleh pemahaman atas (1) faktor persaingan


bisnis dan industri klien, (2) struktur pengendalian internnya. Auditor juga
melaksanakan prosedur awal untuk memastikan bahwa catatan-catatan dalam
buku pembantu sesuai dengan akun pengendali dalam buku besar.

3. Pengujian Estimasi Akuntansi

Pengujian ini meliputi pengujian subtantif atas saldo.

4. Pengujian pengendalian

Adalah pengujian pengendalain intern yang ditetapkan oleh strategi audit dari
auditor.
5. Pengujian transaksi

Adalah pengujian substantif yang terutama meliputi tracing atau vouching


transaksi berdasarkan bukti dokumenter yang mendasari.

6. Pengujian Saldo

Berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta item-
item yang membentuk saldo tersebut.

7. Pengujian penyajian dan pengungkapan

Mengevaluasi penyajian secara wajar semua pengungkapan yang


dipersyaratkan oleh GAAP.

2.1.3 Manfaat Program Audit

Program audit yang disusun dengan baik seharusnya bisa memberikan manfaat
antara lain :

1. Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit


2. Menjadi dasar penugasan auditor
3. Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit
4. Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang
dikerjakan dengan apa yang direncanakan
5. Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat
jenis-jenis pekerjaan audit yang dilakukan dan waktu yang dibutuhkan
6. Mengurangi waktu supervise
7. Titik awal bagi penilai fungsi audit internal untuk mengevaluasi upaya
audit yang telah dilakukan

Audit Program yamg baik mencamtumkan :

 Tujuan pemeriksaan (audit objective)


 Prosedur audit yang akan dijalankan
 Kesimpulan pemeriksaan

Prosedur audit program :

 Prosedur audit program untuk compliance test


 Prosedur audit program untuk substantive test
 Prosedur audit program untuk keduanya

2.1.4 Program Kerja Audit

Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus
dilakukan selama audit yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang diterapkan
serta informasi yang ada tentang aktiviutas yang diaudit. Untuk hasil yang lebih
baik, bisa saja dilakukan perubahan prosedur ditengah pelaksanaan pekerjaan
lapangan. Karena program audit bukanlah sesuatu yang bersifat kaku dan
melainkan dinamis dan lentur.

Ada beberapa manfaat dari penyusunan program kerja audit, antara lain :

a. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap yang


sistematis tentang tahap kegiatan yang isa dikomunikasikan kepada semua
tim audit.
b. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada
auditor dan supervisor
c. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan
rencana yang telah disetujui dan dengan standar seta persyaratan yang
telah disetujui dengan standar serta persyaratan yang telah ditetapkan.
d. Membangun para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan
mereka dengan ruang lingkup, tujuan serta langkah-langkah kegiatan
audit.
e. Membantu auditor untuk mengenali sifat yang telah dikerjakan
sebelumnya
f. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisor.

Penyusnan program audit manajemen lebih sulit dan lebih menantang


dibandingkan dengan program audit keuangan. Karena audit manajemen
melibatkan berbagai elemen sistem perencanaan dan pengendalklian menajemen
kegiatan operasional unit organisasi yang diperiksa.
Setiap program kerja audit biasanya mengandung empat hal pokok, yaitu :

1. Informasi pendahuluan
2. Pernyataan tujuan audit
3. Instruksi-instruksi khusus
4. Langkah-langkah kerja

Fungsi program kerja audit dalam audit manajemen sangatlah penting, maka
program kerja audit harus disusun sedemikian rupa agar bisa dijadikan sarana
pengendalian pelaksanaan audit. Adapun ketentuan yang harsu diperhatikan dalam
menyusun program kerja audit antara lain :

1. Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dn harus dpaat dicapai atas
dasar pekerjaan yang direncanakan dalam progrm kerja audit.
2. Program kerja audit harus disusun sesuai dengan penugasan yang
bersangkutan
3. Setiap langkah kerja harus merinci pekerjaan yang harus dilakuakan
alasan-alasannya
4. Progranm kertas kerja audit harus fleksibel dn setiap perubahan yang
dilakukan harus dengan persetujuan atasan auditor
5. Program kertas kerja audit harus fleksibel dan setiap perubahan yang
dilakukan harus dengan persetujuan atasan auditor.
6. Program kerja audit hendaknya hanya berisi informasi yang perlu untuk
melaksanakan audit dan evaluasi secara tepat.
7. Program kerja audit tidak boleh memuat perintah untuk memperoleh
informasi yang ada dalam permanent file.
8. Program kerja audit harus menyertakan taksiran-taksiran waktu yang
diperlukan sesuai dngan rencana kerja audit untuk melaksanakan kegiatan
yang bersangkutan.
9. Program kerja audit disiapkan oleh ketua tim audit dan harus dibahas
bersama-sama dengan pengawas dan seluruh anggota audit.

Program kerja audit dibutuhkan agar audit manajemen lebih terarah dan menjadi
lebih efektif serta efisien. Program kerja audit harus disusun dengan baik agar
dapat digunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh auditor . Tanpa
adanya program kerja audit atau jika program audit tidak disusun denngan baik,
maka akan dibutuhkan biaya dan waktu yang relative lebih lama untuk
menyelesaikan sebuah pekerjaan audit.

2.2 Penyusunan Program Audit

2.2.1 Prosedur Penyusunan Program Audit


1. Identifikasi Kegiatan/program Yang Akan Diaudit
Kegiatan/program yang akan diaudit merupakan adalah bagian nyata dari
objek audit sesuai jenis auditnya dan biasanya terurai di dokumen
anggaran (DIPA/DPA). Sebagai contoh: Audit Kinerja atas
PengujianSubstantif Utang Usaha dan Audit Kinerja atas Kepatuhan
Pembelian.
2. Identifikasi Tujuan Audit
Tujuan audit yang akan diidentifikasi harus sesuai dengan jenis auditnya.
Sesuai contoh yang digunakan adalah Audit Kinerja atas Pengujian
Substantif Utang Usaha dan Audit Kinerja atas Kepatuhan Pembelian.
Pengertian audit kinerja menurut Standar Audit Intern Instansi Pemerintah
(SAIPI), adalah audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi
pemerintah yang terdiri atas audit aspek ekonomi, efisiensi, dan audit
aspek efektivitas, serta ketaatan pada peraturan. Adapun tujuan utama
audit kinerja adalah untuk menilai aspek ekonomis, efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan tugas pemerintahan. Aspek ekonomis adalah aspek
kinerja yang berkaitan dengan sumber daya (input), baik dari sisi
pengadaannya maupun pemanfaatannya. Aspek efisiensi adalah aspek
kinerja yang berkaitan dengan hasil yang diperoleh (output). Aspek
efisiensi berkaitan dengan aspek ekonomis karena untuk menilai kinerja
aspek efisiensi tidak cukup jika melihat output-nya saja, tetapi harus
dikaitkan dengan sumber daya (input) yang digunakan untuk
menghasilkan output tersebut. Efektifitas adalah aspek kinerja yang
berkaitan dengan tingkat pemanfaatan output dalam mencapai
tujuan/sasaran yang ditetapkan
3. Identifikasi Langkah Kerja Audit
1) Identifkasi Bukti Audit yang akan dikumpulkan dari auditi dan
ataudisusun oleh auditor. Dengan contoh tersebut, auditor dapat
mulaimenyusun langkah kerja audit dengan tujuan pemenuhan aspek
ekonomi.
a. Bukti dikumpulkan dari auditi
b. Bukti yang disusun oleh auditor
2) Identifikasi pihak yang akan dihubungi untuk memperoleh Bukti Audit
3) Identifikasi Teknik Audit yang akan digunakan
Teknik Audit yang akan digunakan untuk memperoleh dan atau menyusun
bukti audit tersebut adalah :
a. Pembandingan
b. Analisis
c. Permintaan Keterangan
4) Gabung dan susun yang ada di langkah 1, 2, dan 3 dalam kalimat
perintah.

Anda mungkin juga menyukai