NIM : 18/426001/SV/15143
Kelas: MN31
Pengganggaran sering digunakan untuk istilah yang sama dengan managerial budgeting, business
budgeting dan budgeting. Dalam buku ini istilah perencanaan dan pengendalian laba (profit planning and
control) banyak djgunakan untuk tujuan yang sama.
Aspek perencanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi utama manajerial di dalam dunia
bisnis. Perencanaan mencakup kegiatan menetapkan tujuan, menyusun kerangka dasar pikiran, memilih
tindakan untuk mencapai tujuan, menciptakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menterjemahkan
rencana menjadi tindakan-tindakan, dan merencanakan kembali untuk mengoreksi adanya penyimpangan.
Pengendalian merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa pelaksanaan yang efisien mampu mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengendalian menyajikan penetapan sasaransasaran dan
standar sebagai pembanding antara prestasi yang telah dicapai dengan sasaran dan standar yang telah
ditetapkan, dan perlunya tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
PERAN MANAJEMEN
Untuk melakukan kegiatan manajemen, seorang manajer menggunakan input yang dapat diperoleh
dari lingkungan seperti input sumber daya manusia (human resources), fisik, keuangan maupun informasi.
Dengan pengelolaan input tersebut manajer dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
Eflsien adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan sumber daya dengan benar, dan tidak
membuang-buang sumber daya yang tidak perlu. Secara jelas, pemahaman efisiensi ini tercermin dalam
konsep perbandingan output-input. Output merupakan hasil atau keluaran suatu proses, dan input
mempakan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Organisasi yang eflsien akan
berusaha memaksimalkan rasio output/input, sebaliknya kalau rasio output/input semakin rendah,
perusahaan semakin tidak efisien.
Efektivitas adalah mengerjakan sesuatu yang benar. Efektivitas lebih terkait dengan pencapaian
tujuan, sejauh mana organisasi bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan. Semakin dekat organisasi ke
tujuannya, semakin efektif organisasi tersebut. Efektivitas merupakan faktor yang sangat penting bagi
perusahaan untuk mencapai sukses dalam jangka panjang. Kesuksesan perusahaan dapat diukur melalui
pencapaian sasaran-sasaran (goals) perusahaan.
PROSES MANAJEMEN
Perencanaan (planning)
Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut. Pengambilan keputusan merupakan bagian dan' perencanaan yang berarti
menentukan atau memilih alternatif pencapaian tujuan dan” beberapa alternatif yang ada. Perencanaan
diperlukan untuk mengarahkan kegiatan organisasi.
Perencanaan merupakan fungsi pertama manajemen. Perencanaan ini dilakukan secara terus
menerus karena dengan berlalunya waktu, perusahaan perlu melaksanakan perencanaan kembali dan
membuat rencana-rencana baru. Terdapat dua jenis perencanaan manajemen yang dapat diidentifikasi,
yaitu:
Perencanaan Strategik difokuskan pada tujuan perusahaan dan secara keseluruhan memengaruhi
seluruh fungsi manajemen, melibatkan konsekuensi yang menyeluruh dan jangka panjang.
Pengarahan (Leading)
Pengendalian (Controlling)
Elemen terakhir dan' proses manajemen adalah pengendalian. Proses pengendalian dapat
didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian Organisasi
suatu perusahaan, kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Hal ini untuk
menjamin bahwa perusahaan dapat mencapai sasaran, tujuan, kebijakan, dan standar yang telah
ditetapkan secara efisien.
Dengan demikian pengendalian bertujuan untuk melihat apakah organisasi berjalan sesuai
dengan rencana. Manajer harus selalu memonitor kemajuan organisasi. Fungsi pengendalian meliputi
empat kegiatan (1) menentukan standar prestasi, (2) mengukur prestasi yang telah dicapai selama ini,
(5) membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi, dan (4) melakukan perbaikan
jika ada penyimpangan dari standar prestasi yang telah ditentukan, dan kemudian kembali ke fungsi
perencanaan untuk periode berikutnya.
Pandangan lain berpendapat bahwa pengendalian terbagi menjadi tiga jenis pengendalian sebagai berikut:
1. Pengendalian Awal
Pengendalian ini dipergunakan sebelum kegiatan atau tindakandilaksanakan untuk menjamin bahwa
sumber daya manusia dan bahan mentah telah disiapkan dan perusahaan telah siap untuk melaksanakan
kegiatan.
2. Pengendalian Berjalan
Pemantauan dengan menggunakan observasi personal dan laporan-laporan terhadap aktivitas berjalan
untuk menjamin bahwa tujuan dapat dicapai dan kebijakan serta prosedur telah diterapkan dengan benar
selama operasi perusahaan.
3. Pengendalian Umpan Balik
Tindakan pasca opemsi, yakni memfokuskan pada hasil periode sebelumnya untuk mengendahkan' aktivitas
di masa datang.
Dalam era teknologi informasi dan era globalisasi ini, perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang
kompleks dan dinamis Persaingan tidak lagi bersumber dari perusahaan-perusahaan sejenis dalam industri,
melainkan sudah meluas dari luar indUStri dan luar negeri, dan dengan cara-cara persaingan yang kompleks.
Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks dan dinamis tersebut, perusahaan memerlukan tipe
perencanaan yang tidak sekedar mampu merespon perubahan yang diperkirakan bakal terjadi di masa
depan, melainkan lebih dari itu, perusahaan memerlukan tipe perencanaan yang mampu menciptakan
masa depan perusahaan melalui perubahan-perubahan yang dilaksanakan sejak sekarang. Dalam hal ini
perusahaan perlu cara untuk menstrukturisasi kenyataan masa depan, sehingga dapat direncanakan
langkah-langkah Strategik untuk mewujudkannya.
Masa depan yang kompleks memerlukan pemikiran yang jeli dari sebagian besar anggota organisasi
untuk menggambarkan secara jelas kondisi masa depan yang akan diwujudkan oleh perusahaan. Untuk
membangun masa depan perusahaan diperlukan langkah-langkah Strategik yang menjadi komponen
manajemen yang Strategik
1. Perencanaan laba jangka panjang (long-range prom planning), terdiri dari tiga langkah penting(a)
Perumusan strategi (strategy formulation), (b) Perencanaan Strategik (strategic planning), dan (c)
Penyusunan program (programming).
3. Pengimplementasian (implementation).
4. Pengendalian/pemantauan (monitoring).
Tahap perencanaan laba jangka panjang berguna untuk menciptakan masa depan perusahaan yang
Strategik. Tahap ini mencakup tiga langkah (a) Perumusan strategi, dimana strategi dirumuskan melalui
empat tahap meliputi pengamatan lingkungan yang akan dimasuki perusahaan (trendwatcbz’ng), analisis
kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman perusahaan (SWOT Analysis), penentuan misi, visi,
tujuan, keyakinan dasar dan nilai-nilai dasar, dan penentuan strategi yang akan digunakan untuk
mewujudkan visi, (b) Perencanaan Strategik, pada langkah ini strategi yang telah ditetapkan untuk
mewujudkan tujuan dan visi perusahaan kemudian diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran Strategik, dan
langkah ketiga (c) Penyusunan
Tahap perencanaan laba jangka pendek digunakan untuk menjabarkan program jangka panjang ke
dalam rencana laba jangka pendek (anggaran). Rencana laba jangka pendek kemudian di implementasikan
dan dimonitor untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dalam pengimplementasian anggaran dan
program tersebut.
Berdasar teori ini, manajemen seharusnya dapat merencanakan dan mengendalikan tuiuan-tuiuan
perusahaan, sehingga peran manajer yang Strategik dapat menyusun cara-cara realistik untuk mencapai
tujuan-tujuan strategiknya. Manajemen hams dapat mengendalikan variabei-variabei yang dapat dikontrol
(controllable variable) dan merencanakan variabel-variabei yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable
variable) (Supriyanto, 1995). Oleh karena itu, peran manajer dan kecakapan manajen'alnya menjadi faktor
kunci yang menentukan kualitas keputusan perencanaan. Keputusan-keputusan dengan teori perencanaan
dan pengendalian bersifat aktif, yang berani bahwa manajemen harus dapat mengantisipasi peristiwa-
peristiwa yang akan datang dan merencanakan secara suategik program yang akan dilakukan.
Program perencanaan dan pengendalian laba (anggaran) merupakan suatu proses untuk membantu
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian yang efektif. Di sini digunakan istilah perencanaan
dan pengendalian laba yang komprehensif (anggaran komprehensif), tidak seperti pandangan sebelumnya
yang memandang anggaran sebagai suatu model matematis dalam organisasi yang dikembangkan oleh
programmer komputer. Pandangan tersebut tidak relevan, karena tidak memperhatikan aspek-aspek
penting dalam konsep perencanaan dan pengendalian laba/anggaran, yakni (a) anggaran memerlukan
keputusan perencanaan utama oleh manajemen, (b) anggaran menyangkut kegiatan pengendalian yang
dilakukan oleh manajemen, dan (c) anggaran memperhatikan implikasi perilaku yang penting dalam
organisasi secara keseluruhan.
Program perencanaan dan pengendalian laba (anggaran) merupakan alat penting bagi manajemen.
Anggaran membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, mencakup:
Manfaat utama perencanaan manajemen adalah untuk menyediakan proses umpan ke depan untuk
operasi dan pengendalian. Konsep umpan ke depan adalah untuk memberi petunjuk kepada setiap manajer
dalam membuat keputusan han'an. Rencana yang disetujui menjadi unsur pokok dan' umpan ke depan.
Perencanaan umumnya dianggap sebagai tugas paling sulit yang dihadapi manajer, dan juga sesuatu yang
sangat mudah ditunda. Perencanaan didasarkan pada pandangan bahwa kesuksesan masa depan suatu
organisasi dapat ditingkatkan dengan tindakan manajemen yang berkesinambungan.
pencapaian tujuan.
2. Sumber daya dan kapasitas unit terbatas, perencanaan menjamin efisiensi pemanfaatan
a. Tujuan
b. Sasaran
Sasaran menggambarkan garis besar tujuan perusahaan yang difokuskan secaraeksplisit dan
menspesillkasikan (a) dimensi waktu untuk pencapaiannya, (b) ukuran kuantitatif, dan (c) pembagian
kewenangan (otoritas). Sebagai contoh sasaran (target) yang ingin dicapai adalah meningkatkan market
share untuk produk A sebesar 5%.
c. Strategi
Tahap perencanaan berikutnya adalah perumusan strategi yang digunakan untuk menyediakan dasar
pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Strategi adalah cara bagaimana perusahaan.
Terdapat tiga tipe strategi yang dapat dirumuskan, (1) Grand Strategy adalah usaha secara terus-
menerus dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Secara umum grand
strategy diterapkan sebagai strategi korporat (corporate strategy). Sebagai contoh grand strategy
menentukan apakah perusahaan akan mengembangkan pasarnya: tumbuh, stabil atau berkurang, atau
kombinasi ketiganya. (2) Generic Strategy umumnya diterapkan sebagai strategi unit bisnis (business um’t
strategy), seperti usaha untuk mewujudkan biaya total terendah atau diferensiasi luas dengan fokus pasar
luas atau sempit. (3) Value-based Strategy adalah Strategi yang dirumuskan untuk menentukan kebutuhan
customer dan dimensi nilai (m/ue) mug akan dipenuhi perusahaan bagi customer. Strategi ini merupakan
usaha untuk ntengtrahkmt manajer agar bertanggung jawab atas (1) penyerahan produk/tasa yang
memberikan nilai (mine) terbaik untuk memenuhi kebutuhan customer, dan (2) penciptaan sistem Strategik
untuk melalmkan pemaikan berkelanjutan (continous improvement) terhadap nilai (value) tersebut dan
untuk mewujudkan kewajiban organisasi. Oleh karena itu, pernyataan lengkap strategi perusahaan
mencakup kombinasi yang koheren antata value based strategy, generic strategy, dan grand Strategy
(Mulyadi, 2007).
Manajer perlu menentukan dan mengevaluasi serangkaian alternatif tindakan Strategik. Setiap alternatif
Strategi harus bisa menawarkan potensi untuk meraih peluang dan menyelesaikan masalah utama,
menutup kesenjangan dalam kinerja yang diproyeksikan ke depan, dan mendorong tercapainya
perbaikan (improvement) pada customer value.
d. Rencana Laba
Pada akhimya tahap paling n'nci dari perencanaan adalah ketika manajemen
mengopetasionalkan tujuan, sasaran, dan strategi yang telah ditetapkan ke dalam rencana laba. Rencana
laba adalah gambaran keuangan dan naratif mengenai hasil yang diharapkan dari implementasi keputusan.
lsulah rencana laba (anggaran) digunakan karena secara eksplisit rencana ini menyatakan sasaran dalam
kurun waktu dan hasil keuangan yang diharapkan (pengembalian investasi, laba, biaya) untuk setiap bagian
perusahaan. Rencana laba ini menyajikan format dan isi dari laporan pengendalian intern sehubungan
dengan operasi, masukan, keluaran, dan posisi keuangan yang dikembangkan oleh perusahaan untuk
pelaporan kinerja bulanan kepada berbagai tingkatan manajemen
Program anggaran yang komprehensif harus dibuat menurut subunit organisasi dan Cin' struktural
perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan yang dikelola dengan baik, jika dilihat dalam dimensi waktu,
maka rencana proyek, rencana sttategis jangka panjang, dan rencana taktis jangka pendeknya disusun
berdasarkan wewenang dan tanggung jawab organisasional, atau dilakukan berdasarkan pembagian
menurut lini produk maupun jasa.
Sasaran dan rencana dari berbagai pusat tanggung jawab dikumpulkan menjadi sasaran dan rencana untuk
perusahaan secara keseluruhan. Akibatnya anggaran biasanya dikembangkan setiap tahun sebagai berikut:
3. Manajer dari setiap unit menyajikan rencana laba dan sub unitnya kepada manajemen tingkat atas
untuk penelaahan kn'tis, evaluasi, dan revisi yang disamakan jika memang diperlukan.
4. Rencana dan' setiap subunit, setelah disetujui oleh manajemen yang lebih tinggi, kemudian
dikonsolidasikan menjadi rencana laba menyeluruh untuk perusahaan. dan ketepatannya diperlukan
untuk menjadikan operasi berjalan baik, sehingga dapat diimplementasikan secara efisien proses
perencanaan dan pengendalian melalui anggaran yang menyeluruh (komprehensif ).
Sasaran dan rencana dari berbagai pusat tanggung jawab dikumpulkan menjadi sasaran dan rencana untuk
perusahaan secara keseluruhan. Akibatnya anggaran biasanya dikembangkan setiap tahun sebagai berikut:
Anggaran juga merupakan alat pengendalian (controlling). Fungsi utama dari pengendalian ini adalah untuk
meyakinkan tercapainya tujuan, sasaran, dan standar perusahaan. Pengendalian memiliki beberapa unsur
seperti observasi langsung, ekspresi lisan, memo tertulis, kebijakan dan prosedur, laporan realisasi, dan
laporan kinerja. Anggaran yang komprehensif memfokuskan pada pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja
untuk menentukan penyebab kineq'a tinggi dan yang rendah.
1.kinerja di klarifikasikan menurut tanggung jawab yang dibebankan, sehingga laporan harus sesuai dengan
struktur organisasi.
2. HaI-hal yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan harus ditentukan. Di sini harus dibedakan
dengan jelas, karena kinerja manajer dinilai (diukur) di bawah wewenang dan tanggung jawab manajemen
yang dapat dipengaruhinya (dapat dikendalikan oleh manajer).
3 Di buat laporan yang tepat waktu. Untuk pengendalian yang efektif, laporan kinerja harus diterbitkan
dalam periode interim, seperti bulanan, mingguan atau bahkan dalam beberapa kasus, secara han'an.
4. Penekanan diberikan pada perbandingan antara hasil yang direncanakan dengan yang aktual.
Laporan kinen'a halus diperhatikan untuk mencari kemungkinan penyebab terjadinya peibedaan (varians).
Jika perencanaan menggunakan data historis sebagai dasar untuk pembuatannya,maka pengendalian
mencakup pengukuran kinerja dengan menggunakan hasil aktual (lihat Bagan 1.8) yang umumnya disediakan
oleh sistem akuntansi. Sistem akuntansi penanggungjawaban merupakan salah satu dasar dari anggaran.
Hasil aktual kemudian dibandingkan dengan tujuan, sasaran, dan standar untuk menentukan apakah terjadi
varians/perbedaan (menguntungkan atau
tidak menguntungkan). Hal inilah yang mendasari mengapa sistem akuntansi harus didesain untuk
menyediakan informasi keuangan secara terpisah untuk setiap unit organisasi yaitu berdasarkan
wewenang dan tanggung jawabnya.
Pengertian Anggaran Induk (Master Budgeting)
Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama
periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan
terhadap rencana pelaksanaan. Budget biasanya termasuk aspek finansial dan non finansial dari
suatu rencana, dan membantu sebagai blueprint bagi perusahaan untuk melakukan pekerjaan di
masa depan. Fainsial budget mengukur nilai yang diharapkan oleh manajemen mengacu terhadap
income, cash flow, dan posisi finansial perusahaan. Laporan keuangan bukan hanya mempersiapkan
laporan periode yang telah lalu, tapi laporan keuangan juga bisa melakukan persiapan untuk periode
ke depan, sebagai contoh budget untuk laba rugi, budget untuk laporan arus kas, dan budget untuk
neraca keuangan. Berdasarkan Cost Accounting, 12th Edition by Horngren 2005 (pg 171) yang
mendasari atas budget finansial adalah budget non finansial, seperti jumlah unit yang diproduksi atau
terjual, jumlah karyawan, dan angka dari produk baru yang sedang diluncurkan ke pasar.
Master budget adalah ringkasan dari proyek finansial dari semua budget perusahaan, yang
membantu manajemen menggambarkan rencana operasi dan finansial perusahaan untuk periode
tertentu dan ini sudah termasuk semua bentuk laporan keuangan perusahaan. Master budget adalah
suatu rencana yang telah ditandai oleh perusahaan untuk diselesaikan pada periode budget tersebut.
Master budget dikembangkan dari keputusan operasi dan finansial yang dibuat oleh manajer.
Keputusan operasi berhubungan dengan bagaimana menggunakan sumberdaya dari perusahaan
yang terbatas sebaik mungkin, sedangkan keputusan finansial berhubungan dengan bagaimana
mendapatkan sumber pendanaan untuk memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan
I.2 Jenis – jenis Anggaran Induk (Master Budgeting)
1. Anggaran konvensional. adalah sebuah rencana keuangan yang didasarkan pada anggaran yang
mendahuluinya. Hasil akhir dari pelaksanaan anggaran kemudian dikoreksi dengan menambah
atau mengurangi dan dijadikan anggaran baru untuk dilaksanakan didalam periode berikutnya.
2. Zero Based Budget ( ZBB) Anggaran dengan konsep ZBB dibuat berdasarkan anggapan bahwa
semua kegiatan yang akan dilakukan dinilai dari nol (Zero based). Setiap manajer dari pusat
tanggung jawab harus dapat menetapkan kegiatan apa yang akan dilakukannya serta berapa total
biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakannya Penyusunan anggaran sistem ZBB akan dimulai
dengan menyusun daftar kegiatan yang akan dilaksanakan yang disebut paket pertanggung
jawaban dari paket-paket tersebut disusun rencana kebutuhan fisik dan dengan menentukan tarif
disuun sebuah anggaran.
Anggaran induk dapat disusun untuk satu perusahaan sebagai satu kesatuan dan dapat
disusun sebagai divisi laba. Anggaran induk dibagi dua :
1. Anggaran Operasi, menjelaskan aktivitas yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan :
penjualan, produksi, dan persediaan barang. Anggaran operasi terdiri dari laporan laba rugi yg
dianggarkan serta beberapa data pendukung
2. Anggaran Keuangan, memuat rincian arus kas masuk & keluar, laba rugi dan neraca.
I.3 Tipe-tipe Anggaran Induk
1. Ceiling Budget
Ceiling budget adalah type anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan.
Anggaran jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan batas-
batas pengeluaran melalui peraturan penggunaan, pemberian atau secara tidak langsung dengan
cara membatasi penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan jumlah yang terbatas.
2. A Line-Item Budget
Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, digunakan untuk
mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya.
3. Performance and Program Budgets
Tipe ini berguna untuk memspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program dengan
cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi seperti kesehatan atau
keamanan publik atau berdasarkan jenis pengeluaran seperti kepegawaian dan peralatan atau
berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya-biaya pemakaian, para
administrator dan para anggota legislatif bisa mendapatkan laporan-laporan yang tepat
mengenai transaksi-transaksi keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun
pengawasan dari luar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget
A. Faktor-faktor Intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan
sendiri, yakni antara lain:
1. Penjualan tahun lalu
2. Kebijaksanaan perusahaan
3. Kapasitas produksi
4. Tenaga kerja yang dimiliki
5. Fasilitas-fasilitas
B. Faktor-faktor Ekstern, yaitu data, informasi dan pengalam yang terdapat di luar perusahaan, tetapi
dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. factor-faktor tersebut antara lain:
1. Keadaan persaingan
2. Tingkat pertumbuhan masyarakat
3. Tingkat penghasilan masyarakat
4. Tingkat pendidikan masyarakat
5. Tingkat penyebaran penduduk
6. Adat-istiadat dan relegi masyarakat
7. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan komunikasi
dan sebagainya.
I.4 Penyusunan Anggaran Induk (Master Budgeting)
Anggaran Induk (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan
keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun
atau kurang.
Anggaran Induk terdiri atas dua komponen utama, yakni:
1. Anggaran operasi, dan
2. Anggaran keuangan
Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk
mencapai hasil laba yang memuaskan. Anggaran Keuangan memperlihatkan ekspektasi arus kas dan
posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana.
Anggaran induk untuk sebuah perusahaan pabrikasi akan berisi anggaran berikut :
Anggaran Operasi Anggaran Keuangan
Angg. Penjualan Anggaran pengeluaran modal
Angg. Produksi Anggaran Kas
Angg. Bhn. Baku Langsung Laporan Laba Rugi dianggarkan
Angg. Tenaga Kerja Lgs Neraca Dianggarkan.
Angg. Overhead pabrikasi
Angg. Persed. Akhir Barang Jadi.
Angg. Beban Penjualan & Adm.
FINANCIAL BUDGET
Financial budget merencanakan tentang posisi finansial perusahaan pada suata saat tertentu yang
akan datang. Atas dasar kelengkapan isinya, Balance Sheet Budget dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
a. Master Balance Sheet Budget (Budget Induk Neraca), ialah budget tentang posisi finansial
perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis
besar (global) dan kurang dijabarkan secara lebih terperinci.
b. Balance Sheet Supporting Budget (Budget Penunjang Neraca), ialah budget tentang aktiva (harta),
tentang utang dan tentang modal sendiri, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih terperinci.
PENYUSUNAN FINANCIAL BUDGET
Dengan demikian jelaslah bahwa bilamana perusahaan akan menyusun financial budget, haruslah
memperhatikan dan mempertimbangkan operating budgetnya. Atau dengan kata lain perkataan, operating
budget harus disusun lebih awal daripada financial budget. Oleh sebab itu, Income Statement Supporting
Budget harus sudah selesai disusun sebelum menyusun Balance Sheet Supporting Budget berserta Master
Balance Sheet Budget perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Gunawan Adisaputro and Yunita Anggarani(2011) ,Anggaran Bisnis Analisis, Perencanaan, dan
Pengendalian laba, edisi pertama cetakan kedua
Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2005. Management Accounting. Cicinnati: South-Western College
Publishing