Manajemen Kinerja
Aktivitas untuk memastikan bahwa sasaran organisasi telah dicapai secara konsisten
dalam cara-cara yang efektif dan efisien. Menurut Irham Fahmi 201:128,Manajemen
kinerja merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkombinasikan seni didalamnya, untuk
sebuah konsep manajemen yang punya tingkat flektibilitas yang representative dan
aspiratif guna mencapai visi dan misi perusahaan dengan cara memanfaatkan orang yang
ada dalam organisasi secara maksimal. Direktorat Jenderal Anggaran (2008), manajemen
kinerja merupakan suatu proses strategis dan terpadu yang menunjang keberhasilan
organisasi melalui pengembangan performansi aspek-aspek yang menunjang keberadaan
suatu organisasi. Pada implementasinya, manajemen kinerja tidak hanya berorientasi
pada salah satu aspek, melainkan aspek-aspek terintegrasi dalam mendukung jalannya
suatu organisasi.
Dengan memperhatikan pandangan para pakar dapat dirumuskan bahwa pada dasarnya
Manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumber daya yang
berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan
berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan strategis serpa terpadu
sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen Kinerja ini sangat bermanfaat bagi individu itu sendiri maupun perusahaan
Peningkatan yang terjadi pada prestasi karyawan secara perorangan pada akhirnya akan
mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan yang direfleksikan dalam
kenaikan produktivitas yang dimana hal ini sangat menguntungkan bagi perusahaan.
1. Perencanaan
Tahap ini dimulai dengan membuat rencana perusahaan yang diarahkan pada sasaran
strategis, Key Performance Indicator (KPI), standar kerja, dan aktivitas SMART
(Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time-oriented). Prosesnya
berlangsung top-down, ditetapkan oleh manajemen perusahaan dan diturunkan ke
bawah.CEO menetapkan tujuan apa saja yang akan dicapai organisasi, yang
menyangkut visi jangka panjang dan jangka pendek. Manajemen juga membuat
pedoman tentang rencana perusahaan ke depan dan cara mewujudkannya.Selanjutnya,
manajer di level bawah menerjemahkan rencana bisnis tersebut ke dalam sasaran
kerja, termasuk daftar tugas, target, dan standar kinerja harian. Rencana ini
didistribusikan sesuai peran dan jenis pekerjaan setiap karyawan.
2. Monitoring
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah disusun sebelumnya dan
melibatkan pengawasan. Tujuan dari monitoring adalah untuk memastikan
pelaksanaan tugas-tugas harian di setiap departemen telah sesuai dengan arah sasaran
dan tujuan organisasi secara umum.
Pada tahap ini dilakukan evaluasi periodik yang melibatkan manajemen perusahaan,
HRD, dan setiap manajer di departemen. Evaluasi ini untuk menilai sejauh mana
rencana telah berjalan dan sasaran telah tercapai, apa yang menjadi kendala, dan
bagaimana memperbaikinya ke depan.Review dan evaluasi dibutuhkan manajemen
sebagai pertimbangan untuk mengembangkan rencana yang lebih baik, lebih
realistis, dan melibatkan kolaborasi seluruh karyawan.
Fase ini juga menilai kinerja karyawan dalam periode tersebut, apakah sesuai
dengan target yang ditetapkan, serta pengalaman baru apa yang mereka peroleh.
Karyawan juga dapat menyampaikan keluhan kepada atasannya untuk disampaikan
kepada manajemen mengenai kesulitan yang paling menghambat pencapaian target
mereka.
4. Rewarding
Ini merupakan fase terakhir dari sistem manajemen kinerja, dan siklus berulang lagi
dari awal. Fase ini merupakan pemberian penghargaan untuk setiap karyawan sesuai
dengan hasil evaluasi kinerja, yang tujuannya adalah meningkatkan semangat kerja
karyawan agar berkinerja lebih baik lagi.
2.Melaksanakan OKR
References
Drs. H. Sofyan Tsauri, M. (201). Manajemen Kinerja (Performance Management). Jember: Stain
Jember Press.