Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Tugas 1
Sistem Pengendalian Manajemen

1. Tiga aspek formal untuk dapat melakukan suatu proses pengukuran kinerja
yang baik yaitu:
 Ukuran-Ukuran
Ukuran atau variabel yang diukur yaitu parameter yang akan
dikembangkan menjadi standar baku pelaksanaan pengukuran kinerja.
Ukuran akan dibandingkan dengan realitas pelaksanaannya. Penggunaan
ukuran penting agar kinerja yang diukur lebih spesifik dan relevan.
Ukuran kinerja dapat berupa:
 KRI (Key Result Indicator), berorientasi pada sesuatu yang telah
dilaksanakan organisasi, yang digunakan untuk mendeskripsikan
dampak dari proses pelaksanaan kinerja.
 KPI (Key Performance Indicator), merupakan indikator yang
merepresentasikan kinerja dari proses yang dilaksanakan.
 PI (Performance Indicator), mendeskripaikan hal-hal yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan.
 Proses Pengukuran
Proses pengukuran adalah tahapan yang menunjukkan bagaimana cara
melakukan pengukuran kinerja. Setelah standar pengukuran ditentukan,
dilakukan proses pengukuran. Proses pengukuran menggunakan
berbagai jenis informasi untuk menentukan apakah kinerja sudah sesuai
dengan standar atau belum.
 Infrastruktur Teknis
Infrastruktur teknis adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk
membantu proses pengukuran kinerja. Infrastruktur teknis menunjang
pelaksanaan teknis pengukuran kinerja.

Sumber:
Mulyani, Sri. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Tangerang Selatan:
Universitas
Terbuka. Hal 4.3.

1
2. Balance scorecard mengukur kinerja organisasi menggunakan empat
pendekatan atau dimensi perspektif yang saling terhubung, yang merupakan
turunan dari visi, misi, dan strategi perusahaan. Pendekatan perspektif
pengukuran yang digunakan dalam sistem balance scorecard yaitu:
 Perspektif Finansial (Financial Perspective)
Perspektif finansial mengukur kesuksesan organisasi dari sudut pandang
finansial organisasi. Contoh pengukuran kinerja finansial yang digunakan
adalah ROI (Return on Investment) dan operating income. Perspektif
finansial digunakan untuk mengukur kesuksesan organisasi laba ( profit-
seeker).
 Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)
Perspektif pelanggan menjelaskan bagaimana perusahaan berusaha
menarik dan mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan.
Strategi perusahaan harus berfokus untuk menciptakan value bagi
pelanggan. Kesuksesan dalam perspektif pelanggan dapat dilihat dari
peningkatan perspektif finansial, yaitu pertumbuhan revenue dan profit.
 Perspektif Proses (Process Perspective)
Perspektif proses mengidentifikasi proses manajemen operasi,
manajemen pelanggan, inovasi, dan kontrol yang perlu ditingkatkan dan
disempurnakan untuk memenuhi ekspektasi pelanggan dan pemegang
saham dan mencapai tujuan perspektif finansial dan pelanggan.
 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ( Learning & Growth
Perspective)
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mengidentifikasi tujuan bagi
sumber daya manusia dan teknologi informasi yang dapat memicu
peningkatan dalam tujuan perspektif proses.

Sumber:
Mulyani, Sri. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Tangerang Selatan:
Universitas
Terbuka. Hal 4.4-4.6.

3. Hubungan antara perencanaan strategis dengan formulasi strategi adalah


sebagai berikut. Perencanaan strategis berhubungan dengan proses
menentukan cara melaksanakan strategi, sedangkan formulasi strategi adalah
proses menentukan strategi-strategi baru. Dalam proses formulasi strategi,
manajemen menentukan strategi utama untuk mencapai tujuan organisasi.
Selanjutnya, pada proses perencanaan strategis, strategi-strategi utama

2
tersebut akan dikembangkan menjadi program kerja. Kedua proses tersebut
memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tujuan organisasi, tetapi terkadang
terjadi benturan antara perencanaan strategis dan formulasi strategi
dikarenakan terdapat irisan antara kedua proses tersebut.

Sumber:
Mulyani, Sri. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Tangerang Selatan:
Universitas
Terbuka. Hal 3.14.

4. Tahapan perencanaan strategis adalah sebagai berikut.


 Merancang visi, misi, dan sasaran organisasi.
Visi adalah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di masa depan yang
harus dimiliki organisasi. Misi adalah bagaimana cara mencapai visi.
Rencana strategis merupakan implementasi dari misi, visi, dan sasaran.
 Memahami kondisi organisasi pada saat ini (organization present
position).
Manajemen harus memahami kondisi organisasi agar rencana yang
dibuat bisa dilaksanakan dan sesuai dengan kondisi organisasi.
Termasuk dalam proses ini adalah menganalisis berbagai sumber daya
yang ada untuk pelaksanaan rencana strategis.
 Menentukan prioritas kerja.
Manajemen harus menentukan rencana apa yang menjadi prioritas untuk
lebih dahulu dilaksanakan, dan menganalisis keterkaitan antara rencana
satu dan rencana lainnya.
 Menyusun rencana strategis pencapaian tujuan berdasarkan prioritas
kerja.
Rencana strategis dibuat setelah pembuatan prioritas kerja. Penyusunan
rencana strategis mencakup tujuan, urutan waktu pelaksanaan, sumber
daya yang digunakan, dan pihak-pihak yang terlibat.
 Memonitor pelaksanaan dan melakukan pembaharuan jika diperlukan.
Proses monitor di lapangan diperlukan untuk mengetahui apakah
rencana strategis telah dilaksanakan. Apabila diperlukan dapat dilakukan
proses pembaharuan rencana.

Sumber:
Mulyani, Sri. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Tangerang Selatan:
Universitas
Terbuka. Hal 3.15-3.16.

3
5. Anggaran (budget) adalah suatu rencana yang diungkapkan secara
kuantitatif dalam unit moneter untuk periode waktu tertentu.
Karakteristik anggaran antara lain adalah:
1) Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit usaha.
Anggaran memperkirakan laba yang akan diperoleh perusahaan dalam
suatu periode, dengan memperkirakan jumlah pendapatan yang akan
diperoleh dan biaya yang akan dikeluarkan.
2) Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan.
Anggaran dinyatakan dalam satuan uang atau unit moneter ( monetary
unit). Hal ini karena anggaran adalah rencana finansial atau keuangan
perusahaan, dan karena unit moneter adalah satuan yang objektif dan
mudah nantinya jika akan dilakukan perbandingan.
3) Anggaran umumnya meliputi periode waktu satu tahun.
Anggaran biasanya dibuat untuk periode tertentu. Anggaran bisa dibuat
untuk periode satu tahun, satu kuartal (tiga bulan) dan satu bulan.
Tetapi, yang paling umum adalah anggaran tahunan.

Sumber:
Mulyani, Sri. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Tangerang Selatan:
Universitas
Terbuka. Hal 3.22.

Anda mungkin juga menyukai