KINERJA
AMI TYAS WIDAYANTI (12010117140161)
KATARINA AUDITA PRATIWI (12010117140179)
SELLY OCTAVIA HANDAYANI (12010117140187)
DWIRA CYNDI RENATA S. (12010117140184)
DEFINISI
Manajemen Kinerja adalah: Proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke
dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis
perusahaan.
Perencanaan kinerja merupakan proses dimana pekerja dan manajer bekerja bersama merencanakan apa yang
harus dilakukan pekerja dalam setahun mendatang, mendefinisikan dan merencanakan, mengatasi hambatan dan
mendapatkan saling pengertian tentang pekerjaan
PERENCANAAN KINERJA MEMILIKI 5 ASPEK YANG PERLU
DIPERHATIKAN, YAITU :
Rencana Pengembangan
Hal ini dilakukan untuk membantu pekerja untuk meningkatkan atau menjaga pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan yang dimiliki atau yang diperlukan untuk melakukan pekerjaannya.
Waktu Perencanaan
Waktu perencanaan pun perlu diperhatikan, agar setiap harapan sesuai dengan yang diinginkan pada saat evaluasi.
Manager bertanggung jawab atas setiap perencanaan yang dibuatnya (meliputi tanggung jawab seluruh aspek pada
divisi yang diembannya) sehingga perencanaan kinerja tersebut akan sampai pada sasaran yang diharapkan.
Tanggung Jawab Pekerja
Pekerja diharapkan mampu men-support setiap keputusan yang telah diambil oleh managernya, sehingga
adanya keselarasan untuk mencapai tujuan.
Rencana Tindak
Rencana tindak dilakukan agar pekerja dapat mengetahui atas sejauh mana action plan yang sedang
dilaksanakan, dan manager dapat melakukan fungsi control-nya dengan mudah.
PERENCANAAN MANAJEMEN KINERJA DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI TIGA WAKTU YAITU:
Perencanaan jangka pendek ini hanya berkisar hingga satu tahun saja dan biasanya disebut sebagai strategi
sumber daya, meliputi:
Meramalkan pekerjaan apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mencari orang-orang yang dapat
dipekerjakannya. Permasalahan seperti ini dapat diprediksi secara pasti.
Menetapkan beberapa misi atau tujuan yang mudah untuk diperhitungkan, contohnya yaitu menyeleksi
karyawan yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan.
Kegiatan mengevaluasi perencanaan jangka pendek, yaitu dengan penilaian mengenai sebarapa baik tujuan
yang telah tercapai dan realisasinya.
Perencanaan jangka menengah
Perencanaan jangka menengah ini berkisar antara dua atau sampai tiga tahun, kegiatannya meliputi:
Meramalkan atau memprediksi permintaan jangka menengah, contohnya memprediksi hasil dari produksi
yang diharapkan dan banyaknya penjualan.
Menyusun tujuan jangka menengah. Adapun maksud dibuatnya tujuan ini yaitu untuk menyesuaikan kembali
keahlian para pegawai dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
Mengadakan kembali training (retrainer) bagi para pegawai agar dapat menyesuaikan dengan perubahan-
perubahan baru dalam perusahaan/organisasi.
Perencanaan jangka panjang
Perencanaan jangka panjang ini berkisar antara tiga tahun lebih, adapun kegiatan perencanaannya meliputi:
Memprediksi dan meramalkan penawaran dan permintaan jangka panjang, contohnya mengidentifikasi
pegawai yang memiliki potensi tinggi dan menyediakan beberapa pelatihan yang dapat mengembangkan
potensi dari karyawan.
Mengembangkan program yang dapat membuat pegawai dapat mengembangkan bakat-bakat yang
dimilikinya yang kemudian bakat-bakat tersebut dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru bagi
perusahaan/organisasi.
Evaluasi perencanaan jangka panjang, yaitu lebih ditujukan untuk menilai hasil dari tiap-tiap individu serta
menanyakan kepuasan dan kemajuan karir mereka.
PERMASALAHAN PADA PEMBUATAN PERENCANAAN KINERJA
Evaluasi rencana bertujuan untuk melihat secara lebih dalam dan detil tentang bagaimana rencana-rencana
tersebut berjalan dan apakah rencana tersebut masih tetap dapat dipertahankan seperti yang dimaksud, atau perlu
diperbarui demi tujuan untuk memberi peningkatan dan mempertahankan kualitas manajemen kinerja.
ALASAN MENGAPA PERLU DILAKUKANNYA EVALUASI
Untuk mempertahankan kualitas rencana sesuai dengan target dan konsep manajemen kinerja.
Menghindari kesalahan yang lebih besar.
Berbagai pihak dalam organsasi baik manajer dan karyawan dapat mengetahui berbagai bentuk kelemahan yang
ada selama ini. Sehingga kesempatan itu dapat dimanfaatkan untuk perbaikan.
Mengetahui dengan baik apakah beban kerja yang selama ini diberikan telah dapat diterima oleh karyawan atau
tidak.
Sebagai catatan dokumentasi sebagai bentuk laporan untuk disampaikan pada bagian research and development
untuk selanjutnya ditindaklanjuti dalam bentuk pengkajian secara jauh lebih komprehensif.
PERAN PEMIMPIN DALAM MANAJEMEN
KINERJA
1. PENINGKATAN KINERJA
Prinsip utama dalam kinerja adalah memfokuskan pada hasil yang hendak
dicapai dan tidak boleh kehilangan wawasan akan hasil yang diperlukan
untuk memenuhi goal yang organisasi. Fokus adalah upaya untuk
membuat tujuan, sasaran, aktivitas, hasil, dan ukuran menjadi sejalan dan
bersesuaian.
2. KESALAHAN YANG UMUM TERJADI
Leadership adalah apa yang menetapkan upaya terpusat pada goals yang
benar , pada objectives, hasil, dan pada activities. Ada dua macam tingkah
laku.
1) Fokus and results, terjadi bila para pemimpin dengan jelas menyatakan
tentag goals nya.
2) Consistency of focus , adalah tentang para pemimpin yang secara
konsisten mengirimkan pesan – pesan yang sama tentang apa goals nya
dan apa yang penting.
4. FOKUS PADA HASIL KERJA
Account officer bank, yang menghasilkan keuntungan merupakan tujuan dari sebuah bank.
UNIT KERJA, TIM, DAN TINGKAT INDIVIDU
1. Tujuan utama
2. Produk yang dihasilkan
3. Efek samping yang diperoleh seperti kepercayaan , kerja sama , siklus
perputaran yang cepat, kinerja yang kuat, tingkat penolakan yang rendah, dan
produktivitas yang tinggi.
4. Ukuranya dapat berupa volume dan biaya produksi , menyusun jumlah saluran
distribusi dan biaya lainnya.
5. Kesinambungan bergantung kemampuan untuk menangani kapasitas yang
meningkat dan menyesuaikan berbagai kebutuhan yang diperlukan.
CONTOH
1. Waralaba Banua
Latar belakang
Tujuan dan sasaran hasil
Sasaran hasil
Hasil yang diperoleh dan diharapkan
2. Lembaga Pendidikan
a) Latarbelakang
b)Tujuan
c) Keputusan atau Aksi
Program studi
Kebijakan uang kuliah
Susunan ke SDM an
Hasil dan pengaruhnya kemudian
PERAN PEMIMPIN DALAM MEWUJUDKAN TUJUAN
PERUSAHAAN BERKINERJA TINGGI
PENINGKATAN PRESTASI
Meningkatkan prestasi adalah kesadaran akan adanya berbagai solusi yang bisa
digunakan untuk memastikan orang-orang mendapatkan hal-hal yang mereka
butuhkan agar mrnjadi efektif.
Perilaku pemimpin untuk meningkatkan prestasi :
1. Legimitasi : Serangkaian perilaku yang secara umum mengisyaratkan bahwa
organisasi mengesahkan atau menyetujui aturan pasti dan usaha.
2. Kebijakan : beberapa peilaku yang memudahkan pekerjaan dan upaya orang
lain.
KESALAHAN UMUM DALAM LANGKAH
Kesalahan umum yang dilakukan oleh pengelola :
1. Mereka gagal menjaga inisiatif utama yang dimaksudkan unuk menyokong misi
agenda pimpinan yang lebih dari beberapa bulan.
2. Mereka berpikir bahwa sebuah pengumuman pada awal tahun atau peluncuran
inisiatif baru atau memo yang mengumumkan tujuan-tujuan dalam setahun dianggap
cukup untuk mengaktifkan kerja seseorang.
3. Mereka gagal menyadarkan bahwa orang-orang yang membutuhkan sebuah proses
tahu metode untuk membahas dan menjelajahi ide baru.
4. Mereka mengabaikan kebutuhan orang akan arahan bagaiman cara berkomunikasi
dengan beberapa departemen lain dan orang-orang yang berposisi lebih tinggi dalam
organisasi tersebut dan meminta dukungan mereka.
KEPENGURUSAN
Kelompok penasihat :
Mengenali antar ketergantungan fungsional, menyadari dilemma, dan mengatasi ulang masalah
Memperhatikan konsentrasi para pekerja
Menyediakan input berdasarkan perspektif, kebutuhan, dan perminataan
Menguji penerimaan organisasi akan ide baru
Menengahi perselisihan yang mungkin muncul
Para pekerja :
Melaksanakan pekerjaan, baik meliputi penemuan hal yang bisa disampaikan atau pelaksanaan tugas tertentu
Mengenali rintangan
Membawa persoalan dan rekomendasi kepada tim penasihat untuk peninjauan dan dukungan
WARALABA BANUA-PROSES PENGELOLAAN PEMELIHARAAN
1. Kepemimpinan : tim perencana menetapkan bahwa proses tersebut akan
berlangsung, tepatnya selama satu tahun untuk menghasilkan perjanjian proses
pengelolaan pemeliharaan yang lebih efektif dan bereaksi.
2. Struktur kepengurusan : tim perencana percaya bahwa bentuk kepengurusan
baru yang dituntut untuk mengubah cara keputusan pemeliharaan
3. Pengesahan dan legitimasi : struktur kepengurusan harus dipahami sebagai
legitimasi.
4. Protokol operational : kombinasi sikap baik dan umumnya kebiasaan yang
diterima
WARALABA BANUA
1. Komunikasi resmi : tim penasihat dan manajer program meninjau sebuah kebutuhan untuk
mengkomunikasikan secara resmi tentang apa proyek mereka, bagaimana cara operasi struktur
kepengurusannya dan apa tanggung jawab manajer program dan tim pelaksana khusus
2. Alat-alat dan teknik-teknik :
Diagram antar fungsional : sebuah diagram yang menunjukkan siapa yang bertanggung jawab
terhadap tugas dan keputusan tertentu
Prinsip kepengurusan : serangkaian pernyataan yang menggambarkan perilaku yang diharapakan
Garis pedoman perilaku : sebuah dokumen yang menggambarkan bagaimana keputusan dibuat,
oleh siapa, dan bagaiman cara individu dan kelompok mencari persetujuan dan saling menjaga
komunikasi
Grafik-grafik yang menunjukkan tugas-tugas tentang siapa yang bertanggungjawab
mengerjakannya, siapa yang menyetujui kerja dan bisa menyediakan konsultasi
CARA MENGEMBANGKAN DAN MENGGUNAKAN
GRAFIK SILANG FUNGSIONAL
Satu kelompok membuat draf prinsip-prinsip tersebut lalu kelompok lainnya bisa membaca dan mengubahnya
sampai mufakat dicapai. Ketika daftar tersebut secara resmi diambil, daftar tersebut akan disebarkan kepada orang
yang terpengaruh olehnya.
Sebagai kelompok, pahami situasi yang menurutmu protokol akan membantu mencegah kesalapahaman atau
perselisihan, termasuk juga hal-hal sebagai berikut :
1. Kapan dan seberapa serin kelompok tersebur rapat membahas sebuah persoalan
2. Kapan sebuah persoalan membatasi seberapa lama orang-orang harus membawanya kepada kelompok sebagai
sebuah resolusi
3. Bagaimana cara keputusan dibuat, baik secara kolektif ataupun individual
4. Bagaimana cara seseorang tetap terinformasi akan keputusan, hasil dan lainnya
5. Nilai yang diharapkan seperti kejujuran, saling membantu, saling hormat, menjaga persoalan kelompok dan tidak
membawa keluar sebgai gosip
CARA MENGEMBANGKAN GARIS PEDOMAN OPERASI
Dengan tim atau perwakilan dari kelompok harus kerja sama untuk memperoleh informasi dan
membuat pekerjaan agar ditinjau dan disetujui dengan cara sebagai berikut :
1. Mengidentifikasikan peristiwa atau keadaan di tempat kerja
2. Dengan bersama-sama buatlah serangkaian prosedur yang menjelaskan bagaimana cara kerja sama
dapat terlaksana secara opimal
3. Selajutnya, identifikasi keadaan tersebut yang akan mencegahmu melakukan prosedur tersebut
4. Secara bersamaan buatlah serangkaian prosedur untuk mengatasi kejanggalan yang tidak biasa
5. Periksalah garis pedoman tersebut
6. Pada waktu-waktu tertentu buatlah rapat untuk mendiskusikan apa yang berfungsi atau tidak dan
ubahlah prosedur-prosedur tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan
MENGAPA MANAJEMEN KINERJA DIPERLUKAN?
SALAH SATU KESEMPATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN MENINGKATKAN STANDAR
SUATU ORGANISASI.
KEUNTUNGAN MANAJEMEN KINERJA
Menjaga agar tetap fokus pada visi awal. Membangun dan memperkuat hubungan
Menetapkan standar kinerja dan tujuan Optimalisasi potensi SDM
organisasi.
Menyediakan data kompetensi SDM untuk
Memberi umpan balik dari dua arah dalam
pengembangan
menyelesaikan isu.
Menjaga perusahaan agar tetap kompetitif
Melihat kebutuhan untuk pengembangan
Dukungan moral
perusahaan.
TES KEPEMIMPINAN
Tes ini dilakukan untuk melihat kemampuan memimpin dan sebagai anggota kelompok bagi
para manajer suatu perusahaan. Dengan mengumpulkan para manajer untuk dijadikan satu
kelompok, dengan gaya kepemimpinan berbeda – beda. Pada tes ini, diberi perintah dan setiap
kelompok akan mendapatkan tantangan yang harus diselesaikan dengan waktu tertentu. Dan juri
melihat bagaimana para manajer itu menyelesaikan tes tersebut bukan melihat hasil akhir.
Manajer yang berhasil menyelesaikan tes tersebut dengan proses yang baik, tidak tergesa – gesa
dan bisa bekerjasama dengan anggota kelompoknya memiliki kemampuan memimpin yang
cukup tinggi dan memiliki kemampuan untuk memotivasi.
Contoh model tahapan untuk menghasilkan proses dengan baik dalam menyelesaikan pekerjaan :
Seluruh tim berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan.
Kelebihan perorangan dapat terlihat.
Anggota tim diberi kesempatan untuk memberi masukan.
Kemudian dibicarakan kepada anggota tim
Hal tersebut dibicarakan kepada pemimpin tim.
Pihak managemen mengetahui tujuan perusahaan secara umum
MANAJEMEN HENDAKNYA MENGETAHUI TUJUAN
PERUSAHAAN
Tujuan perusahaan yang tercantum pada mission statement dijelaskan mengapa perusahaan
tersebut bergerak di bidang yang digeluti sekarang dan bagaimana cara menjalankan
perusahaan tersebut. Pernyataan tersebut dipenuhi oleh empat kriteria yaitu :
1. Visi perusahaan
2. Tujuan berdirinya perusahaan
3. Nilai dari perusahaan
4. Strategi perusahaan
Setelah mencantumkan pada mission statement hendaknya berkomunikasi dengan pimpinan
tim dan anggota tim agar semua staf mengetahui tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan
dan menerima masukan dari semua individu demi kesuksesan perusahaan dengan memberi
pengetahuan kepada staf tentang bentuk pekerjaannya dan pengaruh kontribusi staf terhadap
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
KONTRIBUSI ANGGOTA KELOMPOK DALAM PERENCANAAN
Salah satu kunci memimpin manajemen penilaian yaitu dengan memberikan masukan. Faktor
yang mempengaruhi dalam memberikan masukan adalah
Bagaimana mereka dipilih?
Seberapa objektif mereka?
Seberapa bergunanya mereka?
Apakah mereka akan memberikan masukan di semua aspek dalam kinerja?
Identifikasi terhadap bagaimana mereka menginginkan perusahaan tersebut berjalan,
termasuk :
a. Fokus terhadap pelanggan
b. Komunikasi
c. Integritas
d. Perencanaan
Masukan dan saran untuk para juara!
Masukan merupakan cara yang baik untuk meningkatkan keahlian dan kinerja yang sebaiknya diberikan
secara berkesinambungan. Sebaiknya staf yang diamati dibuatkan folder berisikan data perkembangan
mereka dengan skala tertentu yang berisi :
Informasi yang relevan mengenai staf tersebut
Daftar dari tujuan yang disetujui dan diperbarui setiap pertemuan
Hubungan kinerja dengan tujuan ditetapkan
Kompetensi dengan pekerjaan diselaraskan
Lalu membuat catatan kecil mengenai kompetensi yang diukur
Hasil dari tujuan staf dan kinerjanya yang berkaitan dengan hal tersebut
Melihat pengetahuan secara teknis, keahlian, dan prosesnya
Faktor pengaruh kinerja staf tersebut
Aspirasi dan kebutuhan untuk berkembang
Rencana kerja
Komentar dari yang diamati untuk pengamat
Mengevaluasi dan memberikan masukan
1. Evaluasi yang dilakukan oleh tiap unit kerja.
2. Perilaku yang spesifik.
3. Efek dari kebiasaan tersebut.
4. Saran.
Peraturan untuk masukan dan evaluasi
1. Hindari memberikan saran terhadap sesuatu yang sudah pasti seperti itu.
2. Jangan berbicara menggunakan istilah yang sulit dimengerti.
3. Hindari masukan yang berasal dari perasaan.
4. Jaga agar evaluasi tetap relevan.
5. Batasi masukan menjadi sesuatu yang biasa dilakukan.
6. Hindari kritik.
7. Lakukan lebih spesifik.
8. Berhati – hati dengan masukan, jangan terlalu banyak, diseleksi.
Langkah untuk mencapai penilaian yang sukses
Untuk membantu agar tetap fokus pentingnya pada perkembangan personal dan pelaksanaannya, ada kunci yang
baiknya diikuti ketika menuliskan rencana perkembangan personal
Harus melihat individu yang menjadi objek rencana
Semua metode dan pilihan harus dipikirkan segala kemungkinannya
Lihat permintaan dan hambatannya
1. Mengetahui permintaan dan hambatan
2. Hati – hati terhadap permintaan dan hambatan
Rencana yang dibuat harus realistis
Ketika menyetujui perencanaan pembangunan, ada dua butir yang harus dipikirkan
1. Kapabilitas individu
2. Kapabilitas sumber daya
Perlu mengetahui hasil yang diinginkan
Menentukan bagaimana ingin mengukur kemampuan diri
1. Pengamatan pribadi
2. Laporan
3. Hasil dari penelitian
4. Masukan dari kolega
Memberikan masukan secara mandiri
Rencana kerja
Rencana pengembangan karier
Menangani perbedaan