Anda di halaman 1dari 4

NAMA : INDAR WAHYUNI NANRANG

NPM : S032019031/MSDMA 6A

MATKUL : SISTEM MANAJEMEN KINERJA

DOSEN : VALENTIN LAURA SAMPE, S.S, M.M.

JAWABAN UTS SISTEM MANAJEMEN KINERJA

1. Karena manajemen kinerja berpedoman untuk mencapai sasaran tujuannya yang telah ditetapkan,
dengan adanya manajemen kinerja ini segala perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bisa mencapai
target. Semakin baik orang yang bekerja didalam perusahaan untuk mengembangkan manajemen
kinerja, kemungkinan semakin besar pula orang yang bekerja itu akan merasakan manfaat yang penting
didalam perusahaan. Sehingga perusahaan memiliki peningkatan produktivitas yang efektif dan efisien,
meningkatnya semangat kerja, dan terjalinnya hubungan komunikasi antar pemimpin dan bawahan
yang baik.

2. Manfaat dari manajemen kinerja terbagi menjadi 3 :

 Bagi Perusahaan ; meningkatkan keberhasilan, memperkuat pencapaian sasaran, meningkatkan


keterampilan pegawai, untuk mendukung penyusunan program sukses.
 Bagi Manajer ; dapat memotivasi pegawai untuk meningkatkan kinerjanya, dapat memecahkan
masalah, dapat memanage waktu dengan baik.
 Bagi Seluruh Pegawai ; untuk mendukung kerja sama tim, untuk membantu mengembangkan
kemampuan karyawan, untuk membantu karyawan agar tetap fokus pada rencana kerja.

Tantangan dalam penerapannya yaitu dapat memahami manfaat dari manajemen kinerja untuk
meningkatkan disiplin kerja karyawan, tidak beranggapan bahwa manajemen kinerja sebagai
keharusan namun beranggapanlah manajemen kinerja sebagai dasar penentu sebuah perusahaan
dan menumbuhkan rasa percaya diri karyawan bahwa manajemen kinerja ini sangat penting untuk
meningkatkan produktivitas karyawan yang bekerja dengan baik.

3. Ada 4 Model Manajemen Kinerja :

 Siklus Manajemen Model Deming


Dalam Model Deming menjelaskan bahwa pada proses manajemen kinerja dimulai dengan
menyusun rencana sebagaimana didalam perusahaan menetapkan tujuan dengan cara dan
strategi untuk mencapainya, setelah itu melakukan tindakan pelaksanaan dengan
mengidentifikasi urutan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, kemudian memonitor
jalannya pelaksanaan, dan mereview. Hasil dari mereview ini dapat disimpulkan kemajuan telah
dicapai sesuai dengan rencana. Namun,dapat terjadi penyimpangan antara rencana dengan
kemajuan yang telah dicapai. Ketika keadaan seperti itu terjadi perlu dilakukan tindakan untuk
memperbaiki kinerja agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai secara maksimal.

 Siklus Manajemen Kinerja Torring&Hall

Dalam model Torring&Hall menjelaskan bahwa proses manajemen kinerja dengan merumuskan
terlebih dahulu harapan terhadap kinerja dan hasil dari suatu kinerja. Kemudian, ditentukan
dukungan yang diberikan terhadap kinerja untuk mencapai tujuan. Sementara pelaksanaan
kinerja berlangsung dilakukan peninjauan kembali dan penilaian kinerja. Langkah terakhir adalah
melakukan pengelolaan terhadap standar kinerja. Strandar kinerja harus dijaga agar tujuan yang
diharapkan dapat dicapai.

 Siklus Manajemen Model Costello


Dalam Model Cotello menjelaskan bahwa proses manajemen diawali dengan melakukan
persiapan perencanaan dengan dibuat rencana kinerja dan pengembangannya. Selanjutnya
untuk
meningkatkan kinerja, diberikan coaching pada SDM. Setelah itu peninjauan kembali selalu
dilakukan terhadap kemajuan pekerjaan dan bila diperlukan maka dilakukan perubahan
rencana.
Pada pelaksanaan, pelatihan, dan peninjauan dilakukan secara berkala dan akhir tahun
dilakukan
penilaian kinerja tahunan dan dipergunakan untuk meninjau kembali pengembangan.
Kemudian,
hasil penilaian kinerja digunakan untuk mempertimbangkan gaji dan umpan balik untuk rencana
berikutnya.

 Siklus Manajemen Model Armstrong and Baron

Dalam Model Armstrong and Baron menjelaskan bahwa proses manajemen kinerja dilihat
sebagai suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan secara berurutan agar dapat mencapai hasil
yang telah
diharapkan.
1. Misi organisasi dan tujuan strategi yang merupakan titik awal dalam proses manajemen
kinerja, dijadikan acuan pada manajemen tingkat level bawah. Perumusan misi dan tujuan
strategi ditujukan untuk memastikan setiap kegiatan berikutnya harus sejalan tujuan dan
harapan.
2. Rencana, Tujuan, Departemen yang merupakan langkah selanjutnya dalam organisasi.
Rencana dan tujuan ditetapkan terlebih dahulu, kemudian departemen yang akan mendukung
dan menetapkan rencana dan tujuan bisnis dalam organisasi.
3. Kesepakatan kinerja dan pengembangan yang merupakan kesepakatan yang ingin dicapai
antara bawahan dan atasan. Dalam proses kesepakatan menjadi mudah jika kedua belah pihak
mengadakan pertemuan dan mengkaji tentang progres terkait sasaran yang akan disetujui.
4. Rencana Pengembangan dan Kinerja yang merupakan penjabaran yang sasaran dan program
yang telah ditetapkan dalam rencana strategi.
5. Aksi dan Kinerja yang merupakan manajemen kinerja yang dapat membantu orang lain dalam
hal bertindak sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan rencana yang telah ditetukan.
6. Feedback yang merupakan proses mengelola dan mengembangkan standar kinerja. Maka dari
itu dibutuhkan sikap jujur, profesional, terbuka dan komunikasi yang dilakukan dua arah.
7. Penilaian dan Review yang merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi, mencakup
pencapaian sasaran, kompetensi yang dicapai, kontribusi, pengembangan dan pertimbangan.
Kemudian hasil review akan menjadi umpan balik.
8. Penilaian Kinerja yang merupakan penilaian yang dilakukan dengan melihat hasil atau prestasi
kerja.

4. Visi dan misi membutuhkan dukungan dari karyawannya yang memiliki komitmen tinggi dan
kompetensi yang bisa diandalkan, begitu juga dengan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan.
Misi adalah cara untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Pernyataan misi mengarahkan untuk
membantu perusahaan menjalankan secara efektif. Untuk membuktikan bahwa misi sudah bagus, maka
misi harus memenuhi kriteria tertentu. Bedanya misi dengan tujuan adalah kalau tujuan berfokus pada
sesuatu yang akan dicapai. Maksud dari penentuan tujuan bagi perusahaan adalah sebagai sarana
penilaian apakah tujuan telah berhasil tercapai. Kemudian pada strategi perusahaan, rencana yang
menyatukan tujuan utama dalam berbagai kebijakan yang saling terhubung. Strategi berkaitan dengan
prinsip untuk mencapai misi dan strategi bersifat jangka panjang.

5. Karena perilaku yang dimiliki seseorang menyangkut dengan apa yang akan dia kontribusikan oleh
perusahaan. Bagaimanapun lancarnya perusahaan yang dikelola dengan baik, semuanya tidak akan
berarti tanpa adanya yang mengatur. Ketika perilaku individu memiliki karakteristik dengan berbagai
macam seperti pada bakat, kemampuan maupun kepribadiannya. Perbedaan itulah yang menjadi
keunikan sehingga meminta perusahaan memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan pada
manajemen yang baik karena itu sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

6. Tantangan Dalam Mencapai Produktivitas :

 Penurunan sumber-sumber yang telah digunakan untuk mengukur produktivitas tenaga kerja
karyawan.
 Pemberian imbalan tidak sebanding dengan peningkatan produktivitas karyawan.
 Perusahaan tidak berjalan efektif karena adanya pertentangan sehingga sulit untuk bekerja
sama.
 Terbatasnya proses pekerjaan akibat monotonnya dalam bekerja.
 Disiplin waktu yang kurang karena adanya keinginan untuk mempunyai waktu luang yang
banyak.
Cara Untuk Memperbaiki Produktivitas yaitu dengan melakukan perbaikan terus-menerus dalam
peningkatan produktivitas dimana dalam suatu perusahaan selalu dihadapkan tuntutan yang
terus-menerus berubah, baik secara internal maupun eksternal. Secara internal perubahan yang
terjadi yaitu perubahan pada rencana strategi, pemanfaatan teknologi dan sumber daya
manusianya. Sedangkan secara eksternal adalah perubahan yang terjadi begitu cepat karena
akan berdampak pada aktivitas suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai