Anda di halaman 1dari 12

PENGELOLAAN LOGISTIK PADA

PELAYANAN KESEHATAN FARMASI

Disusun oleh :

Ni Komang Galih Ayu Astiyaningsih


NIM.AK0120001

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IX/UDAYANA
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Hyang Widi Wasa atas
limpahan rahmat-Nya, sehingga makalah yang berjudul “ Pengelolaan Logistik Pada
Pelayanan Kesehatan” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Penyusunan makalah
ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Manajemen Logistik.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak/ibu Dosen
selaku pembimbing mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Tabanan, 13 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
21. Siklus Manajemen Logistik .................................................................................. 3
2.2 Pengelolaan Persediaan ........................................................................................ 5
2.3 Proses Administrasi Pengelolaan Logistik ........................................................... 6
BAB III ........................................................................................................................... 8
PENUTUP ...................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 8
3.2 Saran ..................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Logistik adalah proses perencanaan, implementasi dan kontrol yang efisien, alur
yang efektif dan penyimpanan barang dan jasa, dan seluruh informasi terkait dari suatu
titik asal menuju titik konsumsi demi memenuhi kebutuhan pelanggan. Definisi ini
mengikutsertakan inbound, outbound, pergerakan internal dan eksternal, dan return of
materials untuk tujuan yang bersifat environmental. Logistik berperan efektif dalam
persaingan yang secara luas dakui sebagai suatu kinerja pelayanan pelanggan yang
unggul Pencapaian nilai logistik berdasarkan layaran berkualitas tinggi dan
pengendalian biaya adalah dimensi penting dari suatu bisnis yang berfokus pada
peningkatan perilaku pembelian konsumen (Bowersox, D.J., dkk., 1999).

Tujuan manajemen logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-


macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu dibutuhkan, keadaan yang dapat
dipakai, ke lokasi dimana ia dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah.
Penyelenggaraan logistic memberikan kegunaan (utility)waktu dan tempat. Kegunaan
tersebut merupakan aspek penting dari operasi perusahaan dan juga pemerintah
(Bowersox,2004 ) Sejalan dengan pengertian manajemen logistik menurut Aditama
(2003) maka tujuan manajemen logistik mempunyai tiga tujuan, yaitu:

1. Tujuan operasional, agar tersedianya barang serta bahan dalam jumlah yang
tepat dan mutu yang memadai.
2. Tujuan keuangan meliputi pengertian bahawa upaya tujuan operasional dapat
terlaksana dengan biaya yang serendah-rendahnya.
3. Tujuan pengamanan bermaksud agar persediaan tidak terganggu oleh
kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian, dan penyusutan
yang tidakwajar lainnya. 9 Ciri- ciri utama logistik adalah integrasi berbagai
dimensi dan tuntutan terhadap perpindahan (movement) dan penyimpanan
(storage) yang strategis (Bowersox, 2004).

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebgai berikut :

1. Bagaimana Siklus Manajemen Logistik ?

2. Bagaimana Pengelolan Persediaan ?

3. Bagaimana Proses Administrasi Pengelolaan Logistik ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan
pembelajaran mengenai pengelolaan logistik serta memenuhi tugas akhir yang telah
diberikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

21. Siklus Manajemen Logistik


Dalam mengelola logistik terdapat beberapa fungsi-fungsi manajemen yang
membentuk suatu siklus kegiatan logistik. Keberhasilan dalam mengelola logistic
ditentukan oleh kegiatan dalam manajemen fungsi logistik. Fungsi manajemen logistik
menurut Aditama (2003) yaitu fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan, fungsi
penganggaran, fungsi pengadaan, fungsi penyimpanan, fungsi pemeliharaan, fungsi
penghapusan, fungsi pengendalian. Berikut siklus manajemen logistik yaitu:

1. Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan

Menurut PMK no.58 tahun 2014, perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan


untuk menentukan jumlah dan periode pengadaan persediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai sesuai dengan hasil kegaitan pemilihan untuk mencapai
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien. Perencanaan obat
dilakukan untuk menghindari kekosongan dengan menggunakan metode dan dasar-
dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi,
epidemiologi/morbiditas, kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi dan
disesuaikan dengan anggaran.Perencanaan biasanya dilakukan bulanan atau mingguan
untuk mengendalikan persediaan dan tempat distribusi.

2. Fungsi Penganggaran

Merupakan usaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhuan dalam


suatu skala standar, yakni skala mata uang serta jumlah biaya dengan memperhatikan
pengarahan dan pembatasan yang berlaku terhadapnya (Aditama, 2003). Anggaran
biasanya dipakai dalam periode satu tahun yang berisi ramalan pendapatan yang akan
diterima dan engeluaran yang terjadi pada tahun mendatang.

3. Fungsi Pengadaan

Merupakan usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang


telah digariskan dalam fungsi perencanaan, penentuan kepada instansiinstansi pelaksana
(Aditama, 2003). Menurut PMK tahun 2004 pengadaan merupakan kegiatan untuk
merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan. Proses pengadaan yang baik adalah:

a. Mendapatkan obat dengan benar dengan jumlah yang benar

3
b. Harga pembelian yang serendah mungkin

c. Kualitas sesuai standar yang dipersyaratkan

d. Pelayanan dan kualitas supplier dapat dipercaya

e. Pengaturan waktu pengiriman (mencegah kekosongan stok)

4. Fungsi Penerimaan dan Penyimpanan

Fungsi penerimaan merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan logistik


yang telah diadakan sesuai dengan aturan yang berlaku, melalui pembelian langsung,
tender, konsinyasi atau sumbangan.

5. Fungsi Penyaluran

Kegiatan distribusi merupakan lanjutan dari proses penyimpanan.


Pendistribusian merupakan pemindahan barang dari tempat penyimpanan ke tempat
pemakai.

6. Fungsi Pemeliharaan

Merupakan usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis,


daya guna, dan daya hasil barang inventaris (Aditama,2003). Pemeliharaan terdiri dari
dua katagori yaitu pemeliharaan korektif dan pemeliharaan preventif.

7. Fungsi Penghapusan

Penghapusan merupakan kegiatan kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan


logistik yang tidak terpakai dikarenakan kedaluarsa, rusak, mutu tidak memenuhi
standar dengan cara membuat usulan penghapusan perbekalan logistik kepada pihak
yang terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku. Tujuan penghapusan adalah untuk
menjamin perbekalan farmasi yang sudah tidak memenuhi syarat dikelola sesuai standar
yang berlaku.

8. Fungsi Pengawasan.

Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang mliputi
usaha untuk memonitor dan mengamankan keseluruhan pengelolaan logistic (Aditama,
2003). Semua kegiatan dalam siklus logistik harus dilakukan pengawasan mulai dari
fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penerimaan
dan penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, dan penghapusan.

4
2.2 Pengelolaan Persediaan
Pengelolaan persediaan adalah salah satu hal yang sangat penting yang harus
dilakukan oleh perusahaan. Dengan pengelolaan persediaan yang optimal maka dapat
melakukan penghematan pada persediaan tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan
untuk dapat melakukan pengelolaan persediaan dengan baik:

1. Penerimaan Persediaan

Sumber penerimaan persediaan dapat disebabkan oleh:


1. Pembelian
2. Penerimaan Bonus
3. Retur
Secara umum, setiap penerimaan barang wajibdibuatkan sebuah Laporan
Penerimaan Barang yang menandakan bahwa pihak penerima barang (gudang) benar-
benar menerima barang tersebut. Pada saat menerima barang, pihak yang menerima
barang harus melakukan pemeriksaan untuk memastikan:

1. Apakah barang yang diterima benar-benar merupakan pesanan dari


perusahaan dari segi kualitas dan kuantitas (penerimaan barang karena
pembelian);

2.Apakah barang yang diterima sudah disetujui pengembaliannya oleh pihak


yang berwenang (penerimaan barang karena retur penjualan).

2. Pengeluaran Persediaan

Sumber pengeluaran persediaan dikarenakan:


1. Penjualan;
2. Pemberian Bonus;
3. Retur Pembelian;
4. Pemberian contoh barang.
Pengeluaran barang dari bagian gudang hanya dapat dilakukan apabila ada
perintah dan persetujuan secara tertulis dari pihak yang berwenang. Jika tidak ada
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang, bagian gudang tidak boleh
mengeluarkan barang yang ada di gudang. Contoh perintah pengeluaran barang dapat
berupa dokumen: Surat Jalan, Delivery Order, Memo Retur Pembelian, dsb. Setiap
perusahaan memilki penyebutan nama dokumen yang berbeda-beda, sehingga yang
perlu dipahami adalah esensi dari dokumen tersebut.Saat melakukan pengeluaran
barang, bagian gudang juga harus melakukan update pada Kartu Stock. Hal ini
dilakukan agar perusahaan mengetahui posisi stock setiap ada perubahan.

5
3. Laporan Akhir Bulan

Setiap akhir bulan, maka bagian gudang harus membuat Laporan Mutasi
Persediaan Gudang. Laporan ini merangkum jumlah penerimaan dan pengeluaran
barang yang dilakukan selama satu bulan per jenis barang yang dimiliki oleh
perusahaan. Dengan kata lain, laporan ini merupakan rangkuman dari seluruh Kartu
Stok barang selama satu bulan. Dengan adanya Laporan Mutasi ini, maka dapat
diketahui jumlah barang yang turnover nya tinggi dan rendah dan dapat diketahui juga
apabila terdapat stok yang sudah berada pada stok minimum.

2.3 Proses Administrasi Pengelolaan Logistik


Administrasi harus dilakukan secara tertib dan berkesinambungan untuk
memudahkan penelusuran kegiatan yang sudah berlalu. Kegiatan administrasi terdiri
dari:

a. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat


Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang meliputi perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penerimaan, pendistribusian, pengendalian persediaan, pengembalian,
pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai. Pelaporan dibuat secara periodik yang dilakukan Instalasi Farmasi dalam periode
waktu tertentu (bulanan, triwulanan, semester atau pertahun). Jenis-jenis pelaporan
yang dibuat menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Pencatatan dilakukan untuk:

1) persyaratan Kementerian Kesehatan/BPOM;

2) dasar akreditasi Rumah Sakit;

3) dasar audit Rumah Sakit; dan

4) dokumentasi farmasi.

Pelaporan dilakukan sebagai:

1) komunikasi antara level manajemen;

2) penyiapan laporan tahunan yang komprehensif mengenai kegiatan di


Instalasi Farmasi; dan

3) laporan tahunan.

6
b. Administrasi Keuangan

Apabila Instalasi Farmasi Rumah Sakit harus mengelola keuangan maka perlu
menyelengga Administrasi keuangan merupakan pengaturan anggaran, pengendalian
dan analisa biaya, pengumpulan informasi keuangan, penyiapan laporan, penggunaan
laporan yang berkaitan dengan semua kegiatan Pelayanan Kefarmasian secara rutin atau
tidak rutin dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan.

c. Administrasi Penghapusan

Administrasi penghapusan merupakan kegiatan penyelesaian terhadap Sediaan


Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak terpakai karena
kadaluwarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan
penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai kepada
pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku.

7
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Logistik merupakan proses implementasi dan kontrol yang efisien, alur yang
efektif, penyimpanan barang dan jasa, dan seluruh informasi terkait dari suatu titik asal
menuju titik konsumsi. Tujuan dari Manajemen Logistik itu sendiri adalah
menyampaikan barang jadi bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada
waktu yang dibutuhkan.. Manajemen Logistik tentunya memiliki siklus dalam
pelaksanaanya yaitu Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan, Fungsi
Penganggaran, Fungsi Pengadaan, Fungsi Peneriamaan dan Penyimpanan, Fungsi
Penyaluran, Fungsi Pemeliharaan, Fungsi Penghapusan, dan Fungsi Pengawasan.

3.2 Saran
Manajemen Logistik sangatlah penting ada dalam suatu perusahaan/rumah sakit
agar proses penyaluran logistic berjalan dengan baik dan tidak ada barang yang tercecer
apabila memang tidak dibutuhkan perusahaan/rumah sakit.

8
DAFTAR PUSTAKA

Rofifah, Dianah. “Definisi Manajemen Logistik.” Paper Knowledge . Toward a Media


History of Documents, 2020, pp. 12–26.
(2022, Desember 13). Retrieved from
https://www.jtanzilco.com/blog/detail/690/slug/pengelolaan-persediaan
Jordan. “Pengiriman Barang.” Journal of Chemical Information and Modeling, vol. 53,
no. 9, 2013, pp. 1689–99.

Anda mungkin juga menyukai