Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen logistik sangat berperan penting bagi perusahaan/ kantor dimana
logistik berfungsi untuk membantu kelancaran pekerjaan dan kegiatan secara efektif
dan efisien. Tanpa adanya logistik pekerjaan akan menjadi terhambat, mengganggu
aktivias pekerjaan, jika salah satu ada yang kurang dari logistik maka akan sangat
memperlambat pekerjaan dan sangat sulit dalam memperoleh sesuatu sehingga dapat
menganggu pekerjaan serta berisiko besar. Manajemen logistik itu penting untuk
dipelajari dan direncanakan, karena perencanaan lebih awal dan kedetailan yang teliti
membuat perusahaan/kantor akan lebih berhati-hati untuk melakukan pemilihan dan
pembelian barang. Dimana logistik bersifat membantu kelancaran pekerjaan dan
mengurangi pekerjaan yang berisiko besar. Maka dari itu dalam merencanakan
logistik itu harus benar-benar serius agar tidak terjadi kesalahan dan dalam
mempelajarinya harus bersungguhsungguh.
Logistik adalah sesuatu benda atau barang yang terdapat pada perusahaan/
kantor. Logistik dinyatakan cukup apabila segala benda atau barang yang dibutuhkan
oleh masing-masing bidang pada perusahaan/ kantor tersedia pada waktu, tempat
serta cepat bila dibutuhkan. Beberapa istilah logistik itu sendiri seperti peralatan,
perlengkapan, perbekalan barang, material dan sarana prasarana lainnya. Oleh karena
itu manajemen logistik 2 juga biasa disebut dengan beberapa istilah lain seperti
manajemen barang, manajemen material ataupun administrasi perbekalan dan
administrasi material. Jadi, manajemen logistik adalah salah satu aktivitas
perusahaan/ kantor yang dapat menunjang kelancaran kerja serta manajemen logistik
juga disebut bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan juga dapat menunjang keefisienan dan keefektifan
dalam penyimpanan dan aliran barang serta logistik terdapat pada barang yang
berada pada suatu perusahaan/ kantor. Aktivitas logistik mencakup (logistik fasilitas,
transportasi, inventarisasi, komunikasi, pengurusan dan penyimpanan).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari logistik dalam suatu perusahaan?
2. Apa saja fungsi-fungsi, tujuan, beserta manfaat logistik?
3. Apa saja jenis-jenis dokumen logistik?
4. Bagaimana layanan administrasi dokumen pergudangan, Transportasi, distribusi dan
delivery?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui konsep logistik dalam suatu perusahaan.
2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat logistik.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dokumen logistik.
4. Untuk mengetahui layanan administrasi dokumen pergudangan, Transportasi,
distribusi sampai dengan delivery.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Logistik Dalam Suatu Perusahaan


2.1.1 Pengertian Logistik

Logistik adalah suatu rangkaian upaya yang mencakup efektivitas perencanaan,


implementasi, sampai pengawasan atas suatu proses perpindahan produk barang atau
jasa, energi, atau sumber daya lain, dari mulai titik awal hingga titik pengguna.
Seluruh aktivitas logistik dilakukan untuk mencapai tujuan utama, yaitu
memastikan ketersediaan barang dan pengiriman tepat waktu ke lokasi yang dituju.
Terdapat rangkaian kegiatan logistik yang harus dilakukan perusahaan, yaitu
pengadaan barang, kegiatan produksi, dan distribusi.
Pengertian logistik lainnya adalah proses merencanakan, menerapkan dan
mengendalikan yang efektif dan efisien dari aliran dan penyimpanan bahan baku,
persediaan dalam proses, dan barang jadi, yang terhubung dengan informasi dari titik
asal ketitik konsumsi untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan. Aktifitas logistik
terdiri dari: fasilitas, transportasi, inventarisasi, komunikasi, penanganan, dan
penyimpanan.
Mengapa konsep LOGISTIK diperlukan dalam suatu perusahaan? Pertama, agar
persediaan barang bisa dilaksanakan dengan kuantitas dan kualitas yang bener.
Kedua, agar pengeluaran dana untuk tujuan pengadaan bisa dilakukan lebih efisien.
Ketiga, guna mendukung dan juga menjaga efisiensi serta efektifitas guna mencapai
tujuan utama perusahaan.

2.1.2 Sistem logistik

Sistem logistik Sistem logistik merupakan segala bentuk fasilitas yang digunakan
untuk menyalurkan logistik. Fasilitas ini terwujud dalam sebuah rangkaian sistem
agar semuanya berjalan sesuai rencana. Setidaknya ada lima komponen yang harus
diperhatikan dalam sistem logistik, yakni:
a. Transportasi
Artinya pihak perusahaan harus menentukan jenis transportasi yang akan
digunakan untuk menyalurkan logistik. Tidak hanya itu, pihak perusahaan juga
harus memperhatikan estimasi biaya serta faktor risiko yang mungkin
ditimbulkan.
b. Lokasi
Sebelum menentukan jenis transportasinya, perusahaan akan melihat dan
memperhitungkan terlebih dahulu lokasi pengiriman logistiknya. Dalam
komponen ini, perusahaan juga harus merencanakan hal lainnya, seperti
ketersediaan stok, pihak penerima, pabrik, dan lainnya.
c. Persediaan
Persediaan adalah pengadaan atau ketersediaan barang logistik. Perusahaan
bisa mengetahui persediaan logistik dari hasil pencatatan. Komponen ini akan
mempermudah perusahaan dalam menentukan pengiriman logistik dan kapan
harus melakukan stok barang lagi.
d. Komunikasi
Komunikasi menjadi komponen yang tidak boleh ditinggalkan dalam sistem
logistik. Adanya komunikasi akan membuat semua proses penyaluran barang
(logistik) menjadi lebih lancar dan terstruktur. Kata lainnya tidak akan ada
miskomunikasi antar kegiatan atau komponen logistiknya.
e. Penyimpanan
Komponen penyimpanan ini juga termasuk penanganan (handling), pergerakan
(movement), pengepakan serta pengemasan produk. Komponen ini juga tidak
kalah penting untuk diperhatikan, karena bisa mempengaruhi kualitas produk
ataupun komponen lainnya.

2.2 Fungsi, Tujuan Dan Manfaat Logistik


2.2.1 Fungsi Logistik

5 Fungsi manajemen logistik secara umum


1. Fungsi perencanaan
Fungsi manajemen logistik pertama adalah fungsi perencanaan. Sama seperti
semua perusahaan tentunya segala aktivitas yang dijalankan haruslah melalui
perencanaan terlebih dahulu. Jika perencanaan bisa disusun dengan tepat dan
matang maka seluruh aktivitas perusahaan juga bisa berlangsung dengan sangat
baik dan hasilnya sudah pasti akan lebih memuaskan.
2. Fungsi pengadaan
Selanjutnya fungsi manajemen logistik adalah fungsi pengadaan yang tentunya
berkaitan dengan proses penyusunan anggaran seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Biasanya sebuah perusahaan perlu memikirkan secara berulang-
ulang mengenai anggaran dan harus memiliki skala prioritas kebutuhan
perusahaan.
3. Fungsi penyimpanan
Manajemen logistik juga haruslah bisa menjalankan fungsi penyimpanan
dengan baik sebab hal ini memang menjadi bagian dari aktivitas perusahaan
logistik. Dalam hal menjalankan fungsi penyimpanan ini tampaknya manajemen
logistik haruslah bisa tepat. Sebab fungsi penyimpanan ini pada dasarnya
berkaitan dengan penerimaan dan penyimpanan produk yang akan disalurkan ke
konsumen.
4. Fungsi pemeliharaan
Berikutnya fungsi manajemen logistik lainnya adalah fungsi pemeliharaan
yang tentunya berkaitan dengan pemeliharaan produk dari supplier. Pemeliharaan
produk harus dilakukan selama produk yang telah tiba dari supplier tersebut
masuk ke dalam tempat penyimpanan sampai pada akhirnya produk tersebut
keluar dari tempat penyimpanan untuk didistribusikan ke konsumen
5. Fungsi pengendalian
Hal terakhir yang menjadi fungsi manajemen logistik selanjutnya dari
manajemen logistik adalah fungsi pengendalian. Setelah produk didatangkan dari
supplier lalu masuk ke gudang penyimpanannya kemudian dipelihara maka
manajemen logistik juga masih harus melanjutkan aktivitasnya yaitu melakukan
pengendalian produk. Hal ini dilakukan oleh staf manajemen logistik yang
memang memiliki tanggung jawab khusus untuk melakukan pemantauan terhadap
kinerja di bidang logistik.

2.2.2 Tujuan Logistik


Tujuan LOGISTIK yaitu mendapatkan barang, waktu, jumlah, kondisi yang tepat
dengan biaya yang terjangkau tetapi tetap memberikan profit bagi penyedia jasa
logistik. Kegiatan logistik sendiri bertujuan untuk penyediaan suatu barang yang
tepat pada waktu dan tempat yang tepat. Perusahaan harus melakukan serangkaian
kegiatan seperti proses pengadaan barang (proucurement), kegiatan produksi
(manufacturing support) dan distribusi (physical distribution). Selain itu tujuan
logistik dapat terbagi menjadi tiga tujuan yaitu:
a. Tujuan Operasional
Tujuan operasional merupakan tujuan pertama dari berlakunya logistik yang
mana persediaan barang harus cukup untuk kebutuhan beberapa hari kedepan.
b. Tujuan keuangan
Selain itu ada pula yang namanya tujuan keuangan. Pastinya setiap produsen
ingin mencapai keuntungan yang maksimal dan kerugian seminimal mungkin.
Logistik umumnya menyediakan pengiriman yang lebih terjangkau daripada jenis
lainnya. Apalagi memiliki sistem perawatan sehingga barang bisa sampai dengan
tingkat kerusakan yang sangat rendah.
c. Tujuan Keamanan
Keamanan barang menjadi prioritas setiap pengiriman produk maupun barang,
pada dasarnya saat era modern ini logistik telah memiliki standar keamanan
masing masing. Baik dari pengemasan, penyimpanan, hingga pengiriman sangat
diperhatikan. Agar tak terjadi kerusakan pada barang tersebut.

2.2.3 Manfaaat logistik


Logistik memiliki manfaat utama untuk menjelaskan alur pergerakan barang,
mulai dari pengaturan, penyimpanan serta pengirimannya. Kata lainnya, logistik
bermanfaat untuk menjelaskan alur barang mulai dari awal (produksi) hingga
dikirimkan ke pelanggan. Penguasaan manajemen serta strategi logistik akan
memudahkan pihak pengirim atau penyedia untuk meningkatkan pelayanannya
dengan harga terendah, namun barang bisa sampai tepat waktu dan memperoleh laba.
Manfaat LOGISTIK lainnya adalah untuk perencanaan dan pemenuhan kebutuhan
konsumen, sebagai tempat penyimpanan barang ketika barang tersebut belum
dikirim, dan yang terakhir pemeliharaan kualitas barang. Mulai dari penerimaan,
penyimpanan, hingga pengiriman barang.

2.3 Jenis-Jenis Dokumen Logistik.

1. Bill of Lading
Dokumen Bill of Lading adalah tagihan untuk pengangkutan barang dan
sebuah dokumen kepemilikan atas barang tersebut. Menjadi dokumen terpenting
yang harus ada saat mengirimkan barang. Karena mencakup semua informasi
yang pengangkut butuhkan untuk mengirimkan barang. Informasi yang tercantum
antara lain adalah asal pengiriman, bulir kontrak dalam proses pengangkutan
barang, nama dan alamat pengirim, nama dan alamat penerima, dan terkadang
juga berisi informasi terkait rute pengiriman barang.
2. Freight Bill
Tagihan pengiriman (Freight Bill) adalah tagihan pengangkut barang kepada
pengirim dan mencakup semua biaya yang telah pengangkut keluarkan. Tagihan
pengiriman ini akan berisi informasi seperti rincian pengiriman, barang yang
dikirim, penerima barang, asal, tujuan, total berat, dan total biayaOB Terms of
Sale.
3. FOB Terms of sale
Dokumen FOB (Free On Board) adalah dokumen penjualan yang mencakup
informasi tentang pihak yang akan bertanggung jawab atas biaya transportasi,
pihak yang mengontrol pergerakan barang, dan saat hak milik berpindah ke
pembeli. Jika jenis dokumen FOB yang digunakan adalah FOB Delivered, maka
ini mengartikan bahwa pengirim akan bertanggung jawab atas semua biaya
angkut.

2.4 Layanan Administrasi Dokumen Pergudangan, Transportasi, Distribusi Sampai


Dengan Delivery.

2.4.1. Layanan Administrasi Dokumen pergudangan

A. Gudang
Gudang adalah fasilitas yang berfungsi sebagai lokasi penyimpanan dan
penyaluran barang dari supplier, hingga barang sampai ke pengguna. Dalam
prakteknya, perusahaan cenderung memiliki prosentase ketidakpastian akan
permintaan barang terutama menyangkut delivery time, meskipun telah
direncanakan dengan baik.
Kondisi ini mendorong munculnya kebijakan perusahaan untuk
melakukan persediaan (inventory) agar permintaan barang dapat dipenuhi
dan dilayani dengan efektif dan efisien. Dengan adanya kebijakan mengenai
inventory ini mendorong perusahaan untuk menyediakan fasilitas gudang
sebagai tempat untuk menyimpan barang inventory.
Aktifitas dalam pergudangan tidak hanya merupakan kegiatan
penyimpanan barang saja, namun meliputi proses penanganan barang mulai
dari penerimaan barang dan pencatatn, penyimpanan, pemeliharaan,
pemilihan, pelabelan, sampai dengan proses pengiriman barang. Melalui
manajemen pergudangan (Inventory Management) maka akan dapat
dilakukan pengelolaan pergudangan; antara lain memperpendek jarak
transportasi dalam pendistribusian barang dan juga dapat meningkatkan
frekuensi pengambilan barang dan pengiriman ke pegguna.

B. Administrasi Dokumen Pergudangan

Proses Administrasi Pergudangan adalah aktifitas mengurus data-data


gudang seperti: pemesanan barang, data persedian, data pengeluaran barang,
data permintaan, bahkan sampai peramalan permintaan. Dengan semakin
banyaknya jumlah dan jenis barang maka sistem pergudangan akan semakin
kompleks, pada saatnya akan diperlukan software untuk menangani semuanya
secara terintegrasi. Jika ruang lingkup administrasi pergudangan tidak dapat
dikelola dengan baik, maka yang akan menanggung akibatnya adalah para
pengguna, dan operasional produksi akan mengalami hambatan.
Aktifitas Administrasi Pergudangan Yaitu:
1. Sistem dan Data Permintaan dan pengeluaran Barang
Gudang menyimpan barang-barang tertentu, dan akan
mengeluarkannya dalam jenis dan jumlah tertentu; sesuai dengan
permintaan pengguna. Pemesanan dilakukan oleh pihak purchasing
berdasarkan kebutuhan pengeluaran dan data permintaan dari pengguna.
Pengguna melakukan permintaan barang ke Gudang setelah mendapat
persetujuan dari manajemen perusahaan; yang secara umum akan di
periksa urgensinya; serta kesesuaian antara permintaan dengan barang
yang ada di Gudang; baik fisik (spesifikasi) maupun dokumennya.
2. Sistem dan Data (Inventory) Barang
Administrasi menjadi ujung tombak seluruh pencatatan arus keluar
masuk barang, sehingga pengendalian operasional lebih dimudahkan
dengan adanya akurasi data.
Administrasi Pergudangan harus memilki catatan dan data perihal
semua barang yang ada di gudang; kesuaian anatara data dokumen dengan
fisik barang; serta status barang.
3. Sistem dan Data Penerimaan Barang
Penerimaan barang merupakan segala awal arus barang yang bergerak
digudang. Penerimaan barang dari pemasok atau rekanan memang
kelihatan mudah, namun bila hal ini, tidak memiliki sistem yang
mengatur, maka bisa dipastikan akan mengganggu produktifitas. Semua
barang yang diterima harus dalam kondisi baik, layak pakai, sesuai
spesifikasinya dengan standar permintaan, begitu juga dengan jumlah, dll.
Penerimaan barang cukup kompleks karena didalamnya terlibat
pemeriksaan mutu barang; untuk menghindari komplain dari pengguna
atas kaulitas barang.

Pelaksanaan tanggung jawab atas barang-barang di dalam gudang,


maka kepala gudang harus membuat ataupun mengadakan pembukuan
barang-barang di dalam gudangnya. Kepala gudang harus membuat sistem
pembukuan yang sedemikian rupa sehingga bisa diketahui bahwa catatan
barang-barang tersebut cocok dengan barang-barang yang ada secara fisik.
Kecocokan ini menyangkut baik jumlahnya, jenisnya, nilainya, kapan
diterimanya, tempatnya di gudang, dan lain sebagainya yang dianggap
perlu.
Untuk kebutuhan tersebut, maka kepala gudang harus membuat kartu
gudang untuk setiap barang yang didalamnya memuat mengenai
penambahan barang, pengurangan barang dan persediaan atau saldo
barang di dalam gudang. Kartu gudang yang diletakkan di tumpukan
barang yang bersangkutan dinamakan juga dengan Kartu Gudang (label).
Selain kartu gudang, kepala gudang juga harus membuat buku ataupun
kartu stok barang
untuk setiap Jenis atau ukuran barang. Kartu stok ini disimpan dalam
kotak kartu, yang disusun secara alfabetis.
Dalam melakukan tugas tersebut, bendaharawan barang atau kepala
gudang atau pengurus barang serta unit-unit harus menyelenggarakan
administrasi pergudangan yang baik, antara lain yaitu:
a) Menyelenggarakan tata buku pergudangan yang jelas serta mudah
diperiksa.
b) Membukukan mutasi barang setiap terjadinya mutasi.
c) Menyelenggarakan pembukuan serta administrasi barang dalam buku-buku
atau kartu-kartu barang, contohnya seperti:
1) Buku Penerimaan
Buku penerimaan ini memuat seluruh keterangan-keterangan mengenai
bukti-bukti ataupun dokumen-dokumen penerimaan barang.
2) Kartu Persediaan Barang
Kartu persediaan barang memuat seluruh keterangan yang mencakup
penambahan, pengurangan, persediaan serta harga dari suatu jenis
barang (bahkan dari setiap ukuran dari jenis barang) tertentu.
3) Buku Kekayaan Gudang
Buku kekayaan gudang memuat dan menunjukkan setiap saat serta
jumlah nilai dalam uang dari seluruh barang yang disimpan di gudang.
4) Buku Pengeluaran Gudang
Buku pengeluaran gudang memuat seluruh keterangan mengenai bukti-
bukti penyerahan maupun penerimaan barang.

2.4.2. Layanan Administrasi Dokumen Transportasi

A. Transportasi

Transportasi berasal dari kata latin yaitu transportare, dimana trans berarti
seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa.
Jadi transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain
atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Transportasi seperti itu merupakan
suatu jasa yang diberikan guna menolong barang atau orang untuk dibawa
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Menurut Setijowarno dan Frazila (2001)
transportasi berarti suatu kegiatan untuk memindahkan sesuatu (orang dan
atau barang) dari satu tempat ke tempat yang lain, baik dengan atau tanpa
sarana (kendaraan, pipa, dan lain-lain). Sedangkan menurut Salim (2006),
Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang
dari suatu tempat ketempat lain. Jadi bisa dikatakan kalau transportasi
merupakan usaha mengangkut atau membawa barang dan atau penumpang
dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Adapun unsur yang membentuk makna transportasi ialah:
a. Manusia yang membutuhkan
b. Barang yang dibutuhkan
c. Kendaraan sebagai alat/ sarana
d. Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
e. Organisasi (pengelola transportasi
Kelima unsur ini mempunyai ciri-ciri tersendiri yang harus
dipertimbangkan dalam menelaah masalah transportasi. Dalam hubungan ini
perbaikan atau peningkatan transportasi terjadi bila terjadi perlakuan dan
perbaikan pada salah satu atau lebih unsur-unsur tersebut.

B. Layanan Transportasi

Layanan transportasi adalah memindahkan barang atau manusia dari satu


tempat ke tempat lain sehingga diperoleh manfaat. Manfaat perpindahan tersebut
dapat dilihat dari berbagai aspek sesuai tujuannya, yaitu aspek ekonomi, sosial,
politis, bahkan hankam. Menurut Mulyono (2009:153), Berdasarkan pelakunya
pelayanan transportasi dibedakan menjadi dua, yaitu pelayanan oleh pemerintah
dan pelayanan oleh swasta. Pelayanan pemerintah lebih diutamakan pada
pengaturan transportasi, sedangkan pelayanan penyelenggaraan transportasi
lebih banyak dilakukan oleh pihak swasta. Penyelenggaraan layanan transportasi
berdasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
a. Aman; barang yang dipindah tidak menjadi rusak atau cacat. Kalau untuk
manusia, prinsip aman mencakup bebas dari cidera atau sampai merenggut
jiwa.
b. Nyaman; barang mati tidak mengalami penurunan kualitas, barang hidup
(hewan, tumbuhan) tidak tersiksa dan mengalami penurunan kualitas.
Sedangkan manusia perlu merasa nyaman sejak persiapan, selama perjalanan,
maupun sesudah menempuh perjalanan.
c. Mudah; tingkat kemudahannya diukur dengan seberapa banyak pilihan yang
tersedia bagi konsumen, seperti jenis kendaraan, rute perjalanan, jadwal
waktu pelayanan dan biaya. Semakin banyak pilihan yang tersedia
menunjukkan tingkat kemudahan dan fleksibilitas perjalanan bagi
masyarakat.
d. Ekonomis; murah, terjangkau semua lapisan masyarakat.
e. Lancar; menjamin ketepatan waktu dalam penyediaannya dan waktu tempuh
yang sesingkat-singkatnya.
f. Ramah Lingkungan; tidak berdampak negative (misalnya getaran, kebisingan
dan gas buang) yang dapat merusak lingkungan. Pengaturan sistem
transportasi (transportasi system management) dilakukan dengan dua cara
pendekatan, yaitu sebagai berikut:
a. Pendekatan dari sisi penyediaan (supply), fokusnya adalah mengelola
penyediaan prasarana (infrastructure) dan sarana transportasi yang
disesuaikan dengan peningkatan kebutuhan transportasi. Prasarana
transportasi mencakup jalan darat, terminal, tempat parkir, ramburambu
lalu lintas, rel kereta api dan stasiun kereta api. Sedangkan yang dimaksud
dengan sarana transportasi mencakup berbagai model transportasi (mode
of transports), yaitu kendaraan pribadi dan kendaraan umum (bus,
angkutan kota, angkutan desa dan kereta api).
b. Pendekatan dari sisi permintaan (demand) transportasi, fokusnya adalah
mengelola pelaku perjalanan atau disebut manajemen permintaan
transportasi (transportation demand management).

2.4.3. Layanan Administrasi Dokumen Dristribusi

A. Distribusi Dokumen
Menurut Kotler (2007), distribusi merupakan suatu perangkat organisasi
yang tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa
menjadi untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna
bisnis.
Menurut Daniel (2001), distribusi merupakan suatu kegiatan dari sebuah
organisasi yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan penyaluran barang
atau jasa dari produsen ke konsumen. Dapat di ambil suatu kesimpulan
bahwa, distribusi merupakan suatukegiatan atausuatu proses penyaluran
barang dari satu atau kumpulan organisasi produsen kepada konsumen.
Dokumen adalah surat-surat atau benda-benda yang berharga, termasuk
rekaman yang dapat dijadikan sebagai alat bukti untuk mendukung
keterangan supaya lebih meyakinkan.
Dapat disimpulkan bahwa, Distribusi dokumen adalah kegiatan dalam
memperlancar suatu kegiatan surat-menyurat atau pun dokumen berharga
untuk mencapai tujuan bersama.

Admin distributor adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk


mengurus kegiatan administrasi secara umum hingga keuangan. Tugasnya
sendiri secara umum adalah bisa sebagai berikut : Menjawab panggilan
telepon dari customer. Membalas pesan yang masuk dari customer melalui
email atau personal contact.
Distribusi adalah suatu proses yang menunjukkan penyaluran barang yang
dibuat dari produsen kepada konsumen. Distribusi berasal dari bahasa Inggris
yakni distribution yang berarti penyaluran. Sedangkan kata dasarnya yaitu
distribute yang berarti membagikan, menyalurkan, menyebarkan, dan
mendistribusikan.

B. Manajemen Distribusi
Manajemen distribusi adalah kegiatan yang pada kegiatan utama
pendistribusian suatu produk, yang meliputi:
Pengemasan: Menyediakan pengemasan yang memadai untuk suatu produk
agar dapat diangkut dengan aman.
Manajemen Persediaan: Mempertahankan tingkat persediaan yang baik
sangat penting untuk distribusi. Manajemen inventaris merupakan salah satu
tanggung jawab utama untuk manajemen distribusi.
Pemrosesan Pesanan: Setelah pesanan masuk dari pelanggan, manajemen
distribusi perlu merencanakan pengiriman. Ini melibatkan pengumpulan stok,
memuatnya dan mengirimkannya tepat waktu. Persetujuan harus dikirim dan
pembuatan faktur dilakukan agar langkah ini valid.
Logistik: Moda transportasi penting dipertimbangkan untuk semua pesanan.
Jika mereka membutuhkan pengiriman ke luar negeri, harus ada kesepakatan
agar izin disetujui dengan cepat. Pemuatan dan penanganan perlu diputuskan
sehingga semua peralatan yang dibutuhkan tersedia di lokasi.
Komunikasi: Diperlukan komunikasi yang jelas baik di dalam maupun di
luar lokasi di pusat distribusi. Ini untuk memastikan bahwa produk yang
dikirim benar dan pelanggan tahu kapan mereka akan menerima barang
mereka. Jika pengiriman tertunda, manajemen distribusi perlu segera
memberi tahu semua pihak yang berkepentingan.

Tujuan Distribusi
Tujuan distribusi adalah sebagai berikut:
1. Kelangsungan hidup kegiatan produksi terjamin.
2. Barang atau jasa hasil produksi dapat bermanfaat bagi konsumen.
3. Konsumen dapat mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan mudah.

Saluran Distribusi
1. Distribusi Langsung
Distribusi langsung adalah distribusi barang atau jasa tanpa melalui
perantara sehingga penyaluran barang langsung dari produsen kepada
konsumen. Contohnya yaitu pedagang bakso yang menjual dagangannya
kepada konsumen.
2. Distribusi Semi Langsung
Distribusi semi langsung adalah sistem distribusi dari produsen
kepada konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian
dari produsen. Contohnya pabrik tekstil yang menyalurkan kainnya
melalui conventer.
3. Distribusi Tidak Langsung
Distribusi tidak langsung adalah sistem distribusi dari produsen
kepada konsumen melalui agen, grosir, makelar, komisioner, dan
pedagang kecil yang bertindak sebagai perantara. Contohnya
PT.Pertamina yang menyalurkan gas LPG melalui agen gas LPG.

Distribusi melibatkan aktivitas sebagai berikut:


1. Membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar.
2. Mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan
kualitasnya.
3. Memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada
konsumen, misalnya dengan reklame atau iklan.
4. Sistem transportasi yang baik untuk membawa barang ke wilayah yang
berbeda.
5. Sistem pelacakan yang baik sehingga barang sampai pada waktu dan
jumlah yang tepat.
6. Pengemasan yang baik
7. Melacak tempat-tempat di mana produk dapat ditempatkan sedemikian
rupa sehingga ada peluang maksimum untuk orang dapat membelinya.
8. Sistem untuk mengambil kembali barang dari pasar.

Ada beberapa macam pelaku distribusi. Pelaku distribusi adalah pihak yang
melakukan kegiatan distribusi. Berikut macam-macam pelaku distribusi:
1. Pedagang
Pedagang adalah pihak yang membeli barang dari produsen dan
menjualnya kembali ke konsumen akhir. Pedagang dapat menentukan
harga jual suatu produk sesuai dengan kondisi pasar dan sosial ekonomi di
suatu masyarakat.
2. Agen
Agen adalah pihak yang memiliki tanggungjawab untuk menyalurkan
barang dari produsen kepada konsumen. Keuntungan yang didapatkan
oleh agen adalah dari nilai komisi yang telah ditentukan.
3. Makelar
Makelar merupakan pihak yang akan mempertemukan produsen
dengan calon pembeli suatu produk, baik itu barang atau jasa. Makelar
tidak mengeluarkan modal pada proses distribusi dan keuntungan yang
didapatkan adalah berupa fee dari produsen dan konsumen atas jasanya.
4. Eksportir
Eksportir sendiri merupakan seseorang yang akan menyalurkan barang
dari produsen dalam negeri kepada konsumen yang ada di luar negeri.
5. Importir
Berbanding terbalik dengan eksportir, importir sendiri merupakan
pihak yang menyalurkan barang dari luar negeri kepada konsumen yang
ada di dalam negeri.
6. Komisioner
Komisioner merupakan pihak yang akan melakukan pembelian dan
penjualan atas namanya sendiri.

2.4.4 Layanan Administrasi Dokumen Delivery


Delivery order merupakan sekumpulan proses manajerial yang memiliki
fokus pada pelanggan dari semua layanan, yang menjamin bahwa layanan
tersebut dapat digunakan sesuai fungsinya. Delivery order biasanya berupa
dokumen yang diberikan oleh pihak penjual ke penyedia jasa ekspedisi agar
dapat memudahkan proses pick-up dan pengiriman barang ke konsumen.
Delivery order berupa perintah pengiriman barang yang dibuat oleh pihak
penjual agar barang dapat dikirimkan ke pembeli. Biasanya, delivery order
diberikan oleh penjual kepada staff gudang agar barang siap dikirim
ke jasa ekspedisi.
Delivery order berkaitan dengan layanan pemesanan produk baik berupa
barang maupun jasa secara online.
Delivery order memiliki berbagai manfaat, karena terkait dengan
kepentingan pengiriman barang agar sampai dengan baik ke tangan
konsumen.

Adapun beberapa manfaat delivery order, yaitu:


1. Sebagai petunjuk daftar barang yang dikirimkan penjual ke pembli.
2. Sebagai bukti transaksi jual beli yang sah.
3. Digunakan untuk membuat surat jalan yang penting dalam proses
pengiriman barang ke konsumen.
4. Sebagai bukti pencocokan dengan surat jalan bagi pihak asuransi jika
terjadi kecelakaan saat pengiriman.

Anda mungkin juga menyukai