DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
FAKULTAS KESEHATAN
2020/2021
1
KATAPENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Kata Pengantar................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1Kesimpulan............................................................................................ 13
3.2Saran...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen logistik alat kesehatan adalah ilmu pengetahuan dan atau seni dalam
proses perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran,
pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian material / alat-alat. Keberhasilan
organisasi mencapai tujuan didukung oleh pengelolaan factorfaktor antara lain Man,
Money, Machine, Methode dan Material. Pengelolaan yang seimbang dan baik dari
kelima factor tersebut akan memberikan kepauasan kepada kostumer baik kostumer
internal maupun eksternal.
Rumah sakit yang telah terakreditasi seharusnya telah memiliki pengelolaan yang baik
dan terstandar termasuk lima factor tersebut. Pada kesempatan ini, akan membahas
secara khusus tentang pengelolaan Material atau logistic dirumah sakit.Keberhasilan
pengelolaan logistik rumah sakit tergantung pada kompetensi dari manajer logistik
rumah sakit. Manajer berfungsi untuk mengelola logistik melalui fungsi antara lain
mengidentifikasi, merencanakan pengadaan, pendistribusian alat hingga
mengembangkan sistem pengelolaan logistik yang efektif dan efisien. Pengadaan alat
yang tepat dan berfungsi dengan baik akan memperlancar kegiatan pelayanan pasien
sehingga berdampak bagi peningkatan mutu pelayanan secara umum.
4
Manajer logistik juga harus mampu mengantisipasi kejadian darurat, membuat skala
prioritas serta melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan umum
rumah sakit. Manajemen logistik juga harus mencapai efisiensi dan efektifitas.
Manajer logistik memiliki kemampuan untuk mencegah atau meminimalkan
pemborosan, kerusakan, kadaluarsa, kehilangan alat tersebut yang akan memiliki
dampak kepada pengeluaran ataupun biaya operasional rumah sakit.Menurut
pemanfaatannya, bahan atau alat yang harus disediakan rumah sakit dikelompokkan
menjadi persediaan farmasi (antara lain: obat, bahan kimia, gas medik, peralatan
kesehatan), persediaan makanan, persediaan logistik umum dan teknik.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian lain dari manajemen logistik adalah suatu bagian dari upaya supply
chain management yang mempunyai fungsi penting untuk proses pelaksanaan,
perencanaan, serta pengendalian efektivitas dan efisiensi penyimpanan serta
distribusi barang, pelayanan, serta informasi hingga pada suatu tutuk konsumsi
agar bisa memenuhi kebutuhan para konsumen.
6
3. Ibnu Syamsi
Penghapusan (disposal) adalah penyingkiran barang-barang inventaris,
karena tidak diperlukan/digunakan lagi.
4. Lukas dan Rumsari
Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari
pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
8
Ada beberapa alasan yang mendasari dilakukannya penghapusan logistik. Salah
satunya adalah terkait alasan atau syarat penghapusan logistik yang dikemukakan oleh
ibnu syamsi, antara lain:
9
Sedangkan berdasarkan Permendagri No.17 Tahun 2007, beberapa dasar
pertimbangan terkait penghapusan logistik yang didasarkan atas jenis barangnya,
antara lain:
1. Barang Tidak Bergerak
a. Rusak berat, terkena bencana alam/force majeure
b. Tidak dpt digunakan secara optimal (idle)
c. Terkena planologi kota
d. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas
e. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi
f. Pertimbangan dalam rangka perencanaan strategis Hankam
2. Barang Bergerak
a. Pertimbangan Teknis
1) Rusak berat dan tidak ekonomis bila diperbaiki
2) Tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi
3) Kadaluarsa
4) Penggunaan mengalami perubahan dasar spesifikasi dsb.
5) Mengalami penyusutan dlm penyimpanan/pengangkutan.
b. Pertimbangan Ekonomis
1) Untuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebih atau idle
2) Beaya operasional dan pemeliharaan > manfaat yang diperoleh
c. Pertimbangan karena hilang/kekurangan perbendaharaan atau kerugian,
disebabkan:
1) Kesalahan atau kelalaian Penyimpan dan/Pengurus barang
2) Diluar kesalahan/kelalaian Penyimpan dan/Pengurus barang
3) Mati, bagi tanaman atau hewan/ternak
4) Karena kecelakaan atau alasan tidak terduga (force majeure)
d. Pertimbangan karena hilang
Secara administratif barang yg hilang harus disingkirkan. Hal ini penting
dilakukan, selain sebagai satu bentuk pertanggungjawaban pemakai,
pengambilan keputusan dan tindakan sebagai konsekuensi atas hilangnya
logistik tersebut juga untuk pengambilan keputusan maupun tindakan
managemen logistik berikutnya khususnya pengadaan logistik guna
menghindari gangguan ataupun stagnasi kegiatan suatu unit kerja.
10
2.5 Cara – Cara Penghapusan Logistik
Ada beberapa cara yang dapat digunakan suatu organisasi untuk melakukan
penghapusan barang-barang logistik. Menurut Lukas dan Rumsari cara-cara yang
dapat dilakukan tersebut, antara lain:
1. Lelang
a. Cara penghapusan logistik dengan cara lelang ini dapat dilakukan oleh
organisasi bila peralatan (logistik) yang akan dihapus tersebut masih layak
dijual.
b. Pelelangan barang milik instansi pemerintah dilakukan melalui Kantor Lelang
Negara.
c. Dengan menggunakan cara ini berarti instansi (organisasi) akan memperoleh
kontraprestasi berupa uang hasil penjualan yang akan masuk ke kas organisasi
dan dihitung sebagai penghasilan bukan pajak.
d. Penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang melalui Kantor Lelang
Negara setempat atau melalui Panitia Pelelangan Terbatas untuk barang milik
daerah yg bersifat khusus yang dibentuk dengan keputusan Kepala Daerah.
2. Ditukarkan
a. Cara penghapusan logistik secara penukaran dilakukan dengan alasan
organisasi lebih membutuhkan logistik lain.
b. Penukaran yang dapat dilakukan adalah ketika suatu organisasi lain memilki
kelebihan barang logistik yang kurang dibutuhkan di sisi lain suatu organisasi
membutuhkan barang tersebut dan mempunai kelebihan barang lain yang tidak
dibutuhkan. Hal inilah yang disebut dengan barter.
c. Dengan cara ini berarti organisasi akan menukarkan logistik yg dimiliki
(dengan beberapa alasan yangg dapat dipertanggungjawabkan) dengan logistik
yang dibutuhkan organisasi.
Selain itu suatu organisasi juga harus mempertimbangkan dan mengacu pada prinsip-
prinsip pengadaan logistik dengan cara menukarkan, antara lain :
3. Dipindahkan
Penghapusan dengan cara dipindahkan adalah penghapusan barang yang lebih
menekankan pada penghapusan di tingkat internal organisasi atau di masing-
masing unit kerja organisasi. Pemindahan dapat dilakukan ketika barang yang
dimilki oleh suatu unit kerja dirasa sudah tidak dibutuhkan lagi karena berbagai
alasan sedangkan ada unit kerja yang mungkin lebih membutuhkan logistik
tersebut. Dengan demikian secara fisik barang tersebut tidak dihapuskan dari
suatu organisasi namun hanya dipindahkan dari suatu unit kerja ke unit kerja
lainnya.
4. Dihibahkan
Dihibahkan merupakan salah satu cara penghapusan logistik yakni dengan cara
memberikan/menyumbangkan barang tersebut kepada pihak lain.
Barang tersebut diberikan oleh organisasi secara cuma-cuma kepada
pihak/organisasi lain yang membutuhkan logistik yang dihapuskan tersebut.
Pertimbangan pelaksanaan hibah barang milik daerah :
o Kepentingan sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Hal ini berkaitan dengan
tempat ibadah, pendidikan, kesehatan, dan sejenisnya.
12
Contohnya: pemkot solo memilki tanah kosong yang dirasa kurang strategis
untuk membangun beberapa insfrastruktur kota karena terletak di daerah yang
terpencil. Karena melihat penduduk di sekitar tanah tersebut yang beragama
mulim namun belum memiliki masjid, maka pemkot solo dapat menghibahkan
tanah tersebut kepada warga setempat untuk dipergunakan sebagai lahan
pembangunan masjid.
o Kepentingan penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini lebih berkaitan dengan
hibah antar tingkat pemerintahan (Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah dan antar Pemda).
6. Dimusnahkan
Cara ini sebenarnya merupakan cara yang paling mudah dilakukan namun
dampaknya cukup besar. Dengan pemusnahan maka secara otomatis organisasi
tidak akan memperoleh keuntungan material maupun non-material. Karena
logistik yang dihapuskan akan benar-benar hilang. Oleh karena itu penghapusan
dengan cara ini harus dipertimbangkan secara matang. Misalnya dengan melihat
bahwa logistik tersebut benar-benar sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
Bertindak selaku Panitia Penghapusan barang yang dibentuk dengan surat Keputusan
Direktur No.12 tanggal 20 April 2007 telah mengadakan pemeriksaan barang-barang
14
sebagaimana terlampir pada tanggal 21 April 2007. Berdasarkan hasil pemeriksaan, barang-
barang tersebut dalam keadaan rusak berat/ ketinggalan zaman/ berlebihan/ hilang.
Selanjutnya, kami memutuskan barang-barang tersebut dihapuskan denga cara dijual/
dilelang/ dihibahkan/ dipindahkan/ ditukarkan/ dimusnahkan.
Demikian berita acara ini dibuat dalam rangkap tiga untuk dapat dipergunakan seperlunya
Suratun …………………..
Mengetahui:
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari pertanggung
jawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Ada
beberapa alasan yang mendasari dilakukannya penghapusan logistik. Salah satunya
adalah terkait alasan atau syarat penghapusan logistik yang dikemukakan oleh ibnu
syamsi, antara lain: Perlengkapan dalam kondisi rusak berat, Perlengkapan sudah
tidak efisien/ketinggalan zaman , dan Jumlahnya berlebihan (excess stock).
Ada beberapa cara yang dapat digunakan suatu organisasi untuk melakukan
penghapusan barang-barang logistik. Menurut Lukas dan Rumsari cara-cara yang
dapat dilakukan tersebut, antara lain: lelang, ditukarkan, dipindahkan, dihibahkan,
pemanfaatan kembali, dan pemusnahan.
3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekuranga dan kesalahan, baik
dari segi penulian maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga
masih perlu di tambahkan. Oleh karna itu, sangat di harapkan kepada pembaca
makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Pertanyaan dan jawaban dari hasil presentasi :
Pertanyaan 1
Izin bertanya tadi kan sudah dijelaskan tentang fungsi penghapusan logistik, nah menurut
tanggapan kalian apa alasan suatu organisasi ini melakukan fungsi ini? Dan apakah sudah
efisien suatu organisasi bilang melakukan fungsi penghapusan logistik ini?
Pertanyaan 2
Tata cara atau tahap yang harus kita lakukan dalam penghapusan logistik itu gimana sih?
Nah menurut saya tata cara atau tahap dalam melakukan penghapusan logistik itu antara lain :
1. Membuat daftar logistik dan peralatan yang akan dihapuskan beserta alasan-
alasannya.
18
2. Pisahkan logistik dan peralatan yang kadaluwarsa/ rusak pada tempat tertentu sampai
pelaksanaan pemusnahan.
3. Melaporkan kepada atasan mengenai logistik dan peralatan yang akan dihapuskan.
4. Membentuk panitia pencelaan dan penghapusan logistik dan peralatan melalui Surat
Keputusan dari pejabat yang berwenang.
5. Membuat berita acara hasil pencelaan dan penghapusan logistik dan peralatan yang
akan dihapuskan.
6. Melaporkan hasil pencelaan dan penghapusan kepada pejabat yang berwenang.
7. Melaksanakan penghapusan dan pemusnahan setelah ada keputusan dari pejabat yang
berwenang
Pertanyaan 3
Apakah di rumah sakit bisa diterapkan nya fungsi penghapusan logistik? Dan berikan
contohnya?
Yang termasuk logostik di rumah sakit adalah bahan untuk kegiatan oprasional sepeti mobil
ambulan. Apabila di rasa biaya pemeliharaan lebih tinggi di bandingkan manfaatnya maka
perlu di laukan fungsi penghapusan logistic. Atau bila dirasa sudah tidak layak pakai maka
harus di lakukan fungsi pengkapusan logistic.
Dan sistem untuk pelaksanaan fungsi penghapusan logistic yang mengajukan kepala
pengelola logistic dan yang menyetujui yaitu pemerintah pusat nya langsung.
Di sini saya akan menambahkan contoh jawaban yang telah di sampaikan oleh jaka. Selain
itu contohnya ada di bidang kefarmasian seperti obat-obatan, alat infus, jarum suntik dll.
Di lakukan penghapusan logistic di bidang kefarmasian dan alkes tersebut dikarnakan suidah
habis masa pakai atau dapat di sebut kadaluarsa. Sebenar ini tidak hanya di rumah sakit saja
namun juga untuk penghapusan logistic di klinik dan puskesmas.
19
Selain itu contohnya jika rumah sakit memiliki ruang laboratorium yang baru maka laborium
yang lama dapat di alih fungsikan menjadi gudang atau tempat penyimpanan barang lainnya.
20