Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 2 Audit Manajemen 11

Nama : Maya Mustika


NIM : 041 238 222

Soal diskusi 2:
Apakah pentingnya perencanaan dalam audit manajemen?

Jawaban:

Menurut Hery (2013) dalam bukunya berjudul Konsep Penting Akuntansi & Auditing yang
perlu Anda Ketahui. Dikatakan bahwa Dalam perencanaan auditnya, auditor harus
mempertimbangkan sifat, lingkup, dan pada saat pekerjaan harus dilaksanakan yaitu
membuat suatu program audit secara tertulis (satu set program audit tertulis) untuk setiap
audit. Program audit harus menggariskan dengan rinci prosedur audit yang menurut
keyakinan auditor diperlukan untuk mencapai tujuan audit. Bentuk program audit dan
tingkat kerinciannya sangat bervariasi sesuai dengan keadaan. Selama berlangsungnya
audit, perubahan  kondisi dapat menyebabkan terjadinya perubahan prosedur audit yang
telah direncanakan tersebut. Perencanaan audit yang dilakukan dengan baik dapat
menciptakan audit yang efisien dan efektif. Kegagalan untuk merencanakan penugasan
audit secara tepat dapat menyebabkan penerbitan laporan audit yang keliru atau audit
menjadi tidak efisien dan tidak efektif. Penugasan audit biasanya akan dimulai dari
penunjukkan awal atau penunjukkan kembali auditor oleh klien. Setelah itu, auditor
menjalankan sejumlah aktivitas yang akan mengembangkan strategi audit secara
keseluruhan.
Standar auditing yang berlaku umum pertama untuk pekerjaan lapangan mengharuskan
perencanaan yang memadai. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan
jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestiya (KAP. SAS 108 AU 310)

Tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat Menurut
Hery (2013) :
1. Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi pada
situasi yang dihadapi.
2. Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar.
3. Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klien.

Perencanaan audit dan perancangan pendekatan audit :


1. Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal.
2. Memahami bisnis dan industri klien.
3. Menilai risiko bisnis klien.
4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan.
5. Menetapkan materialitas, dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko
inheren.
6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian.
7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan.
8. Mengembangkan perencanaan audit dan program audit secara keseluruhan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Sumber referensi:
1. Materi insiasi 2. TUTON Universitas Terbuka.
2. Hery (2013). Konsep Penting Akuntansi & Auditing yang perlu Anda Ketahui. Cetakan I.
Yogyakarta: Gava Media

Anda mungkin juga menyukai