Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : EKSI4413


Kode Mata Kuliah : Audit Manajemen
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Pengembang :
Nama Penelaah :
Status : 2021
Pengembangan
Tahun : Baru/Revisi*
Pengembangan
Edisi Ke- : 3

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Auditor internal perlu menyusun program audit 20 BMP Modul 7
yang tepat untuk menemukan fakta yang terjadi di
lapangan, uraikan definisi dan tujuan program
audit!
2 Apakah Inspektorat ketika sebelum melakukan 20 BMP Modul 7
penugasannya perlu membuat program audit?
Berikan argumennya!
3 Inspektorat di Makasar menggunakan teknologi 20 BMP Modul 8
untuk penugasan pemeriksaanya, yaitu aplikasi
smart auditing. Pemeriksaan dilakukan berbasis
elektronik.
Menurut pendapat anda, apa manfaat
penggunaan aplikasi teknologi tersebut bagi
auditor?
4 Bagaimana menyajikan temuan audit manajemen 20 BMP Modul 8
di organisasi sektor publik? Jelaskan dengan
mengggunakan contoh!
5 Apa yang anda ketahui tentang tindak lanjut audit? 20 BMP Modul 8
Jelaskan!
* coret yang tidak sesuai
Soal 1
a. Definisi program audit:
Program audit merupakann daftar prosedur pemeriksaan yang dilakukan dan
dimaksudkan untuk meningkatkan koordinasi dan integrasi semua bagian-bagian
pemeriksaan. Program audit terbentuk dari beberapa prosedur audit yang digabungkan
menjadi satu sehingga menjadi program audit. Program audit merupakan daftar
prosedur audit untuk seluruh unit unsur tertentu. Program audit adalah modul yang
berisi langkah-langkah dan prosedur yang harus dilakukan oleh seorang auditor dan
timnya.
b. Tujuan dari program audit adalah untuk memperoleh gambaran menyeluruh atas audit
proses yang dilakukan. Selain itu program audit juga dapat mengatur prosedur audit
secara sistematis yang dilaksanakan selama audit berlangsung.
Prosedur audit yang telah disusun secara sistematis akan memudahkan auditor dalam
melaksanakan program audit. Lebih rinci lagi program audit memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Sebagai acuan pengumpulan data dan proses evaluasi pelaksaan tugas audit
2. Sebagai pedoman spesifik dan langkah-langkah yang harus diikuti dalam
mengumpulkan bukti
3. Sabagai sarana perbandingan data yang dikumpulkan dari tahun-tahun
sebelumnya
4. Sebagai alat untuk mengontrol dan mencatat pelaksanaan yyang tepat dari
pekerjaan audit juga unutk meninjau pekerjaan audit
5. Sebagai alat bantu bagi auditor -auditor baru/junior yang belum punya banyak
pengalaman dalam tahap-tahap pelaksanaan audit.
6. Sebagai bukti audit yang mendukung pendapat auditor
7. Dapat dijadikan sebagai pedoman bai penilai fungsi audit internal untuk menilai
dan mengevaluasi upaya audit yang telah dilaksanakan.
Menurut Sawyer et al (2005:205), program audit dirancang untuk menjadi pedoman bagi
auditor mengenai:
1. Apa yang akan dilakukan
2. Kapan akan dilakukan
3. Siapa yang akan melakukannya
4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan

Soal 2
Ya, menurut pendapat saya sebelum melakukan penugasannya Inspektorat perlu membuat
program audit. Sesuai dengan tujuan pembuatan program audit pada jawaban nomor 1
program audit memiliki banyak manfaat yang akan membantu para auditor Inspektorat
dalam tugasnya. Kesesuaian dengan rencana audit, kesesuaian dengan program audit dan
kesesuaian dengan standar audit menjadi perhatian utama agar pelaksanaan audit
mempunyai mutu yang tinggi dan menghasilkan kualitas audit yang baik.

Soal 3
Manfaat Smart Auditing atau pemeriksaan audit dengan menggunakan teknologi:
1. Mewujudkan pola pemeriksaan laporan pertanggungjawaban keuangan SKPD secara
elektronik dan online yang lebih cepat dan mudah, sehingga dapat mengatasi
kekurangan jumlah auditor dan dapat dilakukan deteksi dini atas potensi penyimpangan
yang dapat terjadi pada SKPD dalam pengelolaan keuangan dan kegiatan.
2. Meningkatkan kinerja SKPD dalam menyelesaikan proses pertanggungjawaban kegiatan
dan keuangannya dengan tepat waktu, teratur dan terdokumentasi dengan baik.
3. Mewujudkan database pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan secara terpusat.
Sehingga memudahkan lembaga pengawasan lainnya (BPK, BPKP, Inspektorat
Jenderal) dalam mengakses dokumen pertanggungjawaban keuangan SKPD dalam
proses pelaksanaan audit.
Kegiatan pemeriksaan yang selama ini dilakukan dengan cara pemeriksaan dokumen
pertanggungjawaban keuangan secara manual dengan harus membuka dokumen fisik
pertanggungjawaban dan dilakukan di objek pemeriksaan, yang membutuhkan waktu lama
dan tenaga yang banyak. Dengan Smart Auditing, kegiatan pemeriksaan yang dilakukan
menjadi lebih mudah dan cepat serta menjadi solusi kekurangan jumlah auditor yang
dihadapi selama ini karena dilakukan secara elektronik dan on-line tanpa harus berada di
objek pemeriksaan dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui komputer/laptop
maupun smartphone. Sehingga pemeriksaan yang dilakukan meningkatkan akuntabilitas
dan kinerja pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan dan keuangan pada seluruh SKPD
lingkup Pemerintah Kota Makassar.
Smart Auditing merupakan inovasi yang baru pertama kali dilakukan. Aplikasi Smart Auditing
dibangun dengan database terpusat. Aplikasi ini terintegrasi dengan sistem pengelola
keuangan sehingga apabila terjadi perubahan data pada sistem pengelola keuangan maka
secara otomatis data pada smart auditing juga akan berubah secara real time, memudahkan
pengelola keuangan pada saat proses upload dokumen pertanggungjawaban. Aplikasi ini
dapat menyaring dan menampilkan dokumen pertanggungjawabkan mulai dari dokumen
pertanggungjawan perbulan, perprogram, perkegiatan bahkan sampai perrekening belanja.
Aplikasi ini memungkinkan auditor dapat berinteraksi dengan auditi (SKPD) untuk
menyampaikan hasil pemeriksaan sementara, begitu juga auditee dapat dengan segera
menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut melalui system
Soal 4
Standar Pelaporan Audit Kinerja
a. Pemeriksa harus membuat laporan hasil pemeriksaan untuk mengkomunikasikan
setiap hasil pemeriksaan.
b. Laporan hasil pemeriksaan harus mencakup:
1. penyataan bahwa pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar
pemeriksaan;
2. tujuan, lingkup, dan metodologi pemeriksaan;
3. hasil pemeriksaan berupa temuan audit, simpulan, dan rekomendasi;
4. tanggapan pejabat yang bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan;
5. pelaporan informasi rahasia apabila ada.
c. Laporan hasil pemeriksaan harus tepat waktu, lengkap, akurat, objektif, meyakinkan,
serta jelas dan seringkas mungkin.
Laporan hasil audit internal yang baik memiliki karakteristik:
1. Objektif, yaitu faktual, tidak memihak, serta terbebas dari distorsi baik yang disebabkan
oleh kesalahan dan kelalaian ataupun unsur prasangka.
2. Jelas dan ringkas, yaitu mudah dipahami dan logis, dimana laporan disusun
menggunakan kalimat yang jelas, runtut dan fokus pada pokok masalah dengan
mengurangi rincian yang tidak perlu, serta mengandung informasi yang tidak lengkap.
Salah satu cara yang efektif agar laporan hasil audit jelas dan ringkas adalah dengan
menyajikan informasi dalam format yang mudah untuk dibaca seperti angka dan
persentase, tabel atau list, dan diagram, sementara rinciannya disajikan dalam lampiran.
3. Bermanfaat, yaitu informasi yang disajikan dalam laporan hasil audit dapat digunakan
sebagai dasar bagi manajemen terkait untuk melakukan tindakan perbaikan yang
diperlukan. Manajemen dapat mengoptimalkan informasi hasil audit bila mereka menilai
bahwa laporannya disampaikan tepat waktu, serta kesimpulan dan pendapat auditor
adalah konstruktif (Rustendi, 2017).
secara umum, laporan hasil audit memiliki sistematika sebagai berikut:
1. Bagian pengantar, yang berisi latar belakang penugasan baik yang terkait dengan risiko
signifikan ataupun permasalahan yang mendorong manajemen untuk memberikan
penugasaan audit (ad hoc audit).
2. Bagian pokok, yang berisi tujuan dan ruang lingkup audit sesuai penugasannya, serta
hasil audit yang bersifat kesimpulan mengenai temuan audit yang disajikan berdasarkan
unsur kondisi, kriteria, akibat, dan penyebab. Bila laporan hasil audit menyertakan
pendapat secara keseluruhan (pada aktivitas penjaminan), maka sesuai standar dari IIA
(2016) dalam buku (Rustendi, 2017), laporan yang dikomunikasikan harus meliputi:
 Ruang lingkup audit, termasuk periode waktu yang terkait dengan pendapat yang
diberikan.
 Batasan ruang lingkup audit.
 Pertimbangan terhadap semua proyek terkait termasuk ketergantungan kepada
penyedia jasa penjaminan lain.
 Ringkasan informasi yang mendukung pendapat yang diberikan.
 Risiko atau kerangka pengendalian atau kriteria lain yang digunakan sebagai dasar
pemberian pendapat.
 Pendapat secara keseluruhan, pertimbangan, dan kesimpulan yang dicapai.
3. Bagian penutup, yang berisi pendapat dan rekomendasi auditor yang merupakan hasil
evaluasi terhadap kegiatan yang diauditnya yang menempatkan temuan audit dalam
perspektif yang didasarkan pada implikasi temuan secara keseluruhan.
4. Lampiran, yang berisi informasi penting yang bersifat rincian atau penjelasan yang
mendukung kesimpulan (Rustendi, 2017).
Adapun contoh sistematika laporan audit dalam pedoman audit internal dan pertemuan
tinjauan manajemen fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dikutip dari (Subagiyo, 2018)
dari yaitu:
1. Latar belakang
2. Tujuan audit
3. Lingkup audit
4. Objek audit
5. Standar/kriteria yang digunakan
6. Auditor
7. Proses audit
8. Hasil dan analisis hasil audit
9. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati bersama auditee
Contoh:
“Pentingnya Pengawasan Unit Farmasi”
Executive Summary:
Audit difokuskan pada unit farmasi rumah sakit, dengan menggunakan SOP Rumah sakit
dan Peraturan Menteri Kesehatan. Prrosdu
Soal 5
Tugiman (2011) mendefinisikan tindak lanjut hasil audit internal sebvagai suatu proses yang
dilakukan untuk menentukan kecukupan, keefektifan, dan keefektifan waktu dari tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh manajemen atas temuan pemeriksaan yang dilaporkan.
Pelakaaan tindak lanjut audit terhadap rekomendasi-rekomendasi yang telah auditor berikan
atas temuan-temuan yang ada merupakan salah satu wujud komitmen dari auditee dalam
memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang masih ada untuk meningkatkan kinerja
organisasi.
Tindak lanjut didesain untuk memastikan/memberikan pendapat apakah rekomendasi
auditor sudah diimplementasikan. Pemeriksa perlu memperhatikan bahwa berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, manajemen dapat memperoleh
sanksi bila tidak melakukan tindak lanjut atas rekomendasi pemeriksaan sebelumnya. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penindaklanjutan dari sisi auditor adalah:
a. Dasar untuk melakukan follow up adalah perencanaan yang dilakukan oleh pihak
manajemen
b. Pelaksanaan review follow up.
c. Batasan review follow up
d. Implementasi rekomendasi.
1) Implementasi oleh unit kerja.
2) Implementasi oleh eksekutif.
3) Peranan auditor dalam implementasi rekomendasi audit. Auditor hanya berperan
sebagai pendukung.
4) Peranan legislatif dalam implementasi rekomendasi audit.

Sumber referensi:

 BMP EKSI4413
 file:///C:/Users/UP-2/Downloads/1606631500-23-Naskah-SMART%20AUDITING.pdf
 file:///C:/Users/UP-2/Downloads/Paper%20K-9%20Pelaporan%20Hasil%20Audit
%20Dan%20Tindak%20Lanjut%20Audit%20Internal%20(2).pdf

Anda mungkin juga menyukai