Anda di halaman 1dari 5

KEGIATAN BELAJAR 1

Manajemen Proyek
A. PENGERTIAN MANAJEMEN PROYEK
 Proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan biasanya didefinisikan sebagai sebuah usaha
kolaboratif dan seringkali melibatkan penelitian atau desain yang direncanakan untuk mencapai
tujuan tertentu.
 Proyek juga didefinisikan sebagai usaha sementara, temporer, dan bukan permanen yang
memiliki sasaran khusus dengan waktu pelaksanaan yang tegas.
 Menurut Chase, et.al. (2006), manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai perencanaan,
pengarahan, dan pengaturan sumber daya (manusia, peralatan, dan bahan baku) untuk
mempertemukan bagian teknik, biaya, dan waktu suatu proyek.
 Manajemen proyek merupakan pengelolaan pekerjaan untuk mengembangkan atau menerapkan
inovasi atau perubahan kegiatan operasional yang ada selama ini.
* Manajemen proyek meliputi tiga fase kegiatan:

1. Perencanaan : meliputi penyusunan tujuan, pendefinisian proyek, dan pengorganisasian tim.


2. Penjadwalan : meliputi orang, dana, serta pemasok yang melaksanakan kegiatan dan

hubungan antara satu kegiatan dan kegiatan lain dalam proyek tersebut.
3. Pengendalian : meliputi pengawasan sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran.

* Dilihat dari komponen kegiatannya, proyek dapat dibedakan menjadi berikut ini:

1. Proyek engineering-konstruksi
komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri atas pengkajian kelayakan, desain
engineering, pengadaan, dan kontruksi. proyek seperti ini contohnya pembangunan gedung,
jembatan, jalan raya, fasilitas industri, dan lain-lain.
2. Proyek engineering-manufaktur
Proyek manufactur merupakan proses untuk menghasilkan produk baru. Jadi, produk tersebut
adalah hasil usaha kegiatan proyek. Kegiatan utamanya meliputidesain produk atau layanan,
pengembangan produk, desain proses atau kegiatan manufaktur dan layanan, perakitan, uji
coba fungsi, serta operasi produk yang dihasilkan. Contohnya, pembuatan generator listrik,
mesin pabrik, dan kendaraan.
3. Proyek penelitian dan pengembangan
Proyek ini bertujuan melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan
suatu produk tertentu. Dalam mengejar proses akhir, proyek ini sering kali menempuh proses
yang berubah-ubah, demikian pula dengan lingkup kerjanya.
4. Proyek pelayanan manajemen
Proyek ini sering muncul dalam perusahaan ataupun instansi pemerintah. Proyek ini bisa
berupa perusahaan merancang reorganisasi, desain struktur organisasi, desain system
informasi manajemen yang meliputi perangkat lunak ataupun perangkat keras, dll.
5. Proyek capital
Kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini biasanya digunakan oleh sebuah badan usaha atau
pemerintah. Proyek ini biasanya berupa pengeluaran biaya untuk pembebasan tanah,
pembelian material atau bahan baku, pembelian peralatan, dll.

B. PERENCANAAN PROYEK
Proyek dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan secara langsung untuk
menghasilkan output. Untuk dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan, perlu
disusun perencanaan proyek.
Perencanaan proyek ini bertujuan sebagai berikut:
1. Menghilangkan atau mengurangi ketidakpastian
2. Efisiensi operasi
3. Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan proyek
4. Memberikan dasar bagi pekerjaan pemonitoran dan pengendalian.

Selanjutnya, menurut Russell dan Taylor (2011), perencanaan proyek meliputi beberapa elemen dasar
yang perlu disusun dan dikembangkan sebagai berikut:
5. Tujuan, yaitu pernyataan mendetail mengenai apa yang akan dicapai dalam proyek, bagaimana
perusahaan dapat mencapainya dan memenuhi rencana strategis, serta mengestimasi kapan dapat
dicapai, biaya, dan hasil yang dapat diperoleh.
6. Lingkup proyek, yaitu diskusi mengenai bagaimana pendekatan proyek, kelayakan teknologi dan
sumber daya yang digunakan, tugas utama yang disusun, serta penjadwalan awal, termasuk
pembenaran proyek dan apa yang merupakan keberhasilan proyek.
7. Persyaratan kontrak, yaitu struktur manajerialsecara umum; pelaporan; tanggungjawab pencapaian
kinerja, termasuk daftar karyawan, pemasok, subkontraktor, persyaratan, dan kesepakatan
manajerial; kebutuhan pelaporan; serta struktur organisasional proyek.
4. Jadwal, yaitu daftar semua peristiwa, kegiatan, subskedul ketika penjadwalan induk
dikembangkan.
5. Sumber daya, yaitu anggaran proyek keseluruhan untk semua kebutuhan sumber daya dan
prosedur untuk pengendalian anggaran.
6. Personel, yaitu identifikasi dan rekrutmen personel yang diperlukan untuk tim proyek,
termasuk keahlian dan pelatihan khusus.
7. Pengendalian, yaitu prosedur untuk memonitor dan mengevaluasi kemajuan dan kinerja
proyek, termasuk penjadwalan dan biaya.
8. Analisis risiko dan permasalahan, yaitu mengantisipasi dan menilai ketidakpastian,
permasalahan dan kesulitan potensial yang dapat meningkatkan risiko tertunda atau gagalnya
proyek, dan ancaman terhadap keberhasilan proyek.

Anda mungkin juga menyukai