Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen


Kode Mata Kuliah : EKSI4416
Jumlah sks : 3 sks
Nama Mahasiswa : Nabila Evza Firdausi Maulida
NIM : 041854878

1. Jelaskan 3 aspek formal untuk dapat melakukan suatu proses pengukuran kinerja yang
baik!
Menurut Spitzer (2007):
1) Ukuran-ukuran (variable yang diukur). Ukuran adalah parameter yang nantinya
dikembangkan menjadi standar baku pelaksanaan pengukuran kinerja. Ukuran-ukuran
tersbeut kemudian dibandingkan dengan realitas pelaksanaannya. Penggunaan
variable yang tepat sangat dibutuhkan agar kinerja yang diukur dapat lebih spesifik
dan relevan terhadap kebutuhan yang dikehendaki. Ukuran kinerja di antaranya
berupa:
a. KRI (Key Result Indicator)
KRI menggambarkan bagaimana keberhasilan diperoleh dalam ukuran suatu
perspektif.
b. KPI (Key Performance Indicator)
KPI merupakan indicator yang mempresentasikan kinerja dari proses yang
dilaksanakan.
c. PI (Performance Indicator)
PI mendeskripsikan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
2) Proses pengukuran (tahapan yang menunjukkan bagaimana cara melakukan
pengukuran). Setelah tim pengukur mengetahui standar yang digunakan untuk
mengukur kinerja yang dilakukan, baru dilakukan proses pengukuran. Proses
pengukuran mengkolaborasikan berbagai informasi yang berkaitan untuk dapat
menilai apakah suatu pekerjaan sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
3) Infrastruktur teknis (sarana prasarana yang digunakan untuk mendukung proses
pengukuran). Proses pengukuran kinerja membutuhkan infrastruktur untuk dapat
menunjang pelaksanaan teknis.

2. Jelaskan ke-4 pendekatan pengukuran Balanced Scorecard!


Balance scorecard menggunakan empat pendekatan perspektif pengukuran (Atkinson,
Kaplan, Matsumura & Young, 2012) meliputi:
a. Perspektif Financial (Finansial)
"Bagaimana kesuksesan diukur oleh pemegang saham dari sudut pandang finansial
organisasi?"
Perspektif finansial memuat tujuan dan ukuran yang merepresentasikan ukuran
kesuksesan bagi sebuah organisasi yang bersifat profit-seeker. Pengukuran kinerja
finansial seperti operating income dan return on investment menjadi indikasi apakah
implementasi strategi perusahaan dapat meningkatkan nilai pemegang saham.
b. Perspektif Customer (Pelanggan)
“Bagaimana perusahaan dapat menciptakan value bagi customer?”
Menjelaskan bagaimana perusahaan berusaha untuk menarik, mempertahankan, dan
memperdalam hubungan dengan customer dengan melakukan diferensiasi dengan
competitor. Strategi perusahaan harus secara spesifik memiliki tujuan dan pengukuran
terkait bagaimana perusahaan beroperasi dengan customer yang menjadi target
perusahaan. Kesuksesan dalam perspektif customer harus dapat terlihat dalam
peningkatan perspektif financial yaitu dalam pertumbuhan revenue dan profit.
c. Perspektif Process (Proses)
“Proses manakah yang perlu disempurnakan untuk memenuhi ekspektasi customer
dan pemegang saham?”
Mengidentifikasi proses operations management, customer management, inovasi, dan
regulatory & social yang perlu ditingkatkan untuk mencapai tujuan perspektif
customer dan financial.
d. Perspektif Learning & Growth (Pertumbuhan dan Pembelajaran)
“Kapabilitas pegawai, sistem informasi, dan kapabilitas organisasi apakah yang
diperlukan untuk meningkatkan proses dan hubungan dengan customer secara
berkelanjutan?”
Mengidentifikasi tujuan bagi sumber daya manusia, teknologi, informasi, dan
organizational alignment yang dapat memicu peningkatan dalam berbagai tujuan
perspektif process.

3. Sebutkan hubungan antara perencanaan strategis dengan formulasi strategis!


Perencanaan strategis berhubungan dengan proses menentukan cara melaksanakan
strategi, sementara formulasi strategi adalah proses untuk menentukan atau menemukan
strategi-strategi baru. Sehingga secara umum dapat digambarkan bahwa dalam proses
formulasi strategi, manajemen menentukan strategi-strategi utama untuk mencapai tujuan
organisasi, kemudia strategi utama tersebut dikembangkan menjadi berbagai program
kerja dalam proses perencanaan strategis. Dalam praktiknya terkadang terdapat berbagai
benturan antara formulasi strategi dan perencanaan strategi walaupun tujuan akhirnya
sama. Benturan ini terutama dikarenakan terdapat irisan antara proses formulasi dan
perencanaan strategis.

4. Jelaskan tahapan perencanaan strategis!


1. Merancang visi, misi, dan sasaran organisasi. Visi, misi, dan sasaran organisasi
merupakan platform sebuah organisasi. Visi adalah sebuah gambaran mengenai tujuan
dan cita-cita di masa depan yang harus dimiliki organisasi sebelum disusun rencana
bagaimana mencapainya (Susanto, 2008). Misi adalah bagaimana cara mencapai visi
tersebut. Rencana strategis adalah implementasi dari visi, misi, dan sasaran tersebut.
2. Memahami kondisi organisasi pada saat ini. Proses memahami kondisi organisasi
perlu dilakukan agar rencana strategis yang dihasilkan dapat benar-benar
dilaksanakan dan sesuai dengan kondisi organisasi. Proses memahami kondisi ini juga
termasuk di dalamnya menganalisis berbagai sumber daya yang ada di dalam
organisasi untuk pelaksanaan rencana strategis.
3. Menentukan prioritas kerja. Prioritas kerja berhubungan dengan rencana apa yang
menjadi prioritas untuk terlebih dahulu dilaksanakan, termasuk di dalamnya terdapat
proses analisis apakah ada keterkaitan antara rencana yang satu dengan rencana
lainnya.
4. Menyusun rencana strategis pencapaian tujuan berdasarkan prioritas kerja. Setelah
dibuat gambaran prioritas kerja, baru kemudian dibuat rencana strategisnya.
Penyusunan rencana strategis di antaranya mencakup tujuan yang ingin dicapai,
urutan waktu pelaksanaan, sumber daya yang digunakan, pihak-pihak yang terlibat,
dan berbagai hal lainnya.
5. Memonitor pelaksanaan dan melakukan pembaharuan jika diperlukan. Setelah
rencana strategis secara resmi ditetapkan, pada tahap pelaksanaannya manajemen
tentu harus tetap memonitor pelaksanaan di lapangan. Proses monitor diperlukan
untuk mengetahui apakah rencana strategis telah dilaksanakan atau belum, di samping
itu kegiatan pemantauan diperlukan untuk proses pembaharuan apabila diperlukan
dalam pelaksanaannya.

5. Sebutkan dan jelaskan tiga karakteristik anggaran!


 Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan atau jumlah moneter, walaupun jumlah
moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual
atau diproduksi);
 Anggaran merupakan komitmen manajemen, manajer sepakat untuk mengemban
tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan;
 Anggaran ditelaah dan disetujui oleh pimpinan organisasi, Usulan anggaran ditelaah
dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang
menganggarkan (budgetee).

Sumber referensi:
1. BMP EKSI4416 Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 3 (Penerbit Universitas
Terbuka)
2. https://euisnuraidah.wordpress.com/2013/10/24/karakteristik-penganggaran/

Anda mungkin juga menyukai