Anda di halaman 1dari 16

TUGAS INDIVIDU AGENDA 2

WI: HARINI SETIJOWATI, S.KM., MHSc

NAMA : MHD. MUZAMIL, S.KM.


NIP : 196602151988031018
JABATAN : Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik
UNIT KERJA : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Magelang

TUGAS : Membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan


melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat dan dukungan logistik.

FUNGSI 1. Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan


bencana pada saat tanggap darurat, penanganan
pengungsi dan dukungan logistik.
2. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat,
penanganan pengungsi dan dukungan logistik.
3. Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada
saat tanggap darurat.
4. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat,
penanganan pengungsi dan dukungan logistik.
5. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang
pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada saat tanggap darurat, penanganan
pengungsi dan dukungan logistik.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


ANGKATAN III BADAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN

Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah Organisasi Perangkat


Daerah di Kabupaten Magelang yang ruang lingkup kerjanya adalah sebagai
pengampu penanggulangan bencana, sebagaimana diatur dalam:
1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Magelang;
3. Peraturan Bupati Magelang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang.

Gambar Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang

B. IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS

Bidang Kedaruartan dan Logistik adalah suatu komponen dari Struktur


Organisasi BPBD yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang selaku Pejabat
Administrator yang ruang lingkup tugasnya meliputi 3 (tiga) sub-koordinator
yaitu:
– Sub Koordinator Respon Cepat Darurat Bencana;
– Sub Koordinator Pencarian, Pertolongan, dan Evakuasi Korban Bencana;
– Sub Koordinator Penyediaan Logistik Penyelamatan dan Evakuasi Korban
Bencana.
Dalam pelaksanaan tugasnya Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang terdapat beberapa isu
strategis sebagai berikut:
Tabel Analisis Gap
KONDISI YANG
NO. ISU STRATEGIS KONDISI SAAT INI GAP
DIHARAPKAN
1. Belum optimalnya Belum optimalnya Masyarakat pemohon Surat permintaan bantuan
pelayanan publik pada pelayanan publik pada bantuan logistik barang logistik lebih cepat
permintaan bantuan permintaan bantuan penanganan darurat sampai ke BPBD dan
logistik penanganan logistik penanganan bencana masih harus pelayanan pemberian bantuan
darurat bencana. darurat bencana. mengirimkan berkas barang menjadi lebih cepat.
permintaan secara
manual dan
mengantarkan ke
kantor BPBD dan
menunggu sampai
ada disposisi Kepala
Pelaksana.
2. Rendahnya Proses input keluar Input keluar masuknya Meminimalkan/menghilangkan
akuntabilitas pada masuknya barang barang dengan sistem kesalahan penghitungan stok
penerimaan dan masih secara berbasis teknologi barang logistik.
pengeluaran barang tradisional (manual) informatika.
logistik. sehingga kemungkinan
salah input dan
penghitungan stok
barang logistik lebih
besar.
3. Human error pada Sering terdapat selisih Peningkatan kapasitas Dengan sistem pengelolaan
pelaksanaan stok antara hasil SDM pengelola barang logistik berbasis
opname. penghitungan dan stok logistik. teknologi informatika yang
barang yang ada pada baik dapat mengurangi risiko
waktu pelaksanaan kesalahan penghitungan
stok opname. jumlah stok barang logistik.
4. Keterlambatan dalam Pada hari libur (Sabtu Pelatihan bagi Input barang keluar dapat
pemutakhiran data dan Minggu) petugas petugas input data dilakukan setiap hari oleh
input keluar masuknya secara periodik. petugas yang sudah terlatih
barang tidak bisa input data barang logistik.
melakukan tugasnya
sehingga apabila
terdapat barang logistik
keluar guna untuk
pemberian bantuan,
tidak dapat secara
langsung di-input data
barang keluar ke dalam
data stok opname.
5. Kesulitan dalam Dengan jumlah logistik Perlu ada  Barang dan data tersusun
pengaturan urutan pangan dan pembangunan tempat dengan rapi;
data barang (sorting) nonpangan yang begitu penyimpanan barang  Tersedianya data barang
banyak dan logistik yang luas dan yang sesuai dengan
membutuhkan fasilitas representatif. tatanan administrasi
penyimpanan yang
cukup besar, ada
kesulitan terkait
dengan pendataan
yang mempermudah
pelaksanaan tugas dan
tatanan administrasi.
Dari berbagai isu tersebut, maka dapat dilakukan kembali pemilihan isu
strategis yang nantinya akan menjadi isu utama atau Core Issue dari Bidang
Kedaruratan dan Logistik yang akan ditangani. Pemilihan isu utama ini akan
menggunakan metode diagnosa organisasi ASTRID, yaitu sebuah metode yang
menilai isu berdasarkan peringkatan pada kriteria Aktual, Spesifik,
Transformasional, Relevan, Inovatif dan dapat dilaksanakan pada rentang waktu
pelatihan berlangsung. Demikian ini adalah tabulasinya:

Tabel Analisis ASTRID


Kriteria / Bobot

No. Isu Strategis Aktual Spesifik Transformasi Relevan Inovatif Sustainable


Jumlah
Peringkat
(100%)
(15%) (12%) (20%) (13%) (20%) (20%)
Belum optimalnya
pelayanan publik
pada permintaan
1. 13 12 16 13 17 18 89 I
bantuan logistik
penanganan darurat
bencana.
Rendahnya
akuntabilitas pada
2. penerimaan dan 10 10 15 12 16 17 80 III
pengeluaran barang
logistik.
Human error pada
3. pelaksanaan stok 12 11 14 11 16 17 81 II
opname.

Keterlambatan
4. dalam pemutakhiran 9 11 13 12 15 16 76 V
data
Kesulitan dalam
pengaturan urutan
5. 11 11 14 11 16 17 80 IV
data barang
(sorting)

Dari hasil analisis isu strategis menggunakan metode ASTRID, maka dapat
ditemukan bahwa isu utama atau Core Issue dari program penyelenggaraan
penanganan kedaruratan yang diselenggarakan oleh Bidang Kedaruratan dan
Logistik adalah:

“Belum optimalnya pelayanan publik pada permintaan bantuan logistik


penanganan darurat bencana di Kabupaten Magelang”.

Berdasarkan Core Issue di atas, maka diperlukan adanya suatu aksi


perubahan yang inovatif, sebagai bentuk intervensi kepada isu yang ada untuk
mencapai kondisi yang ideal. Ide yang akan diusulkan sebagai bentuk inovasi
menyelesaikan permasalahan dengan per-bandingan kondisi before-after dari
rencana aksi yang akan dilakukan, sebagai berikut:

Tabel Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan

Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan


Masyarakat pemohon bantuan logistik penanganan Surat permintaan bantuan barang logistik lebih
darurat bencana masih harus mengirimkan berkas cepat sampai ke BPBD dan pelayanan pemberian
permintaan secara manual dan mengantarkan ke kantor bantuan barang menjadi lebih cepat.
BPBD dan menunggu sampai ada disposisi Kepala
Pelaksana.
Proses input keluar masuknya barang masih secara Meminimalkan/menghilangkan kesalahan
tradisional (manual) sehingga kemungkinan salah input penghitungan stok barang logistik.
dan penghitungan stok barang logistik lebih besar.

Sering terdapat selisih antara hasil penghitungan dan Dengan sistem pengelolaan barang logistik
stok barang yang ada pada waktu pelaksanaan stok berbasis teknologi informatika yang baik dapat
opname. mengurangi risiko kesalahan penghitungan
jumlah stok barang logistik.

Pada hari libur (Sabtu dan Minggu) petugas input keluar Input barang keluar dapat dilakukan setiap hari
masuknya barang tidak bisa melakukan tugasnya oleh petugas yang sudah terlatih input data
sehingga apabila terdapat barang logistik keluar guna barang logistik.
untuk pemberian bantuan, tidak dapat secara langsung
di-input data barang keluar ke dalam data stok opname.

Dengan jumlah logistik pangan dan nonpangan yang  Barang dan data tersusun dengan rapi;
begitu banyak dan membutuhkan fasilitas penyimpanan  Tersedianya data barang yang sesuai dengan
yang cukup besar, ada kesulitan terkait dengan tatanan administrasi
pendataan yang mempermudah pelaksanaan tugas dan
tatanan administrasi.

C. DIAGNOSA ORGANISASI

Berdasarkan isu terpilih dan untuk mengetahui seberapa efektif organisasi


dalam mencapai tujuan dan menyelesaikan permasalahan yang ada, digunakan
salah cara alat analisis Diagnosa Organisasi Star Model, sebagai berikut:
Tabel Analisis Star Model

Sinergi Kategori
Kategori yang yang paling perlu
Kondisi saat ini Rencana Solusi
KATEGORI paling perlu diintervensi
setiap kategori Inovasi
diintervensi dengan kategori
lainnya
1. Tugas/Strategi Belum adanya Belum adanya Komunikasi dan Pembuatan media
media yang media yang sinkronisasi informasi yang
memadai dalam memadai dalam dengan menarik dan
pelayanan publik pelayanan publik pemangku informatif;
pada permintaan pada permintaan kepentingan Pembuatan sistem
bantuan logistik bantuan logistik (stakeholder), pelayanan publik
penanganan penanganan internal maupun berbasis teknologi
darurat bencana. darurat bencana. eksternal informatika.

2. Struktur Belum ada tim Belum ada tim Pembentukan Perlu adanya
khusus yang yang khusus tim khusus penegasan
menangani pelaksanaan penanganan kewenangan,
optimalisasi penanganan pelayanan publik tugas, dan fungsi
pelayanan publik pelayanan publik pada permintaan masing-masing
pada permintaan pada permintaan bantuan logistik anggota tim
bantuan logistik bantuan logistik penanganan khusus
penanganan penanganan darurat bencana. penanganan
darurat bencana. darurat bencana. pelayanan publik
pada permintaan
bantuan logistik
penanganan
darurat bencana.
3. Informasi dan Belum terlayaninya Terlayaninya Perlu dibuat SOP
Proses permintaan permintaan pemberian logistik
Keputusan bantuan logistik bantuan logistik penanganan
penanganan penanganan darurat bencana.
darurat bencana darurat bencana
dengan cepat. dengan cepat.

4. Reward /Sistem Pemberian reward Dengan sistem Perlu diatur


Penghargaan) bagi pengelola pelayanan publik tentang pemberian
logistik berbasis reward bagi
penanganan teknologi pengelola logistik
darurat bencana informatika dapat penanganan
belum ada. membantu darurat bencana.
meningkatkan
kinerja tim
khusus pengelola
logistik
penanganan
darurat bencana.
5. Sumber Daya Kompetensi/kapasi Penyiapan SDM Peningkatan
Manusia tas SDM yang kompeten kapasitas SDM
penanganan untuk mengurusi pengelola logistik
logistik darurat pengelolaan secara periodik.
bencana belum logistik
merata. penanganan
darurat
bencana..
D. Rumusan Permasalahan dan Alternatif Penyelesaian

Dari hasil diagnosa organisasi menggunakan Star Model dapat diketahui


bahwa terdapat permasalahan belum optimalnya pelayanan publik pada
permintaan bantuan logistik penanganan darurat bencana di Kabupaten
Magelang. Tentunya permasalahan ini perlu untuk diselesaikan. Oleh karena itu,
ada beberapa alternatif penyelesaian masalah yang dapat dilaksanakan, sebagai
berikut:

1. Membangun media informasi layanan publik permohonan bantuan logistik


penanganan darurat bencana berbasis teknologi informatika yang interaktif
yang memungkinkan memungkinkan pemohon melakukan unggah dokumen,
pemantauan proses, dan download dokumen, secara dalam jaringan, selama
24 jam;
2. Menetapkan tim pelaksana layanan publik yang berdedikasi pada layanan
permohonan bantuan logistik penanganan darurat bencana.

E. RENCANA JUDUL AKSI PERUBAHAN

Mempertimbangkan isu strategis prioritas yaitu belum optimalnya


pelayanan publik pada permintaan bantuan logistik penanganan darurat bencana,
maka untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mempercepat proses
pelayanan bantuan logistik penanganan darurat bencana dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang kepada masyarakat
dengan inovasi yang diusulkan untuk dilaksanakan dengan judul ”ELEKTRONIK-
LOGISTIK PENANGANAN KEDARURATAN BENCANA DI BPBD KABUPATEN
MAGELANG ( ELOK BPBD) ”.
F. TAHAPAN AKSI PERUBAHAN

KETERANGAN/
TAHAPAN OUTPUT WAKTU
DATA DUKUNG
I. Jangka Pendek (60 hari)
1 Membentuk Tim Efektif SK Tim Efektif 3 (tiga) hari SK
2 Komitmen Tim Efektif Pernyataan 3 (tiga) hari Surat Pernyataan
Kesanggupan
3 Mengkoordinasikan Hasil 1 (satu) Hasil koordinasi
Pengelolaan Logistik Koordinasi minggu
Penanganan Darurat
Bencana
4 Membangun sinergi Pekerjaan 2 (dua) Pekerjaan yang
konsep Pengelolaan yang optimal minggu optimal
Logistik Penanganan
Darurat Bencana
5 Implementasi Hasil Kerja 1 (satu) Pekerjaan yang
Pengelolaan Logistik Terkoordinir minggu optimal
Penanganan Darurat
Bencana
6 Monitoring dan Evaluasi Kinerja 1 (Satu) Hasil Monitoring
Pengelolaan Logistik Minggu dan Evaluasi
Penanganan Darurat
Bencana

II. Jangka Menengah (6 bulan)


1 Menyusun langkah- Terlaksananya 2 (dua) Strategi Kerja
langkah Pengelolaan hasil kerja minggu
Logistik Penanganan yang strategis
Darurat Bencana
2 Komunikasi yang baik Langkah kerja 6 (enam) Kesepakatan
dengan stakeholder bulan
3 Melaksanakan koordinasi Langkah Kerja 2 (dua) Kesepakatan
yang terpadu di lokasi bulan
kejadian bencana
4 Mendistribusi bantuan Penyampaian 4 (empat) Tanda Terima
logistik tanggap darurat Logistik bulan
bencana
5 Melaksanakan kegiatan Hasil 2 (dua) Laporan
sektor logistik dan Koordinasi bulan
koordinasi dapat terwujud
6 Menyusun laporan Laporan 2 (dua) hari Laporan
Koordinasi yang cepat

III. Jangka Panjang (12 – 18 bulan)


1 Mengkoordinasikan sektor Terwujudnya 1 (satu) Koordinasi
logistik penanganan koordinasi tahun optimal
darurat bencana
3 Kelancaran distribusi Melancarkan 1 (satu) Logistik sampai
logistik penanganan koordinasi tahun Tujuan
darurat bencana logistik
4 10 Sektor membantu Terlaksananya 1 (satu) 10 sektor ikut
distribusi logistik 10 sektor tahun dalam kegiatan
penanganan darurat
bencana
5 Mengoptimalkan Hasil 1 (Satu) Laporan
koordinasi pemberian Koordinasi Tahun Koordinasi
bantuan logistik yang akurat
penanganan darurat
bencana.

G. SUMBER DAYA MANUSIA DAN STAKEHOLDERS

Identifikasi Sumber Daya


No. Deskripsi
1. Sumber Daya Finansial
1. APBN BNPB
2. APBD PROVINSI JATENG
3. APBD KABUPATEN MAGELANG
4. CSR (Corporate Sosial Responsibility)
2. Sarana dan Prasarana
1. Alat Transportasi
2. Alat Bengkel
3. Alat Ukur
4. Alat Kantor dan Rumah Tangga
5. Peralatan penanggulangan bencana.

3. Sumber Daya Hukum


1. Perda nomor 3 tahun 2011, tentang organisasi dan tata kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang
2. peraturan Bupati Magelang Nomor 17 tahun 2011, tentang tugas pokok
dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang

Sumber Daya Manusia


1. Pejabat Eselon II : 1
4.
2. Pejabat Eselon III : 4
3. Pejabat Eselon IV : 8
4. Staf/Pejabat Fungsional Umum : 16
5. Supporting Staf : 8
6. Pusdalops : 6
7. Satgas : 12
8. Satgas Logistik : 10
9. Relawan : 124 komunitas relawan
dengan jumlah anggota ± 4.102 org.
Identifikasi Stakeholders

Identifikasi Stakeholder yang terlibat akan dianalisis berdasarkan


analisa Pentahelix, sebagai berikut:

1.
Pemerintah

5. Media 2.
Massa Masyarakat
AKSI
PERUBAHAN

4.
Pengusaha/ 3.
Akademisi
Bisnis

Penjelasan atas stakeholder yang terlibat dalam aksi perubahan


terdiri dari 5 unsur Pentahelix adalah :
a. Pemerintah
Berperan sebagai regulator, mendukung aksi perubahan sesuai
dengan regulasi peraturan perundang-undangan. Pelayanan Bidang
Perbendaharaan sebagai Kuasa BUD adalah melayani dalam hal
pencairan dana APBD yang diajukan oleh SKPD, maka stakeholder
pemerintah yang terlibat berasal dari internal dan eksternal
pemerintah, dibagi sebagai berikut :
1) Stakeholder Internal Pemerintah yaitu :

a) Kepala Pelaksana BPBD


b) Kepala Sekretariat BPBD
c) Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
d) Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik
e) Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
2) Stakeholder Eksternal Pemerintah
a) Bupati / Wakil Bupati
b) Sekretaris Daerah
c) Asisten Pemerintahan dan Kesra
d) Inspektorat
e) Dinas Komunikasi dan Informasi
f) Bappeda dan Litbangda
g) 34 SKPD (sampel)
b. Masyarakat
Berfungsi sebagai akselerator, mempercepat terwujudnya aksi
perubahan, terlibat di sini sebagai pihak ketiga penerima manfaat atau
penerima pembayaran yang diajukan oleh SKPD.
c. Akademisi
Berperan sebagai conseptor, dapat memanfaatkan aksi perubahan
ini sebagai bagian dari referensi untuk penelitian selanjutnya atau
bahan ajar mata kuliah kebencanaan.
d. Pengusaha
Pengusaha berperan sebagai enabler atau pendukung :
1) membantu membangunkan aplikasi e-Logistik;
2) membantu dalam proses pencairan dana APBD (Bank Jateng).
e. Media Massa
Berperan sebagai catalisator atau perantara untuk pemberian
informasi ke masyarakat. Media yang akan digunakan melalui media
internet karena aplikasi e-Logistik adalah aplikasi berbasis web.

Stakeholder yang terlibat berdasarkan pentahelix diatas, kemudian


dikelompokkan berdasarkan sumber (asal) seperti pada tabel berikut ini:
Pengelompokkan Stakeholder berdasarkan Sumber/Asal
Eksternal
Internal
Pemerintah Non Pemerintah
1. Kepala BPBD 1.Bupati/Wakil Bupati 1. Akademisi
2. K a . Sekretariat BPBD 2.Sekretaris Daerah 2. Masyarakat/Pihak
Ketiga
3. Kabid PK 3.Asist.Pemerintahan & 3. Pengembang TI
Ekbang
4. Kabid KL 4.Diskominfo 4. Bank Jateng
5. Kabid RR 5.Inspektorat 5. Media Massa
6.Bappeda & Litbangda Internet
7.34 SKPD (sampel)

Penjelasan atas tabel di atas adalah :


a. Stakeholder internal yaitu stakeholder yang berada di lingkup BPBD
Kabupaten Magelang.
b. Stakeholder eksternal yaitu stakeholder yang berada di luar BPBD
Kabupaten Magelang tetapi mempunyai pengaruh terhadap aksi
perubahan yang akan dilakukan.

Kemudian stakeholder yang terlibat dalam aksi perubahan juga


dikelompokkan berdasarkan pengaruh seperti pada tabel berikut ini :

Pengelompokan Stakeholder berdasarkan Pengaruh

Stakeholder Utama Stakeholder primer Stakeholder sekunder


1. Bupati / Wakil 1. Ass. Pemerintahan & 1. Akademisi
Bupati Ekbang
2. Ka. Sekretariat 2. Masyarakat/Pihak
BPBD Ketiga
2. Sekretaris Daerah 3. Diskominfo Ketiga/Penerima
3. Kepala BPBD 4. Inspektorat 3. Media Massa/
Internet
5. Bappeda &
Litbangda
6. Kasubbid
Pengelolaan Kas
Daerah
7. Kasubbid
Pengendalian
Anggaran
8. 34 SKPD (sampe)
9. Pengembang TI
10. Bank Jateng
Penjelasan atas tabel di atas adalah :
a. Stakeholder utama atau kunci yaitu mereka yang memiliki pengaruh baik
atau positif terhadap aksi perubahan dan keberadaan mereka penting
bagi organisasi yang memiliki aksi perubahan tersebut.
b. Stakeholder primer yaitu mereka yang langsung dipengaruhi atau
mempengaruhi aksi perubahan yang akan dijalankan, baik pengaruh
positif atau negatif.
c. Stakeholder sekunder yaitu mereka yang tidak langsung dipengaruhi atau
mempengaruhi aksi perubahan yang dijalankan.

Peran dan Keterlibatan Stakeholder Serta Strategi Komunikasi

Peran dan pengaruh masing-masing stakeholder dijelaskan dalam


matriks berikut ini :

Matriks Peran dan Pengaruh masing-masing Stakeholder

Uraian peran dan pengaruh


No. Stakeholder Posisi
stakeholder
1. Bupati Memberikan arahan dan Promoters
persetujuan aksi perubahan

2. Sekretaris Mendukung dan mengarahkan Promoters


Daerah aksi perubahan

3. Asisten Mendukung dan mengarahkan Promoters


Administrasi aksi perubahan

4. Kepala BPBD Menyetujui dan mengarahkan Promoters


aksi perubahan
5. Ka. Sekretaris Mendukung aksi perubahan Promoters
BPBD
6. Kasubbid Membantu kelancaran Defenders
Pengelolaan jalannya aksi perubahan
Kas Daerah
7. Kasubbid Membantu kelancaran Defenders
Pengendalian jalannya aksi perubahan
Anggaran
8. Kasubbid Membantu kelancaran Defenders
Akuntansi jalannya aksi perubahan

9. Diskominfo Membantu kelancaran aksi Promoters


perubahan
10. Inspektorat Mendukung aksi perubahan Latens
11. Bappeda & Membantu kelancaran aksi Promoters
Litbangda perubahan
12. SKPD sebagai Mendukung dan membantu Defenders
penerima kelancaran aksi perubahan
layanan atau
penerima
pembayaran
(sampel)
13. Masyarakat Mendukung aksi perubahan Apathetich
atau Pihak
Ketiga sebagai
penerima
manfaat
(sampel)
14. Akademisi Mendukung aksi perubahan Apathetich

15. Media Massa Membantu kelancaran aksi Latens


(Internet) perubahan

16. Pengembang TI Membantu kelancaran aksi Latens


perubahan

17. Bank Jateng Membantu kelancaran aksi Latens


Cabang perubahan
Magelang
H. TIM EFEKTIF AKSI PERUBAHAN

MENTOR
Edi Wasono, S.H.
Kalak BPBD

COACH REFORMER
Dr. Martuti, M.M. Mhd. Muzamil, S.KM.
Kabid KL

TIM ADMINISTRASI TEKNIS TIM MONITORING


1. Ahmad Sidiq, A.Md.Kom. 1. Hanafi, S.Kom. 1. Muflichah Roychani, S.T., .M.M.
( Pranata Komputer ) ( Programmer ) ( Kepala Sekretariat )
2. Helmi Suryani 2. Sutriman. S.Kom. 2. Drs. Sugeng Riyadi, M.Eng.
( Bendahara Pembantu ) ( Programmer ) ( Kabid RR )
3. Beta Asa Fuadillah EY 3. Rian Iqbal Kurniawan, S.Kom. 3. M. Ali Faiq S.I.P., M.Si.
( Supporting Staf ) ( Staff Pusdalops ) ( Kabid PK )
4. Pandu Panosoma 4. M. Setiaji Prasetya N, S.Kom. 4. Nurhadiyanta, S.H.
( Supporting Staf ) ( Staff Pusdalops ) ( Kasi Logistik )
5. Tri Sarjaka 5. Anastasia Rina S, Sos., M.M.
( Supporting Staf ) ( Kasubbag Keuangan )

Anda mungkin juga menyukai