Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN LOGISTIK TERPADU

DAN
MANAJEMEN LOGSITIK BISNIS

KELOMPOK 1
MANAJEMEN LOGISTIK
Manajemen menurut Parker (dalam Stoner dan Freeman,
2000) adalah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-
orang. Sedangkan Logistik adalah proses merencanakan,
menerapkan dan mengendalikan yang efektif dan efisien
dari aliran dan penyimpanan bahan baku, persediaan
dalam proses, dan barang jadi yang terhubung dengan
infomasi dari titik asal ke titik konsumsi, untuk memenuhi
kebutuhan para pelanggan (Ronald H.Ballou, 1992).
FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK

1. Fungsi Perencanaan dan


2. Fungsi Penganggaran
Pemenuhan Kebutuhan

4. Fungsi Penyimpanan dan


3. Fungsi Pengadaan
Penyaluran

5. Fungsi Pemeliharaan 6. Fungsi Penghapusan

7. Fungsi Pengendalian
Lingkup Logistik

Secara praktis logistik adalah merupakan kumpulan kegiatan


fungsional yang berulang-ulang melalui saluran aliran material
yang dikonversi menjadi produk dan dikirim hingga ke para
pelanggan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada skema tabel 1-1 ,
yang menggambarkan tentang saluran aliran material
komoditas teh dari mulai proses petik pucuk hingga pengecer.
MANAJEMEN LOGISTIK TERPADU

BIDANG OPERASI LOGISTIK BIDANG KOORDINASI LOGISTIK


Terdapat lima alasan diperlukannya manajemen logistik
terpadu. Yaitu :

1. Besarnya saling ketergantungan antara distribusi fisik dan


operasi manajemen material dalam rangka kemanfaatan
organisasi;

2. konsep distribusi fisik dan manajemen material yang sempit


besar kemungkinan menimbulkan keadaan yang negatif atau
gangguan-gangguan
3. untuk mengintegrasikan aktivitas distribusi fisik dan
manajemen material adalah bahwa kebutuhan pengawasan
untuk masing-masing jenis operasi adalah sama;

4. meningkatnya kesadaran bahwa banyak trade offs terdapat


diantara ekonomi manufakturing dengan kebutuhan
pemasaran yang dapat dirujukkan oleh suatu sistem logistik
yang dirancang dengan baik.

5. Kebutuhan akan misi logistik tidak lagi dapat dipenuhi oleh


penyebaran teknologi perangkat keras saja.
MANAJEMEN LOGISTIK BISNIS
Logistik bisnis merupakan bidang kajian manajemen terpadu yang relatif baru
bila dibandingkan dengan bidang keuangan, pemasaran, dan produksi. Seperti
kita maklum, bahwa kegiatan logistic secara tidak sadar sebenarnya telah biasa
dilakukanorang selama ini. Demikian pula dalam bidang bisnis, selalu melibatkan
kegiatan pergerakan dan penyimpanan (move and store activity), dalam upaya
untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan yang tersebar baik berdasarkan
lokasi maupun waktu. Kegiatan produksi memerlukan pasokan bahan baku,
selanjutnya melalui proses transformasi hingga menjadi produk, kemudian
dikirim untuk memenuhi permintaan pelanggan,dalam proses panjang tersebut
memerlukan proses pergerakan dan penyimpanan material atau produk, dan
sampailah di komunitas pelanggan pada saat mereka memerlukannya.
Secara terminologi,logistic bisnis terdiri dari dua proses besar,yaitu ;

(1) semua kegiatan logistik sebelum dilaksanakannya kegiatan produk


biasanya disebut inbound logistic dan proses pengelolaannya disebut
manajemen material,dan

(2) setelah kegiatan produk disebut outbound logistic,sedangkan proses


pengelolaannya disebut manajemen distribusi fisik.

Semua kegiatan pada inbound dan outbound logistic pada prinsipnya memiliki
kesamaan,kecuali pada inbound terdapat kegiatan akuisisi yaitu kegiatan tentang
proses pembelian (aquisition) bahan baku,sedangkan pada outbound dinyatakan
sebagai kegiatan jadwal produksi (product scheduling),perbedaan yang prinsip
hanyalah pada objek yang ditangani,dimana pada inbound yang ditangani adalah bahan
baku dan bahan lainnya,sedangkan pada outbound adalah barang jadi.
Logistik bisnis yang biasa dilaksanakan dalam berbagai jenis usaha baik
manufaktur maupun jasa dibangun berdasarkan dua kelompok kegiatan
penting, yaitu :

KEGIATAN
KEGIATAN KUNCI PENDUKUNG

Melalui dua kegiatan ini logistik bisa berjalan menunaikan


tugasnya dengan baik,sehingga kegiatan organisasi
perusahaan mampu memenuhi kepentingan pelanggaran
internal dan memenuhi kepentingan pelanggaran eksternal.
Jika kegiatan kunci dan pendukung mampu dilaksanakan
pihak manajemen dengan baik, maka kinerja logistik bisnis
suatu badan usaha akan menjadi baik. Namum lebih khusus
untuk aktivitas kunci berada pada “lingkaran kritis”, sebab
sangat berkontribusi terhadap ongkos total logistik, oleh
sebab itu sangat penting untuk selalu dikoordinasi dan
disempurnakan dalam upaya melaksanakan tugas-tugas
logistik.
Selain dari hal tersebut aktivitas yang paling dekat dengan
pelayanan kepada pelanggan akan sangat mudah menilai
kinerja pelayanan logistik perusahaan, karena bisa
dirasakan secara langsung.
Standar pelayanan kepada pelanggan adalah kegiatan kunci awal yang
harus menetapkan tingkat keluaran dan derajat kesiapan sistem logistik
dalam merespon harapan pelanggan. Pelaksanaan tingkat pelayanan
kepada pelanggan yang tinggi akan berdampak secara proporsional
terhadap ongkos Iogistikk, sebaliknya jika tingkat pelayanan yang rendah
akan diimbangi dengan ongkos logistik yang rendah pula, akan tetapi
akan diimbangi pendapatan perusahaan yang rendah.
Transportasi dan persediaan adalah kegiatan kunci penting karena
bisa menyerap ongkos logistik yang besar, pengalaman
menunjukkan bahwa ongkos kegiatan ini bisa mencapai setengah
hingga dua pertiga dari total ongkos logistik, oleh karena itu harus
mendapatkan perhatian serius dari pihak manajemen, agar k egiatan
kunci ini bisa berjalan secara efektif namun harus diimbangidengan
pengeluaran ongkos yang seefisien mungkin.

Proses logistik nyaris tak mungkin terjadi tanpa kegiatan transportasi


dan persediaan, sebab dalam upaya menyampaikan barang dari titik
asal ke titik tujuan memerlukan pergerakan, yang befungsi dalam
meningkatkan utilitas tempat (place utility), dan harga barang yang
sampai di komunitas pelanggan akan lebih tinggi dibanding di tempat
asal. yang befungsi dalam meningkatkan utilitas tempat (place utility),
dan harga barang yang sampai di komunitas pelanggan akan lebih
tinggi dibanding di tempat asal.
Demikian pula persediaan, adalah kegiatan yang tak bisa dihindari
dalam upaya melayani pelanggan, dengan terjaminnya persediaan
bahan baku, akan berakibat tak terhambatnya aktivitas produksi,
walaupun pesanan dari pemasok belum datang, sedangkan
persediaan barang jadi yang cukup akan menjamin ketersediaan
barang untuk keperluan para pelanggan. Selain dari haltersebut
persediaan memiliki fungsi dalam meningkatkan utilitas waktu
(time utility), karena nilai barang sebelum disimpan dan setelah
penyimpanan akan memiliki nilai yang berbeda.
Akhirnya, pemeliharaan informasi sangat diperlukan dan
mendukung terhadap semua aktivitas logistik terutama
untuk perencanaan dan pengendalian, sedangkan
perencanaan dan pengendalianlogistik sangat memerlukan
data yang diolah menjadi informasi untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan logistik.
Logistik Bisnis dalam Perusahaan

Secara tradisional, semua perusahaan dapat dipastikan


memiliki fungsi produksi dan pemasaran,dalam arti
sederhana pemasaran adalah semua aktivitas dalam
upaya menjual sesuatu,sedangkan produksi adalah
aktivitas dalam rangka menghasilkan produk.
Contoh fungsi pemasaran adalah meliputi kegiatan
promosi, penelitian pasar, bauran produk,manajemen
penjualan, standar pelayanan kepada pelanggan,
Penentuan harga, pengepakan, dan penentuan lokasi
pengecer.
Perusahaan

Produksi/operasi
: Aktvitas yang Logistik: Aktifitas yang Marketing
Contoh
Contoh aktifitas Beririsan: Aktivitas: beririsan: a. Promosi
Pengendalian
a. Mutu a. Penjadwalan a. Transportasi a. Standar b. Riset Pasar
Penjadwalan Batasan
b. Produksi b. Pengiriman b. Persediaan Pelayanan c. Produk
Pemeliharaan Pengolahan manajemen
c. Peralatan Produk c. Pesanan Pelanggaran d. Perpetaan
Perencanaan Pengulanga
d. Kapasitas c. Lokasi Pabrik d. n b. Penetapan Produk
Perancangan
e. Kerja d. Pembelian e. Bahan baku harga
Standar &
Pengukuran
f. Kerja c. Pengepakan
d. Lokasi Riset

Irisan Produksi dengan Logistik Irisan Pemasaran dengan Logistik


Sedangkan contoh fungsi produksi antara lain terdiri dari
kegiatan pengendalian mutu,penjadwalan produksi rinci, perawatan
perlengkapan,perencanaan kapasitas, perancangan kerja,pengukuran
dan standar kerja, penjadwalan produk, penentuan lokasi pabrik, dan
pembelian.
Fungsi pemasaran yang kegiatannya berada pada ranah logistik
adalah kegiatan standar pelayanan kepada pelanggan, penentuan
harga, pengepakan, dan penentuan lokasi pengecer.
Adapun fungsi produksi yang kegiatannya berada pada ranah logistik
adalahpenjadwalan produk, penentuan lokasi pabrik, dan pembelian.
Dengan demikian gambar 1-3 menjelaskan bahwa fungsi produksi dan
fungsi pemasaran keduanya ”beririsan” dengan fungsi logistik, dan jika
diibaratkan bahwa logistik sebagaijembatan yang menghubungkan dari
titik produksi dengan titik pemasaran, maka selain jembatanitu harus
kuat, juga harus bertumpu secara kokoh pula pada dua titik tumpu,
yaitu titik produksi dantitik pemasaran, agar kinerja produksi bisa
diintersep oleh pemasaran dengan baik.
Singkatnya produk yang dihasilkan pabrik tidak
akan bisa sampai di komunitas pelanggan secara
tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, tepat
harga, dan tepat lokasi, jika tidak memiliki sistem
logistik yang tangguh.
KESIMPULAN
Logistik dianggap sebagai suatu proses yang sangat penting. Karena dengan
pengelolaan yang efektif dan efisien akan menjadi salah satu sumber
keunggulan kompetetif yang dapat diciptakan oleh perusahaan. Dasar-dasar
kesuksesan dalam kompetisi pasar ada beberapa macam tetapi suatu model
sederhana yang dapat dikemukakan dan cukup masuk akal adalah apa yang
dinamakan sebagai “The Triangular lingkage of the company” atau “the three
C’s” yaitu custumers , competition, dan company dengan hubungan keterkaitan
diantara ketiganya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai