JAWABAN
4. Perubahan dari investasi terikat menjadi syirkah temjiorer merupakan perubahan yang
cukup signifikan karena di dalam konsep PSAK 59, investasi terikat dalam PSAK
59 tersebut hanya mengakomodasi adanya' investasi dengan model
mudharabahmuqayyadah, namun dengan adanya syirkah temporer, maka
investasi mudharabahmutlaqah yang awalnya diakui sebagai investasi tidak terikat
sekarang beralih menjadi syirkah temporer dengan asumsi bahwa penghimpunan
dana mudharabah lebih menekankan pada in'vestasi sehingga pemilik dana
(shahibul maal) memiliki risiko untung atau rugi. Namun demikian, seharusnya dalam
penjelasan syirkah temporer perlu ditambahkan dengan informasi tentang ketentuan
perlakuan mudharabah muqayyadah seperti yang ada di dalam PSAK 59 khususnya
paragraf 170 berkaitan dengan pola bagi hasil dan pemberian imbalan bagi bank
selaku agen sehingga membedakan antara perlakuan mudharabahmudaqatl dan
mudharabah muqayyadah karena kedua akad tersebut memiliki konsekuensi yang
berbeda. Kalau ditinjau dari sisi efisiensi, Perubahan ini membawa dampak yang baik
karena entitas syariah seperti bank syariah tidak perlulagi menyusun laporan perubahan
dana investasi terikat.
Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi
dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lain dimana Bank mempunyai hak
untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil
investasi berdasarkan kesepakatan. Contoh dari dana syirkah temporer adalah
penerimaan dan dari investasimudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah,
musyarakah, dan akun lain lain yang sejenis. Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan
mudharabah, deposito mudharabah dan musyarakah.
5. Laporan keuangan entitas syariah adalah laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah, yang berlandaskan pada ajaran Islam. Laporan keuangan entitas
syariah umumnya terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk:
Laporan Keuangan Syariah (Islamic Financial Statements): Laporan ini mencakup
Neraca Syariah (Shariah-compliant Balance Sheet) dan Laporan Laba Rugi Syariah
(Shariah-compliant Profit and Loss Statement). Neraca Syariah mencantumkan aset,
kewajiban, dan ekuitas syariah, sedangkan Laporan Laba Rugi Syariah mencakup
pendapatan dan pengeluaran syariah.
Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial Statements): Ini mencakup
penjelasan lebih rinci mengenai informasi dalam laporan keuangan, termasuk metode
pengukuran yang digunakan, kebijakan akuntansi syariah, dan catatan lain yang
relevan.
Laporan Keuangan Tidak Keuangan (Non-Financial Reports): Entitas syariah
mungkin juga memerlukan pelaporan non-keuangan yang mencakup informasi
tentang kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah, aktivitas filantropi, dan dampak
sosial lainnya.