Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN LOGISTIK

FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

DISUSUN
OLEH:
GEMA ADINDA Y(20190015)
ARS BP 20 III 2A
DOSEN PENGAMPU: DR.ERPIDAWATI.SE.M.PD

PROGRAM D-III ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SUMATERA BARAT
2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "fungsi perencanaan
dan anggaraan dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Manajemen logisitk dan farmasi. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang seorang pengusaha bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Erpidawati.SE.M.Pd selaku


dosen Mata Kuliah Manajemen logistik dan farmasi. Penulis menyadari makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 04 Desember 2021

Penulis

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C.Tujuan Makalah..........................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
A. Pengertian..............................................................................................................2
B. Sejarah...................................................................................................................2
C. Tujuan Manajemen Logistik...................................................................................2
D. Manfaat Manajemen Logistik.................................................................................3
E. Definisi Manajemen Logistik..................................................................................5
 Fungsi Manajemen Logistik...............................................................................6
 Fungsi Penganggaran.........................................................................................8
 Fungsi Pengadaan...............................................................................................8
 Fungsi Penyaluran (Distribusi).........................................................................11
 Fungsi Pengendalian.........................................................................................12
BAB III...........................................................................................................................13
A. KESIMPULAN............................................................................................................13
B. SARAN......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen logistik sangat berperan penting bagi perusahaan/ kantor dimana


logistik berfungsi untuk membantu kelancaran pekerjaan dan kegiatan secara
efektif dan efisien. Tanpa adanya logistik pekerjaan akan menjadi terhambat,
mengganggu aktivias pekerjaan, jika salah satu ada yang kurang dari logistik
makaakan sangat memperlambat pekerjaan dan sangat sulit dalam memperoleh
sesuatu sehingga dapatmenganggu pekerjaan serta berisiko besar.

Manajemen logistik itu penting untuk dipelajari dan direncanakan, karena


perencanaan lebih awal dan kedetailan yang teliti membuat perusahaan/kantor
akan lebih berhati-hati untuk melakukan pemilihan dan pembelian barang.
Dimana logistik bersifat membantu kelancaran pekerjaan dan mengurangi
pekerjaanyang berisiko besar. Maka dari itu dalam merencanakan logistik itu
harusbenar-benar serius agar tidak terjadi kesalahan dan dalam mempelajarinya
harusbersungguh-sungguh.Logistik adalah sesuatu benda atau barang yang
terdapatpadaperusahaan/ kantor. Logistik dinyatakan cukup apabila segala benda
ataubarangyangdibutuhkan oleh masing-masing bidang pada perusahaan/ kantor
tersediapadawaktu,tempat serta cepat bila dibutuhkan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah tersebut ialah:


1. Apa pengertian manajemen logistik ?
2. Apa fungsi manajemen logitik perencanaan,kebutuhan dan fungsi
penganggaran ?

C.Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah ini ialah:


1. Mengetahui pengertian manajemen logistik
2. Mengetahui fungsi manajemen logistik
3. Mengetahui perencanaan kebutuhan dari masing-masingnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Secara umum pengertian manajemen logistik adalah suatu penerapan prinsip-


prinsip manajemen dalam kegiatan logistik dengan tujuan agar pergerakan
personil dan barang dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

B. Sejarah

Asal Usul Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti
“rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi” Logistik adalah konsep yang
dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan
mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas. Pada kekaisaran
Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar
‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan
perang

C. Tujuan Manajemen Logistik

Tujuan utama manajemen Logistik adalah agar barang atau bahan yang
diperlukan untuk proses produksi atau kegiatan operasional dapat tersedia
dengan kuantitas, dan kualitas dengan biaya yang seefisien mungkin.
Manajemen logistik juga memantau pengiriman barang dari mulai packing
hingga barang sampai ke tangan konsumen.Menurut Lumenta (1990)
terdapat 3 tujuan manajemen logistik, yaitu:

1. Tujuan operasional, yaitu tersedianya barang serta bahan dalam


jumlah yang tepat dan mutu serta waktu yang dibutuhkan.

2. Tujuan keuangan, yaitu terlaksananya tujuan operasional dengan biaya


serendah-rendahnya dengan hasil yang optimal.

3. Tujuan pengamanan, agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan,


pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian dan penyusutan yang tidak
wajar lainnya, serta nilai persediaan yang sesungguhnya dalam sistem
akuntansi.

2
Jika disimpulkan setidaknya ada tiga tujuan khusus dalam kegiatan manajemen
logistik, yaitu persediaan barang bisa dilaksanakan dengan kuantitas dan kualitas
yang benar. Kedua, agar pengeluaran dana untuk tujuan pengadaan bisa dilakukan
dengan efisien. Ketiga, mencapai tujuan utama perusahaan.

D. Manfaat Manajemen Logistik

Setelah melihat fungsi dari manajemen logistik, hadirnya penerapan ini memiliki
manfaat pada perusahaan. Berikut ini beberapa manfaat manajemen logistik yang
harus kamu ketahui agar dapat menerapkan manajemen logistik di perusahaan
kamu.

1. Persediaan Terukur

Dengan adanya manajemen logistik persediaan dari suatu perusahaan


tentu akan terpenuhi secara terukur karena kegiatan operasional
perusahaan dapat diatasi dengan lancar.

2. Transportasi

Proses pendistribusian akan lancar karena telah disiapkannya alat


transportasi, sehingga pihak perusahaan mampu memastikan adanya
transportasi untuk proses penyaluran barang.

3. Fasilitas

Terdapat berbagai fasilitas logistik yang diperlukan agar seluruh aktivitas


logistik bisa dilakukan dengan lancar. Dengan menerapkan manajemen
logistik, maka pihak perusahaan akan mengetahui fasilitas apa saja yang
diperlukan untuk mendukung aktivitasnya.

4. Layanan

Hal penting yang harus diperhatikan bagi setiap perusahaan adalah


memberikan pelayanan yang baik pada pelanggannya. Namun, pelayanan
tersebut juga tidak hanya fokus pada konsumen saja, tapi bisa juga pada
pihak lain, seperti supplier.

5. Manajemen dan Administrasi

Setiap kegiatan manajemen pastinya akan selalu didukung dengan


aktivitas administrasi agar setiap kegiatan bisa dipastikan tercatat secara

3
baik dan teratur, sehingga seluruh informasi kegiatan logistik bisa
ditemukan secara mudah jika nantinya dibutuhkan.

6. Inbound Transportasi

Manfaat dari manajemen logistik sektor transportasi tentu kamu memiliki alat
transportasi yang dilakukan untuk distribusi barang dari pihak supplier atau
pemasok untuk perusahaan. Dengan adanya inbound transportasi kamu tidak
perlu mengeluarkan dana lagi untuk kebutuhan logistik.

7. Outbound Transportasi

Jika tadi inbound berfungsi untuk melakukan distribusi pemasok ke


perusahaan, untuk outbound distribusi dilakukan dari pihak perusahaan ke
pihak konsumen. Outbond transportasi sangatlah penting mengingat
produk yang kita hasilkan harus sempurna seperti sedia kalanya sampai
ditangan konsumen.

8. Pemecahan Masalah

Berbicara masalah tentang logistik tentu akan ada banyak masalah, mulai
dari sistem kelola, sistem pengadaan yang terlalu memakan waktu yang
lama dan masih banyak lagi. Namun, dengan adanya tim di manajemen
logistik, tentu permasalahan ini bisa dapat diatasi.

9. Informasi Kepada Konsumen

Manajemen konsumen mampu memberikan informasi terkini tentang


pengiriman barangnya yang baik terhadap calon konsumennya. Tidak
hanya itu biasanya ide-ide untuk mempermudah pengiriman juga biasanya
muncul dari tim manajemen logistik.

10. Kepercayaan dari Konsumen

Jika semua sisi dari manajemen logistik ini terpenuhi, tentu layanan terhadap
konsumen akan lebih baik lagi. Jika pelayanan, informasi, ketepatan waktu
dapat dilengkapi tentu hal itu akan meningkatkan kepercayaan dan loyalitas
konsumen terhadap perusahaan kamu.

E. Definisi Manajemen Logistik

4
 Logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan,
penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan
material/alat-alat (aditama, 2003).
 Sedangkan menurut Donald J. Bowersox dalam bukunya Manajemen
Logistik (1978) menyatakan bahwa manajemen logistik adalah unik
karena ia merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang tertua tetapi juga
termuda. Aktivitas logistik (lokasi fasilitas, transportasi, inventarisasi,
komunikasi, dan engurusan & penyimpanan) telah dilaksanakan orang
semenjak awal spesialisasi komersil. Sulit untuk dapat membayangkan
sesuatu pemasaran atau manufakturing yang tidak membutuhkan sokongan
logistik.
 Tujuan dari logistik adalah menyampaikan barang ke unit yang meminta
dalam keadaan yang baik, tidak berkurang secara mutu, kualitas maupun
jumlah. Tugas dan kegiatan logistik meliputi antara lain mengadakan
pembelian, inventory, dan stock control, penyimpanan serta terkait dengan
kegiatan pengembangan, produksi dan operasional, keuangan, akuntansi
manajemen serta penjualan dan distribusi serta informasi (aditama, 2003).
 Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta
proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan,
penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan
material/alat-alat, sehingga manajemen logistik mampu menjawab tujuan
dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan logistik
setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif
(Subagya, 1994).
 Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang
berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan
informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik
konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi
kebutuhan para pelanggan.

 Fungsi Manajemen Logistik

1. Menurut Syafrudin (2009), Fungsi logistik dapat disusun dalam bentuk


skema siklus kegiatan logistik sebagai berikut :
2. Masing-masing fungsi logistik tersebut saling berhubungan satu dengan
yang lain. Untuk itu kita bahas satu persatu fungsi logistik tersebut.

 Fungsi kebutuhan

5
Siklus manajemen logistik yang pertama adalah merencanakan dengan melakukan
peramalan kebutuhan terhadap permintaan yang paling penting dalam setiap
perusahaan atau organisasi.  Seorang manajemen logistik harus menghitung dan
menganalisa produk, menghitung skala prioritas, dan ketersediaan suatu produk.
Aktivitas perencanaan tentu juga disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki
perusahaan.

 Fungsi Perencanaan

Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan


langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Sedangkan secara khusus perencanan logistik adalah merencanakan
kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai
(user) kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing- masing
organisasi( Mustikasari: 2007). Subagya menyatakan perencanaan adalah hasil
rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan, pengalaman dan
keadaan atau lingkungan yang merupakan cara terencana dalam memuat
keinginan dan usaha merumuskan dasar dan pedoman tindakan.

Pengelolaan logistik cenderung semakin kompleks dalam pelaksanannya sehingga


akan sangat sulit dalam pengendalian apabila tidak didasari oleh perencanaan
yang baik. Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem monitoring, evaluasi
dan reporting yang memadai dan berfungsi sebagai umpan balik untuk tindakan
pengandalian terhadap devisi-devisi yang terjadi. Suatu rencana harus di dukung
oleh semua pihak, rencana yang dipaksakan akan sulit mendapatkan dukungan
bahkan sebaliknya akan berakibat tidak lancar dalam pelaksanaannya. Di bawah
ini akan dilukiskan bagan kerjasama antara pimpinan, perencana, pelaksana dan
pengawas.

Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan


pencapaian tujuan (Sasaran) di perlukan kerjasama yang terus menerus antara
pimpinan / staf, perencana, pelaksana dan pengawas dengan masing-masing
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Seluruh
kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan (untuk mencapai sasaran) organisasi.

Perencanaan dapat dibagi ke dalam periode-periode sebagai berikut:

1. Rencana jangka panjang (Long range)


2. Rencana jangka menengah (Mid range)

6
3. Rencana jangka pendek (Short range)

Periodisasi dalam suatu perencanaan sekaligus merupakan usaha penentuan skala


perioritas secara menyeluruh dan berguna untuk usaha tindak lanjut yang
terperinci. Melalui fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan
menghasilkan antara lain:

 Rencana Pembelian
 Rencana Rehabilitasi
 Rencana Dislokasi
 Rencana Sewa
 Rencana Pembuatan.

Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab dan


menyimpulkan pernyataan sebagai berikut:

1. Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis barang yang


tepat
2. Berapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk menentukan
jumlah yang tepat
3. Bilamana dibutuhkan (when) untuk menentukan waktu yang tepat
4. Di mana dibutuhkan (where) untuk menentukan tempat yang tepat
5. Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who) untuk
menentukan orang atau unit yang tepat
6. Bagaimana diselenggarakan (how) untuk menentukan proses yang tepat
7. Mengapa di butuhkan (why) untuk mengecek apakah keputusan yang di
ambil benar-benar tepat

 Fungsi Penganggaran

Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan


perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala
mata uang dan jumlah biaya (Subagya & Mustikasari). Dalam fungsi
penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi perencanaan dan penentu
kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana-
dana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan-hambatan dan keterbatasan
yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang
reliable.

Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali dan
diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan,

7
maka penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali dalam keadaan
terpaksa. Pengaturan keuangan yang jelas, sederhan dan tidak rumit akan sangat
membantu kegiatan. Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang
harus di perhatikan antara lain adalah:

1. Peraturan–peraturan terkait
2. Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan tehnologi
3. Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran
4. Pengaturan anggaran seperti: sumber biaya pendapatan sampai dengan
pegaturan logistik

 Fungsi Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi
kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan
menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk
dalam usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-
batas efisiensi. Sedangkan Mustikasari berpendapat fungsi pengadaan merupakan
kegiatan untuk merealisasi atau mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan
atau telah disetujui sebelumnya.
Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi didasarkan
dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk kepentingan
organisasi. Cara–cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi pengadaan
adalah:

 Pembelian
 Penyewaan
 Peminjaman
 Pemberian ( hibah )
 Penukaran
 Pembuatan
 Perbaikan

Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan


tahapan sebagai berikut:

 Perencanaan dan penentuan kebutuhan


 Penyususnan dokumen tender
 Pengiklanan/penyampaian uandangan lelang
 Pemasukan dan pembukuan penawaran
 Evaluasi penawaran

8
 Pengusulan dan penentuan pemenang
 Masa sanggah
 Penunjukan pemenang
 Pengaturan kontrak
 Pelaksanaan kontrak

Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi tehnis yang menyangkut pihak luar
maka pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian
dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan. Kebijakan
pemerintah yang mengatur tentang pengadaan barang adalah Keppres No. 80
tahun 2003.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain:

 Kode etik pengadaan

Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain:

1. Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang


pembeli harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan
2. Tidak boleh ada keterangan orang dalam, kepada siapapun.
3. Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika

 Pelelangan pengadaan barang


 Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk
panitia pengadaan dan pelangan milik negara yang ditentukan sebagai
berikut:

1. Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari unsur:


Perencana, pemikir pekerjaan yang bersangkutan, penaggung jawab
keuangan, penanggung jawab perlengkapan, penanggung jawab tehnis.
2. Dilarang duduk sebagai anggota panitia adalah: Kepala kantor/satuan
pekerja/pemimpin proyek, pegawai pada inspektorat jenderal atau unit-unit
yang berfungsi sebagai pemeriksa.
3. Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin
proyek
4. Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah pemenang
pelelangan ditunjuk.

 Fungsi Penyimpanan

9
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pngelolaan
barang persediaan di tempat penyimpanan. Penyimpanan berfungsi untuk
menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumya
dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya. Fungsi ini
mencakup semua kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan
barang. Fungsi yang lain adalah: Kualitas barang dapat dipertahankan, barang
terhindar dari kerusakan, pencarian barang yang lebih mudah dan barang yang
aman dari pencuri.

Faktor – faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan adalah:

 Pemilihan lokasi

Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung barang yang


disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.

 Barang (Jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)

Jenis dan bentuk barang dapat digolongkan ke dalam:

1. Barang biasa: Kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursi


roda dll.
2. Barang khusus: Obat-obatan, alat-alat medis dll.

 Pengaturan ruang

Bentuk-bentuk tempat penyimpanan, rencana penyimpanan, penggunaan ruang


secara efisien dan pengawasan ruangan.

 Prosedur/sistem penyimpanan

Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu catatan, kartu-kartu pemeriksaan, cara


pengambilan barang, pengawetan dll.

 Penggunaan alat bantu


 Pengamanan dan keselamatan

Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan pencegahan terhadap kecelakan,


gangguan terhadap penyimpanan dan tindakan keamanan

10
 Fungsi Penyaluran (Distribusi)
Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola
pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya (Subagya: 1994). Faktor
yang mempengaruhi penyaluran barang antara lain:

1. Proses Administrasi
2. Proses penyampaian berita (data-data informasi)
3. Proses pengeluaran fisik barang
4. Proses angkutan
5. Proses pembongkaran dan pemuatan
6. Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan

Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran


merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

 Fungsi Penghapusan

Penghapusan adalah kgiatan atau usaha pembebasan barang dari


pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Alasan penghapusan barang antaralain:

1. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,


administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan
2. Tehnis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya.
Keadaan tersebut disebabkan faktor-faktor: Kerusakaan yang tidak dapat
diperbaiki, obsolete (meningkatkan efisiensi atau efektifitas), kadaluarsa
yaitu suatu barang tidak boleh dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu
yang ditetapkan, aus atau deteriorasi yaitu barang mengurang karena susut,
menguap atau hadling, Busuk karena tidak memenuhi spesifikasi sehingga
barang tidak dapat dipergunakan lagi.
3. Surplus dan ekses
4. Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus
5. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara
Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek antara lain:

 Aspek yuridis, administrasi dan prosedur

Dalam aspek yuridis mencakup hal-ha: Pembentukan panitia penilai, identifikasi


dan inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan atau ketentuan
terhadap barang yang dihapus, penyelesaian kewajiban sebelum barang dihapus.

11
 Aspek rencana pelaksana tehnis

Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut. Cara-
cara penghapusan yang lazim dilakukan antara lain:

1. Pemanfaatan langsung: Usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-


komponen yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan sebagai
barang persediaan baru.
2. Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang
yang dihapus menjadi barang lain
3. Pemindahan:Mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam rangka
pemanfaatan langsung
4. Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan atau
pihak di luar instansi (Pemerintah)
5. Penjualan/Pelelangan: Dijual baik di bawah tangan atau dilelang
6. Pemusnahan: Menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan

 Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan
dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau
telah berlangsung. Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:

1. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma,


instruksi dan prosedur lain
2. Melaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi dan laporan, guna
mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya
pelaksanaan dari rencana
3. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan
dalam rangka pencapaian tujuan
4. Melakukan supervisi

Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik diperlukan sarana-


sarana pengendalian sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang baik


2. Sistem informasi yang memadai
3. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi
4. Pendidikan dan pelatihan
5. Anggaran yang cukup memada

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat.
Logistik modern dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis
terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari
para suplaier, diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan.
2. Fungsi manajemen logistik adalah;
a. Perencanaan
b. Penganggaran
c. Pengadaan
d. Penyimpanan
e. Penyaluran
f. Pengapusan
g. Pengendalian

B. SARAN

Makalah ini hanyalah sebagian cara untuk mendapat pengetahuan tentang


manajemen logistik masih banyak ilmu tentang manajemen yang perlu diketahui
oleh karena itu penulis menyarankan pembaca untuk lebih giat mencari sumber
ilmu dari yang lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, Sahmuddin, Arifuddin, 2007, Akuntasi Sektor Publik, Semarang,


Badan Penerbit UNDIP.
Indra Bastian, 2006, Akuntansi Sektor Publik, Jakarta, Penerbit Erlangga
Warsito Kawedar, Abdulrohman, dan Rr. Sri Handayani, 2008, Akuntansi Sektor
Publik: Pendekatan Penganggaran Daerah dan Akuntansi Keuangan Daerah (Buku
1 dan 2), Semarang, Badan Penerbit Undip.

14

Anda mungkin juga menyukai