tJ PEND A HULUAN_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
"'- alam pencatatan akuntasi yang umum dikenal adalah prinsip akrual dan
':ll::.J prinsip kas. Penggunaan kedua metode tersebut mempunyai kelebihan,
tergantung dari lingkup perusahaan yang lebih tepat digunakan dengan
pr1ns1p yang sesua1.
Bab ini menjelaskan prinsip akrual dalam laporan keuangan,
permasalahan pemakaian sistem akrual dibandingkan dengan sistem kas, dan
menjelaskan faktor makro yang memengaruhi aktivitas bisnis. Selain itu, juga
dibahas mengenai manajemen laba dan menjelaskan hal-hal yang harus
diwaspadai dalam manajemen laba.
1. Cash Basis
Cash basis merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam
akuntansi karena pencatatan basis kas adalah teknik pencatatan ketika
transaksi terjadi, yaitu saat uang benar-benar diterima atau dikeluarkan.
Dengan kata lain, akuntansi cash basis adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja,
dan pembiayaan.
Cash basis akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang telah
diterima. Jika perusahaan menjual produknya tetapi uang pembayaran belum
diterima, maka pencatatan pendapatan penjualan produk tersebut tidak
dilakukan. Jika kas telah diterima, transaksi tersebut baru akan dicatat seperti
halnya dengan "dasar akrual". Hal ini berlaku untuk semua transaksi yang
dilakukan. Kedua teknik tersebut akan sangat berpengaruh terhadap laporan
keuangan. Jika menggunakan dasar akrual, penjualan produk perusahaan
yang dilakukan secara kredit akan menambah piutang dagang sehingga
berpengaruh pada besarnya piutang dagang. Sebaliknya, jika yang dipakai
cash basis, piutang dagang akan dilaporkan lebih rendah dari yang
sebenarnya terjadi. Cash basis juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar
berikut.
• EKS14204/MODUL 2 2.3
a. Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan pada cash basis adalah pada saat perusahaan
menerima pembayaran secara kas. Dalam konsep cash basis menjadi hal
yang kurang penting mengenai kapan munculnya hak untuk menagih. Maka
itu, dalam cash basis ken1udian muncul adanya metode penghapusan piutang
secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih.
b. Pengakuan biaya
Pengakuan biaya dilakukan sesudah pembayaran secara kas. Dengan
kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran, biaya sudah diakui pada saat
itu juga. Usaha-usaha tertentu masih lebih menggunakan cash basis
ketimbang accrual basis. Contoh untuk usaha relatif kecil adalah toko,
warung, mall (retail), dan praktik kaum spesialis, seperti dokter, pedagang
informal, serta panti pijat yang justru sebagian memakai credit card (credit
card dikategorikanjuga sebagai cash basis).
per1st1wa lainnya pada saat transaksi dan per1st1wa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Basis akrual
juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar berikut.
a. Pengakuan pendapatan
W aktu pengakuan pendapatan pada accrual basis adalah pada saat
perusahaan mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari basil
kegiatan perusahaan. Dalam konsep accrual basis menjadi hal yang
kurang penting mengenai kapan kas benar-benar diterima. Maka itu,
dalam accrual basis kemudian muncul adanya estimasi piutang tak
tertagih sebab penghasilan sudah diakui, padahal kas belum diterima.
b. Pengakuan biaya
Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah
terjadi. Dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah te1jadi,
titik ini dapat dianggap sebagai starting point munculnya biaya
meskipun biaya tersebut belum dibayar. Dalam era bisnis dewasa ini,
perusahaan selalu dituntut untuk senantiasa menggunakan konsep
accrual basis ini.
B. KERANGKA KONSEPTUAL-AKRUAL
1. Konsep Akrual
Suatu fitur yang menarik dai; aius kas adalah kesederhanaannya. Arus
kas mudah dipahami dan dapat dihitung secara langsung. Arus kas juga
merupakan sesuatu yang berwujud dan pasti. Kas terlihat seperti hal yang
nyata, bukan kreasi dari metode akuntansi. Sayangnya, saat akan mengukur
kapasitas perusahaan untuk menghasilkan kas, kegunaan arus kas sangat
terbatas.
Banyak transaksi usaha dilakukan berdasarkan kredit. Tambahan lagi,
perusahaan menginvestasikan miliaran rupiah pada persediaan dan aktiva
jangka panjang yang manfaatnya dapat dirasakan beberapa periode di masa
depan. Pada sekenario ini, akuntansi arus kas (bagaimana pun andalnya) tidak
dapat menyajikan gambaran yang relevan atas kinerja dan kondisi keuangan
suatu perusahaan.
Akuntansi akrual bertujuan men1berikan informasi kepada pemakai
mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan di 1nasa
depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Hal ini dapat
dicapai dengan mengakui pendapatan dan beban saat terjadi, tanpa
memperhatikan apakah terdapat arus kas pada saat yang bersamaan.
Pe1nisahan pengakuan pendapatan dan beban dengan arus kas difasilitasi
dengan penyesuaian akrual, yang menyesuaikan arus kas masuk dan keluar
untuk memperoleh pendapatan dan beban. Penyesuaian akrual dicatat setelah
membuat asumsi dan estimasi yang layak, tanpa mengorbankan keandalan
informasi akuntansi secara material. Oleh karena itu, penilaian merupakan
bagian untuk memastikan keandalan. Bahasan berikut akan dimulai dengan
menggambarkan hubungan yang tepat antara akrual dan arus kas. Akan
diperlihatkan bahwa perbedaan utama akuntansi akrual dan kas terletak pada
perbedaan waktu pengakuan konsekuensi arus kas atas suatu aktivitas dan
kejadian usaha. Kemudian, akan dijelaskan proses akrual pengakuan
pendapatan dan beban. Selanjutnya, akan dibahas mengenai dua jenis akrual,
yaitu akrual jangka pendek dan akrual jangka panjang.
• EKS14204/MODUL 2 2.9
a. Pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui saat diperoleh dan saat direalisasi. Pendapatan terjadi
ketika perusahaan menyerahkan produk atau jasanya. Hal ini berarti
perusahaan telah melakukan tugasnya. Pendapatan direalisasi saat
memperoleh kas dari penyerahan barang atau jasa. Pendapatan dapat
direalisasi saat memperoleh aktiva (biasanya piutang) yang dapat diubah
menjadi kas atau setara kas dari penyerahan barang dan jasa. Penentuan saat
pengakuan pendapatan kadang kala sulit dilakukan. Meskipun pendapatan
biasanya diakui saat terjadi penjualan (saat penyerahan barang), pendapatan
juga dapat diakui saat barang atau jasa masih dalam produksi, selesai
diproduksi, atau saat kas diterima, tergantung keadaan.
b. Pengaitan beban
Akuntansi akrual mengharuskan pengaitan beban dengan pendapatan.
Proses pengaitan ini berbeda untuk dua jenis beban. Beban yang berasal dari
produksi suatu produk atau jasa disebut biaya produk (product costs) dan
diakui saat produk atau jasa diserahkan. Seluruh biaya produk disajikan
bersamaan pada biaya penjualan (cost of sales), tetapi akan berada pada
akun persediaan hingga dapat dikaitkan dengan pendapatan. Behan lainnya
adalah biaya periode (period costs), biasanya dikaitkan dengan pendapatan
periode tertentu. Beberapa biaya periode terjadi sehubungan dengan
pemasaran suatu produk atau jasa dan dikaitkan dengan pendapatan. Biaya
periode lainnya, seperti beban administratif tidak langsung, berhubungan
dengan produksi atau penjualan barang atau jasa. Biaya ini dibebankan pada
periode terjadinya yang belum tentu merupakan saat terjadi arus kas keluar.
semua bentuk piutang dan kewajiban, seperti debitur dan kreditor transaksi
perdagangan, beban dibayar dimuka, serta penerimaan uang muka.
Akrual jangka panjang (long-term accrual) disebabkan oleh
kapitalisasi. Kapitalisasi aktiva merupakan proses penangguhan biaya yang
terjadi pada periode kini karena manfaatnya diharapkan terjadi pada periode
masa depan. Proses ini menimbulkan aktiva jangka panjang, seperti
bangunan, mesin, dan muhibah (goodwill). Biaya dari aktiva ini dialokasikan
sepanjang periode masa manfaat dan menjadi bagian terbesar akrual jangka
panjang (bahasan lebih lanjut diberikan pada Modul 4). Akuntansi untuk
jangka panjang lebih rurnit dan subjektif dibandingkan dengan akrual jangka
pendek (dengan pengecualian persediaan). Implikasi arus kas atas akrual
jangka pendek lebih terlihat dan mudah ditentukan. Karena itu, penelitian
analisis 1nenemukan bahwa akrual jangka pendek lebih berguna dalam
penilaian perusahaan (Decbow, 1994).
Tabel 2.1
Perbandingan Harga Saham, Laba Bersih, dan Arus Kas Bebas
Wal -Mart dan Kmart
TAHUN FISKAL
1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998
Wal-
Mart
Harga 4,22 5,33 8,25 13,47 16,28 13,25 11,44 10,19 11 ,87 19,91
saham
Laba 0,18 0,24 0,28 0,35 0,44 0,51 0,58 0,60 0,67 0,78
bersih
Arus 0,04 (0,01) (0,05) (0,17) (0,48) (0,50) (0,19) (0,21) 0,84 0,60
kas
bebas
Kmart
Harga 18,94 16,62 15,50 24,50 23,25 19,63 13,63 5,88 11 ,13 11 ,13
saham
Laba 2,00 0,81 1,89 2,02 2,07 (2,13) (2,13) (1 ,24) (0,45) 0,51
bersih
Arus 1,76 (2,26) 0,20 (0,47) (2, 15) 1,29 1,29 0,48 0,61 1,35
kas
bebas
Semua angka per saham telah disesuaikan dengan pemecahan saham oleh Compustat.
...~
0
30 +----1
a. 20 +-----
10 +------ 0
0 .....___
Gambar 2. 1
Perbedaan utama antara akuntansi akrual dan akuntansi arus kas adalah
ketepatan waktu pengakuan akti vitas usaha. Laba akrual mengakui dampak
aktivitas usaha pada waktu yang lebih tepat. Untuk membuktikannya, lihat
hubungan antara tingkat pengembalian saham, laba bersih, dan arus kas
operasi selama beberapa dimensi waktu. Jika kita asumsikan harga saham
mendapat pengaruh dari aktivitas usaha pada waktu yang tepat, hubungan
antara tingkat pengembalian saham dan pengukuran kinerja alternatif
mencerminkan ketepatan waktu pengukuran. Gambar 2.2 memperlihatkan
bukti kemampuan laba bersih dan arus kas operasi untuk menjelaskan tingkat
pengembalian saham terhadap dimensi waktu kuartal, tahunan, dan empat
tahunan. Laba bersih mendominasi arus kas operasi untuk seluruh dimensi
waktu. Meskipun ketepatan waktu laba bersih tidak terlalu meyakinkan untuk
dimensi waktu yang pendek, hal itu tetap lebih unggul dibandingkan arus kas
operasi. Kemampuan arus kas operasi untuk menjelaskan tingkat
pengembalian saham pada dimensi waktu yang pendek (kuartal dan tahunan)
sangat buruk. Bukti ini mendukung pendapat bahwa laba akrual
mencerminkan aktivitas usaha pada waktu yang lebih tepat dibandingkan
dengan arus kas.
2. 18 ANAL I SIS I NF"ORMASI KEUANGAN e
Periode waktu
Sumber: Dechow,P., 1994
Gambar 2.2
masa depan. Nilai sekarang arus kas bebas merupakan turunan rumus ini,
tetapi banyak definisi arus kas yang tidak tercakup. Ketiga, kita dapat
menilai perusahaan sebagai jumlah dari nilai buku kini dan diskonto sisa
laba di masa depan, terlepas dari arus kas.
3) Mitos: semua arus kas memiliki nilai relevan.
Banyak jenis arus kas yang tidak memengaruhi nilai perusahaan,
misalnya kas dari pelunasan piutang pelanggan. Selain itu, beberapa arus
kas berhubungan negatif dengan nilai perusahaan, misalnya pengeluaran
modal mengurangi arus kas bebas, tetapi biasanya meningkatkan nilai
perusahaan. Perhatikan contoh-contoh pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Dampak Transaksi pada Laba, Arus Kas Bebas, dan Nilai Perusahaan
Dampak pada
Nilai
Perusahaan
Transaksi Dampak pada Dampak pada Arus Kas (Nilai
Laba Bebas Sekarang
Dividen Masa
Depan)
Penjualan kredit Meningkat Tidak ada Meningkat
Pelunasan penjualan kredit Tidak ada Meningkat Tidak ada
Penurunan persediaan Menurun Tidak ada Menurun
Perubahan penyusutan dan Menurun Tidak ada Tidak ada
garis lurus
Pembelian aktiva tetap Tidak ada Menurun Tidak ada
tunai
* Jika aktiva tetap menghasilkan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi dari biaya
modal, hal itu akan meninQkatkan nilai perusahaan.
4) Mitos: semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
Hal ini benar bahwa penyesuaian "kosmetik" akuntansi, seperti metode
akuntansi alternatif untuk aktivitas usaha yang sama, tidak menghasilkan
penilaian berbeda. Namun, tidak semua penyesuaian akuntansi bersifat
"kosmetik". Tujuan utama akuntansi akrual adalah membuat
penyesuaian atas transaksi yang memiliki implikasi arus kas masa depan
meskipun tidak ada arus kas masuk a.tau keluar yang terjadi saat ini.
Perhatikan contoh penjualan kredit pada Tabel 2.2.
• EKS14204/ MODUL 2 2.21
tidak ilmiah dan tidak relevan. Kas, menurut mereka, adalah raja. Namun, ini
adalah sikap yang ekstrem.
Akuntansi akrual memang tidak sempurna serta banyak aturan yang
berubah-ubah, kesalahan estimasi, dan adanya manajemen laba yang
mendistorsi akrual. Kita juga telah mengetahui bahwa akuntansi akrual lebih
baik dari arus kas pada banyak hal. Secara konseptual, hal itu lebih unggul
dan dapat digunakan. Sebagai akibatnya, mengabaikan akrual karena
kelemahannya dan hanya terfokus pada arus kas, seperti menyuruh seorang
bayi untuk mandi sendiri. Banyak informasi berharga yang terdapat pada
angka akuntansi akrual.
Pembahasan ini menganut pandangan konstruktif terhadap akuntansi
akrual, yaitu meskipun memiliki kelemahan, akrual berguna dan penting
untuk analisis keuangan. Pendekatan analisis kita adalah berhati-hati pada
kelemahan akuntansi akrual dan mengevaluasi serta menyesuaikan angka
yang disajikan pada laporan keuangan melalui proses analisis akuntansi.
Dengan proses ini, analis dapat menggali kekayaan akuntansi akrual dan pada
saat yang sama mengurangi distorsi dan kelemahannya. Arus kas juga
penting untuk analisis. Arus kas merupakan alat pemeriksa akuntansi akrual
yang andal. Laba yang secara konsisten berbeda dengan arus kas biasanya
mencerminkan kualitas yang rendah. Selain itu, analisis sumber dan
penggunaan dana (atau arus kas) penting bagi analisis keuangan yang efektif.
Penelitian Analisis
dan arus kas operasi cenderung sama. Arus kas operasi cenderung
mentiliki kinerja buruk pad.a perusahaan saat masalah waktu dan pengaitan
arus kas lebih terlihat.
Menggunakan harga saham sebagai indikator nilai intrinsik
dipertanyakan oleh bukti terakhir bahwa pasar mungkin memberikan bobot
melebihi yang seharusnya terhadap komponen akrual laba. Ini mungkin
karena penetapan (fixation) atas laba pada baris akhir. Bukti ini
memberikan indikasi bahwa arus kas operasi lebih persisten dibandingkan
akrual dan pasar terlalu tinggi menilai kemampuan akrual untuk
memprediksi keuntungan tahun depan atau pengembalian tidak normal
(abnor,nal return) dapat diperoleh melalui strategi membeli saham
perusahaan dengan akrual tertinggi.
Penelitian juga memperlihatkan laba lebih unggul dibandingkan arus
kas operasi dalam memprediksi laba masa depan. Namun, bukti yang
terkait dengan kemampuan relatif laba dan arus kas dalam memprediksi
arus kas masa depan tidak seragam. Meskipun arus kas operasi lebih
unggul dibandingkan laba dalam memprediksi arus kas operasi, terutama
pada j angka pendek, baik laba maupun arus kas operasi tetap berguna
untuk melakukan hal ini. Penelitian juga memperlihatkan kegunaan arus
kas investasi dan pendanaan untuk tujuan prediksi.
Singkatnya, meskipun para pendukung penelitian memperlihatkan
keunggulan akrual dibandingkan arus kas dalam menyajikan informasi
yang relevan dengan penilaian, baik akrual maupun arus kas memiliki
tambahan kegunaan. Karena itu, laba akrual dan arus kas harus dipandang
sebagai pelengkap, bukan pengganti. Penelitian juga memperlihatkan
bahwa kegunaan relatif akrual dan arus kas tergantung dari karakteristik,
seperti anggota industri, siklus operasi, dan posisi pada siklus hidup
perusahaan.
• EKS14204/M ODUL 2 2.25
~,
- -...-
-- -=-=-
LATIHAN
KEGIATAN BELAJAR 2
B. MANAJEMENDANDAYA TAHANLABA
periode berikut), tetapi memengaruhi distribusi ulang atas kredit atau beban
sepanjang beberapa periode. Tujuan utama adalah menurunkan keragaman
laba sepanjang beberapa periode melalui pemindahan laba antara periode
baik dan buruk, antara periode berjalan dan masa depan, atau berbagai
kombinasi. Bentuk manajemen laba aktual sangat beragam. Beberapa bentuk
manajemen laba yang harus di waspadai mencakup hal berikut ini.
d. Penurunan nilai
Penurunan nilai aktiva operasi, seperti pabrik dan peralatan, atau aktiva
tak berwujud, seperti goodwill saat hasil operasi sedang buruk, merupakan
alat manajemen laba lainnya. Perusahaan sering kali melakukan pembenaran
penurunan nilai dengan menyatakan bahwa kondisi ekonomi tidak
mendukung nilai aktiva yang dilaporkan. Contohnya adalah Cisco Systems
yang mengbapus nilai persediaan sebesar $2,25 mi.liar sebagai bagian
program restrukturisasi.
Ilustrasi 2.1
llustrasi 2.2
Cuplikan analisis
Standard Oil Co. melaporkan beban sementara sebesar $1,15 miliar terkait
penurunan nilai investasi di Konnecott yang tidak berhasil. Kerugian ini
menunjukkan bahwa laba tahun-tahun sebelumnya dinyatakan terlalu
tinggi dan j uga menimbulkan pertanyaan mengenai kompetensi
manajemen dalam membuat keputusan investasi yang baik.
C. INFLASI (INFLATION)
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus (kontinu). Hal ini berkaitan dengan mekanisme pasar yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau
spekulasi, sampai akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata
uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi
rendahnya tingkat harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi.
Dua yang paling sering digunakan adalah consumer price index (CPI) dan
gross domestic product (GDP) Deflator.
2. Macam-macam lnflasi
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan,
sedang, berat, dan hiperinflasi.
a. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10%
setahun.
• EKS14204/MODUL 2 2.39
4. Dampak Inflasi
Inflasi dapat mengakibatkan perekonomian tidak berkembang.
Sehubungan dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi berdampak sebagai
berikut.
a. Mendorong penanaman modal spekulatif
Inflasi mengakibatkan para pemilik modal cenderung melakukan
spekulatif. Hal ini dilakukan dengan cara membeli rumah, tanah, dan
emas. Cara ini dirasa oleh mereka lebih menguntungkan daripada
melakukan investasi yang produktif.
b. Menyebabkan tingkat bunga meningkat dan akan mengurangi investasi
U ntuk menghindaii kemerosotan nilai uang atau modal yang mereka
pinjamkan, lembaga keuangan akan menaikkan tingkat suku bunga
pinjaman. Apabila tingkat inflasi tinggi, tingkat suku bunga juga akan
tinggi. Tingginya suku bunga akan mengurangi kegairahan penanaman
modal untuk mengembangkan usaha-usaha produktif.
c. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan
Apabila gagal mengendalikan inflasi, akan berdampak terhadap
ketidakpastian ekonomi. Selanjutnya, arah perkembangan ekonomi sulit
diramal. Keadaan semacam ini akan mengurangi kegairahan pengusaha
untuk mengembangkan kegiatan ekonomi.
d. Menimbulkan masalah neraca pembayaran
Inflasi akan menyebabkan harga barang-barang impor lebih murah
dai·ipada harga barang yang dihasilkan di dalam negeri. Hal ini akan
mengakibatkan impor berkembang lebih cepat daripada ekspor. Selain
itu, arus modal ke luar negeri akan lebih banyak dibanding yang masuk
ke dalam negeri. Keadaan ini akan mengakibatkan te1jadinya defisit
neraca pembayaran dan kemerosotan nilai mata uang dalam negeri.
E. SUKU BUNGA
Menurut Nopirin (1996), suku bunga adalah biaya yang harus dibayar
oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi
pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga memengaruhi keputusan
individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan
uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga juga merupakan sebuah harga
yang menghubungkan masa kini dengan masa depan. Sebagaimana harga
lainnya, tingkat bunga ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran
(Suhaedi, 2000). Tingkat suku bunga digunakan pemerintah untuk
mengendalikan tingkat harga ketika tingkat harga tinggi dan jumlah uang
yang beredar dalam masyarakat banyak.
Teori ini berhubungan dengan apa yang dikatakan oleh ekonom Inggris,
John Maynard Keyness, yang telah mengkritik teori ekonomi klasik tentang
pengembangan teori tingkat suku bunga. Menurut Keyness, teori klasik
berlaku hanya untuk bunga jangka panjang. Ia mengembangkan teori
preferensi likuiditas ini untuk menjelaskan suku bunga jangka pendek.
Tingkat suku bunga, menurut Keyness, adalah harga yang dikeluarkan
• EKS14204/M ODUL 2 2.43
Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah
perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran
saat kini atau kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara
atau wilayah. Menurut Sadono Sukirno (2004:397) , kurs adalah perbandingan
nilai mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya.
Ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar dari waktu ke waktu
menyebabkan ketidakstabilan harga saham. Kondisi 1m cenderung
menimbulkan keragu-raguan bagi investor sehingga kinerja bursa efek
menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari harga seku1itas atau harga saham
yang sedang terjadi, baik indeks harga saham sektoral maupun indeks harga
saham gabungan (IHSG).
Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika akan menyebabkan
utang perusahaan dari pihak eksternal dalam mata uang dolar Amerika
mengalami pembengkakan. Perusahaan membutuhkan lebih banyak kas
dalam bentuk rupiah untuk ditukarkan dalam mata uang dolar pada saat ingin
membayar kewajibannya. Kerugian yang diakibatkan oleh selisih kurs akan
menurunkan laba bersih perusahaan. Keadaan 1n1 tentunya tidak
menguntungkan bagi perusahaan dan investor.
Bagi perusahaan, penurunan laba akan menyebabkan penurunan citra
pasar modal. Bagi investor, penurunan laba akan menyebabkan dividen tunai
yang mereka terima mengalami penurunan juga. Investor mungkin enggan
untuk lama-lama mempertahankan kepernilikannya di perusahaan dan
menjual saham yang dimiliki. Investor akan mengalihkan dananya dalam
bentuk deposito mata uang dolar Amerika karena lebih menguntungkan bagi
investor. Aksi jual saham oleh investor dalam skala besar akan menyebabkan
penurunan nilai saham perusahaan.
• EKS14 204/M ODUL 2 2.45
~,
- _..,....
----......
~
LATIHAN
=O RANG Ku MAN_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
Tes Formatif 1
1. D. Pengakuan pendapatan yang dilakukan pada saat cash sudah terima
atau dikeluarkan seluruhnya adalah dengan cash basis.
2. C. Kendaraan yang terjual merupakan bisnis utama dari perusahaan
tersebut yang berpengaruh terhadap arus kas operasi. Jadi, kas yang
diterima atau dikeluarkan bukan dari sumber bisnis utama
berpengaruh kepada arus kas investasi atau pendanaan.
3. D. Adan ya pembentukan pencadangan untuk kas yang tidak tertagih
sehingga dapat mengurangi risiko kerugian.
4. A. Pencatatan dilakukan pada saat terjadinya tanggal pembelian atau
tanggal transaksi walaupun kas belum dibayarkan.
S. D. Arus kas tidak dapat dimanipulasi.
Tes Formatif 2
1. C. Faktor makro yang tidak dapat dideteksi.
2. C. Meningkatkan tingkat profitabili tas perusahaan.
3. A. Intlasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka
10% setahun.
4. D. Suku bunga sebagai alat untuk mencari spekulasi keuntungan secara
individu.
2.50 ANALISIS INF"ORMASI KEUANGAN e
Glosarium
Nilai tukar sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata
uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian
hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau
wilayah.
Suku bunga biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman
yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi
pinjaman atas in vestasinya.
• EKS14 204/M ODUL 2 2.51
Daftar Pustaka
Kasmir, Ja'far. 2010. Analisa Laporan Keuangan . Jakarta: Raj awali Press.
Somber Internet
http://www.informasiku.com/2011/04/teori-suku-bunga-dan-inflasi.html.
http://jurnal-sdmku.blogspot.com/2010/12/teori-preferensi-likuiditas-
ting kat. html.