Anda di halaman 1dari 1

Laporan audit hendaknya memiliki sifat persuasif dan juga konstruktif, adalah sebagai berikut :

1. Laporan Persuasif Laporan audit yang dihasilkan harus mampu memberikan persuasi bagi
para pembacanya. Persuasi artinya bahwa pembaca memperhatikan setiap isi dari laporan dan
melakukan tindakan sesuai dengan rekomendasi yang disajikan dalam laporan tersebut
sehingga untuk menjadikan sebuah laporan yang persuasif bagi pembacanya maka perlu
memiliki aspek berikut.
a. Benar (valid), berisikan dengan fakta serta temuan-temuan yang terukur
b. Penting (signifikan), laporan berisikan temuan serta dampak jika temuan tidak
diperhatikan dengan baik.

Fakta dan temuan-temuan yang dapat diukur artinya bahwa masalah yang terjadi adalah
nyata dan bukan sesuatu yang sengaja dicari-cari. Suatu temuan/masalah yang tidak
dipercaya oleh pembaca umumnya ketika tidak terdapat bukti pendukung dan penyebabnya
terlalu umum (tidak secara spesifik) sehingga akan lebih baik jika, masalah yang disajikan
dapat diukur secara kuantitatif. Contohnya, pada tahun 2017 jumlah kerugian rumah sakit X
akibat kesalahan pendataan BPJS adalah sebesar Rp50.000.000 atau dari total 30 orang anak
asuh di Panti Asuhan Y terdapat 2 orang anak asuh yang tidak memiliki identitas akta
kelahiran. Selain temuan, penyajian dampak yang akan terjadi apabila temuan tidak
diperhatikan dengan baik, juga dapat menjadikan suatu laporan persuasif bagi pembacanya.

2. Laporan Konstruktif
Laporan audit yang konstruktif artinya laporan tersebut mampu menggerakkan manajemen
(pembacanya) ke dalam perubahan dan perbaikan organisasi ke arah yang lebih baik.
Laporan konstruktif bukan hanya laporan yang menyampaikan kritik negatif, namun juga
hal-hal yang positif. Laporan konstruktif dapat dicapai dengan memberikan penekanan atas
penyebab dan mengungkapkan rekomendasi-rekomendasi untuk mengatasi permasalahan.
Selain itu, laporan harus menunjukkan bahwa auditor mengutamakan terwujudnya hasil bagi
organisasi. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam laporan konstruktif adalah sebagai
berikut.
a.Hindari penggunaan bahasa yang bersifat opini tanpa adanya dukungan bukti.
b. Berikan gagasan positif dengan bahasa yang positif juga.
c.Berikan perspektif yang seimbang antara temuan negatif dan temuan positif.
d. Berikan penekanan pada manfaat atau rekomendasi yang dapat memecahkan masalah
yang diuraikan.

Sumber :

Utami, Ilyas. 2021. Audit Manajemen Edisi 3. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai