1. Auditor internal perlu menyusun program audit yang tepat untuk menemukan
fakta yang terjadi di lapangan, uraikan definisi dan tujuan program audit!
Jawab:
Pada Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal "International
Professional Practices Framework (IPPF)" Nomor 2240 yang dikeluarkan oleh
Institute of Internal Audit (IIA) menyatakan bahwa auditor internal harus menyusun
dan mendokumentasikan program kerja untuk pencapaian tujuan penugasan.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004) menyatakan dalam
merencanakan penugasan, auditor internal harus mempertimbangkan sasaran
penugasan, ruang lingkup penugasan, alokasi sumber daya penugasan, serta
program kerja penugasan.
Program audit juga memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi operasional dan
keuangan.Program audit manajemen fungsi operasional adalah perencanaan yang
memadai sesuai fungsi operasional untuk mengumpulkan informasi da bukti-bukti
atas sasaran pemeriksaan selama pelaksanaan tiap-tiap tahap fungsi audit
(persiapan pemeriksaan, pengujian pengendalian manajemen pada fungsi
operasional sampai dengan pemeriksaan lanjutan) dengan prosedur yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan pemeriksaan pada suatu kegiatan operasional
organisasi. Seperti yang sudah dijelaskan program audit merupakan alat
pengendalian yang di mana setiap kegiatan audit itu tidak boleh menjadi check list
yang kaku dari langkah-langkah kerja yang dapat mematikan inisiatif seorang auditor
dalam pelaksanaan tugasnya.
Pada manajemen fungsi operasional ini pun perlu adanya penyusunan program
audit. Supaya pelaksanaan tugas audit pada kegiatan operasional terutama sektor
publik dapat mencapai tujuan audit yang telah ditetapkan dengan penggunaan
sumber daya yang seminimal mungkin yang meliputi tenaga, biaya, dan waktu yang
dipergunakan. Di samping itu, program audit juga bisa sebagai landasan dalam
pembagian tugas audit di antara anggota tim audit. Semua rencana audit yang sudah
disusun baik-baik pun jangan sampai ada yang tercecer dan semua anggota audit
harus mendapatkan tugas yang jelas sehingga akan membantu pengawas audit
dalam mengikuti perkembangan kemajuan audit dan pelaksanaan tugas audit
anggota tim (BPKP, 1992). Program audit ini bertujuan untuk menguji apakah
pengendalian internal pada kegiatan operasional organisasi sudah memenuhi untuk
menghindari dan mengurangi risiko pada kegiatan operasional organisasi.
Dengan adanya keberadaan teknologi informasi merupakan hal yang mendasar bagi
akuntan untuk dapat memahami proses bisnis klien dan menghadapi lingkungan
audit yang tanpa kertas (paperless audit).
Efektivitas dan efisiensi prosedur audit dapat ditingkatkan melalui penggunaan TABK
dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit, contohnya antara lain:
Beberapa transaksi dapat diuji lebih efektif untuk tingkat biaya yang sama
dengan menggunakan komputer untuk memeriksa semua atau lebih banyak
transaksi dibandingkan dengan jika dilaksanakan secara manual;
Dalam penerapan prosedur analitik, transaksi atau saldo akun dapat di -revi ew
dan dicetak laporannya untuk pos-pos yang tidak biasa dengan cara yang lebih
efisien dengan menggunakan komputer bila dibandingkan dengan cara manual;
Penggunaan TABK dapat membuat prosedur pengujian substantif tambahan
lebih efisien daripada jika auditor meletakkan kepercayaan atas pengendalian
dan pengujian pengendalian yang bersangkutan
4. Bagaimana menyajikan temuan audit manajemen di organisasi sektor publik?
Jelaskan dengan mengggunakan contoh!
Jawab:
Menurut Kumaat (2011), temuan audit dapat dibagi menjadi dua, yaitu
Temuan Administratif (Administrative Finding) dan Temuan Khusus (Special
Finding).
Suatu temuan dapat dikatakan sebagai temuan khusus karena beberapa
alasan berikut.
a. Sifat dari temuan merupakan tindak kecurangan (fraud) yang memberikan
kerugian signifikan atau merupakan indisipliner/kelalaian yang berakibat fatal.
b. Aktivitas pengendalian internal pada sejumlah fungsi tidak berjalan dengan
maksimal sehingga tidak mencapai tujuannya dan cenderung terjadi
pengabaian sistem.
c. Temuan yang sifatnya berulang, yaitu sudah ada pada audit sebelumnya
sehingga menunjukkan bahwa tidak ada komitmen dari auditee untuk
melaksanakan perbaikan sesuai dengan yang telah dijanjikan.
2. Kondisi
3. Sebab
4. Akibat
Sumber:
https://itjen.dephub.go.id/2019/03/23/antara-audit-dengan-teknologi-informasi-saat-
ini/
BMP EKSI 4203 Teori Portofolio dan analisis investasi
Cendekia, A. (2017). Pelaporan Hasil Audit Internal.
http://airlanggacendekia.blogspot.com/ 2017/10/pelaporan-hasil-audit-internal.html.