Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : RICHA NAFIA JUWARIYAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 021826835

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4204/ANALISIS INFORMASI KEUANGAN

Kode/Nama UPBJJ : 45/YOGYAKARTA

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Suatu perusahaan harus mampu membangun keseimbangan yang sesuai antara kebutuhan
dan kondisi serta kemampuan perusahaan dalam berutang. Sebab, pengalokasian enggunaan utng
haruslah tepat sasaran. Jika kebutuhan dana bersifat jangka panjang, harus dicari dari sumber dana
jangka panjang. Namun, jika kebutuhan dana bersifat jangka pendek, harus dicari dari sumber dana
jangka pendek. Permasalahan yang terjadi di beberapa perusahaan adalah kebutuhan dana jangka
pendek diambil dari sumber dana jangka panjang, begitu pula sebaliknya. Kondisi seperti ini awal
mula timbulnya kredit macet.
Menurut pendapat saya, sebaiknya CV Genius :
a. menghindari penggunaan utang jangka panjang untuk kebutuhan jangka pendek. Misalnya,
memakai dana hasil penjualan obligasi untuk membayar gaji, membayar istrik, telepon, dan
sejenisnya.
b. Menghindari keputusan yang bersifat gegabah dan tidak cermat. Harus lebih mengedepankan
prinsip kehati-hatian (prudential principle) yang tinggi serta dengan konsep manajemen yang
terukur.
c. Menghindari menciptakan produk yang tidak memiliki nilai jual secara jangka panjang, tetapi
mengedepankan produk yang bersifat realistis.
d. Memahami kondisi mikro dan makroekonomi secara jangka panjang, baik kondisi didalam maupun
luar negeri.

2.
Altman Z-Score Koefisien Nilai Koefisien x Nilai
Modal kerja/ Aset total 1.2 -0.132 -0.1584
Laba ditahan/ Aset total 1.4 -0.017 -0.0238
EBIT/ Aset total 3.3 -0.006 -0.0198
Market value of equity 0.6 0.636 0.3816
Penjualan / Aset total 0.999 0.112 0.111888
Z-Score 0.291488

Pada perhitungan analisis PT Holcim Indonesia Tbk didapatkan nilai dibawah 1,8. Hal ini menunjukkan
bahwa PT Holcim Indonesia Tbk memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat dan berpotensi kuat
mengalami kebangkrutan. Dengan kata lain, PT Holcim Indonesia Tbk adalah perusahaan yang tidak
layak investasi jika dilihat dari analisis financial distress. Perusahaan yang memiliki tingkat distress yang
tinggi, berpotensi terkena likuidasi.
3. Hasil analisis rasio PT Zeera
No Jenis Ratio 2018 2019 Standar Industri
1 Return on Investment 25% 28% 30%
2 Return on Equity 21% 25% 40%

Kondisi ROI meningkat sebesar 3%. Pada tahun 2018, ROI yang diperoleh 25%, tetapi pada tahun 2019
naik menjadi 28%. Jika rata-rata industri untuk return on investment adalah 30%, berarti margin laba
perusahaan tahun 2018 dan 2019 dinilai kurang baik karena masih dibawah rata-rata industri.
Rendahnya rasio ini disebabkan rendahnya margin laba akrena rendahnya perputaran aktiva.

Tidak jauh berbeda dengan ROI, kondisi ROE juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 4% dari
semula tahun 2018 sebesar 21% menjadi 25% pada tahun 2019. Jika rata-rata industri untuk return on
equity (ROE) adalah 40%, berarti kondisi perusahaan untuk tahun 2018 maupun 2019 dalam kondisi
kurang baik. Hal ini disebabkan rasio tersebut berada dibawah rata-rata industri.

Rekomendasi untuk perusahaan

Sebaiknya perusahaan meningkatkan volume pendapatan jasa dengan skala besar yang akan
berimbas pada peningkatan laba perusahaan, karena dengan meningkatkan penjualan disertai
dengan menekan biaya dapat meningkatkan profitabilitas. Selain itu, perusahaan sebaiknya
menggunakan dan mengelola keseluruhan aktiva yang dimiliki secara efesien, agar kedepannya
perusahaan mampu untuk menghasilkan penjualan dan laba yang tinggi, serta mengelola modalnya
secara efektif, dan tetap konsisten dalam usaha- usaha pemasaran untuk meningkatkan penjualan
dan memperluas pangsa pasar.

Anda mungkin juga menyukai