Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MANAJEMEN KESEHATAN LOGISTIK

FUNGSI PENGHAPUSAN LOGISTIK

DOSEN PENGAMPU :

Nana Novariana S.KM, M.Kes

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. ASY SYIFA ZALSABILA 185130026


2. JAKA PERMADI 185130034

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

2020/2021

1
KATAPENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bandar Lampung,   Mei 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ i

Kata Pengantar................................................................................................ ii

Daftar Isi.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3Tujuan Penulisan.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1Definisi manajemen logistik dan penghapusan logistik .................... 3


2.2Aspek fungsi penghapusan logistik .................................................... 4
2.3Tujuan dan Manfaat penghapusan logistik ....................................... 5
2.4Kriteria untuk penghapusan logistik ................................................. 5
2.5Cara-cara penghapusan logistik.......................................................... 7
2.6Proses kegiatan dan administrasi penghapusan logistik .................. 10
2.7Contoh penghapusan logistik dalam bidang kesehatan.................... 11

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan............................................................................................ 13
3.2Saran...................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tujuan utama dari manajemen logistic adalah mengembangkan operasi yang terpadu,
manajemen kegiatan logistic individual sering kali dibawa pengarahan dan
pengawasan dari berbagai departemen dalam suatu perusahaan. Bila dilihat dari siklus
fungsi-fungsi logistic maka fungsi logistic adalah rencana kebutuhan logistic. Semua
kegiatan menyediakan barang-barang logistic untuk menunjang pelaksanaan tugas
seluruh organisasi. Secara lebih operasional, penghapusan logistic merupakan
pengakhiran fungsi logistic dengan pertimbangan-pertimbangan dan argumentasi-
argumentasi tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.

Manajemen logistik alat kesehatan adalah ilmu pengetahuan dan atau seni dalam
proses perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran,
pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian material / alat-alat. Keberhasilan
organisasi mencapai tujuan didukung oleh pengelolaan factorfaktor antara lain Man,
Money, Machine, Methode dan Material. Pengelolaan yang seimbang dan baik dari
kelima factor tersebut akan memberikan kepauasan kepada kostumer baik kostumer
internal maupun eksternal.

Rumah sakit yang telah terakreditasi seharusnya telah memiliki pengelolaan yang baik
dan terstandar termasuk lima factor tersebut. Pada kesempatan ini, akan membahas
secara khusus tentang pengelolaan Material atau logistic dirumah sakit.Keberhasilan
pengelolaan logistik rumah sakit tergantung pada kompetensi dari manajer logistik
rumah sakit. Manajer berfungsi untuk mengelola logistik melalui fungsi antara lain
mengidentifikasi, merencanakan pengadaan, pendistribusian alat hingga
mengembangkan sistem pengelolaan logistik yang efektif dan efisien. Pengadaan alat
yang tepat dan berfungsi dengan baik akan memperlancar kegiatan pelayanan pasien
sehingga berdampak bagi peningkatan mutu pelayanan secara umum.

4
Manajer logistik juga harus mampu mengantisipasi kejadian darurat, membuat skala
prioritas serta melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan umum
rumah sakit. Manajemen logistik juga harus mencapai efisiensi dan efektifitas.
Manajer logistik memiliki kemampuan untuk mencegah atau meminimalkan
pemborosan, kerusakan, kadaluarsa, kehilangan alat tersebut yang akan memiliki
dampak kepada pengeluaran ataupun biaya operasional rumah sakit.Menurut
pemanfaatannya, bahan atau alat yang harus disediakan rumah sakit dikelompokkan
menjadi persediaan farmasi (antara lain: obat, bahan kimia, gas medik, peralatan
kesehatan), persediaan makanan, persediaan logistik umum dan teknik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa definisi dari manajemen logistik dan penghapusan logistik?
2. Apakah aspek fungsi penghapusan logistik?
3. Apa saja tujuan dan manfaat penghapusan logistik?
4. Bagaimana kriteria untuk penghapusan logistik?
5. Bagaimana cara-cara penghapusan logistik?
6. Bagaimana proses kegiatan dan admnistrasi penghapusan logistik?
7. Bagaimana contoh penghapusan logistik dalam bidang kesehatan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen kesehatan logistik.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang materi mata kuliah manajemen
kesehatan logistik khususnya pada pembahasan materi tentang fungsi
penghapusan logistik.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dari manajemen logistik dan penghapusan logistik


2.1.1 Definisi manajemen logistik
Pada dasarnya, manajemen logistik adalah sebuah penerapan pada berbagai
prinsip manajemen dalam aktivitas logistik untuk menggerakan personil dan
barang agar bisa dilakukan secara lebih efisien dan lebih efektif.

Pengertian lain dari manajemen logistik adalah suatu bagian dari upaya supply
chain management yang mempunyai fungsi penting untuk proses pelaksanaan,
perencanaan, serta pengendalian efektivitas dan efisiensi penyimpanan serta
distribusi barang, pelayanan, serta informasi hingga pada suatu tutuk konsumsi
agar bisa memenuhi kebutuhan para konsumen.

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa manajemen


logistik adalah seluruh aktivitas yang erat kaitannya dengan pengelolaan
logistik.

2.1.2 definisi penghapusan logistik


Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari
pertanggung jawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Secara lebih operasional, penghapusan logistik
merupakan pengakhiran fungsi logistik dengan pertimbangan- pertimbangan
dan argumentasi- argumentasi tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.
Berikut adalah beberapa definisi penghapusan logistik dari berbagai sumber
baik itu dari ahli maupun literatur:
1. Penghapusan adalah kegiatan atau usaha pembebasan barang dari
pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku (Subagya: 1994)
2. Kegiatan penghapusan logistik harus mempertimbangkan alasan-alasan
normative tertentu (Dwiantara & Sumarto,2005).

6
3. Ibnu Syamsi
Penghapusan (disposal) adalah penyingkiran barang-barang inventaris,
karena tidak diperlukan/digunakan lagi.
4. Lukas dan Rumsari
Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari
pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

2.2 Tujuan dan Manfaat Penghapusan Logistik


Dari beberapa pengertian di atas sebenarnya dilakukannya penghapusan logistik
bukan tanpa tujuan dan manfaat. Adapun tujuan dari dilakukannya penghapusan
logistik, antara lain:
1. Menuju tertib pelaksanaan penghapusan barang milik/kekayaan negara atau
pemda.
2. Menuju kepada adanya kesatuan bahasa atau keseragaman pelaksanaan
penghapusan.
3. Menuju pada efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan barang secara optimal
oleh setiap departemen/lembaga.
4. Menetapkan suatu landasan umum penghapusan dan pemanfaatan barang
milik/kekayaan negara atau pemda sesuai peraturan perundang-undanganan yang
berlaku.
5. Membebaskan bendaharawan barang atau pengurus barang dari
pertanggungjawaban administrasi barang.

Sedangkan manfaat dari dilakukannya penghapusan logistik antara lain sebagai


berikut:
1. Mencegah terjadinya kerugian negara sebagai akibat tidak dilaksanakannya
penghapusan sedini mungkin. Dengan dilakukan penghapusan barang sedini
mungkin akan dapat menghemat anggaran baik dari segi biaya pemeliharaan
maupun efisiensi aktivitas produksi organisasi tersebut.
2. Meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Dengan melakukan
penghapusan secara otomatis jika penghapusan tersebut dilakukan dengan cara
lelang maupun penjualan organisasi akan memberoleh dari dari barang tersebut
yang dapat dihitung sebagai penghasilan bukan pajak.
7
3. Menekan biaya operasional terhadap barang-barang yg sudah waktunya untuk
dihapus. Hal ini berkaitan dengan manfaat penghapusan yang pertama.
Penghapusan logistik juga memilki fungsi yaitu melakukan pengurusan dan
penyelenggaraan pembebasan material dari pertanggungjawaban pengurus barang
menurut peraturan yang berlaku untuk meminimalisir kerugian organisasi.

2.3 Aspek Fungsi Penghapusan Logistik


Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek antara lain:

1. Aspek yuridis, administrasi dan prosedur.


Dalam aspek yuridis mencakup hal-hal: Pembentukan panitia penilai,
identifikasi dan inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan
atau ketentuan terhadap barang yang dihapus, penyelesaian kewajiban
sebelum barang dihapus.
2. Spek rencana pelaksana tehnis.
Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut.
Cara-cara penghapusan yang lazim dilakukan antaralain:
 Pemanfaatan langsung: Usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-
komponen yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan
sebagai barang persediaan baru.
 Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang
yang dihapus menjadi barang lain.
 Pemindahan: Mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam rangka
pemanfaatan langsung.
 Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan
atau pihak di luar instansi (Pemerintah)
 Penjualan/Pelelangan: Dijual baik di bawah tangan atau dilelang
 Pemusnahan: Menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan.
(Angela, 2013).

2.4 Kriteria Untuk Penghapusan Logistik

8
Ada beberapa alasan yang mendasari dilakukannya penghapusan logistik. Salah
satunya adalah terkait alasan atau syarat penghapusan logistik yang dikemukakan oleh
ibnu syamsi, antara lain:

1. Perlengkapan dalam kondisi rusak berat


Hal ini menyangkut keadaan barang logistik itu sendiri yang berkaitan dengan
fisik barang tersebut yang berkaitan dengan kinerja barang logistik tersebut.
Misalnya, mobil dinas jika sudah mengalami rusak berat tentu akan mengganggu
operasional aktivitas organisasi itu sendiri.
2. Perlengkapan sudah tidak efisien/ketinggalan zaman
Setiap waktu segala sesuatu di dunia ini pasti akan mengalami kemajuan. Tak
terkecuali barang-barang logistik dalam sebuah organisasi. Agar sebuah organisasi
tidak ketinggalan dengan organisasi lain maka harus mengikuti perkembangan
yang ada. Hal ini akan berkaitan dengan barang-barang logistik yang sudah
dianggap ketinggalan jaman dan kurang efisien. Contoh: dahulu untuk mengetik
suatu organisasi membutuhkan mesin ketik. Namun seiring perkembangan
teknologi mesin ketik sudah harus berubah ke aat yang lebih canggih yaitu
komputer. Sehingga hal ini menjadi alasan bagi suatu organisasi untuk menghapus
mesin ketiknya.
3. Jumlahnya berlebihan (excess stock)
Kekurangan logistik dalam suatu organisasi akan mengganggu aktivitas
organisasi. Begitu pula apabila suatu organisasi memiliki logistik yang berlebihan
juka akan mengganggu aktivitas organisasi. Karena dengan jumlah logistik yang
berlebihan ini akan mengakibatkan barang yang kurang dibutuhkan memakan
tempat yang banyak sehingga mengganggu aktivitas organisasi. Oleh karena itu
organisasi berkewajiban untuk melakukan penghapusan logistik yang berlebihan
tersebut dengan cara yang bijaksana.

Semua alasan di atas dapat dijadikan dasar untuk melakukan penghapusan


logistik. Namun dalam penghapusan logistik yang bersangkutan jangan sampai
mengganggu efektifitas dan efisiensi organisasi itu sendiri.

9
Sedangkan berdasarkan Permendagri No.17 Tahun 2007, beberapa dasar
pertimbangan terkait penghapusan logistik yang didasarkan atas jenis barangnya,
antara lain:
1. Barang Tidak Bergerak
a. Rusak berat, terkena bencana alam/force majeure
b. Tidak dpt digunakan secara optimal (idle)
c. Terkena planologi kota
d. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas
e. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi
f. Pertimbangan dalam rangka perencanaan strategis Hankam
2. Barang Bergerak
a. Pertimbangan Teknis
1) Rusak berat dan tidak ekonomis bila diperbaiki
2) Tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi
3) Kadaluarsa
4) Penggunaan mengalami perubahan dasar spesifikasi dsb.
5) Mengalami penyusutan dlm penyimpanan/pengangkutan.
b. Pertimbangan Ekonomis
1) Untuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebih atau idle
2) Beaya operasional dan pemeliharaan > manfaat yang diperoleh
c. Pertimbangan karena hilang/kekurangan perbendaharaan atau kerugian,
disebabkan:
1) Kesalahan atau kelalaian Penyimpan dan/Pengurus barang
2) Diluar kesalahan/kelalaian Penyimpan dan/Pengurus barang
3) Mati, bagi tanaman atau hewan/ternak
4) Karena kecelakaan atau alasan tidak terduga (force majeure)
d. Pertimbangan karena hilang
Secara administratif barang yg hilang harus disingkirkan. Hal ini penting
dilakukan, selain sebagai satu bentuk pertanggungjawaban pemakai,
pengambilan keputusan dan tindakan sebagai konsekuensi atas hilangnya
logistik tersebut juga untuk pengambilan keputusan maupun tindakan
managemen logistik berikutnya khususnya pengadaan logistik guna
menghindari gangguan ataupun stagnasi kegiatan suatu unit kerja.

10
2.5 Cara – Cara Penghapusan Logistik
Ada beberapa cara yang dapat digunakan suatu organisasi untuk melakukan
penghapusan barang-barang logistik. Menurut Lukas dan Rumsari cara-cara yang
dapat dilakukan tersebut, antara lain:
1. Lelang
a. Cara penghapusan logistik dengan cara lelang ini dapat dilakukan oleh
organisasi bila peralatan (logistik) yang akan dihapus tersebut masih layak
dijual.
b. Pelelangan barang milik instansi pemerintah dilakukan melalui Kantor Lelang
Negara.
c. Dengan menggunakan cara ini berarti instansi (organisasi) akan memperoleh
kontraprestasi berupa uang hasil penjualan yang akan masuk ke kas organisasi
dan dihitung sebagai penghasilan bukan pajak.
d. Penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang melalui Kantor Lelang
Negara setempat atau melalui Panitia Pelelangan Terbatas untuk barang milik
daerah yg bersifat khusus yang dibentuk dengan keputusan Kepala Daerah.

2. Ditukarkan
a. Cara penghapusan logistik secara penukaran dilakukan dengan alasan
organisasi lebih membutuhkan logistik lain.
b. Penukaran yang dapat dilakukan adalah ketika suatu organisasi lain memilki
kelebihan barang logistik yang kurang dibutuhkan di sisi lain suatu organisasi
membutuhkan barang tersebut dan mempunai kelebihan barang lain yang tidak
dibutuhkan. Hal inilah yang disebut dengan barter.
c. Dengan cara ini berarti organisasi akan menukarkan logistik yg dimiliki
(dengan beberapa alasan yangg dapat dipertanggungjawabkan) dengan logistik
yang dibutuhkan organisasi.

Selain itu suatu organisasi juga harus mempertimbangkan dan mengacu pada prinsip-
prinsip pengadaan logistik dengan cara menukarkan, antara lain :

 Logistik yang ditukarkan harus benar-benar sudah tidak dibutuhkan instansi,


 nilai logistik yang dipertukarkan harus sepadan, dan
 saling menguntungkan kedua belah pihak.
11
Sebagai gambarannya adalah sebagai berikut, suatu organisasi katakan saja FISIP
UNS mempunyai logistik berupa kursi kuliah yang berlebih. Oleh karena itu untuk
mengefisiensikan organisasi maka harus dilakukan penghapusan terhadap beberapa
jumlah kursi tersebut. Hal ini memang dikarenakan FISIP sudah tidak membutuhkan
kursi tersebut. Namun di sisi lain FISIP mengalami kekurangan meja kuliah. Karena
melihat FE UNS mempunyai meja kuliah yang berlebih dan mereka kekurangan kursi
kuliah maka hal ini dapat dilakukan penghapusan barang oleh kedua organisasi
tersebut dengan cara ditukarkan. Dengan begitu FISIP akan memperoleh meja kuliah
dan FE akan memperoleh kursi kuliah yang pada akhirnya hal ini akan
menguntungkan kedua belah pihak.

3. Dipindahkan
Penghapusan dengan cara dipindahkan adalah penghapusan barang yang lebih
menekankan pada penghapusan di tingkat internal organisasi atau di masing-
masing unit kerja organisasi. Pemindahan dapat dilakukan ketika barang yang
dimilki oleh suatu unit kerja dirasa sudah tidak dibutuhkan lagi karena berbagai
alasan sedangkan ada unit kerja yang mungkin lebih membutuhkan logistik
tersebut. Dengan demikian secara fisik barang tersebut tidak dihapuskan dari
suatu organisasi namun hanya dipindahkan dari suatu unit kerja ke unit kerja
lainnya.

4. Dihibahkan
 Dihibahkan merupakan salah satu cara penghapusan logistik yakni dengan cara
memberikan/menyumbangkan barang tersebut kepada pihak lain.
 Barang tersebut diberikan oleh organisasi secara cuma-cuma kepada
pihak/organisasi lain yang membutuhkan logistik yang dihapuskan tersebut.
 Pertimbangan pelaksanaan hibah barang milik daerah :
o Kepentingan sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Hal ini berkaitan dengan
tempat ibadah, pendidikan, kesehatan, dan sejenisnya.

12
Contohnya: pemkot solo memilki tanah kosong yang dirasa kurang strategis
untuk membangun beberapa insfrastruktur kota karena terletak di daerah yang
terpencil. Karena melihat penduduk di sekitar tanah tersebut yang beragama
mulim namun belum memiliki masjid, maka pemkot solo dapat menghibahkan
tanah tersebut kepada warga setempat untuk dipergunakan sebagai lahan
pembangunan masjid.
o Kepentingan penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini lebih berkaitan dengan
hibah antar tingkat pemerintahan (Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah dan antar Pemda).

5. Pemanfaatan kembali (recycle)


Penghapusan dengan cara ini berarti barang yang dihapus kemudian diubah
menjadi barang lain yang memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dari fungsi
dan kegunaan semula. Misalnya, suatu pemerintah daerah memilki kantor
pemerintahan yang baru. Maka dari itu kantor yang lama harus dihapuskan karena
memang sudah tidak digunakan lagi. Cara yang dapat digunakan untuk
penghapusan salah satunya adalah dengan pemanfaatan kembali (recycle). Kantor
lama dapat digunakan sebagai perpustakaan atau mungkin museum yang nantinya
dapat meningkatkan pariwisata daerah.

6. Dimusnahkan
Cara ini sebenarnya merupakan cara yang paling mudah dilakukan namun
dampaknya cukup besar. Dengan pemusnahan maka secara otomatis organisasi
tidak akan memperoleh keuntungan material maupun non-material. Karena
logistik yang dihapuskan akan benar-benar hilang. Oleh karena itu penghapusan
dengan cara ini harus dipertimbangkan secara matang. Misalnya dengan melihat
bahwa logistik tersebut benar-benar sudah tidak dapat dipergunakan lagi.

Dalam proses aktivitas manajemen logistik juga terdapat aktivitas penghapusan.


Fungsi penghapusan dilakukan untuk memisahkan barang yang sudah rusak,
memperbaikinya, atau menggantinya dengan yang sesuai.

2.6 Proses Kegiatan dan Administrasi Penghapusan Logistik


13
Untuk melakukan kegiatan penghapusan atau penyingkiran logistik ada beberapa hal
yang harus dilakukan yaitu :

1. Penelitian kelayakan penghapusan logistik tertentu yang hendak dihapuskan.


Kegiatan ini dilakukan oleh unit kerja atau pemilik logistik yang akan
dihapuskaan bersama dengan penanggungjawab pengelola logistik.
2. Membuat beberapa alternatif cara penghapusan logistik yang hendak ditempuh,
yang kemudian menentukan satu cara penghapusan logistik yang paling
menguntungkan, baik dengan pertimbangan finansial maupun non finansial.
3. Meminta persetujuan dari pimpinan tertinggi, khususnya sebagai
penanggungjawab dalam pengelolaan logistik.
4. Implementasi penghapusan logistik sesuai dengan cara penghapusan logistik yang
ditentukan. Panitia penghapusan logistik membuat Berita Acara Penghapusan
Logistik.
5. Unit kerja pemilik logistik tersebut melakukan inventarisasi logistik berkaitan
dengan kegiatan penghapusan logistik, dan bila menggunakan model kartu barang,
unit kerja harus mengisi formulir kartu barang, khususnya pada kolom
penghapusan barang sesuai dengan cara penghapusan logistik yang dilakukan.

2.7 Contoh Penghapusan Logistik Dalam Bidang Kesehatan


Contoh formulir berita acara penghapusan barang
BERITA ACARA PENGHAPUSAN BARANG
Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh tiga bulan April tahun 2021

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Muhidin sebagai ketua


2. Vivi sebagai Skretaris
3. Sri.M sebagai anggota
4. Netha sebagai anggota
5. Suratun sebagai anggota

Bertindak selaku Panitia Penghapusan barang yang dibentuk dengan surat Keputusan
Direktur No.12 tanggal 20 April 2007 telah mengadakan pemeriksaan barang-barang

14
sebagaimana terlampir pada tanggal 21 April 2007. Berdasarkan hasil pemeriksaan, barang-
barang tersebut dalam keadaan rusak berat/ ketinggalan zaman/ berlebihan/ hilang.
Selanjutnya, kami memutuskan barang-barang tersebut dihapuskan denga cara dijual/
dilelang/ dihibahkan/ dipindahkan/ ditukarkan/ dimusnahkan.
Demikian berita acara ini dibuat dalam rangkap tiga untuk dapat dipergunakan seperlunya

Panitia Penghapusan barang (tanda tangan)

1. Ketua : Muhidin .............................

2. Sekretaris : Vivi Yosafianti P ………………….

3. Anggota : Sri.Mugianti …………………..

Netha Damayanti ..…………………

Suratun …………………..

Mengetahui:

Yana Zahara, SKp, M.Kes

15
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Penghapusan logistik merupakan kegiatan pembebasan barang dari pertanggung
jawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Ada
beberapa alasan yang mendasari dilakukannya penghapusan logistik. Salah satunya
adalah terkait alasan atau syarat penghapusan logistik yang dikemukakan oleh ibnu
syamsi, antara lain: Perlengkapan dalam kondisi rusak berat, Perlengkapan sudah
tidak efisien/ketinggalan zaman , dan Jumlahnya berlebihan (excess stock).

Ada beberapa cara yang dapat digunakan suatu organisasi untuk melakukan
penghapusan barang-barang logistik. Menurut Lukas dan Rumsari cara-cara yang
dapat dilakukan tersebut, antara lain: lelang, ditukarkan, dipindahkan, dihibahkan,
pemanfaatan kembali, dan pemusnahan.

3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekuranga dan kesalahan, baik
dari segi penulian maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga
masih perlu di tambahkan. Oleh karna itu, sangat di harapkan kepada pembaca
makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Bowersox, Donal J, 2006. Manajemen Logistik. Jakarta: Bumi Aksara.


2. Bowersox, Donal J, 2000. Manajemen Logistik. Alih Bahasa Drs. Hasymi Ali.
Jakarta: Bumi Aksara.
3. Dept. Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Pengelolaan Perlengkapan. Jakarta
4. SE No. 12/71 Intern tanggal 1 Desember. Pemeliharaan, Penatausahaan, Pemanfaatan
dan Penghapusan Barang dan / atau Jasa dalam Manajemen Logistik. Jakarta: Dept.
Logistik dan Pengamanan.
5. Garside, Annisa Kesy dan Dewi Rahmasari. 2017. Manajemen Logistik.Malang :
Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Bowersox, D. J. 2019. Manajemen Logistik 1. Litbang Kemkes.
7. Garside, A. K. 2017. Manajemen Logistik. UMMPress. Malang.
8. Gunawan, H. 2014. Pengantar Transportasi dan Logistik. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
9. Krisna, Dimas., Kristanto, Wahyu., 2013. Manajemen dan Rekayasa Logistik.
10. Martono, Ricki. 2015. Manajemen Logistik Terintegrasi. PPM Manajemen. Jakarta.

17
Pertanyaan dan jawaban dari hasil presentasi :

Pertanyaan 1

Ditanyakan oleh hayani :

Izin bertanya tadi kan sudah dijelaskan tentang fungsi penghapusan logistik, nah menurut
tanggapan kalian apa alasan suatu organisasi ini melakukan fungsi ini? Dan apakah sudah
efisien suatu organisasi bilang melakukan fungsi penghapusan logistik ini?

Dijawab oleh jaka permadi :

Pertanyaan 2

Ditanya oleh ainnun nisa balqis :

Tata cara atau tahap yang harus kita lakukan dalam penghapusan logistik itu gimana sih?

Dijawab oleh asy syifa zalsabila :

Secara operasional, penghapusan logistik merupakan pengakhiran fungsi logistik dengan


pertimbangan-pertimbanan dan argumentasi-argumentasi tertentu yang dapat dipertanggung
jawabkan. Dengan demikian, dalam kegiatan penghapusan logistik harus mempertimbangkan
alasan-alasan normatif tertentu agar tercapainya efektivitas dan efisiensi kegiatan organisasi.

Nah menurut saya tata cara atau tahap dalam melakukan penghapusan logistik itu antara lain :

1. Membuat daftar logistik dan peralatan yang akan dihapuskan beserta alasan-
alasannya.

18
2. Pisahkan logistik dan peralatan yang kadaluwarsa/ rusak pada tempat tertentu sampai
pelaksanaan pemusnahan.
3. Melaporkan kepada atasan mengenai logistik dan peralatan yang akan dihapuskan.
4. Membentuk panitia pencelaan dan penghapusan logistik dan peralatan melalui Surat
Keputusan dari pejabat yang berwenang.
5. Membuat berita acara hasil pencelaan dan penghapusan logistik dan peralatan yang
akan dihapuskan.
6. Melaporkan hasil pencelaan dan penghapusan kepada pejabat yang berwenang.
7. Melaksanakan penghapusan dan pemusnahan setelah ada keputusan dari pejabat yang
berwenang

Pertanyaan 3

Ditanyakan oleh bintang juliagnes :

Apakah di rumah sakit bisa diterapkan nya fungsi penghapusan logistik? Dan berikan
contohnya?

Dijawab oleh jaka permadi :

Yang termasuk logostik di rumah sakit adalah bahan untuk kegiatan oprasional sepeti mobil
ambulan. Apabila di rasa biaya pemeliharaan lebih tinggi di bandingkan manfaatnya maka
perlu di laukan fungsi penghapusan logistic. Atau bila dirasa sudah tidak layak pakai maka
harus di lakukan fungsi pengkapusan logistic.

Dan sistem untuk pelaksanaan fungsi penghapusan logistic yang mengajukan kepala
pengelola logistic dan yang menyetujui yaitu pemerintah pusat nya langsung.

Di tambahkan oleh asy syifa zalsabila :

Di sini saya akan menambahkan contoh jawaban yang telah di sampaikan oleh jaka. Selain
itu contohnya ada di bidang kefarmasian seperti obat-obatan, alat infus, jarum suntik dll.

Di lakukan penghapusan logistic di bidang kefarmasian dan alkes tersebut dikarnakan suidah
habis masa pakai atau dapat di sebut kadaluarsa. Sebenar ini tidak hanya di rumah sakit saja
namun juga untuk penghapusan logistic di klinik dan puskesmas.

19
Selain itu contohnya jika rumah sakit memiliki ruang laboratorium yang baru maka laborium
yang lama dapat di alih fungsikan menjadi gudang atau tempat penyimpanan barang lainnya.

20

Anda mungkin juga menyukai