Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : TAP Akuntansi


Kode Mata Kuliah : EKS14500
Jumlah sks : 4 sks

Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
1 Pengendalian lingkungan digunakan untuk mendorong 60 3/Modul
terciptanya lingkungan dan budaya kerja yang baik, seperti 1/SPM
kedisiplinan, kesopanan, perilaku, sistem kerja, dan lain
sebagainya. Pengendalian lingkungan akan lebih efektif
apabila setiap individu dalam organisasi memiliki
keterkaitan dan komunikasi yang baik. Budaya kerja
dibangun dari beberapa komponen dasar yaitu tradisi,
norma, nilai-nilai, dan ideologi. Budaya kerja harus
memperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi di
organisasi agar para personil organisasi tidak merasa asing
dengan lingkungan kerjanya. Manajemen juga harus
memperhatikan apakah budaya kerja yang dirancang dapat
dilaksanakan atau tidak, jangan sampai budaya kerja yang
dibangun sangat sulit untuk dilakukan karena disebabkan
standar yang dibuat terlalu tinggi atau bahkan terlalu
rendah, sehingga pada akhirnya rancangan budaya kerja
yang akan dilaksanakan hanya menjadi semboyan-
semboyan saja.
Berikan contoh penerapan budaya kerja yang baik, pada
perusahaan energi. Bagaimana perusahaan tersebut
menyikapi isu keberlanjutan (sustainability) yang sangat
penting bagi perusahaan energi?

2 Pada hakikatnya, suatu organisasi merupakan kumpulan 40 3/Modul


dari pusat-pusat pertanggungjawaban, yang 6/SPM
direpresentasikan dalam suatu hierarki organisasi. Pusat
pertanggungjawaban muncul dari penjabaran satu atau lebih
tujuan kerja. Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut
dibuatlah strategi pelaksanaannya, untuk
mengimplementasikan strategi tersebut kemudian dibuatlah
pengklasifikasian berbagai pusat pertanggungjawaban yaitu
pusat pertanggungjawaban pendapatan, pusat
pertanggungjawaban biaya, pusat pertanggungjawaban laba
dan pusat pertanggungjawaban investasi.
Berikan contoh divisi-divisi apa saja dalam perusahaan
yang merupakan pusat-pusat pertanggungjawaban.
1. Berikan contoh penerapan budaya kerja yang baik, pada perusahaan energi.
Bagaimana perusahaan tersebut menyikapi isu keberlanjutan (sustainability) yang
sangat penting bagi perusahaan energi?
Jawaban:
Berikut ini adalah contoh budaya kerja yang baik yang diterapkan pada perusahaan energi
Chevron:
Chevron adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi yang terintegrasi dengan
beragam kegiatan usaha seperti ekplorasi dan produksi minyak mentah dan gas alam,
pengilangan manufaktur, produksi kimia, transportasi dan manajemen energi termasuk
energi alternatif seperti geothermal, energi surya, angin, bahan bakar nabati, sel solar dan
hidrogen..
Chevron terkenal dengan budaya organisasi yang bernama The Chevron Way. The Chevron
Way merupakan budaya Chevron yang menekankan pada nilai “Mencapai Hasil dengan
Cara Yang Benar”. The Chevron Way menjelaskan siapa, apa yang dilakukan dan apa
yang diyakini serta apa yang ingin dicapai oleh Chevron. Implementasi dari Chevron Way
menekankan kepada pengertian bersama, tidak hanya untuk diimplementasikan oleh
karyawan Chevron, tetapi juga berlaku untuk seluruh pihak yang terlibat dengan Chevron.
Berikut ini nilai-nilai yang dijadikan Chevron sebagai landasan perusahaan dalam
menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari:
1. Kinerja tinggi
2. Diversitas dan inklusi
3. Integritas dan kepercayaan
4. Melindungi masyarakat dan lingkungan
5. Kemitraan
6. Strategi
Sebagai penggerak global dalam menciptakan energi terbarukan yang lebih signifikan,
perusahaan energi memiliki sejumlah strategi untuk menyikapi isu keberlanjutan. Beberapa
strategi tersebut meliputi:
1) Mengintegrasikan teknologi canggih yang memungkinkan pemantauan dan
pengelolaan aliran energi yang lebih mudah dan meningkatkan efisiensi dalam
proses penagihan.
2) Berinvestasi dalam energi terbarukan seperti matahari dan angin untuk mengurangi
biaya konsumen dan meningkatkan permintaan pasar. Dalam dua tahun ke depan,
peningkatan proyek tenaga angin dan surya diperkirakan akan menurunkan biaya
masing-masing sebesar 27% dan 74%.
3) Mempromosikan rantai pasokan berkelanjutan dengan mencari bahan ramah
lingkungan, memotong emisi operasional di dalam perusahaan mereka sendiri,
mengembangkan proses produksi berkelanjutan jangka panjang, dan menggunakan
peralatan hemat energi.
Sumber:
Intipesan. (2020, Agustus 22). Memahami Chevron Way Sebagai Budaya Kerja
Organisasi. https://www.intipesan.com/memahami-chevron-way-sebagai-budaya-
kerja-organisasi/
Miller, April. (2023, April 15). 4 Sustainable Energy Companies and the Secrets Behind
Their Success. https://earth.org/sustainable-energy-companies/
2. Berikan contoh divisi-divisi apa saja dalam perusahaan yang merupakan pusat-
pusat pertanggungjawaban!
Jawaban:
Pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh manajer
yang bertanggung jawab atas aktivitas pusat pertanggungjawaban tersebut (Anthony).
Terdapat 4 (empat) tipe pusat pertanggungjawaban dengan klasifikasi berdasar
karakteristik input dan atau output moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian
yaitu: pusat pendapatan, pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.
Kegiatan setiap pusat pertanggungawaban terdiri atas penggolongan masukan (input)
menjadi keluaran (output) dapat berupa bahan baku, tenaga kerja atau berbagai jenis
bahan lain. Biasanya diperlukan tambahan masukan-masukan lain berupa modal kerja,
peralatan atau harta lainnya.
Menurut Arief Suadi, PH.D (2001 : 47) pusat pertanggungjawaban dapat
dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1. Pusat Biaya (Expense Center)
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab
atas biaya. Biaya adalah input yang dikonsumsi oleh suatu pusat
pertanggungjawaban. Terdapat pembagian secara umum atas pusat biaya yaitu
pusat biaya teknik (engineered expense center) dan pusat biaya kebijakan
(discretionary expense center). Biaya Engineered adalah biaya yang secara tepat
dapat di estimasi pada level reabilitas tertentu, misalnya biaya-biaya produksi :
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya supplies, biaya komponen, dan biaya
overhead. Sedangkan biaya discretionary atau biaya kebijakan adalah biaya yang
tidak ada estimasi secara teknis yang dimungkinkan. Biaya tersebut ditentukan
oleh kebijakan manajemen.
2. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
Dalam pusat pendapatan, output diukur dalam unit moneter, tetapi tidak
dihubungkan dengan input (Gambar 4-2). Jika output dihubungkan dengan input,
maka unit tersebut menjadi suatu pusat laba. Contoh manajer pusat pendapatan
adalah manajer unit penjualan (sales manager) dan untuk organisasi non-profit
adalah manajer pencari dana (fundraising manajer). Pendapatan digunakan sebagai
tolok ukur baik tidaknya kinerja manajer penjualan.
3. Pusat Laba (Profit Center)
Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan
tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi.
Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai.
Sebagai contoh, pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi
hak untuk mengambil keputusan tentang investasi. Laba merupakan ukuran kinerja
yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat
menggunakan satu indikator yang komprehensit, dibandingkan jika harus
menggunakan beberapa indicator.
4. Pusat Investasi (Investasi Center)
Pusat investasi adalah pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai atas
dasar laba yang dihasilkan dihubungkan dengan investasi yang ditanamkan pada
pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pengukuran prestasi pusat investasi
ini diperlukan suatu divisi yang memperoleh laba tinggi tidak berarti mempunyai
prestasi yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan investasi yang digunakan
untuk menghasilkan laba.

Sumber:
Mulyani, Sri. (2022). Sistem Pengendalian Manajemen. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Makalah mahasiswa Mercubuana.
https://www.researchgate.net/publication/354783769_SISTEM_PENGENDA
LIAN_MANAJEMEN_PUSAT_PERTANGGUNGJAWABAN

Anda mungkin juga menyukai