ABSTRAK
Tata kelola pergudangan, logistik dan peralatan yang dilakukan secara baik dapat mengetahui
denah, jumlah, dan jenis persediaan logistik di gudang dapat memudahkan petugas dengan cepat dan
tepat untuk tanggap bencana. Pengelolaan pergudangan yang baik dan benar di masa pra bencana
sebagai bagian dari preparedness dapat membantu mengetahui jumlah dan jenis persediaan logistik
dan peralatan di gudang dengan cepat dan tepat untuk masa tanggap bencana maupun pasca bencana.
Dalam rangka penanggulangan bencana telah ditetapkan Peraturan Kepala BNPB No. 13 Tahun 2008
tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan agar pengelolaan logistik dan peralatan dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat, terpadu dan akuntabel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis kebijakan tata kelola pergudangan logistik dan peralatan kebencanaan di
BPBD Jawa Timur dan untuk mengetahui dan menganalisis hambatan kebijakan tata kelola
pergudangan logistik dan peralatan kebencanaan di BPBD Jawa Timur. Fokus penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kebijakan tata kelola pergudangan logistik dan peralatan kebencanaan BPBD di
Provinsi Jawa Timur. Hasil dari penelitian ini adalah kebijakan Tata Kelola Pergudanagn Logistik dan
Kebencanaan di BPBD Provinsi Jawa Timur adalah kebijakan tata kelola pengadaan logistik dan
peralatan BPBD Jawa Timur didasari dengan pemenuhan dasar kebutuhan sesuai pedoman kepala
BNPB No. 7 tahun 2008, yaitu : Penampung sementara, Bantuan pangan, Sandang, Air Bersih,
Pelayanan Kesehatan. Sedangkan dengan prinsip : cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan
keterpaduan, berdaya guna dan berhasil guna, transparan dan akuntabilitas, kemitraan, pemerdayaan,
non diskriminasi, dan non proletasi. Faktor Penghambat dan Pendukung tata kelola pergudangan dan
logistic adalah kurangnya transportasi untuk mendukung mobilitas jalannya pendistribusian, belum
terdapat pengadministrasian yang terintregitas dengan setiap Kabupaten dan Kota untuk memudahkan
komunikasi terkait stok barang logistik dan peralatan.
Kata Kunci: Analisis Kebijakan, Tata Kerlola, dan Logistik Kebencanaan.
Abstract
Good management of warehousing, logistics and equipment can determine the floor plan, amount,
and type of logistics inventory in the warehouse, making it easier for officers to quickly and accurately
respond to disasters. Good and correct warehousing management in the pre-disaster period as part of
preparedness can help determine the number and types of logistics supplies and equipment in the warehouse
quickly and accurately for the disaster response and post-disaster period. In the context of disaster
management, the Head of BNPB Regulation No. 13 of 2008 concerning Guidelines for Logistics and
Equipment Management so that logistics and equipment management can be carried out quickly, precisely,
integrated and accountable. The purpose of this study was to identify and analyze the logistics and disaster
equipment warehousing management policies at BPBD East Java and to identify and analyze policy barriers
to disaster management logistics and equipment warehousing at BPBD East Java. The focus of this study
aims to analyze the management policy of logistics warehousing and disaster equipment for BPBDs in East
Java Province. The results of this study are the Logistics and Disaster Warehousing Governance policy at
the BPBD of East Java Province. 7 of 2008, namely: Temporary shelter, food assistance, clothing, clean
water, health services. Meanwhile, the principles are: fast and precise, priority, coordination and
integration, efficient and effective, transparent and accountable, partnership, empowerment, non
discrimination, and non proletariat. Inhibiting and Supporting Factors for warehousing and logistics
management is the lack of transportation to support the mobility of the distribution, there is no integrated
administration with each Regency and City to facilitate communication related to logistics and equipment
stock of goods.
Keywords: Policy Analysis, Governance, and Disaster Logistics.
265
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
perintah dan saran kepada bawahan yang kerugian harta benda. Hal yang penting dari
sudah ditempatkan pada posisi sesuai dengan manajemen bencana adalah adanya langkah
kemampuannya. Perintah dan saran yang nyata dalam mengendalikan bencana sehingga
diberikan oleh direktur kepada bawahan korban dapat terselamatkan dengan cepat dan
tersebut harusjelas dan realistis. Karena tepat serta upaya pemulihan pasca bencana
kesamaan perintah dan saran yang diberikan dapat dilakukan dengan cepat (Purnomo dan
oleh manajer kepada bawahan akan Sugiantoro, 2010, h.14).
memberikan dampak negatif dalam a. “An applied science which seeks, by the
pelaksanaannya, Salah utunya adalah systematic observation and analysis of
bawahan ragu melaksanakan kerja sehingga disaster, to improve measures relating to
penyelesaian pekerjaan akan mengalami prevention mitigation, preparedness,
keterlambatan. emergency response and recovery” (Nick
d. Pemotivasian (motivating) yaitu suatu proses Carter, 1991);
dan rangkaian kegiatan yang dilakukanoleh b. “A process that assists communities to
seorang atasan dalam memberikan inspiransi, respond, both pre- and post-disaster, in such
semangat, dan kegairahan kerja serta a way as to save lives, to preserve property;
dorongan kepada bawahan untuk dapat and to maintain the ecological, economic,
melakukan suatu kegiatan yang semestinya. and political stability of the impacted
Direktur haruslah menyadari bahwa motivasi region” (Pearce, 2000);
yang mendorong bawahan untuk mau bekerja c. Penanggulangan Bencana (Disaster /
dengan giat dan konsekuen berbeda antara Emergency Management) adalah “proses
individu yang satu dengan individu yang yang terus menerus dimana setiap individu,
lainnya. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh kelompok, dan masyarakat berusaha
adanya perbedaan motif, tujuan, dan mengatur risiko untuk menghindari atau
kebutuhan dari masing-masing individu memperbaiki dampak dari suatu bencana
untuk bekerja, juga karena perbedaan waktu yang dihasilkan dari suatu musibah.”
dan tempat. (Wikipedia, Emergency Management, 2007);
e. Pengendalian (controlling) yaitu suatu proses d. Penyelenggaraan penanggulangan bencana
dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan adalah ”serangkaian upaya yang meliputi
agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan penetapan kebijakan pembangunan yang
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan berisiko timbulnya bencana, kegiatan
dan tahapan yang harus dilalui. Dengan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
demikian, apabila ada kegiatan yang tidak rehabilitasi” (UU Nomor 24 Tahun 2007
sesuai dengan rencana dan tahapan tersebut, Pasal 1 angka 5).
diadakan suatu tindakan perbaikan. Pendekatan holistik merupakan
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang pendekatan baru yang dikembangkan dari
diberikan kepada bawahan tidaklah pendekatan sebelumnya yaitu pandangan
dimaksudkan untuk mencari kesalahan bencana konvensional, pandangan progresif,
bawahan semata-mata pandangan ilmu pengetahuan alam dan sosial,
3. Manajemen Bencana dan pandangan ilmu terapan, dengan
Manajemen bencana (Disaster mengkombinasikan pendekatan alternatif dan
Management) sebagai penjamin terlaksananya dominan. Pandangan holistik menekankan pada
bantuan yang segera dan memadai bagi korban ancaman (Threat) dan kerentanan
bencana, hal tersebut dilakukan untuk mencapai (Vulnerability) serta kemampuan masyarakat
pemulihan yang cepat dan efektif. Manajemen dalam menghadapi bencana, gejala alam
bencana dibangun dengan maksud menjadi bencana jika mengancam hidup dan
terselenggaranya normalisasi kehidupan harta benda, ancaman akan berubah menjadi
masyarakat yang tercapai dengan waktu yang bencana jika bertemu dengan kerentanan
cepat, serta mengurangi korban nyawa dan (Basarnas, dan Pujiono, 2007). Pendekatan ini
267
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
manajemen perusahaan yang berfungsi untuk biaya yang efektif. Sedangkan menurut Warman
mengontrol, mendata, mengendalikan serta (2010:5) gudang (kata benda) adalah bangunan
mengelola tempat penyimpanan barang yang dipergunakan untuk menyimpan barang
sementara. Barang-barang yang disimpan di dagangan. Sementara penggudangan (kata kerja)
dalam gudang bersifat sementara, guna untuk ialah kegiatan menyimpan dalam gudang.
menjaga keaslian maupun kualitasnya. Menurut Widiyanto dan Tenaka dalam Panduan
Pergudangan yang terstruktur dan terencana & Direktori Logistik Indonesia (2011:82)
dihimpun dalam manajemen pergudangan banyak organisasi supply chain memanfaatkan
(warehouse management). Struktur dan rencana gudang sebagai tempat melakukan berbagai
tersebut meliputi kebutuhan perusahaan untuk kegiatan yang terkait proses seperti receiving,
menentukan jadwal produksi dengan tingkat put away, storing, picking and delivering.
persediaan yang terbatas. Selain itu, berguna Beberapa hal penting dalam manajemen
juga untuk menyarankan kebijakan pengisian pergudangan (Kirim 2016):
bahan baku dalam memenuhi pesanan produksi a. Pemeriksaan keluar masuk barang
atau permintaan produk. Gudang dan Keluar masuknya barang harus diperiksa
pergudangan sangat penting bagi perusahaan terlebih dahulu oleh bagian gudang,
karena menjadi faktor yang berpengaruh mengapa harus demikian? Pemeriksaan ini
terhadap pendapatan perusahaan. Sistem untuk menghindari adanya retur pembelian
manajemen pergudangan akan menjamin dan juga retur penjualan Pemeriksaan juga
kualitas produk sehingga nilai produk tetap difungsikan untuk menguji kelayakan
terjaga dan secara langsung memberikan barang yang akan masuk digudang.
keuntungan bagi pendapatan perusahaan. b. Administrasi barang
Selain terstruktur dan terencana, Manajemen pergudangan juga meliputi
pergudangan yang baik harus memiliki sistem administrasi yang melibatkan keluar
pelayanan yang baik meliputi adanya jaminan masuknya barang dan juga retur barang.
keamanan, kemudahan akses informasi keluar, Sangat penting jika administrasi ini
informasi masuk, dan penyimpanan barang. dilakukan dengan tepat karena jika
Selain itu, sistem pergudangan harus memiliki administrasi tidak teratur maka proses
kesesuaian dengan kondisi lingkungan fisik bagi produksi juga akan berpengaruh.
barang yang disimpan. Definisi Supply Chain Administrasi ini meliputi penerimaan
Management yang selanjutnya disebut SCM barang, penyimpanan barang dan
menurut Simchi-Levi etal. (2002) merupakan pengembalian barang.
serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk c. Inventory aktia lancar
mengintegrasikan supplier, pengusaha, gudang Barang yang ada digudang merupakan
(warehouse) dan tempat penyimpanan lainnya aktiva lancar yang bisa dilakukan untuk
secara efisien sehingga produk dihasilkan dan menambah modal. Inventory ini dilakukan
didistribusikan dengan kuantitas yang tepat, melalui manajemen pergudangan yang bisa
lokasi tepat dan waktu yang tepat untuk dilaporkan setiap bulan dalam neraca
memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan perusahaan.
pelanggan. Martin (2011) mengartikan d. Stock opname
manajemen logistik sebagai proses yang secara Stock opname diperlukan setiap akhir bulan
stratejik mengatur pengadaan bahan sebagai bagian dari control barang digudang
(procurement), perpindahan dan penyimpanan dan mengetahui selisih tidaknya barang
bahan, komponen dan penyimpanan barang jadi tersebut.
(dan informasi terkait) melalui organisasi dan e. Tindak lanjut system pergudangan yang adil
jaringan pemasarannya dengan cara tertentu Jika dirasa perlu manajemen pergudangan
sehingga keuntungan dapat dimaksimalkan baik ini difungsikan untuk menilai baik
untuk jangka waktu sekarang maupun waktu buruknya pengelolaan gudang yang ada.
mendatang melalu pemenuhan pesanan dengan Jika diasa merugikan perusahaan maka
269
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
cara yaitu dengan membuat jurnal penyesuaian g) Meminimalisir penyimpangan terhadap
atas kekurangan barang atau bisa juga barang, baik itu kekurangan atau kelebihan.
perusahaan membebankan kepada petugas h) Bisa untuk tidak lanjut secara cepat jika ada
bagian stok barang melakukan penggantian atas barang hilang atau kekurangan barang,
kekurangan barang. Stock take dilakukan sehingga tidak sampai terjadi stok barang
tergantung dari kebijakan perusahaan yang menjadi kosong.
sudah disetujui. Masing-masing perusahaan i) Dapat digunakan sebagai analisis tahun-
memiliki kebijakan tersendiri terkait periode tahun sebelumnya sehingga perkembangan
kegiatan stock take. Berbeda jenis usaha juga perusahaan bisa diketahui.
pasti berbeda pula kebijakan untuk menentukan j) Mengetahui secara pasti arus masuk dan
kapan sebaiknya dilakukan perhitungan stok keluar barang secara pasti
barang ini. Umumnya periode untuk melakukan k) Mengetahui kondisi barang di gudang secara
perhitungan stok dilakukan dalam periode pasti.
tahunan, per kuartal (4 bulan), triwulan (3
bulan), bahkan ada yang setiap bulan sekali. Persiapan Stock Take
Tetapi kebanyakan perusahaan melakukan 1. Menentukan tanggal pelaksanaan stock take
perhitungan dan pengecekan stok adalah per Stock take harus dilakukan pada saat tingkat
kuartal atau triwulan, karena memang proses ini operasional di warehouse sangat rendah.
membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Semakin sedikit barang yang akan dilakukan
Selain itu, para petugas juga harus stock take maka akan semakin akurat hasil
memeriksa secara detail semua barang dan stock take. Secara umum tanggal yang
beserta kondisinya. Namun, dengan adanya terbaik untuk melakukan stock take adalah
teknologi barcode perusahaan sudah sedikit pada minggu 1 atau maksimal minggu ke 2
dimudahkan dalam proses stock take. Untuk dimana kondisi barang secara umum sedang
menekan risiko selisih dari stok, pada beberapa dalam berada dititik terendah. Dikarenakan
perusahaan melakukan kegiatan opname stok stock take kadang memerlukan waktu lebih
barang di setiap awal bulan. Tujuannya adalah dari 1 hari dan harus dilakukan tanpa
25 agar perbedaan stok dapat segera diketahui terganggu adanya operasional, maka
dan dicari tahu akar dari analisis sebaiknya stock take dicarikan hari-hari libur
perhitungannya. Jika penyebabnya adalah seperti sabtu – minggu.
jumlah barang, maka jarak waktu ketika
melakukan opname stok barang juga semakin 2. Menyiapkan team
lama. Kegiatan ini dapat lakukan di sela hari Team pelaksana stock take harus disiapkan
kerja atau ketika perusahaan sedang tidak dengan cermat karena ditangan merekalah
beroperasi. Adapun tujuan dari stock take: akurasi dan kecepatan stock take
c) Memastikan data stock actual barang atau dipertaruhkan. Team yang harus ada didalam
kargo dilokasi (rak atau gudang) sesuai pelaksanaan stock take:
dengan data stock inventory system setiap a. Leader
harinya. b. Help desk
d) Membantu memastikan seluruh aktifitas c. Counter 1,2,3
receiving dan delivery berjalan dengan benar d. Data Entry
tepat dan lancar sesuai dengan prosedur e. Cross Check
kerja yang dibuat. f. Counting
e) Mengetahui arus barang atau kargo yang g. Output data entry
keluar atau masuk setiap harinya. h. General
f) Mengetahui kondisi persediaan stock barang i. System
secara rill. j. Non System
Stock take memiliki manfaat, yaitu sebagai k. Konsumsi
berikut:
271
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
f) Multi Discount (Discount Item, Discount cukup sederhana dan aplikatif untuk bisnis di
Invoice, dan Discount Payments) Indonesia hal itu juga sesuai dengan standar
g) Project & Department (versi Deluxe Edition akuntansi yang berlaku Beberapa di antaranya
dan Enterprise Edition) telah saya ulas disini.
h) Real Time Processing dengan Backward & Accurate Accounting. Dari segi
Forward Transaction spesifikasi teknis, ACCURATE tidak
i) Fungsi pilihan tampilan menu dalam bahasa membutuhkan hardware computer / notebook
Indonesia dan bahasa Inggris yang mahal-mahal amat. hampir semua
j) Perubahan Desain template setiap voucher komputer dengan OS Windows XP (dan lebih
dan invoice baru), bisa menjalankan aplikasi office (Word,
k) Report yang dapat di customize (designer) Excel) dengan baik, bisa dipakai untuk
sendiri oleh user jika memahami proses ACCURATE dengan baik pula. Dengan
report dengan Fast Report pengembangan secara kontinue selama lebih
l) Digit transaksi sampai dengan 15 digit dan dari 10 tahun ditambah masukan lebih dari 50
dua decimal 920 trilliun ribuan pengguna, bisa dipastikan ACCURATE
(920.000.000.000.000,00) memiliki fitur yang paling lengkap
m) Keakuratan perhitungan kuantitas barang dibandingkan dengan produk sejenis yang ada di
sampai dengan 4 desimal. pasar. Beberapa kompetitor ACCURATE
n) Bisa custom financial statement dengan menjual tambahan fitur secara terpisah sehingga
berbagai macam pengelompokan untuk tipe dibutuhkan biaya yang lebih mahal ketika
Balance Sheet dan Income Statement. memerlukan fitur yang lebih lengkap.
o) Fasilititas Grouping di dalam item yaitu ACCURATE dijual secara paket dengan fitur
mengelompokkan beberapa barang dalam yang sudah lengkap namun dengan harga
satu kelompok barang baru dengan tanpa terjangkau untuk perusahaan dagang, jasa,
proses penggabungan. maupun jenis perusahaan manufaktur. Sebagai
p) Fasilitas Job Costing yaitu software akuntansi yang paling banyak di pakai
mengelompokkan barang dalam satu dikalangan UKM dan perguruan tinggi,
kelompok barang baru dengan proses ACCURATE memiliki kestabilan yang tidak
penggabungan dan dengan nilai cost yang bisa dikompromikan, sesuai dengan stadar
baru. akuntansi, dan cocok dengan sebagian besar
q) Fitur Extract Import yang memungkinkan usaha di Indonesia dibandingkan dengan produk
Anda mengekstrak transaksi penjualan dari sejenis buatan luar negri, ACCURATE unggul
perusahaan cabang untuk dikirimkan ke dalam hal local content seperti faktur pajak,
perusahaan pusat (Renobajag, 2015). tersedianya laporan pajak (SPT PPn dan PPh)
yang terintegrasi, 29 perlakuan khusus dalam
Perbedaan Software Akuntansi ACCURATE multi currency seperti kurs pajak yang berbeda
dengan Software Akuntansi lainya. dengan kurs transaksi, jumlah digit transaksi
Kini memang banyak software atau hingga 15 digit dsb. Walaupun memiliki fitur
perangkat lunak yang ditawarkan untuk yang pasti jauh lebih lengkap dibandingkan
mengatasi sistem akuntansi di perusahaan. Sebut produk sejenis lain, ACCURATE dirancang
saja program made in bule alias impor seperti sangat mudah dalam pemakaiannya. Belajar
DacEasy Accounting (DAC), Quickbook, menggunakan beberapa fungsi tertentu dari
MYOB, Peachtree, Value plus dan Oracle, yang ACCURATE hanya membutuhkan waktu tidak
beken di luar negeri dan cukup populer juga di lebih dari 30 menit. Dalam hal layanan purna
dalam negeri. Sementara untuk local content, jual, pengguna ACCURATE cukup dimanjakan
misalnya, ada Dbs 28 Solution, Accurate, Zahir dengan pilihan bantuan teknis yang beragam,
Accounting, ACCS, MAS Accounting, dan knowledgebase yang bisa diakses secara online
masih banyak lagi. Namun masalahnya, apakah 24 jam, buku-buku panduan yang dijual secara
program-program itu, baik lokal maupun impor, luas, hingga konsultasi dengan customer support
273
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
dapat dihasilkan Accurate: melakukan penelitian secara subyektif
1. Saldo piutang/hutang per tanggal yang (Creswell, 2008: 46).
diinginkan. Strategi yang digunakan dalam
2. Laporan untuk keperluan Auditing, seperti penelitian kualitatif ini adalah fenomenologi.
Layout untuk Top Schedule/Working Trial Fenomenologi dipilih karena didalamnya
Balance (kertas kerja auditor), Audit Trails peneliti mengidentifikasi tentang suatu
(jejak audit), Daftar Rasio Keuangan, dan fenomena tertentu, serta mengharuskan peneliti
Projected Cash Flow mengkaji subjek dengan terlibat langsung
3. Untuk Aktiva Tetap, Accurate menyediakan untuk mengembangkan pola dan relasi yang
laporan Daftar Penyusutan dan Perhitungan bermakna (Creswell, 2010). Fokus penelitian
Beda Sementara, laporan ini disediakan ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola
untuk menunjang SPT Pajak. pergudangan logistik dan peralatan
4. Laporan Keuangan, yaitu Neraca, Laporan kebencanaan di BPBD Provinsi Jawa Timur,
Rugi Laba, Laporan Arus Kas, dan juga menganalisa faktor – factor yang menjadi
Laporan Buku Besar. penghambat dan atau pendukung tata kelola
5. Untuk persediaan, ada Kartu Persediaan, pergudangan logistik dan peralatan
Laporan Inventory Valuation, dan Projected kebencanaan tersebut, dan mencari tau
Inventory. rekomendasi kebijakan tata kelola logistik dan
6. Laporan Pembelian, a.l: Laporan Pembelian peralatan kebencanaan di BPBD Provinsi Jawa
Barang per Vendor, Purchase Order per timur
Vendor, Laporan Pembelian dibandingkan
dengan 4 hari sebelumnya, 4 bulan 2. Tehnik Pengumpulan Data
sebelumnya, dan juga 4 tahun sebelumnya, Adapun teknik pengumpulan data
dan Laporan Retur Pembelian. kualitatif (Cresswell, 2009) meliputi:
7. Laporan Penjualan, a.l: Laporan Komisi Pengamatan, Wawancara, pengumpulan
Salesman, Sales Order per Item, termasuk Dokumen Serta Bahan Audio Visual. Dalam
juga Laporan retur penjualan dan analisa pengumpulan data pada penelitian disini peneliti
laporan keuangan, baik Analisa Neraca, mengkombinasikan dengan keseluruhan teknik
maupun Rugi Laba pengumpulan data menurut Cresswell tersebut,
8. Laporan Dupont System dan Z-Score. yakni: melakukan pengamatan, melakukan
9. Dan juga Laporan Pendukung SPT seperti: wawancara, mendokumentasikan opini dari para
Daftar Penyusutan Aktiva Tetap, Daftar informan serta menyimpan audio maupun
PPN Masukan, Daftar PPN Keluaran, rekaman yang akan saya cari meaning atau
Rekonsiliasi PPN lebih/kurang Bayar, makna dari para opini informan tersebut.
Daftar Kurs Dirjen Pajak. Kemudian menemukan kesimpulan atau makna
atas isu yang dimaksud tersebut.
C. METODE a. Wawancara
1. Jenis Penelitian Wawancara adalah percakapan dengan
Dalam Penelitian Ini metode yang maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
digunakan adalah metode penelitian kualitatif. oleh kedua belah pihak, yaitu pewancara
Creswell dalam bukunya Education Research (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
mengungkapkan penelitian kualitatif adalah dari yang diwawancarai (interviewee) yang
jenis penelitian dimana penelitian sangat memberikan atas itu. Wawancara digunakan
tergantung terhadap informasi dari oleh peneliti untuk menggunakan menilai
objek/partisipan: ruang lingkup yang luas, keadaan seseorang.
pertanyaan yang bersifat umum pengumpulan b. Pengamatan / Observasi
data yang sebagaian besar terdiri atas kata- Sebagai metode ilmiah observasi dapat
kata/teks dari partisipan, menjelaskan dan diartikan sebagai pengamatan, meliputi
melakukan analisa terhadap kata-kata dan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek
275
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
pemulihan segera sarana prasarana vital, Sistem tersebut tetap bisa beroperasi dengan baik
Manajemen Logistik dan Peralatan maka dibutuhkan suatu pemeliharaan.
Penanggulangan Bencana adalah pengelolaan Sehingga nantinya ketika barang tersebut
logistik dan peralatan meliputi perencanaan, akan dipakai sewaktu-waktu barang tersebut
pengadaan, pergudangan, pendistribusian, dan tetap bisa dijalankan tanpa menghambat
penghapusan guna mencapai tujuan dan sasaran keberjalanan dari organisasi tersebut.
secara efektif dan efisien. Melalui kebijakan Contohnya: sebuah organisasi memilki
yang tercantum pada BNPB No 7 tahun 2008 mobil. Mobil tersebut memilki kegunaan
tentang sistem manajemen logistik dan yang sangat penting bagi organisasi tersebut.
peralatan. Untuk suatu waktu organisasi tersebut tidak
menggunakan mobil tersebut untuk beberapa
2. Analisis Kebijakan tata kelola waktu. Meskipun tidak dipergunakan, sudah
pergudangan, logistic dan peralatan BPBD seharusnya mobil tersebut harus dipelihara.
Jawa Timur Misalnya dengan memanasi mobil tersebut
Perencanaan kebutuhan logistik dan tata setiap hari, mencucinya minimal setiap
kelola pergudangan BPBD Jawa Timur, telah minggu, dll. Agar nantinya ketika secara
terbentuk tim perencanaan yang dibawahi tiba-tiba mobil tersebut akan dipergunakan
langsung oleh kepala seksi logistik untuk tidak menghambat kegiatan organisasi
melakukan inventarisasi logistik. Selain itu, tersebut.
BPBD Jawa Timur juga telah memiliki rencana 2. Agar umur pemakaian logistik dapat
operasional untuk tahun depan yang disesuaikan mencapai batas waktu yang optimal (sesuai
dengan pemakaian logistik tahun-tahun batas waktu yg ditetapkan). Tujuan ini
sebelumnya. Pemakaian logistik per tahun ini berkaitan dengan tingkat keawetan dari
dapat diketahui dengan melihat berita acara logistik tersebut. Setiap barang logistik
serah terima logistik sebelumnya ataupun sebenarnya telah memilki umur ekonomis,
dengan melihat kondisi geografis tiap daerah. yaitu suatu batas waktu yang diperhitungkan
dari masa pakai barang tersebut. Agar waktu
3. Perawatan Logistik tersebut dapat sesuai dengan yang
Pemeliharaan logistik juga memiliki direncanakan diperlukan suatu pemeliharaan
sasaran dan tujuan adapun tujuan dari suatu logistik yang baik dan benar.
pemeliharaan logistik menurut Kepmendagri 3. Mendukung efisiensi organisasi Tujuan yang
No. 17 Tahun 2007 adalah semua barang-barang ketiga ini sebenarnya merupakan tujuan
inventaris yang tercatat dalam buku inventaris. utama dari pemeliharaan logistik.
Jadi segala barang yang tertera dalam buku
inventaris perusahaan harus dipelihara 4. Faktor Penghambat dan Pendukung tata
sedangkan yang tidak tercantum dalam buku kelola pergudangan dan logistik
inventaris tidak ada suatu kewajiban untuk Kegiatan terkait logistik masih relatif
melakukan suatu pemeliharaan. Pemeliharaan parsial dan sektoral di kementerian terkait,
logistik juga memilki beberapa tujuan, antara sementara koordinasi yang ada belum memadai
lain: untuk bersinergi antara pihak yang satu dengan
1. Menjaga dan menjamin setiap logistik yeng pihak lainnya.Kegiatan pergudangan dan
ada tetap mampu berfungsi sebagaimana logistik terdiri dari berbagai aktivitas seperti
mestinya sewaktu logistik tersebut perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan
dibutuhkan sehingga kegiatankegiatan dalam pengendalian. Jika aktivitas tersebut dilakukan
organisasi tidak mengalami hambatan / dengan baik, maka dapat melakukan aktivitas
stagnasi. Hal ini berkaitan dengan dengan baik, seperti melaksanakan persiapan
operasional dari barang – barang logistik penyediaan barang.
yang dipelihara. Agar suatu barang yang Faktor penduking tata kelola pergudangan
dimilki oleh perusahaan atau organisasi dan logistic dalam aktivitas penyimpanan akan
277
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
sama sekali. Accurate Software dirancang dalam pedoman. Hal ini sejalan dengan pernyataan
dua bahasa (Inggris, Indonesia) dengan Interface Dunn yang mengatakan bahwa analisis
User Friendly yang sangat mudah digunakan, kebijakan adalah “suatu aktivitas intelektual
tentunya dengan Hasil yang Akurat. Untuk yang dilakukan dalam proses politik”. Dunn
warehouse system di BPBD masih mengatakan keberhasilan analisis pembuatan
menggunakan system pencatatan Gudang kebijakan dapat dikembangkan melalui tiga
logistic secara manual sehingga dibandingkan proses, yaitu: Proses pengkajian kebijakan,
dengan tempat peneliti bekerja yang proses pembuatan kebijakan dan proses
menggunakan aplikasi accurate yang jauh lebih komunikasi kebijakan, (Dunn, 2003:1).
efektif dan cepat dimana tempat peneliti bekerja.
Pembukuan yang dilakukan secara manual akan E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
lebih sulit untuk mengawasi arus keluar masuk 1. Kesimpulan
barang, kurang akurat dan akan menyita waktu Berdasarkan hasil penelitian yang
lebih banyak untuk pengecekan stok barang dilakukan peneliti dalam penelitian yang
selain itu juga berbahaya bagi keamanan data. berjudul Analisis Kebijakan Tata Kelola
Keunggulan penggunaan aplikasi accurate yaitu Pergudangan Logistik Dan Peralatan
dengan menggunakan peralatan komputer, Kebencanaan Di BPBD Provinsi Jawa Timur
transaksi dan prosedur akuntansi yang rumit Dalam melakukan penelitin ini, peneliti
dapat diprogram dengan lebih mudah melakukan analisis hasil penelitian yang didapat
dari lapangan dengan cara teknik – teknik
8. Pembahasan pengumpulan data yang telah dipaparkan diatas
Pembahasan mengacu pada pertanyaan yang kemudian dianalisis dengan acuan teori
peneliti yaitu membahas tentang analisis yang digunakan.
penelitian di BPBD Provinsi Jawa Timur Peneliti memperoleh kesimpulan sebagai
ditinjau dari analisis kebijakan retrospektif, yang berikut:
mana retrospektif ialah pengamatan terhadap 1) Kebijakan tata kelola pengadaan logistik
peristiwa yang terjadi, bertujuan untuk mencari dan peralatan BPBD Jawa Timur didasari
faktor yang berhubungann dengan penyebab dengan pemenuhan dasar kebutuhan sesuai
masalah pada analisis kebijakan. Teknik dan pedoman kepala BNPB No. 7 tahun 2008,
strategi untuk mengelola pergudangan dan yaitu: Penampung sementara, Bantuan
logistic BPBD sebagai tempat penyimpanan pangan, Sandang, Air Bersih, Pelayanan
bantuan logistic dan peralatan penanggulangan Kesehatan. Sedangkan dengan prinsip :
bencana saat ini telah dilaksanakan sesuai cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan
dengan prosedur. Kebijakan yang telah keterpaduan, berdaya guna dan berhasil
dilakukan meliputi adanya penerimaan, guna, transparan dan akuntabilitas,
penyimpanan, pemeliharaan, dan pengamanan kemitraan, pemerdayaan, Non diskriminasi,
untuk bantuan logistic dan peralatan dan Non proletasi.
penanggulangan bencana juga telah 2) Faktor Penghambat dan Pendukung tata
dilaksanakan oleh BPBD Jawa Timur. kelola pergudangan dan logistic adalah
Berdasarkan hasil Analisa dilapangan, kurangnya transportasi untuk mendukung
Analisis kebijakan yang di terapkan BPBD Jawa mobilitas jalannya pendistribusian, belum
Timur Perencanaan/inventarisasi kebutuhan di terdapat pengadministrasian yang
BPBD Provinsi Jawa timur telah dilakukan terintregitas dengan setiap Kabupaten dan
dengan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari Kota untuk memudahkan komunikasi
terbentuknya tim perencanaan logistik yang terkait stok barang logistic dan peralatan.
berfokus pada inventarisasi kebutuhan. Selain 3) Rekomendasi tata kelola pergudangan
itu, tim perencanaan juga telah memiliki rencana logistik dan peralatan adalah monitoring
operasional untuk tahun yang akan datang dan dan evaluasi berupa pemantauan dari tahun
menjadikan perencana sebelumnya menjadi ke tahun dan menyimpulkan untuk
279
Soetomo Administration Reform Review
Analisis Kebijakan Tata Kelola Pergudangan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Alvia Nova Hariyani, Hendro Wardhono
SARR – Vol. 1 No. 2 Tahun 2022
Purnomo, Hadi. 2010. Manajemen bencana: Widodo.2010. Analisis Kebijakan
respons dan tindakan terhadap bencana. Publik.Jakarta: PT Bumi Aksara
Jakarta:MedPress William Dunn (2003), Analisis Kebijakan
Ulum Chazienul. 1974.Manajemen bencana: Publik, Universitas Gadjah Mada,
suatu pengantar pendekatan proaktif. UB Yogyakarta
Press