“AUDIT PROGRAMS”
OLEH :
KELOMPOK 5
2023
A. TUJUAN
Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu kesatuan
dengan supervisi audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu. Langkah-langkah
audit dirancang untuk mengumpulkan bahan bukti audit dan untuk memungkinkan auditor
internal mengemukakan pendapat mengenai efisiensi, keekonomian, dan efektivitas aktivitas
yang akan diperiksa. Program tersebut berisi arahan-arahan pemeriksaan dan evaluasi informasi
yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan audit dalam ruang lingkup penugasan audit.
B. MANFAAT
Program audit yang disusun dengan baik seharusnya bisa memberikan manfaat antara
lain :
· Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit
· Menjadi dasar penugasan auditor
· Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit
· Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang dikerjakan
dengan apa yang direncanakan
· Membantu melatih staf-staf yang belum berpengalaman dalam tahap-tahap pelaksanaan
audit
· Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan
· Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis-jenis
pekerjaan audit yang dilakukan dan waktu yang dibutuhkan
· Mengurangi waktu supervise
· Titik awal bagi penilai fungsi audit internal untuk mengevaluasi upaya audit yang telah
dilakukan
Auditor internal harus menyiapkan program audit segera setelah survei pendahuluan.
Program yang terlambat disusun bisa memiliki kesenjangan dan tidak memadai serta tidak bisa
menetapkan prioritas yang tepat. Namun program audit yang disiapkan dengan baik pun bisa saja
tidak memuat hal-hal penting yang tidak disadari auditor sampai mereka kemudian melakukan
pekerjaan lapangan. Jadi, semua program audit harus dianggap tentatif sampai audit diselesaikan.
Program pro forma yang digunakan pada audit berulang atas operasi yang
sama,kadang-kadang berkembang selama periode beberapa tahun dan lambat laun
diakomodasikan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan lapangan. Program tersebut harus
cukup fleksibel untuk mengakomodasi perubahan atau situasi-situasi tidak bisa.
Program-program pro forma baru yang dimaksudkan untuk digunakan di banyak lokasi
harus disiapkan terlebih dahulu sehingga tersedia waktu untuk Menghapus kesalahan, tuntutan
yang tidak wajar,dan langkah-langkah yang tidak perlu. Program pro forma harus diuji coba
untuk menghindari kebingungan.Uji coba tersebut memungkinkan terdeteksi kekurangan yang
ada sejak awal dan bisa diperbaiki sebelum program digunakan secara luas.
4. Komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan
5. Pelaksanaan, jika layak, survei lapangan untuk mengenal lebih dekat aktivitas dan kontrol
yang akan diaudit, untuk mengidentifikasi hal-hal yang akan ditekankan dalam audit, dan untuk
mengundang komentar dan saran dari klien.
E. LINGKUP AUDIT
Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit. Program tersebut harus
memperjelas hal-hal apa yang akan tercakup dalam audit dan yang tidak. Tujuan audit
seharusnya menuntun lingkup pekerjaan. Menurut standar auditor internal yang profesional
bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluasi efektivitas sistem kontrol internal
organisasi dan kualitas kinerja dalam pelaksanaan tanggung jawab yang diemban. Tujuan-tujuan
utama dari sistem kontrol internal ini adalah untuk memastikan :
3. Pengamanan aktiva.
5. Pencapaian tujuan dan sasaran yang di tetapkan untuk operasi dan program.
Audit internal yang komprehensif dan tidak dibatasi bisa memiliki semua tujuan ini yang
pasti auditor internal harus menyiapkan program audit mereka dengan tanggung jawab ini dalam
pikiran mereka. Namun mereka seharusnya tidak mengabaikan kewenangan audit yang diberikan
kepada mereka oleh para atasannya. Lingkup audit tidak boleh melebihi kewenangan yang
diberikan manajemen senior kepada auditor.
Sering digunakan untuk mengartikan penghematan, tetapi sebenarnya artinya lebih dari
itu. Implikasi utamanya adalah adanya “manajemen yang berhati-hati” atau “gunakan hingga
mendapatkan keuntungan terbaik tanpa ada sisa” makna yang juga bisa diterapkan untuk
efisiensi. 1stilah tersebut lebih luas diterapkan dibandingkan istilah berhemat, yang hanya
mengacu pada seseorang atau pengeluarannya.
2. Efisiensi
Menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan dampak
tertentu. Sesuatu bisa jadi efektif tetapi tidak efisien atau ekonomis. Program untuk membuat
sistem menjadi lebih efisien atau ekonomis juga bisa menjadi lebih efektif.
Tujuan dan operasi adalah apa yang ingin dicapai seseorang. Prosedur adalah
teknik-teknik yang diterapkan untuk mencapai tujuan. Auditor internal memiliki seperangkat
tujuan dan prosedur yang berbeda dalam pekerjaan mereka. Tercakup tujuan dan prosedur
operasi serta tujuan dan prosedur audit.
Tujuan operasi adalah akhir yang akan dicapai oleh manajer operasi dan
karyawan-karyawannya. Salah satu tujuan operasi untuk aktivitas pembelian adalah membeli
barang dan jasa yang tepat, pada harga yang tepat, pada waktu yang tepat,dan pada kualitas yang
tepat. Setiap tujuan ini dicapai melalui prosedur-prosedur atau teknik-teknik. Misalnya, salah
satu prosedur yang digunakan untuk memastikan dibelinya barang yang tepat adalah
digunakannya pesanan pembelian dari departemen pemesan yang menjelaskan dengan tepat
barang yang akan dibeli. Auditor internal tidak mampu mengevaluasi sebuah operasi jika mereka
tidak sepenuhnya memahami hal yang diharapkan untuk dicapai dari operasi tersebut yaitu
tujuan-tujuannya. Oleh karena itu, semua program audit harus mengidentifikasi tujuan operasi
yang pencapaiannya akan dievaluasi oleh auditor.
Tujuan audit dapat bersifat umum, bisa juga khusus. Tujuan utama audit diupayakan
tercapai dalam semua penugasan dan dituntun oleh lingkup audit yang diberikan manajemen dan
dewan komisaris ke kepala bagian audit. Misalnya, auditor internal mungkin dibatasinya pada
masalah-masalah akuntansi dan keuangan. Dalam kasus ini tujuan umum audit mereka mungkin
diarahkan hanya untuk menentukan kendala dan integritas informasi keuangan, ketaatan dengan
kebijakan, rencana, prosedur, hukum, dan regulasi dan pengamanan aktiva. Namun jika lingkup
audit mereka komprehensif, maka tujuan umum auditnya akan mencakup juga penelaahan
laporan operasi di samping evaluasi penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien serta
pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk operasi dan program.
Tujuan khusus audit terkait dengan tujuan operasi. Misalnya, jika tujuan pembelian
adalah membeli barang yang tepat,maka tujuan auditnya adalah menentukan apakah sistem yang
dirancang untuk melihat apakah tujuan operasi telah dicapai dan apakah barang yang tepat
memang telah di beli.
· Prosedur-prosedur audit adalah teknik-teknik yang diterapkan auditor untuk menentukan
apakah tujuan operasi telah dicapai. Sebagai contoh, program audit akan berisi pemeriksaan
auditor atas sempel pesanan pembelian dan melihat apakah pesanan tersebut dilengkapi
dengan permintaan pembelian
· Periklanan. Periklanan biasanya berhubungan dengan agensi periklanan. Agensi tersebut
normalnya akan menagih biaya yang terjadi ditambah komisi berdasarkan biaya tersebut.
Keyakinan terbaik yang dimiliki auditor untuk menentukan apakah biaya-biaya tersebut
dicatat dan jumlahnya wajar. Tujuan audit adalah dengan cara mengaudit catatan dan
prosedur operasi yang dimiliki agensi.
· Pelepasan aktiva. Dalam audit kontrol atas aktiva-aktiva yang dilepas, auditor umumnya
tidak bisa menentukan sendiri apakah pelepasan aktiva telah dilakukan dengan layak. Hanya
dengan menelaah persetujuan tertulis yang diberikan orang yang bertanggung jawab atas
pelepasan tersebut, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan atau menentukan apakah
pelepasan mengikuti prosedur yang ditetapkan akan memenuhi tujuan audit.
· Kontribusi Medis Karyawan. Salah satu tujuan audit bisa berupa penentuan validitas
pengurangan gaji karyawan untuk kontribusi opsi asuransi kesehatan.
· Persediaan. Tujuan auditnya adalah menentukan apakah persediaan dalam jumlah yang
signifikasi telah disajikan dengan benar.
· Pembelian tanah. Tujuan auditnya adalah untuk memverifikasi kepemilikan legal atas
tanah yang akan dibeli.
· Pembelian tanah. Tujuan auditnya adalah untuk memverifikasi kepemilikan legal atas
tanah yang akan di beli.
· Penetapan Harga. Untuk menentukan apakah terjadi ketidaktepatan dalam variasi tingkat
keuntungan yang diterapkan pada produk di antara masing-masing pelanggan, prosedur yang
tepat untuk itu adalah menentukan bahwa semua harga ditetapkan dengan objektif dan
diikuti.
· Produksi. Tujuan auditnya adalah untuk membantu manajemen dalam mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi proses produksi. Prosedur yang tepat untuk tujuan ini adalah
membandingkan biaya aktual dengan biaya standar.
· Pembelian. Tujuan auditnya adalah untuk menentukan apakah suatu organisasi kelebihan
membeli bahan mentah.
· Kualitas. Jika seorang auditor ingin mengetahui apakah dan mengapa terjadi penolakan
atas produk yang dijual, prosedur audit yang tepat adalah mengevaluasi sejauh mana
departemen penjualan telah mengomunikasikan pengembalian produk ke departemen
produksi.
· Penjualan. salah satu tujuan audit untuk penjualan adalah menentukan apakah komisi
penjualan terlalu besar. Prosedur terbaik untuk menentukan akurasi beban komisi tercatat
untuk setiap tenaga penjualan adalah dengan menghitung ulang sampel penjualan.
· Pendapatan pajak untuk pemerintah. Tujuan auditnya adalah menentukan apakah para
pembayar pajak sudah tepat dalam melaporkan pajak penjualan mereka.
Tujuan manajemen operasi pembelian yang paling umum berlaku adalah mendapatkan
barang atau jasa yang tepat, dengan harga yang tepat, dengan waktu yang tepat, dengan kuantitas
yang tepat, dari pemasok yang tepat.
Dalam beberapa kondisi, auditor internal mungkin ingin melakukan audit komprehensif
atas suatu operasi. Mungkin audit pertama kali untuk operasi membutuhkan audit untuk semua
aktivitas, baik yang berisiko tinggi ataupun tidak.
Program tersebut berfokus pada verifikasi rinci dan juga memberikan auditor latar
belakang informasi yang menunjukan tujuan-tujuan operasi dan sistem kontrol. Program tersebut
sangat bermanfaat dan membantu auditor serta mampu menghasilkan semua informasi yang
diperlukan untuk evaluasi komprehensif dari aktivitas yang diperiksa.
I. AMBIGUITAS
Berikut ini beberapa definisi yang dapat membantu menghilangkan kebingungan dan
menjembatani pembuat program dengan staf audit :
· Menganalisis, memecah menjadi bagian-bagian penting dan menentukan sifatnya
· Mengecek, membandingkan atau menghitung ulang, sesuai keperluan, untuk
mengetahuiakurasi atau kewajarannya
· Mengonfirmasi, membuktikan kebenaran atau akurasi, biasanya melalui tanya jawab
tertulis atau melalui inspeksi
· Mengevaluasi, mencapai kesimpulan mengenai kelayakan, efektivitas, atau kegunaan
· Memeriksa, melihat lebih dekat dan berhati-hati dengan tujuan mencapai akurasi,
kelayakan, dan opini yang sesuai.
· Menginspeksi, memeriksa secara fisik
· Menginvestigasi, memastikan fakta kondisi-kondisi yang dicurigai atau yang dituduhkan
· Menelaah, mempelajari secara kritis
· Memeriksa cepat, mempelajari cepat dengan tujuan menguji kecenderungan umum,
mengetahui penyimpangan yang muncul, hal-hal yang tidak biasa, atau kondisi-kondisi lain
yang membutuhkan studi lanjut.
· Membuktikan, mencari bukti yang meyakinkan
· Menguji, memeriksa sampel yang representatif dengan tujuan mencapai kesimpulan
mengenai populasinya.
· Memverifikasi, menetapkan akurasi
Kriteria Program Audit
Program audit sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan tertentu untuk
mencapai tujuan departemen audit internal, misalnya :
· Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan setujui klien
· Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang mengharuskan
sebaliknya
· Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi dan
kontrol yang akan diuji.
· Langkah-langkah kerja harus mencukupi instruksi-instruksi positif, tidak dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan.
· Jika memungkinkan, program audit harus menunjukkan prioritas relatif dari
langkah-langkah kerja. Jadi, bagian yang lebih penting dalam program audit akan
diselesaikan dalam waktu dan batas lain yang ditentukan.
· Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan
pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan atau
untuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus diinformasikan segera.
· Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia bagi
staf.
· informasi yang tidak perlu harus dihindari.
· Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan.