Anda di halaman 1dari 18

Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan

Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono


SARR – Vol. 1 No. 2. Tahun 2022
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik Dan Peralatan Kebencanaan Di Bpbd
Provinsi Jawa Timur

Alvia Nova Hariyani1), Hendro Wardhono 2)


1) 2) Fakultas
Ilmu Administrasi, Universitas Dr. Soetomo
Email: alvianovaha@gmail.com

ABSTRAK
Tata kelola pergudangan, logistik dan peralatan yang dilakukan secara baik dapat mengetahui
denah, jumlah, dan jenis persediaan logistik di gudang dapat memudahkan petugas dengan cepat dan
tepat untuk tanggap bencana. Pengelolaan pergudangan yang baik dan benar di masa pra bencana
sebagai bagian dari preparedness dapat membantu mengetahui jumlah dan jenis persediaan logistik
dan peralatan di gudang dengan cepat dan tepat untuk masa tanggap bencana maupun pasca bencana.
Dalam rangka penanggulangan bencana telah ditetapkan Peraturan Kepala BNPB No. 13 Tahun 2008
tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan agar pengelolaan logistik dan peralatan dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat, terpadu dan akuntabel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis kebijakan tata kelola pergudangan logistik dan peralatan kebencanaan di
BPBD Jawa Timur dan untuk mengetahui dan menganalisis hambatan kebijakan tata kelola
pergudangan logistik dan peralatan kebencanaan di BPBD Jawa Timur. Fokus penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kebijakan tata kelola pergudangan logistik dan peralatan kebencanaan BPBD di
Provinsi Jawa Timur. Hasil dari penelitian ini adalah kebijakan Tata Kelola Pergudanagn Logistik dan
Kebencanaan di BPBD Provinsi Jawa Timur adalah kebijakan tata kelola pengadaan logistik dan
peralatan BPBD Jawa Timur didasari dengan pemenuhan dasar kebutuhan sesuai pedoman kepala
BNPB No. 7 tahun 2008, yaitu : Penampung sementara, Bantuan pangan, Sandang, Air Bersih,
Pelayanan Kesehatan. Sedangkan dengan prinsip : cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan
keterpaduan, berdaya guna dan berhasil guna, transparan dan akuntabilitas, kemitraan, pemerdayaan,
non diskriminasi, dan non proletasi. Faktor Penghambat dan Pendukung tata kelola pergudangan dan
logistic adalah kurangnya transportasi untuk mendukung mobilitas jalannya pendistribusian, belum
terdapat pengadministrasian yang terintregitas dengan setiap Kabupaten dan Kota untuk memudahkan
komunikasi terkait stok barang logistik dan peralatan.
Kata Kunci: Analisis Kebijakan, Tata Kerlola, dan Logistik Kebencanaan.

Abstract
Good management of warehousing, logistics and equipment can determine the floor plan, amount,
and type of logistics inventory in the warehouse, making it easier for officers to quickly and accurately
respond to disasters. Good and correct warehousing management in the pre-disaster period as part of
preparedness can help determine the number and types of logistics supplies and equipment in the warehouse
quickly and accurately for the disaster response and post-disaster period. In the context of disaster
management, the Head of BNPB Regulation No. 13 of 2008 concerning Guidelines for Logistics and
Equipment Management so that logistics and equipment management can be carried out quickly, precisely,
integrated and accountable. The purpose of this study was to identify and analyze the logistics and disaster
equipment warehousing management policies at BPBD East Java and to identify and analyze policy barriers
to disaster management logistics and equipment warehousing at BPBD East Java. The focus of this study
aims to analyze the management policy of logistics warehousing and disaster equipment for BPBDs in East
Java Province. The results of this study are the Logistics and Disaster Warehousing Governance policy at
the BPBD of East Java Province. 7 of 2008, namely: Temporary shelter, food assistance, clothing, clean
water, health services. Meanwhile, the principles are: fast and precise, priority, coordination and
integration, efficient and effective, transparent and accountable, partnership, empowerment, non
discrimination, and non proletariat. Inhibiting and Supporting Factors for warehousing and logistics
management is the lack of transportation to support the mobility of the distribution, there is no integrated
administration with each Regency and City to facilitate communication related to logistics and equipment
stock of goods.
Keywords: Policy Analysis, Governance, and Disaster Logistics.

Soetomo Administration Reform Review 263


Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022

A. LATAR BELAKANG peralatan di gudang dengan cepat dan tepat


Pentingnya sistem logistik bencana untuk masa tanggap bencana maupun pasca
dalam aktivitas penanggulangan bencana, bencana. Dalam rangka penanggulangan
namun dalam pelaksanaannya masih bencana telah ditetapkan Peraturan Kepala
menimbulkan permasalahan, yaitu terjadinya BNPB No. 13 Tahun 2008 tentang Pedoman
ketidak sesuaian dalam distribusi logistik, Manajemen Logistik dan Peralatan agar
kelebihan stok barang untuk kebutuhan yang pengelolaan logistik dan peralatan dapat
tidak mendesak sementara barang yang dilaksanakan dengan cepat, tepat, terpadu dan
mendesak dibutuhkan justru mengalami akuntabel. Sementara itu, pergudangan
kekurangan, kurangnya profesionalisme dan merupakan bagian dari mata rantai pasokan,
koordinasi antarpelaku penanganan bencana, karena meliputi penerimaan, penangangan,
serta kurangnya pemahaman akan pentingnya penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian,
logistik itu sendiri (Patriatama, 2012). pengendalian, dan pemusnahan serta pelaporan
Permasalahan ketidaksesuaian dalam logistik dan peralatan penanggulangan bencana
distribusi logistik terlihat dari mekanisme agar kualitas dan kuantitas tetap terjamin.
distribusi barang bantuan yang kurang terarah Pengelolaan pergudangan yang baik dan benar
sehingga menyebabkan lambannya proses di masa pra bencana sebagai bagian dari
distribusi dan tidak tepatnya barang bantuan. preparedness dapat membantu mengetahui
Sumber utama permasalahan sistem logistik jumlah dan jenis persediaan logistik dan
terletak pada fungsi dan koordinasi gudang peralatan di gudang dengan cepat dan tepat
logistik. Gudang utama merupakan titik untuk masa tanggap bencana maupun paska
persinggahan logistik dari pemasok pusat dan bencana.
berfungsi untuk distribusi barang bantuan ke Permasalahan di atas menjadi dasar bagi
korban bencana. Gudang utama yang berjumlah BPBD untuk melakukan perbaikan dalam sistem
satu namun harus mengirimkan barang bantuan logistik bencana, terutama dalam perancangan
ke berbagai jenis bencana yang berbeda jaringan logistik dari gudang utama ke berbagai
menyebabkan tidak tercapainya kemampuan lokasi bencana. Didasari oleh Peraturan Kepala
gudang dalam memenuhi kebutuhan barang Badan Nasional Penanggulangan Bencana
bantuan pada lokasi bencana (Hehanussa, 2012). Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pergudangan logistik di BPBD provinsi Manajemen Logistik dan Peralatan
JawaTimur memiliki identifikasi permasalahan Penanggulangan Bencana, BPBD Provinsi Jawa
sebagai berikut : (1) Tempat Penyimpanan yang Timur berencana membangun fasilitas gudang
kurang besardan luas, (2) Anggaran, dan (3) penyalur yang belum ditetapkan dalam rantai
Sumber Daya. pasok logistik. Gudang penyalur ini nantinya
Pembentukan BPBD sudah menjadi berfungsi dalam distribusi barang bantuan dari
kewenangan pemerintah daerah. Menurut gudang utama ke lokasi bencana secepat
Peraturan Presiden No 8 tahun 2008 pasal 1 ayat mungkin.
1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) adalah lembaga pemerintah non- B. LANDASAN TEORITIS
departemen yang melaksanakan tugas dalam 1. Analisis Kebijakan
penanggulangan bencana di daerah baik Analisis kebijakan merupakan aktivitas
Provinsi atau Kabupaten maupun Kota dengan menciptakan pengetahuan tentang dan dalam
pedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh proses pembuatan kebijakan. Dalam
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. menciptakan pengetahuan tentang proses
Pengelolaan pergudangan yang baik dan benar pembuatan kebijakan analis kebijakan meneliti
di masa pra bencana sebagai bagian dari sebab, akibat dan kinerja kebijakan dan program
preparedness dapat membantu mengetahui publik. Pengetahuan tersebut betapapun tetap
jumlah dan jenis persediaan logistik dan tidak lengkap kecuali jika hal tersebut

264 Soetomo Administration Reform Review


Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2. Tahun 2022
disediakan kepada pengambil kebijakan dan dan meningkatkan nilai investasi pemegang
publik terhadap siapa para analis berkewajiban saham dalam jangka panjang. Lembaga
melayaninya. Hanya jika pengetahuan tentang Corporate Governance di Malaysia, yaitu
kebijakan dikaitkan dengan pengetahuan dalam Finance Commitee on Corporate Governance
proses kebijakan, anggota-anggota badan (GCCG) mendefinisikan corporate governance
eksekutif, legislatif dan yudikatif, bersama sebagai proses dan sruktur yang digunakan
dengan warga negara yang memiliki peranan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis serta
dalam keputusan-keputusan publik, dapat aktivitas perusahaan ke arah peningkatan
menggunakan hasil-hasil analisis kebijakan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas
untuk memperbaiki proses pembuatan kebijakan perusahaan (Muh Arief Effendi, 2009: 2).
dan kinerjanya. Dunn mengemukakan Pengelolaan, pembinaan, pengurusan,
pengertian analisis kebijakan dalam bukunya ketatalaksanaan, kepemimpinan, dan sebagainya
yang berjudul Analisis Kebijakan Publik. telah diartikan oleh berbagai pihak dalam
Menurutnya analisis kebijakan adalah ”suatu manajemen. Meskipun pada kenyataannya
aktivitas intelektual yang dilakukan dalam bahwa istilah tersebut memiliki perbedaan
proses politik”. (Dunn, 2003:43). Sehubungan makna. (Siswanto, 2006:24). Terdapat lima
dengan hal-hal yang dikemukakan oleh fungsi utama dalam manajemen yaitu (Siswanto,
pendapat para ahli di atas, maka analisis 2006:3) :
kebijakan merupakan aktivitas menciptakan a. Perencanaan (planning) yaitu proses dan
pengetahuan tentang dan dalam proses rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan
pembuatan kebijakan. Dunn mengatakan terlebih dahulu pada suatu jangka waktu/
keberhasilan analisis pembuatan kebijakan dapat periode tertentu serta tahapan/ langkah-
dikembangkan melalui tiga proses, yaitu: langkah yang harus ditempuh untuk
1) Proses pengkajian kebijakan, menyajikan mencapai tujuan tersebut. Aktivitas
metodologi untuk analisis kebijakan. perencanaan dilakukan untuk menetapkan
Metodologi di sini adalah sistem standar, sejumlah pekerjaan yang harus dilaksanakan
aturan, dan prosedur untuk menciptakan, kemudian. Setiap pengelola dituntut terlebih
menilai secara kritis, dan dahulu agar mereka membuat rencana
mengkomunikasikan pengetahuan yang tentang aktivitas yang harus dilakukan.
relevan dengan kebijakan. Perencanaan tersebut merupakan aktivitas
2) Proses pembuatan kebijakan adalah untuk memilih dan menghubungkan fakta
serangkaian tahap yang saling bergantung serta aktivitas membuat dan menggunakan
yang diatur menurut urutan waktu: dugaan mengenai masa yang akan datang
penyusunan agenda, formulasi kebijakan, dalam hal merumuskan aktivitas yang
adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, direncanakan.
dan penilaian kebijakan. b. Pengorganisasian (Organizing) yaitu suatu
3) Proses komunikasi kebijakan, merupakan proses dan rangkaian kegiatan dalam
upaya untuk meningkatkan proses pembagian kerja yang direncanakan untuk
pembuatan kebijakan berikut hasilnya. diselesaikan oleh anggota kelompok
pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan
2. Governance ( Tata Kelola ) yang baik diantara mereka, serta pemberian
Governance kerap diterjemahkan sebagai lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang
pengaturan. Adapun dalam konteks GCG, kondusif.
governance disebut tata kelola perusahaan. c. Pengarahan (directing) yaitu suatu rangkaian
Turnbull Report (Muh Arief Effendi, 2009:1) kegiatan yang memberikan petunjuk atau
mendefinisikan tata kelola (governance) sebagai instruksi dari seorang atasan kepada bawahan
suatu sistem pengendalian internal perusahaan atau kepada orang yang diorganisasikan
yang memiliki tujuan utama mengelola resiko dalam kelompok formal dan untuk
yang signifikan guna memenuhi tujuan pencapaian tujuan bersama. Agar organisasi
bisnisnya melalui pengamanan aset perusahaan selalu dinamis, direktur haruslah memberikan

265
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
perintah dan saran kepada bawahan yang kerugian harta benda. Hal yang penting dari
sudah ditempatkan pada posisi sesuai dengan manajemen bencana adalah adanya langkah
kemampuannya. Perintah dan saran yang nyata dalam mengendalikan bencana sehingga
diberikan oleh direktur kepada bawahan korban dapat terselamatkan dengan cepat dan
tersebut harusjelas dan realistis. Karena tepat serta upaya pemulihan pasca bencana
kesamaan perintah dan saran yang diberikan dapat dilakukan dengan cepat (Purnomo dan
oleh manajer kepada bawahan akan Sugiantoro, 2010, h.14).
memberikan dampak negatif dalam a. “An applied science which seeks, by the
pelaksanaannya, Salah utunya adalah systematic observation and analysis of
bawahan ragu melaksanakan kerja sehingga disaster, to improve measures relating to
penyelesaian pekerjaan akan mengalami prevention mitigation, preparedness,
keterlambatan. emergency response and recovery” (Nick
d. Pemotivasian (motivating) yaitu suatu proses Carter, 1991);
dan rangkaian kegiatan yang dilakukanoleh b. “A process that assists communities to
seorang atasan dalam memberikan inspiransi, respond, both pre- and post-disaster, in such
semangat, dan kegairahan kerja serta a way as to save lives, to preserve property;
dorongan kepada bawahan untuk dapat and to maintain the ecological, economic,
melakukan suatu kegiatan yang semestinya. and political stability of the impacted
Direktur haruslah menyadari bahwa motivasi region” (Pearce, 2000);
yang mendorong bawahan untuk mau bekerja c. Penanggulangan Bencana (Disaster /
dengan giat dan konsekuen berbeda antara Emergency Management) adalah “proses
individu yang satu dengan individu yang yang terus menerus dimana setiap individu,
lainnya. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh kelompok, dan masyarakat berusaha
adanya perbedaan motif, tujuan, dan mengatur risiko untuk menghindari atau
kebutuhan dari masing-masing individu memperbaiki dampak dari suatu bencana
untuk bekerja, juga karena perbedaan waktu yang dihasilkan dari suatu musibah.”
dan tempat. (Wikipedia, Emergency Management, 2007);
e. Pengendalian (controlling) yaitu suatu proses d. Penyelenggaraan penanggulangan bencana
dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan adalah ”serangkaian upaya yang meliputi
agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan penetapan kebijakan pembangunan yang
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan berisiko timbulnya bencana, kegiatan
dan tahapan yang harus dilalui. Dengan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
demikian, apabila ada kegiatan yang tidak rehabilitasi” (UU Nomor 24 Tahun 2007
sesuai dengan rencana dan tahapan tersebut, Pasal 1 angka 5).
diadakan suatu tindakan perbaikan. Pendekatan holistik merupakan
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang pendekatan baru yang dikembangkan dari
diberikan kepada bawahan tidaklah pendekatan sebelumnya yaitu pandangan
dimaksudkan untuk mencari kesalahan bencana konvensional, pandangan progresif,
bawahan semata-mata pandangan ilmu pengetahuan alam dan sosial,
3. Manajemen Bencana dan pandangan ilmu terapan, dengan
Manajemen bencana (Disaster mengkombinasikan pendekatan alternatif dan
Management) sebagai penjamin terlaksananya dominan. Pandangan holistik menekankan pada
bantuan yang segera dan memadai bagi korban ancaman (Threat) dan kerentanan
bencana, hal tersebut dilakukan untuk mencapai (Vulnerability) serta kemampuan masyarakat
pemulihan yang cepat dan efektif. Manajemen dalam menghadapi bencana, gejala alam
bencana dibangun dengan maksud menjadi bencana jika mengancam hidup dan
terselenggaranya normalisasi kehidupan harta benda, ancaman akan berubah menjadi
masyarakat yang tercapai dengan waktu yang bencana jika bertemu dengan kerentanan
cepat, serta mengurangi korban nyawa dan (Basarnas, dan Pujiono, 2007). Pendekatan ini

266 Soetomo Administration Reform Review


Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2. Tahun 2022
sangat berharga karena mengakui pentingnya Stoner, yakni manajemen sebagai proses
kekuatan alam dan buatan manusia dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
mempengaruhi kerentanan. Menurut Mc Entire pengawasan usaha-usaha para anggota
(2001) berpendapat bahwa pendekatan dominan organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya
perlu memperluas penjelasannya bahwa bencana organisasi lain agar mencapai tujuan organisasi
melampaui sebab-sebab alamiah, sedangkan yang telah ditetapkan (Stone James, 1982).
pada pendekatan alternatif harus memperluas “Disaster management is An applied
titik pandang di luar alam sosial, ekonomi dan science which seeks, by the systematic
politik. Bahkan Hewitt (1983) menegaskan: “ observation and analysis of disaster, to improve
akan salah untuk mengatakan bahwa terjadinya measures relating to prevention, nitigation,
banjir atau gempa sama sekali tidak preparedness, emergency response and recovery.
mencerminkan sifat proses geofisika”. Bahkan (Carter, 1991)”. Menurut William Nick Carter
Pelling dan Uitto (2001) juga menyerukan (1991) bahwa penanggulangan bencana alam
pendekatan holistik untuk menejemen bencana (disaster management) perlu diselenggarakan
dan percaya bahwa teori bencana harus melalui tahapan-tahapan : persiapan
menperluas fokus agar memahami pengaruh (preparation), penghadangan/penanganan
struktur politik dan ekonomi yang lebih luas dan (facing disaster), perbaikan akibat kerusakan
pola pada kerentanan bencana. (dikutip oleh (reconstruction), pemfungsian kembali
Chazienul Ulum, 2014). prasarana dan sarana sosial yang rusak
Sampai saat ini para pakar manajemen (rehabilitation), dan penjinakan gerak alam
masih memiliki pendapat yang berbeda-beda yang menimbulkan bencana (mitigation)
tentang definisi manajemen. Mary Paker Folet (Warto, 2003). Tahapan-tahapan ini tidak
(dalam Hadi Handoko, 1984) mendefinisikan mutlak, karena bisa yang satu mendahului yang
manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan lain. Dengan kata lain manajemen bencana
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini adalah sebuah ilmu pengetahuan terapan yang
mengandung arti bahwa para manajer dalam berupaya meningkatkan tindakan-tindakan yang
mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan berkaitan dengan pencegahan, mitigasi,
orang lain untuk berbagai tugas yang mungkin kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan
diperlukan. Dalam pengertian manajemen dengan menggunakan pengamatan dan analisa
sebagai seni tersebut mengandung arti bahwa yang sistematis atas bencana. Pada dasarnya
kemampuan manajer adalah kemampuan atau manajemen bencana merupakan sebuah proses
ketrampilan pribadi (bakat). Selanjutnya Luther yang dinamis, proses tersebut terdiri dari fungsi
Gulick (dalam Hadi Handoko, 1984) manajemen klasik yang meliputi perencanaan,
mendefinisikan manajemen sebagai ilmu pengorganisasian, pembagian tugas,
pengetahuan yang berusaha secara sistematis pengendalian dan pengawasan. Proses tersebut
untuk memahami mengapa dan bagaimana juga melibatkan berbagai macam organisasi
manusia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang harus bekerjasama untuk melakukan
dan membuat sistem kerja sama tersebut lebih pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap
bermanfaat bagi kemanusiaan. darurat, dan pemulihan akibat bencana.
Hadi Handoko lebih lanjut
mendefinisikan manajemen sebagai kombinasi 4. Manajemen Pergudangan
ilmu (science) dan seni secara proporsional. Ambert (2001), di dalam bukunya
Dalam pembuatan keputusan seorang manajer menjelaskan pengertian manajemen
mempergunakan pendekatan ilmiah, sedangkan pergudangan sebagai bagian dari sistem logistik
dalam aspek perencanaan, kepemimpinan, perusahaan. Manajemen pergudangan berfungsi
komunikasi dan segala sesuatu yang untuk menyimpan beberapa produk yang berada
menyangkut unsur manusia perlu menggunakan di titik sumber dan titik konsumsi serta
pendekatan artistik atau seni. Definisi informasi mengenai status, kondisi hingga
manajemen yang lebih kompleks dan mencakup disposisi barang. Sederhananya, manajemen
berbagai aspek penting dikemukakan oleh pergudangan diartikan sebagai bagian

267
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
manajemen perusahaan yang berfungsi untuk biaya yang efektif. Sedangkan menurut Warman
mengontrol, mendata, mengendalikan serta (2010:5) gudang (kata benda) adalah bangunan
mengelola tempat penyimpanan barang yang dipergunakan untuk menyimpan barang
sementara. Barang-barang yang disimpan di dagangan. Sementara penggudangan (kata kerja)
dalam gudang bersifat sementara, guna untuk ialah kegiatan menyimpan dalam gudang.
menjaga keaslian maupun kualitasnya. Menurut Widiyanto dan Tenaka dalam Panduan
Pergudangan yang terstruktur dan terencana & Direktori Logistik Indonesia (2011:82)
dihimpun dalam manajemen pergudangan banyak organisasi supply chain memanfaatkan
(warehouse management). Struktur dan rencana gudang sebagai tempat melakukan berbagai
tersebut meliputi kebutuhan perusahaan untuk kegiatan yang terkait proses seperti receiving,
menentukan jadwal produksi dengan tingkat put away, storing, picking and delivering.
persediaan yang terbatas. Selain itu, berguna Beberapa hal penting dalam manajemen
juga untuk menyarankan kebijakan pengisian pergudangan (Kirim 2016):
bahan baku dalam memenuhi pesanan produksi a. Pemeriksaan keluar masuk barang
atau permintaan produk. Gudang dan Keluar masuknya barang harus diperiksa
pergudangan sangat penting bagi perusahaan terlebih dahulu oleh bagian gudang,
karena menjadi faktor yang berpengaruh mengapa harus demikian? Pemeriksaan ini
terhadap pendapatan perusahaan. Sistem untuk menghindari adanya retur pembelian
manajemen pergudangan akan menjamin dan juga retur penjualan Pemeriksaan juga
kualitas produk sehingga nilai produk tetap difungsikan untuk menguji kelayakan
terjaga dan secara langsung memberikan barang yang akan masuk digudang.
keuntungan bagi pendapatan perusahaan. b. Administrasi barang
Selain terstruktur dan terencana, Manajemen pergudangan juga meliputi
pergudangan yang baik harus memiliki sistem administrasi yang melibatkan keluar
pelayanan yang baik meliputi adanya jaminan masuknya barang dan juga retur barang.
keamanan, kemudahan akses informasi keluar, Sangat penting jika administrasi ini
informasi masuk, dan penyimpanan barang. dilakukan dengan tepat karena jika
Selain itu, sistem pergudangan harus memiliki administrasi tidak teratur maka proses
kesesuaian dengan kondisi lingkungan fisik bagi produksi juga akan berpengaruh.
barang yang disimpan. Definisi Supply Chain Administrasi ini meliputi penerimaan
Management yang selanjutnya disebut SCM barang, penyimpanan barang dan
menurut Simchi-Levi etal. (2002) merupakan pengembalian barang.
serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk c. Inventory aktia lancar
mengintegrasikan supplier, pengusaha, gudang Barang yang ada digudang merupakan
(warehouse) dan tempat penyimpanan lainnya aktiva lancar yang bisa dilakukan untuk
secara efisien sehingga produk dihasilkan dan menambah modal. Inventory ini dilakukan
didistribusikan dengan kuantitas yang tepat, melalui manajemen pergudangan yang bisa
lokasi tepat dan waktu yang tepat untuk dilaporkan setiap bulan dalam neraca
memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan perusahaan.
pelanggan. Martin (2011) mengartikan d. Stock opname
manajemen logistik sebagai proses yang secara Stock opname diperlukan setiap akhir bulan
stratejik mengatur pengadaan bahan sebagai bagian dari control barang digudang
(procurement), perpindahan dan penyimpanan dan mengetahui selisih tidaknya barang
bahan, komponen dan penyimpanan barang jadi tersebut.
(dan informasi terkait) melalui organisasi dan e. Tindak lanjut system pergudangan yang adil
jaringan pemasarannya dengan cara tertentu Jika dirasa perlu manajemen pergudangan
sehingga keuntungan dapat dimaksimalkan baik ini difungsikan untuk menilai baik
untuk jangka waktu sekarang maupun waktu buruknya pengelolaan gudang yang ada.
mendatang melalu pemenuhan pesanan dengan Jika diasa merugikan perusahaan maka

268 Soetomo Administration Reform Review


Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2. Tahun 2022
manajemen gudang bisa dirubah menjadi 1. Setiap barcode jika dipindahi beberapa kali
lebih baik lagi dengan metode yang maka hanya 1 yang disimpan.
berbeda. 2. Akurasi stok jauh lebih baik daripada WMS
non-serial.
5. Warehouse Management System (WMS) 3. Debit langsung FIFO dapat dengan mudah
Manajemen gudang dirancang dengan diterapkan.
tujuan mengendalikan pergudangan. Jalan 4. Persediaan dapat dilakukan dengan mudah.
keluar dari kontrol ini adalah pengurangan biaya b) Kekurangan
di gudang serta menjadi efisien dan efektif Kekurangan atau kelemahan warehouse
dalam menyimpan barang di gudang. Sistem management system (WMS) adalah ketepatan
informasi manajemen sering di sebut sistem pergerakan barang dan perhitungan durasi
manajemen gudang (warehouse management barang yang disimpan. Maka dalam aplikasinya
system). Warehouse management system ia harus mengendalikan pergerakan barang dan
(WMS) adalah kunci dalam rantai pasokan, dokumen untuk meningkatkan efisiensi para
karena tujuan utamanya adalah mengendalikan pengguna gudang, sehingga jumlah dan lamanya
semua proses yang terjadi di dalamnya seperti barang disimpan dalam nilai minimum atau
pengiriman, penerimaan, pembongkarang, sesuai dengan rencana.
pengangkutan. Tujuan warehouse management 1. Setiap barcode dapat dipindai beberapa kali.
system (WMS) adalah untuk mengelola fasilitas 2. Ketetapan stok lemah.
terkomputerisasi untuk menerima, mengangkut, 3. Pemilihan FIFO sulit.
menyimpan barang, dan mengembangkan mode 4. Evaluasi sulit untuk dilaksanakan.
terkomputersisasi untuk pengumpulan,
pengemasan, dan pengangkutan barang. Stock Take
Keuntungan dalam warehouse management Stock take adalah kegiatan mendata fisik
system (WMS) adalah aplikasi WMS di suatu barang dengan cara mencocokan dengan stok
pergudangan. Itu dapat mempercepat suatu pada sistem. Transaksi ini biasanya melibatkan
proses, yaitu dengan memiliki proses yang lokasi, rak, lot, gudang, serta barang dan
dilakukan dengan komputerisasi atau secara jumlahnya. Informasi yang diperolah dari
otomatis yang sebelumnya dilakukan secara kegiatan stock take dapat digunakan untuk
manual dan dilakukan dengan banyak orang. mengetahui apakah ada barang yang hilang atau
Dengan warehouse management system (WMS) tidak tercatat pada sistem selama proses
kami mengetahui transaksi inventaris dan transaksi pada periode tersebut. Sehingga dapat
jumlah stok lebih cepat dan akurat setiap saat diambil tindakan terkait dengan temuan yang
(waktu nyata). terjadi.
Kelebihan dan Kekurangan Warehouse Proses stock take dilakukan sebagai
Management System (WMS) mekanisme dan kontrol terhadap arus masuk (in)
a) Kelebihan dan keluar (out) barang, dimana proses ini akan
Kelebihan warehouse management system dilakukan penghitungan stok secara fisik untuk
(WMS) ini dapat mempercepat waktu dicocokkan dengan stok yang tercatat didalam
pelaksanaan proses, proses yang dilakukan oleh sistem (Yulia, 2014:212). 24 Kegiatan stock
computer atau secara otomatis, yang take dilakukan untuk mengetahui secara pasti
sebelumnya diminta dilakukan secara manual dan benar tentang persediaan barang yang ada
dan dilakukan oleh beberapa orang. Dengan pada catatan pembukuan dan barang yang ada di
warehouse management system (WMS) kami gudang, apakah jumlahnya sama atau berbeda.
dapat secara optimal mengelola lokasi Jika ditemukan barang lebih banyak daripada
penyimpanan barang. Jumlah dan jenis barang yang tertulis di daftar stok, maka bisa dilakukan
yang memasuki gudang dapat disimpan dengan pengecekan ulang apakah kemungkinan ada
alat sistem. Alur distribusi barang dapat transaksi yang belum dicatat atau kesalahan
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan dalam melakukan pencatatan. Jika terjadi
prinsip FIFO (first in first out). kekurangan, biasanya bisa dilakukan dengan dua

269
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
cara yaitu dengan membuat jurnal penyesuaian g) Meminimalisir penyimpangan terhadap
atas kekurangan barang atau bisa juga barang, baik itu kekurangan atau kelebihan.
perusahaan membebankan kepada petugas h) Bisa untuk tidak lanjut secara cepat jika ada
bagian stok barang melakukan penggantian atas barang hilang atau kekurangan barang,
kekurangan barang. Stock take dilakukan sehingga tidak sampai terjadi stok barang
tergantung dari kebijakan perusahaan yang menjadi kosong.
sudah disetujui. Masing-masing perusahaan i) Dapat digunakan sebagai analisis tahun-
memiliki kebijakan tersendiri terkait periode tahun sebelumnya sehingga perkembangan
kegiatan stock take. Berbeda jenis usaha juga perusahaan bisa diketahui.
pasti berbeda pula kebijakan untuk menentukan j) Mengetahui secara pasti arus masuk dan
kapan sebaiknya dilakukan perhitungan stok keluar barang secara pasti
barang ini. Umumnya periode untuk melakukan k) Mengetahui kondisi barang di gudang secara
perhitungan stok dilakukan dalam periode pasti.
tahunan, per kuartal (4 bulan), triwulan (3
bulan), bahkan ada yang setiap bulan sekali. Persiapan Stock Take
Tetapi kebanyakan perusahaan melakukan 1. Menentukan tanggal pelaksanaan stock take
perhitungan dan pengecekan stok adalah per Stock take harus dilakukan pada saat tingkat
kuartal atau triwulan, karena memang proses ini operasional di warehouse sangat rendah.
membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Semakin sedikit barang yang akan dilakukan
Selain itu, para petugas juga harus stock take maka akan semakin akurat hasil
memeriksa secara detail semua barang dan stock take. Secara umum tanggal yang
beserta kondisinya. Namun, dengan adanya terbaik untuk melakukan stock take adalah
teknologi barcode perusahaan sudah sedikit pada minggu 1 atau maksimal minggu ke 2
dimudahkan dalam proses stock take. Untuk dimana kondisi barang secara umum sedang
menekan risiko selisih dari stok, pada beberapa dalam berada dititik terendah. Dikarenakan
perusahaan melakukan kegiatan opname stok stock take kadang memerlukan waktu lebih
barang di setiap awal bulan. Tujuannya adalah dari 1 hari dan harus dilakukan tanpa
25 agar perbedaan stok dapat segera diketahui terganggu adanya operasional, maka
dan dicari tahu akar dari analisis sebaiknya stock take dicarikan hari-hari libur
perhitungannya. Jika penyebabnya adalah seperti sabtu – minggu.
jumlah barang, maka jarak waktu ketika
melakukan opname stok barang juga semakin 2. Menyiapkan team
lama. Kegiatan ini dapat lakukan di sela hari Team pelaksana stock take harus disiapkan
kerja atau ketika perusahaan sedang tidak dengan cermat karena ditangan merekalah
beroperasi. Adapun tujuan dari stock take: akurasi dan kecepatan stock take
c) Memastikan data stock actual barang atau dipertaruhkan. Team yang harus ada didalam
kargo dilokasi (rak atau gudang) sesuai pelaksanaan stock take:
dengan data stock inventory system setiap a. Leader
harinya. b. Help desk
d) Membantu memastikan seluruh aktifitas c. Counter 1,2,3
receiving dan delivery berjalan dengan benar d. Data Entry
tepat dan lancar sesuai dengan prosedur e. Cross Check
kerja yang dibuat. f. Counting
e) Mengetahui arus barang atau kargo yang g. Output data entry
keluar atau masuk setiap harinya. h. General
f) Mengetahui kondisi persediaan stock barang i. System
secara rill. j. Non System
Stock take memiliki manfaat, yaitu sebagai k. Konsumsi
berikut:

270 Soetomo Administration Reform Review


Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2. Tahun 2022
Menata barang dan lokasi stock take hal tersebut accurate mencoba untuk
Salah satu tugas dari team general adalah memberikan solusi untuk para pengusaha kecil
merapihkan barang dan lokasi stock take. dan menengah untuk mempunya sistem
Perapihan perlu dilakukan agar pada saat tersendiri diperusahaanya. Ada beberapa modul
dilakukan penghitungan nanti tidak terjadi yang disiapkan oleh accurate yang dikemas
kesalahan isi karton atau kesalahan lokasi dalam satu paket yaitu:
barang misalnya, perlu diberikan tanda (signage) a) Sales/Account Receivable meliputi Order,
terhadap lokasi atau barang-barang yang tidak Delivery Order, Sales Invoice, Sales Return,
dihitung atau yang masih bermasalah dan belum Customer Receipts
diproses kedalam sistem. Kebersihan lokasi dan b) Purchase/Account Payable meliputi Order,
kerapihan barang-barang yang ditata di rak atau Receive Item, Purchase Invoice, Purchase
di pallet akan memberikan kecepatan dan Return, Vendor Payment.
keakuratan yang tinggi. c) Item & Inventory meliputi Warehouse,
Inventory Adjustment, Item Price
3. Menata dokumen pendukung operasional. Adjustment, Grouping, Item Transfer, dan
Sama dengan penataan yang dilakukan terhadap Job Costing.
barang, dokumen pendukung operasional pun d) General Ledger meliputi Company
perlu ditata dengan baik. Dokumen konsinyasi Information, Company Preference, Journal
misalnya, adalah dokumen yang paling penting Voucher, General Ledger.
yang perlu disiapkan karena secara fisik barang e) Cash & Bank, meliputi Other Deposit,
tersebut tidak ada tetapi masih tercatat didalam Other Payments, Bank Transfer, Reconcile,
sistem. Terhadap hal ini, perlu dilakukan stock Bank Book.
take antara data yang tercatat didalam sistem f) Fixed Asset meliputi Fiscal Fixed Asset
dengan data yang tersedia didalam fisik Type, Fixed Assets Types, Fixed Asset List.
dokumen pendukung konsinyasi tersebut. Jika g) Manufacturing (untuk ACCURATE 3 Edisi
tidak terdapat dokumen konsinyasi yang sesuai Enterprise) meliputi Item Standart Cost,
dengan data sistem, sudah pasti akan terjadi Standart Convension Cost, Bill Of Material,
miss stock – stock hilang. Work Order, Work Order Execution,
4. Training dan pelaksanaan stock take Material Release, Material Adjustment,
Training harus dilakukan setiap saat Product And Material Result, Cancel
pelaksanaan stock take akan dimulai. Seperti Production. 3.
halnya yang dilakukan oleh pramugari didalam Keunggulan Accurate
pesawat pada saat akan take off, maka leader Hampir semua software komputer
stock take harus melakukan training singkat akutansi mempunyai karakteristik dan prosedur
kepada seluruh team pelaksanaan stock take. yang sama, karena yag dibuat berdasarkan hal
yang sama yaitu kegiatan dan transaksi
Aplikasi akuntasi accurate perusahaan menghasilkan laporan keuangan
Software Paket Pertama kali dibuatnya perusahaan. Berikut ini adalah kelebihan dari
accurate menitikberatkan pada pembuatan Accurate Accounting Software sebagai
software paket. Dikarenakan software paket software akuntansi dibandingkan dengan
memiliki keunggulan yaitu harga bisa relatif software akuntansi lainnya, sebagai berikut:
murah dikarenakan banyak penggunanya yang a) Client Server Technology,
rata-rata hanya pengusaha kecil hingga b) Multi User dengan tiga tingkat kewenangan
menengah saja. Dan jika dibandingkan dengan yaitu Create, Edit dan Report
perusahan besar perusahan seperti itu pasti tidak c) Multi Currency dengan menghitung
akan sanggup untuk membayar biaya mulai dari otomatis realize & unrealized gain/loss
pembuatan hingga pengimplementasian aplikasi d) Multi Unit dengan tiga tingkat perhitungan
yang di inginkan. Oleh sebab itu accurate unit setiap barang
mencoba untuk memberikan alternatif untuk e) Multi Warehouse (Banyak Gudang)
perusahaan kecil dan menengah. Dikarenakan

271
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
f) Multi Discount (Discount Item, Discount cukup sederhana dan aplikatif untuk bisnis di
Invoice, dan Discount Payments) Indonesia hal itu juga sesuai dengan standar
g) Project & Department (versi Deluxe Edition akuntansi yang berlaku Beberapa di antaranya
dan Enterprise Edition) telah saya ulas disini.
h) Real Time Processing dengan Backward & Accurate Accounting. Dari segi
Forward Transaction spesifikasi teknis, ACCURATE tidak
i) Fungsi pilihan tampilan menu dalam bahasa membutuhkan hardware computer / notebook
Indonesia dan bahasa Inggris yang mahal-mahal amat. hampir semua
j) Perubahan Desain template setiap voucher komputer dengan OS Windows XP (dan lebih
dan invoice baru), bisa menjalankan aplikasi office (Word,
k) Report yang dapat di customize (designer) Excel) dengan baik, bisa dipakai untuk
sendiri oleh user jika memahami proses ACCURATE dengan baik pula. Dengan
report dengan Fast Report pengembangan secara kontinue selama lebih
l) Digit transaksi sampai dengan 15 digit dan dari 10 tahun ditambah masukan lebih dari 50
dua decimal 920 trilliun ribuan pengguna, bisa dipastikan ACCURATE
(920.000.000.000.000,00) memiliki fitur yang paling lengkap
m) Keakuratan perhitungan kuantitas barang dibandingkan dengan produk sejenis yang ada di
sampai dengan 4 desimal. pasar. Beberapa kompetitor ACCURATE
n) Bisa custom financial statement dengan menjual tambahan fitur secara terpisah sehingga
berbagai macam pengelompokan untuk tipe dibutuhkan biaya yang lebih mahal ketika
Balance Sheet dan Income Statement. memerlukan fitur yang lebih lengkap.
o) Fasilititas Grouping di dalam item yaitu ACCURATE dijual secara paket dengan fitur
mengelompokkan beberapa barang dalam yang sudah lengkap namun dengan harga
satu kelompok barang baru dengan tanpa terjangkau untuk perusahaan dagang, jasa,
proses penggabungan. maupun jenis perusahaan manufaktur. Sebagai
p) Fasilitas Job Costing yaitu software akuntansi yang paling banyak di pakai
mengelompokkan barang dalam satu dikalangan UKM dan perguruan tinggi,
kelompok barang baru dengan proses ACCURATE memiliki kestabilan yang tidak
penggabungan dan dengan nilai cost yang bisa dikompromikan, sesuai dengan stadar
baru. akuntansi, dan cocok dengan sebagian besar
q) Fitur Extract Import yang memungkinkan usaha di Indonesia dibandingkan dengan produk
Anda mengekstrak transaksi penjualan dari sejenis buatan luar negri, ACCURATE unggul
perusahaan cabang untuk dikirimkan ke dalam hal local content seperti faktur pajak,
perusahaan pusat (Renobajag, 2015). tersedianya laporan pajak (SPT PPn dan PPh)
yang terintegrasi, 29 perlakuan khusus dalam
Perbedaan Software Akuntansi ACCURATE multi currency seperti kurs pajak yang berbeda
dengan Software Akuntansi lainya. dengan kurs transaksi, jumlah digit transaksi
Kini memang banyak software atau hingga 15 digit dsb. Walaupun memiliki fitur
perangkat lunak yang ditawarkan untuk yang pasti jauh lebih lengkap dibandingkan
mengatasi sistem akuntansi di perusahaan. Sebut produk sejenis lain, ACCURATE dirancang
saja program made in bule alias impor seperti sangat mudah dalam pemakaiannya. Belajar
DacEasy Accounting (DAC), Quickbook, menggunakan beberapa fungsi tertentu dari
MYOB, Peachtree, Value plus dan Oracle, yang ACCURATE hanya membutuhkan waktu tidak
beken di luar negeri dan cukup populer juga di lebih dari 30 menit. Dalam hal layanan purna
dalam negeri. Sementara untuk local content, jual, pengguna ACCURATE cukup dimanjakan
misalnya, ada Dbs 28 Solution, Accurate, Zahir dengan pilihan bantuan teknis yang beragam,
Accounting, ACCS, MAS Accounting, dan knowledgebase yang bisa diakses secara online
masih banyak lagi. Namun masalahnya, apakah 24 jam, buku-buku panduan yang dijual secara
program-program itu, baik lokal maupun impor, luas, hingga konsultasi dengan customer support

272 Soetomo Administration Reform Review


Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2. Tahun 2022
CPSSoft lewat yahoo Messenger, email, telepon ACCURATE:
maupun fax setiap hari jam kerja. Namun 1. Kemudahan dalam menggunakan aplikasi
dengan semua kelengkapan dan kelebihan yang (user Friendly)
dimilikinya, ACCURATE justru paling 2. Support yang selalu siap membantu anda
ekonomis dalam penggunaanya. berbeda dengan dalam penerapan transaksi yang
beberapa kompeti tornya, ACCURATE sesungguhnya. job costing software
mengenakan biaya license tambahan yang 3. Biaya yang terjangkau tanpa perlu adanya
sangat kompetitif serta tidak mengenakan biaya tambahan biaya maintenance baik bulanan
perawatan sama sekali. Accurate adalah ataupun tahunan.
software akuntansi yang user friendly, job 4. Client server technology dengan
costing software yang memudahkan anda dalam kemampuan rollback.job costing software
menyusun laporan keuangan, laporan laba/rugi 5. Transaksi real time, tidak perlu proses
dan masih banyak lagi. Laporan Accurate posting.
sendiri telah mengcover lebih dari 250 jenis 6. Modul lengkap untuk perusahaan dagang/
laporan keuangan, mulai dari: jasa/ kontrak torjob costing software.
1. job costing software Inventory 7. Bilingual software (Inggris dan Indonesia).
2. Penjualan 8. Mencatat hingga 920 triliun. job costing
3. Pembelian software.
4. job costing software Kas/Bank 9. Laporan dapat di view langsung dengan
5. Dan Aktiva microsoft excel.
Modul-Modul Accurate sendiri terdiri atas: 10. Fasilitas untuk Proses Export & Import
a) Buku Besar data.job costing software
b) Kas & Bankjob costing software 11. Laporan, faktur yang dapat di customize
c) Persediaan Barang oleh user.
d) Penjualan 12. Jejak audit job costing software
e) Pembelian 13. Multi user.
f) Aktiva Tetap 14. Multi level GL Account dan item job
g) Accurate Software terdiri ada 3 jenis costing software
software: 15. Multi Company.
1) job costing software Accurate Standard 16. Multi Gudang job costing software.
Edition 17. Multi Pajak Penjualan.
2) Accurate Deluxe Edition 18. Multi Currency dengan kurs komersil dan
3) Accurate Enterprise (untuk publikasi) kurs pajak.job costing software
Keistimewaan ACCURATE antara lain job 19. Multi level Discount.
costing software handal Menggunakan database 20. Multi unit dengan 3 level unit job costing
server Firebird, database berbasis SQL dari software
kelas client/server, ACCURATE mampu 21. Metode persediaan dengan FIFO dan
melayani sampai ratusan user sekaligus tanpa Average.
penurunan performance yang berarti. Job 22. Tax Report dari PPN IN dan OUT sampai
costing software Selain itu database-nya sangat SPT Tahunan Form 1771 secara Otomatis
kuat sehingga tidak akan rusak sekalipun listrik job costing software.
untuk server matimendadak. SECURE / Aman ACCURATE merupakan software akunting
menggunakan metode pengamanan yang yang kaya dengan fitur yang dirancang khusus
berlapis dan ter-enkripsi, job costing software untuk perusahaan kecil hingga menengah.
database ACCURATE hanya bisa diakses oleh Sampai dengan saat ini, telah ada ratusan
personel yang diberi hak sesuai dengan batasan perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia
yang diperbolehkan. Selain itu folder tempat file yang telah memakai Accurate. Bahkan ada
data ACCURATE tidak perlu di-share sehingga beberapa pengusaha Indonesia yang membawa
tidak mungkin data ACCURATE di-copy oleh Accurate untuk dipergunakan di perusahaannya
yang tidak berhak. Keunggulan-keunggulan yang berada di luar Indonesia. Laporan yang

273
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
dapat dihasilkan Accurate: melakukan penelitian secara subyektif
1. Saldo piutang/hutang per tanggal yang (Creswell, 2008: 46).
diinginkan. Strategi yang digunakan dalam
2. Laporan untuk keperluan Auditing, seperti penelitian kualitatif ini adalah fenomenologi.
Layout untuk Top Schedule/Working Trial Fenomenologi dipilih karena didalamnya
Balance (kertas kerja auditor), Audit Trails peneliti mengidentifikasi tentang suatu
(jejak audit), Daftar Rasio Keuangan, dan fenomena tertentu, serta mengharuskan peneliti
Projected Cash Flow mengkaji subjek dengan terlibat langsung
3. Untuk Aktiva Tetap, Accurate menyediakan untuk mengembangkan pola dan relasi yang
laporan Daftar Penyusutan dan Perhitungan bermakna (Creswell, 2010). Fokus penelitian
Beda Sementara, laporan ini disediakan ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola
untuk menunjang SPT Pajak. pergudangan logistik dan peralatan
4. Laporan Keuangan, yaitu Neraca, Laporan kebencanaan di BPBD Provinsi Jawa Timur,
Rugi Laba, Laporan Arus Kas, dan juga menganalisa faktor – factor yang menjadi
Laporan Buku Besar. penghambat dan atau pendukung tata kelola
5. Untuk persediaan, ada Kartu Persediaan, pergudangan logistik dan peralatan
Laporan Inventory Valuation, dan Projected kebencanaan tersebut, dan mencari tau
Inventory. rekomendasi kebijakan tata kelola logistik dan
6. Laporan Pembelian, a.l: Laporan Pembelian peralatan kebencanaan di BPBD Provinsi Jawa
Barang per Vendor, Purchase Order per timur
Vendor, Laporan Pembelian dibandingkan
dengan 4 hari sebelumnya, 4 bulan 2. Tehnik Pengumpulan Data
sebelumnya, dan juga 4 tahun sebelumnya, Adapun teknik pengumpulan data
dan Laporan Retur Pembelian. kualitatif (Cresswell, 2009) meliputi:
7. Laporan Penjualan, a.l: Laporan Komisi Pengamatan, Wawancara, pengumpulan
Salesman, Sales Order per Item, termasuk Dokumen Serta Bahan Audio Visual. Dalam
juga Laporan retur penjualan dan analisa pengumpulan data pada penelitian disini peneliti
laporan keuangan, baik Analisa Neraca, mengkombinasikan dengan keseluruhan teknik
maupun Rugi Laba pengumpulan data menurut Cresswell tersebut,
8. Laporan Dupont System dan Z-Score. yakni: melakukan pengamatan, melakukan
9. Dan juga Laporan Pendukung SPT seperti: wawancara, mendokumentasikan opini dari para
Daftar Penyusutan Aktiva Tetap, Daftar informan serta menyimpan audio maupun
PPN Masukan, Daftar PPN Keluaran, rekaman yang akan saya cari meaning atau
Rekonsiliasi PPN lebih/kurang Bayar, makna dari para opini informan tersebut.
Daftar Kurs Dirjen Pajak. Kemudian menemukan kesimpulan atau makna
atas isu yang dimaksud tersebut.
C. METODE a. Wawancara
1. Jenis Penelitian Wawancara adalah percakapan dengan
Dalam Penelitian Ini metode yang maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
digunakan adalah metode penelitian kualitatif. oleh kedua belah pihak, yaitu pewancara
Creswell dalam bukunya Education Research (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
mengungkapkan penelitian kualitatif adalah dari yang diwawancarai (interviewee) yang
jenis penelitian dimana penelitian sangat memberikan atas itu. Wawancara digunakan
tergantung terhadap informasi dari oleh peneliti untuk menggunakan menilai
objek/partisipan: ruang lingkup yang luas, keadaan seseorang.
pertanyaan yang bersifat umum pengumpulan b. Pengamatan / Observasi
data yang sebagaian besar terdiri atas kata- Sebagai metode ilmiah observasi dapat
kata/teks dari partisipan, menjelaskan dan diartikan sebagai pengamatan, meliputi
melakukan analisa terhadap kata-kata dan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek

274 Soetomo Administration Reform Review


Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2. Tahun 2022
dengan menggunakan seluruh alat indra. mempermudah peneliti untuk mengumpulkan
Jadi observasi merupakan suatu data selanjutnya dan mencarinya bila
penyelidikan yang dilakukan secara diperlukan. Memilih informasi mana yang
sistematik dan sengaja diadakan dengan dianggap sesuai dengan masalah yang menjadi
menggunakan alat indra terutama mata pusat penelitian dilapangan.
terhadap kejadian yang berlangsung dan 2. Penyajian data (Data display)
dapat dianalisa pada waktu kejadian itu Penyajian Data yang sering digunakan
terjadi. dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
c. Dokumentasi yang bersifat naratif. Menurut Miles dan
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, Huberman dalam (Sugiyono 2017:149)
yang berarti barang tertulis, metode Penyajian data akan memudahkan untuk
dokumentasi berarti cara pengumpulan data memahami apa yang terjadi, merencanakan
dengan mencatat data-data yang sudah ada. selanjutnya berdasarkan apa yang telah
Metode dokumentasi adalah mencari data dipahami. Data yang diperoleh dari wawancara
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa yang mendalam dikumpulkan untuk kemudian
cacatan buku, surat, notulen, transkip, majalah, diambil kesimpulan sehingga bias disajikan
prasasti, rapat, agenda dan sebagainya. Teknik dalambentuk teks deksriptif.
atau studi dokumentasi adalah cara
pengumpulan data melalui peninggalan arsip- D. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
arsip dan termasuk juga buku-buku tentang Dalam menganalisis kebijakan tata kelola
pendapat, teori, dalil-dalil atau hukum-hukum pergudangan dan logistik kebencanaan di BPBD
dan lain-lain berhubungan dengan masalah Provinsi Jawa Timur, peneliti memfokuskan
penelitian. penelitian yang menjadi hambatan yaitu,
Anggaran, Sumber Daya Manusia dan Tempat
1. Teknik Analisis Data (Lokasi). Peneliti juga fokus pada meneliti
Teknik analisis data yang digunakan analisis kebijakan, dengan mencari tahu apa saja
dalam penelitian ini adalah teknik analisis data yang menjadi hambatan dan pendukung. Yang
kualitatif dengan cara analisis konteks dari mana, dari kedua fokus tersebut kemudian
telaah pustaka dan analisis pernyataan dari hasil peneliti hendak menyusun rekomendasi
wawancara dari informan. Dalam melakukan kebijakan yang sesuai dengan kondisi faktual
analisis data peneliti mengacu pada beberapa lapangan serta teori – teori analisis kebijakan.
tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman
dalam (Sugiyono 2017:247) yang terdiri dari 1. Analisis Kebijakan tata kelola
beberapa tahapan sebagai berikut: pergudangan sesuai perka BNPB Pasal 7
Gambar 1. Model Interaktif menurut Miles tahun 2008
dan Huberman Berkaitan dengan Analisis kebijakan tata
kelola, pokok utama analisis tata kelola
diantaranya ialah Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana adalah serangkaian
upaya yang meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang beresiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat,
Sumber: Miles dan Huberman, 1992:20 dan rehabilitasi. Logistik adalah barang untuk
pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan,
1. Reduksi data (data reduction) sandang, papan, dan turunannya dalam rangka
Reduksi data berarti merangkum, penanggulangan bencana, Peralatan adalah
memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal- segala bentuk alat yang dapat dipergunakan
hal yang penting, dicari tema dan polanya, untuk melakukan, pencarian, penyelamatan, dan
sehingga data yang telah direduksi akan evakuasi masyarakat terdampak bencana,
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar untuk

275
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
pemulihan segera sarana prasarana vital, Sistem tersebut tetap bisa beroperasi dengan baik
Manajemen Logistik dan Peralatan maka dibutuhkan suatu pemeliharaan.
Penanggulangan Bencana adalah pengelolaan Sehingga nantinya ketika barang tersebut
logistik dan peralatan meliputi perencanaan, akan dipakai sewaktu-waktu barang tersebut
pengadaan, pergudangan, pendistribusian, dan tetap bisa dijalankan tanpa menghambat
penghapusan guna mencapai tujuan dan sasaran keberjalanan dari organisasi tersebut.
secara efektif dan efisien. Melalui kebijakan Contohnya: sebuah organisasi memilki
yang tercantum pada BNPB No 7 tahun 2008 mobil. Mobil tersebut memilki kegunaan
tentang sistem manajemen logistik dan yang sangat penting bagi organisasi tersebut.
peralatan. Untuk suatu waktu organisasi tersebut tidak
menggunakan mobil tersebut untuk beberapa
2. Analisis Kebijakan tata kelola waktu. Meskipun tidak dipergunakan, sudah
pergudangan, logistic dan peralatan BPBD seharusnya mobil tersebut harus dipelihara.
Jawa Timur Misalnya dengan memanasi mobil tersebut
Perencanaan kebutuhan logistik dan tata setiap hari, mencucinya minimal setiap
kelola pergudangan BPBD Jawa Timur, telah minggu, dll. Agar nantinya ketika secara
terbentuk tim perencanaan yang dibawahi tiba-tiba mobil tersebut akan dipergunakan
langsung oleh kepala seksi logistik untuk tidak menghambat kegiatan organisasi
melakukan inventarisasi logistik. Selain itu, tersebut.
BPBD Jawa Timur juga telah memiliki rencana 2. Agar umur pemakaian logistik dapat
operasional untuk tahun depan yang disesuaikan mencapai batas waktu yang optimal (sesuai
dengan pemakaian logistik tahun-tahun batas waktu yg ditetapkan). Tujuan ini
sebelumnya. Pemakaian logistik per tahun ini berkaitan dengan tingkat keawetan dari
dapat diketahui dengan melihat berita acara logistik tersebut. Setiap barang logistik
serah terima logistik sebelumnya ataupun sebenarnya telah memilki umur ekonomis,
dengan melihat kondisi geografis tiap daerah. yaitu suatu batas waktu yang diperhitungkan
dari masa pakai barang tersebut. Agar waktu
3. Perawatan Logistik tersebut dapat sesuai dengan yang
Pemeliharaan logistik juga memiliki direncanakan diperlukan suatu pemeliharaan
sasaran dan tujuan adapun tujuan dari suatu logistik yang baik dan benar.
pemeliharaan logistik menurut Kepmendagri 3. Mendukung efisiensi organisasi Tujuan yang
No. 17 Tahun 2007 adalah semua barang-barang ketiga ini sebenarnya merupakan tujuan
inventaris yang tercatat dalam buku inventaris. utama dari pemeliharaan logistik.
Jadi segala barang yang tertera dalam buku
inventaris perusahaan harus dipelihara 4. Faktor Penghambat dan Pendukung tata
sedangkan yang tidak tercantum dalam buku kelola pergudangan dan logistik
inventaris tidak ada suatu kewajiban untuk Kegiatan terkait logistik masih relatif
melakukan suatu pemeliharaan. Pemeliharaan parsial dan sektoral di kementerian terkait,
logistik juga memilki beberapa tujuan, antara sementara koordinasi yang ada belum memadai
lain: untuk bersinergi antara pihak yang satu dengan
1. Menjaga dan menjamin setiap logistik yeng pihak lainnya.Kegiatan pergudangan dan
ada tetap mampu berfungsi sebagaimana logistik terdiri dari berbagai aktivitas seperti
mestinya sewaktu logistik tersebut perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan
dibutuhkan sehingga kegiatankegiatan dalam pengendalian. Jika aktivitas tersebut dilakukan
organisasi tidak mengalami hambatan / dengan baik, maka dapat melakukan aktivitas
stagnasi. Hal ini berkaitan dengan dengan baik, seperti melaksanakan persiapan
operasional dari barang – barang logistik penyediaan barang.
yang dipelihara. Agar suatu barang yang Faktor penduking tata kelola pergudangan
dimilki oleh perusahaan atau organisasi dan logistic dalam aktivitas penyimpanan akan

276 Soetomo Administration Reform Review


Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2. Tahun 2022
memberikan hasil pengurangan dari kegiatan 6. Implementasi Strategi dalam Kebijakan
barang. Selain itu, terdapat penyaluran dana Fungsional Program 1000 HPK
bantuan dari BUMN, BUMD, dan Swasta yang Sistem administrasi gudang mengurus
turut membantu menambah sarana prasarana berbagai macam data gudang seperti data
dari pergudangan. Berdasarkan dari wawancara pemesanan barang, data persediaan barang, data
bersama Bapak Bige selaku Kepala Seksi pengeluaran barang dan data permintaan barang
Logistik BPBD Provinsi Jawa Timur dan Bapak bahkan sampai data perkiraan permintaan.
Agung selaku Staff Kasi Logistik BPBD Mengingat data-data yang begitu kompleks,
Provinsi Jawa Timur faktor penghambat tata akan sangat membutuhkan bantuan software
kelola pergudangan dan logistik di BPBD Jawa manajemen gudang guna menangani semua data
Timur adalah kurangnya transportasi yang tersebut secara terintegrasi. Software yang
dimiliki oleh BPBD Jawa Timur sehingga untuk umum digunakan untuk mengatur siste
pendistribusian logistic dan perlatan bantuan administrasi Gudang ini biasa disebut dengan
tanggap bencana sedikit terhambat, belum Warehouse Management System (WMS).
terdapat pengelolaan gudang dan logistik yang Dengan keberadaan software manajemen
langsung terintregasi dengan masing – masing gudang yang dapat mnsupport aktifitas
Kabupaten/Kota di Jawa Timur, hal tersebut pergudangan akan sangat membantu anda dalam
mengakibatkan miss komunikasi antara BPBD melacak informai yang dibutuhkan. Sedangkan
Jawa Timur dengan masing – masing BPBD di di tempat bekerja peneliti di gudang swasta
Kabupaten/Kota tentang adanya persediaan menggunakan Program accurate, tetapi bila
barang ataupun barang – barang apa yang terjadi selisih peneliti mencari dengan melihat
seharusnya di perlukan. laporan manual dan mengecek fisik yang
tersedia di gudang Swasta.
5. Sisem Pencacatan Administrasi
Pergudangan 7. Evaluasi Penggunaan SoftwareAccurate
Berdasarkan hasil wawancara dan Pengertian dan fungsi accurate software
identifikasi permasalahan, maka dapat diketahui accounting ACCURATE Accounting Software
bahwa yang menjadi kekurangan dari tata kelola dikembangkan sejak 1999 oleh PT Cipta Piranti
pergudangan dan logistik di BPBD Jawa Timur Sejahtera (CPSSoft Developer of ACCURATE
adalah belum dapat mengelola dengan baik Software) dan 16 telah diaplikasikan oleh lebih
persediaan barang yang sehingga sering terjadi dari 50.000 pengguna dan Bekerja sama dengan
miskom antara BPBD Jawa Timur dengan di lebih dari 30 Universitas terkemuka Indonesia
daerah terutama terkait logistik. Berdasarkan sebagai mitra Accurate. Accurate adalah piranti
permasalahan tersebut maka rekomendasi lunak akuntansi buatan Indonesia Program ini
kebijakan dari tata kelola pergudangan dan memiliki fungsi yang sama seperti Peachtre
logistik adalah membuat suatu aplikasi yang accounting(USA), Simply Accounting (Canada),
berbasis analisis dan perakitan yang terintregasi Dan Myob Accounting(Australia).
di seluruh BPBD Kabupaten/Kota. Nantinya Dibandingkan program-program impor
aplikasi tersebut dapat menyalurkan logpal yang tersebut Accurate memiliki kelebihan, yaitu
terencana, tepat, dan berdaya guna. Yang akan dapat menggunakan meneu berbahasa Indonesia
di lakukan oleh aplikasi tersebut adalah dan kompatibel dengan aturan perpajakan di
melakukan monitoring dan evaluasi oleh BPBD Indonesia (Sulistiawati 2005) Meneurut
Jawa Timur dan lintas Sektor (Inspektorat Jatim) Mahmudi (20016) beberapa alasan yang dapat
ke seluruh Kab/Kota terkait kapasitas logpal dijadikan dasar pertimbangan untuk
yang tersedia di Kab/kota tersebut. Selain itu, menggunakan Accurate sebagai tools (alat
hasil monev merupakan rekomendasi terkait bantu) yang membentu proses pekerjaan anda
dengan Pengadaan Perencanaan Kebutuhan supaya lebih cepat, mudah, dan menyenangkan.
Logpal di Kabupaten dan Kota. ACCURATE Accounting Software membantu
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sekejap,
meskipun pengguna tidak mengerti Akunting

277
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
sama sekali. Accurate Software dirancang dalam pedoman. Hal ini sejalan dengan pernyataan
dua bahasa (Inggris, Indonesia) dengan Interface Dunn yang mengatakan bahwa analisis
User Friendly yang sangat mudah digunakan, kebijakan adalah “suatu aktivitas intelektual
tentunya dengan Hasil yang Akurat. Untuk yang dilakukan dalam proses politik”. Dunn
warehouse system di BPBD masih mengatakan keberhasilan analisis pembuatan
menggunakan system pencatatan Gudang kebijakan dapat dikembangkan melalui tiga
logistic secara manual sehingga dibandingkan proses, yaitu: Proses pengkajian kebijakan,
dengan tempat peneliti bekerja yang proses pembuatan kebijakan dan proses
menggunakan aplikasi accurate yang jauh lebih komunikasi kebijakan, (Dunn, 2003:1).
efektif dan cepat dimana tempat peneliti bekerja.
Pembukuan yang dilakukan secara manual akan E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
lebih sulit untuk mengawasi arus keluar masuk 1. Kesimpulan
barang, kurang akurat dan akan menyita waktu Berdasarkan hasil penelitian yang
lebih banyak untuk pengecekan stok barang dilakukan peneliti dalam penelitian yang
selain itu juga berbahaya bagi keamanan data. berjudul Analisis Kebijakan Tata Kelola
Keunggulan penggunaan aplikasi accurate yaitu Pergudangan Logistik Dan Peralatan
dengan menggunakan peralatan komputer, Kebencanaan Di BPBD Provinsi Jawa Timur
transaksi dan prosedur akuntansi yang rumit Dalam melakukan penelitin ini, peneliti
dapat diprogram dengan lebih mudah melakukan analisis hasil penelitian yang didapat
dari lapangan dengan cara teknik – teknik
8. Pembahasan pengumpulan data yang telah dipaparkan diatas
Pembahasan mengacu pada pertanyaan yang kemudian dianalisis dengan acuan teori
peneliti yaitu membahas tentang analisis yang digunakan.
penelitian di BPBD Provinsi Jawa Timur Peneliti memperoleh kesimpulan sebagai
ditinjau dari analisis kebijakan retrospektif, yang berikut:
mana retrospektif ialah pengamatan terhadap 1) Kebijakan tata kelola pengadaan logistik
peristiwa yang terjadi, bertujuan untuk mencari dan peralatan BPBD Jawa Timur didasari
faktor yang berhubungann dengan penyebab dengan pemenuhan dasar kebutuhan sesuai
masalah pada analisis kebijakan. Teknik dan pedoman kepala BNPB No. 7 tahun 2008,
strategi untuk mengelola pergudangan dan yaitu: Penampung sementara, Bantuan
logistic BPBD sebagai tempat penyimpanan pangan, Sandang, Air Bersih, Pelayanan
bantuan logistic dan peralatan penanggulangan Kesehatan. Sedangkan dengan prinsip :
bencana saat ini telah dilaksanakan sesuai cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan
dengan prosedur. Kebijakan yang telah keterpaduan, berdaya guna dan berhasil
dilakukan meliputi adanya penerimaan, guna, transparan dan akuntabilitas,
penyimpanan, pemeliharaan, dan pengamanan kemitraan, pemerdayaan, Non diskriminasi,
untuk bantuan logistic dan peralatan dan Non proletasi.
penanggulangan bencana juga telah 2) Faktor Penghambat dan Pendukung tata
dilaksanakan oleh BPBD Jawa Timur. kelola pergudangan dan logistic adalah
Berdasarkan hasil Analisa dilapangan, kurangnya transportasi untuk mendukung
Analisis kebijakan yang di terapkan BPBD Jawa mobilitas jalannya pendistribusian, belum
Timur Perencanaan/inventarisasi kebutuhan di terdapat pengadministrasian yang
BPBD Provinsi Jawa timur telah dilakukan terintregitas dengan setiap Kabupaten dan
dengan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari Kota untuk memudahkan komunikasi
terbentuknya tim perencanaan logistik yang terkait stok barang logistic dan peralatan.
berfokus pada inventarisasi kebutuhan. Selain 3) Rekomendasi tata kelola pergudangan
itu, tim perencanaan juga telah memiliki rencana logistik dan peralatan adalah monitoring
operasional untuk tahun yang akan datang dan dan evaluasi berupa pemantauan dari tahun
menjadikan perencana sebelumnya menjadi ke tahun dan menyimpulkan untuk

278 Soetomo Administration Reform Review


Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2. Tahun 2022
kebutuhan tahun ini akan menjadi acuan REFERENSI
untuk kebutuhan tahun yang akan Ambert (2001), Manajemen Pergudangan
mendatang. Perlu adanya aplikasi berbasis Sebagai bagian dari sistem Logistik Perusahaan.
manajemen logistic dan peralatan yang Bowersox, Donald J. Manajemen Logistik Edisi
nantinya dapat terintregitas diseluruh I. Jakarta: PT Bumi aksara; 2002.
kabupaten/kota untuk penyaluran logpal Christopher, Martin. 2011. Logistics and Supply
yang terencana, tepat dan berdaya guna. Chain Management (4th Edition). Dorset:
Prentice Hall.
2. Rekomendasi Christopher, Martin. 2011. Logistics and Supply
Dari hasil penelitian yang dilakukan Chain Management (4th Edition). Dorset:
peneliti, maka saran yang diajukan peneliti Prentice Hall.
adalah sebagai berikut: Dunn, William N., 2003, Pengantar Analisis
1) Untuk mengatasi permasalahan tata kelola Kebijakan Publik. Yogyakarta, Gajah
pergudangan logistik dan peralatan Mada University
kebencanaan di BPBD Provinsi Jawa Timur Effendi, Muh. Arief. 2009. The Power Of
hendaknya pihak BPBD menerapkan Corporate Governance: Teori dan
pengadministrasi seperti yang dilakukan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.
pihak Swasta. Untuk tata kelola BPBD Hasibuan. 2000. Manajemen Sumber Daya
menggunakan pengadministrasian secara Manusia. Jakarta: CV Masagung
manual, sedangkan tata kelola yang Hendayani, Ratih. Mari Berkenalan dengan
dilaksanakan pihak swasta menggunakan Manajemen Logistik. Cetakan Pertama.
aplikasi yang dimana aplikasi tersebut dapat Bandung: Alfabeta; 2011
memudahkan dalam proses penginputan dan Heragu, S., 1997, Facilities Design, PWS
pengecekan stock sehingga dapat lebih Publishing Company, Boston.
efektif dan tepat guna. Jones, Charles O., 1994. Pengantar kebijakan
2) Untuk mengatasi faktor-faktor yang menjadi publik. Jakarta. Raja grafindo pustaka
penghambat maka BPBD dihimbau untuk Meleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian
mengevaluasi dan menemukan solusi Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
hambatan-hambatan yang terjadi di tahun- Karya.
tahun sebelumnya sehingga untuk kedepan Muh. Arief Effendi (2009:1) Tata Kelola
harapannya BPBD tidak menemukan Perusahaan, Jakarata
hambatan . Nazir, Mohd. 2004. Metode Penelitian. Jakarta:
3) Harapannya untuk rekomendasi kebijakan Ghalia Indonesia.
tata kelola logistik dan peralatan Ndraha, Taliziduhu, 1999. Administrasidan
kebencanaan di BPBD Provinsi Jawa timur Administrasi di Indonesia, Rineka Cipta,
dapat diimplementasikan dengan baik Jakarta
sehingga BPBD dapat melaksanakan Nugroho, D. Riant. 2004. Kebijakan Publik:
pekerjaannya dengan cepat tanggap dan Formulasi, implementasi danEvaluasi,
tepat guna. Jakarta: Media Komputindo Gramedia.
Nurjanah, dkk (2012), Manajemen Bencana.
Banung: alfabeta
Patriatama, Adrianus Ardya (2012) MODEL
SISTEM LOGISTIK BENCANA
BERBASIS SCM BERDASARKAN
KASUS ERUPSI GUNUNG MERAPI
2010. S1 thesis, UAJY.
Purnomo Hadi dan Sugiantoro, (2010).
Manajemen Bencana: Respons dan
Tindakan Terhadap Bencana. Yogyakarta:
Media Pressindo.

279
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
Purnomo, Hadi. 2010. Manajemen bencana: Widodo.2010. Analisis Kebijakan
respons dan tindakan terhadap bencana. Publik.Jakarta: PT Bumi Aksara
Jakarta:MedPress William Dunn (2003), Analisis Kebijakan
Ulum Chazienul. 1974.Manajemen bencana: Publik, Universitas Gadjah Mada,
suatu pengantar pendekatan proaktif. UB Yogyakarta
Press

280 Soetomo Administration Reform Review

Anda mungkin juga menyukai