Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE 1

PRODI AKUNTANSI

Nama Mahasiswa : Chusnul Lila Octaviani


NIM : 041283679
Nama Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Syariah
Kode Mata Kuliah : EKMA4482

TUGAS 1

1. Jelaskan secara singkat fungsi AAOIFI dan tujuan dibentuknya!


The Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) menjadi
organisasi nirlaba internasional yang memiliki kompetensi untuk menyusun standar – standar
akuntansi keuangan dan auditing untuk bank dan lembaga keuangan syariah di dunia.
Organisasi ini memiliki tujuan antara lain :
a. Mengembangkan pemikiran akuntansi dan auditing yang relevan dengan Lembaga
keuangan.
b. Menyamakan pemikiran di bidang akuntansi dan auditing yang relevan bagi
Lembaga keuangan dan penerapannya melalui pelatihan, seminar, publikasi jurnal
yang merupakan hasil riset.
c. Menyajikan, mengumumkan, dan menginterpretasikan standar – standar akuntansi
dan auditing bagi lembaga – lembaga keuangan syariah.
d. Mereview dan mengamandemen standar – standar akuntansi dan auditing bagi
lembaga – lembaga keuangan syariah.

Sumber referensi : Modul EKMA4482 hal : 1.5

2. Jelaskan mengenai tujuan dari laporan keuangan syariah!


Antonio (2001:225) menjelaskan bahwa karena adanya sejumlah perbedaan dalam pelaksanaan
operasional antara bank syariah dan bank konvensional, ketentuan – ketentuan perbankan
perlu disesuaikan agar memenuhi ketentuan syariah sehingga bank syariah dapat beroperasi
secara efektif dan efisien. Ketentuan – ketentuan tersebut antara lain hal – hal yang mengatur
berikut ini :
- Instrumen yang diperlukan untuk mengatasi masalah likuiditas.
- Instrumen moneter yang sesuai dengan prinsip syariah untuk keperluan pelaksanaan
tugas bank sentral.
- Standar akuntansi, audit, dan pelaporan.
- Ketentuan – ketentuan yang mengatur mengenai prinsip kehati – hatian, dan
sebagainya.
Jadi, jelaslah bahwa salah satu aspek penting dalam pengaturan operasional bank syariah
adalah akuntansi yang merupakan media pertanggungjawaban dan penyampaian informasi
tentang kinerja dari bank syariah.

Sumber : BMP EKMA4482 hal : 1.29

3. Jelaskanlah fungsi batul mal wa tamwil dalam Lembaga keuangan syariah!


Baitul maal wat tamwil. Mungkin Lembaga ini merupakan Lembaga yang biasa dikenal oleh
mereka yang banyak berkecimpung di bidang keuangan syariah. Akan tetapi tidak ada salahnya
kita juga mengenal Kembali Lembaga Baitul maal wat tamwil ini. Baitul mal wat tamwi (
selanjutnya BMT ) merupakan satu organisasi usaha yang bersifat mandiri yang memiliki
kegiatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan usaha yang bersifat produktif denngan
maksud untuk meningkatkan kualitas dari kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh para
Masyarakat kecil dan juga para pengusaha kecil. Kegiatan yang sering dilakukan oleh BMT
adalah mendorong agar Masyarakat menabung di BMT serta juga membiayaai kegiatan
ekonomi yang dijalankan oleh mereka. Selain kegiatan tersebut BMT juga dapat menerima
dana-dana untuk keperluan zakat, infak dan sedekah dan lalu menyalurkan kepada pihak-pihak
yang memerlukannya sesuai aturan yang ada. Sebagai satu Lembaga keuangan syariah BMT
merupakan Lembaga keuangan syariah yang memiliki sifat yang lebih informal. Dan berbeda
dengan entitas syariah lainnya yang lebih formal, seperti bank syariah dan juga entitas pasar
modal syariah. BMT sendiri sebenarnya merupakan Lembaga keuangan syariah yang memiliki
sejarah yang cukup Panjang. Berdiri pada masa Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam dan para
Khulafaur Rasyidin.
Selain fungsinya sebagai Lembaga keuangan, BMT juga bisa berfungsi sebagai Lembaga
ekonomi. Hal ini dikarenakan salah satu tugas yang dilakukan oleh BMT adalah melakukan
penghimpunan dana dari anggotanya serta juga menyalurkan dana tersebut kepada para
Masyarakat yang menjadi anggota BMT. BMT juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan di bidang
ekonomi, perdagangan industry dan juga pertanian.
BMT merupakan Lembaga keuangan syariah yang memiliki posisi yang unik. Mengapa unik,
karena secara legal BMT meruakan Lembaga mikro dengan badan hukum koperasi. Meski
begitu system operasional dari BMT pada dasarnya menganut system yang sama dengan bank
syariah, yaitu konsep bagi hasil. Baitul maal dalam arti di Bahasa Indonesia adalah rumah harta.
Karena berfungsi sebagai rumah harta maka BMT berhak untuk melakukan pengelolaan atas
dana zakat, infak dan juga sedekah. Hal ini yang menjadi keunggulan dari BMT, karena bisa
memberikan pinjaman kepada kalangan masyarakat di bawah, terutama level menengah ke
bawah yang tidak memiliki persyaratan jaminan yang cukup bila berhubungan dengan bank
syariah. BMT juga memiiki konsep pinjaman kebajikan atau dana qardh yang diambil dari dana-
dana ZIS yang dikelola oleh BMT.
Dalam konsep lain, selain sebagai Baitul maal atau rumah harta, BMT juga berfungsi sebaga
baitut tamwil. Dalam Bahasa Indonesia artinya adalah rumah pembiayaan. Dalam hal ini,
pembiayan yang dilakukan oleh BMT tentunya dengan konsep syariah, yaitu berbasis bagi hasil.
Selain konsep bagi hasil. BMT juga menyediakan pembiayaan dengan akad lain, seperti
murabahah dan salam serta ijarah. Tenntunya dengan kesadaran bahwa nasabah yang
berhubungan dengan BMT merupakan nasabah yang rata-rata berasal dari kalangan ekonomi
mikro.
Berikut adalah gambar yang menjelaskan fungsi BMT :

Gambar : Fungsi BMT ( dari berbagai sumber )


Dari gambar tersebut maka dapat dilihat untuk fungsi sebagai Baitul maal maka yang diberikan
adalah fungsi social BMT, yaitu menyediakan zakat, infak, sedekah dan juga wakaf tunai. Dalam
fungsi sebagai baitut tamwil maka yang disediakan adalah fungsi bisnisnya yaitu akad berbasis
bagi hasil, jual beli, jasa dan juga pembiayaan untuk sector riil.
Sumber :
- Antonio,M.S ( 2001 ), Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek , Jakarta, Gema Insani
Press
- Huda, Nurul et al ( 2016 ), Baitul Maal Wa Tamwil Sebuah Tinjauan Teoritis,
Penerbit AMZAH, Jakarta
- https://accounting.binus.ac.id/2021/12/17/mengenal-baitul-maal-wat-tamwil-
lembaga-keuangan-sosial-syariah/

4. Jelaskan perubahan dari investasi terikat menjadi syirkah temporer!


Perubahan dari investasi terikat menjadi syirkah termporer merupakan perubahan
yang cukup signifikan karena di dalam konsep PSAK 59, investasi terikat dalam PSAK 59
tersebut hanya mengakomodasi adanya investasi dengan model mudharabah
muqayyadah, namun dengan adanya syirkah temporer maka investasi mudharabah
mutlaqah yang awalnya diakui sebagai investasi tidak terikat sekarang beralih menjadi
syirkah temporer dengan asumsi bahwa penghimpunan dana mudharabah lebih
menekankan pada investasi sehingga pemilik dana (shahibul maal) memiliki resiko
untung dan rugi.

Sumber : BMP EKMA4482 hal : 3.44 – 3.45

5. Sebutkan dan jelaskan laporan keuangan entitas syariah!


Paragraf 11 PSAK 101 mengatur tentang komponen – komponen laporan keuangan
entitas syariah yang wajib disajikan sebagai standar penyajian antara lain :
a. Neraca
Pos neraca memberi informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan ini memnberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola
perusahaan.
c. Laporan Arus Kas’
Laporan ini memberikan informasi tentang kegiatan manajemen selama satu periode
dalam mengelola kas.
d. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan ini merupakan penghubung antara laporan laba rugi dan neraca.
e. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
Laporan ini merupakan informasi keuangan yang berisi rekapitulasi penerimaan zakat yang
dikelola entitas syariah sebagai pelaksana fungsi Baitul Maal.
f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajiakn
Laporan ini berisi informasi penerimaan dana kebajikan dari beberapa komponen yang
mungkin diterima oleh entitas syariah.
g. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan tas laporan harus disajikan secara sistematis setiap pos dalam neraca, laporan laba
rugi dan laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dan penggunaan
dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, harus berkaitan dengan
informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan.

Sumber : BMP EKMA4482 hal : 4.10 – 4.11

Anda mungkin juga menyukai