Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

SEDIAAN FARMASI, ALKES, DAN MAKANAN

DISUSUN OLEH:

ASY SYIFA ZALSABILA 185130026

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

2020/2021

i
KATAPENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bandar Lampung,   Maret


2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ i

Kata Pengantar................................................................................................ ii

Daftar Isi.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3Tujuan Penulisan.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1Pengertian Sistem Kesehatan Nasional .............................................. 3


2.2Tujuan diadakannya Sistem Kesehatan Nasional ............................. 4
2.3Perkembangan Situasi Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan........ 5
2.4Program Pemerintah Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan.......... 5
2.5Tantangan dari Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan ................... 6

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan............................................................................................ 8
3.2Saran...................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan kesehatan meupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara
terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan dalam dasawarsa terakhir masih menghadapi


berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi. Untuk itu diperlukan
pemantapan dan percepatan melalui Sistem Kesehatan Nasional sebagai bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang disertai berbagai terobosan penting,
seperti: pengembangan Desa Siaga, Jaminan Kesehatan Masyarakat, serta Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).

Perubahan lingkungan strategis ditandai dengan berlakunya berbagai regulasi


penyelenggaraan kepemerintahan, seperti: Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJP-N) Tahun 2005-2025. Disamping itu secara global terjadi perubahan
iklim dan upaya percepatan pencapaian MDGs, sehingga diperlukan penyempur-naan
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Sistem Kesehatan Nasional?
2. Apa tujuan dari Sistem Kesehatan Nasional?
3. Bagaimana perkembangan Situasi dari Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan?
4. Bagaimana program Pemerintah Mengenai Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan?
5. Apasaja tantangan dari Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem kesehatan nasional.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang materi mata kuliah sistem kesehatan
nasional khususnya pada pembahasan materi tentang sediaan farmasi, alkes, dan
makanan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Kesehatan Nasional


2.1.1 Pengertian SKN
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah suatu tatanan yang menghimpun
bebagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan
UUD 1945.

Pada hakikatnya, SKN adalah juga merupakan wujud dan sekaligus metode
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, yg memadukan berbagai upaya Bangsa
Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan.

2.1.2 pengertian sub sistem Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan


Sub sistem sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan adalah tatanan yg menghimpun
berbagai upaya yang menjamin ketersediaan, pemerataan, serta mutu obat dan
perbekalan kesehatan secara terpadu dan saling mendukung dalam rangka
tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Sebagai sebuah sistem, komponen pendukung berjalannya sistem tersebut


diidentifikasi dalam bentuk subsistem yang saling terkait dalam pengelolaan
kesehatan. Secara khusus, kefarmasian dan alat kesehatan tercakup dalam
subsistem Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan.

Sub sistem ini meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin: aspek keamanan,
khasiat/kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan yang
beredar; ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat, terutama obat
esensial; perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan

3
penyalahgunaan obat; penggunaan obat yang rasional; serta upaya kemandirian di
bidang kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya dalam negeri.

Sebagai salah satu subsistem dari SKN, sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan dapat direpresentasikan dengan elemen-elemen yang saling terkait
sebagai sebuah sistem yangsaling berinteraksi sebagai komponen sebagai sebuah
proses; interrelasi dalam menjalankan proses sebagai sebuah sistem; dan
interkoneksi diantara sistem yang berjalan dinamis sesuai perubahan waktu dan
kondisi lingkungannya.

2.2 Tujuan adanya Sistem Kesehatan Nasional


2.2.1 Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi
bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil
guna dan berdaya guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.

Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi baik untuk mencapai tujuannya


apabila terjadi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS), baik
antar pelaku maupun antar subsistem SKN. Dengan tatanan ini, maka sistem atau
seluruh sektor terkait, seperti pembangunan prasarana, keuangan dan pendidikan
perlu berperan bersama dengan sektor kesehatan untuk mencapai tujuan nasional.

2.2.2 tujuan Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan


Tujuan penyelenggaraan subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
adalah tersedianya sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan yang terjamin
aman, berkhasiat/bermanfaat dan bermutu, dan khusus untuk obat dijamin
ketersediaan dan keterjangkauannya guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.

4
2.3 Perkembangan Situasi dari Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan telah berhasil
meningkatkan status kesehatan masyarakat. Kinerja system kesehatan telah menunjukkan
peningkatan, antara lain ditunjukan dengan peninkatan status kesehatan, yaitu penurunan
angka kematian bayi (AKB) dari 46 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi
34 per 1.000 kelahiran hidup pada 2007 (SKDI 2007). Upaya percepatan pencapaian
indicator kesehatan dalam lingkungan strategis baru harus terus diupayakan dengan
perbaikan system kesehatan nasional.

Untuk perkembangan situasi dari sediaan farmasi, alkes dan makan yaitu pasar sediaan
farmasi masih didominasi oleh produksi domestik, sementara itu bahan baku impor
mencapai 85% dari kebutuhan. Di Indonesia terdapat 9.600 jenis tanaman berpotensi
mempunyai efek pengobatan, dan baru 300 jenis tanaman yang telah digunakan sebagai
bahan baku. Upaya perlindungan masyarakat terhadap penggunaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan telah dilakukan secara komprehensif. Sementara itu pemerintah
telah berusaha untuk menurunkan harga obat, namun masih banyak kendala yang
dihadapi.

Penggunaan obat rasional belum dilaksanakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan,


masih banyak pengobatan yang dilakukan tidak sesuai dengan formularium. Daftar Obat
Esensial Nasional (DOEN) digunakan sebagai dasar penyediaan obat di pelayanan
kesehatan publik. Daftar Obat Esensial Nasional tersebut telah disusun sejak tahun 1980
dan direvisi secara berkala sampai tahun 2008. Lebih dari 90% obat yang diresepkan di
Puskesmas merupakan obat esensial generik. Namun tidak diikuti oleh sarana pelayanan
kesehatan lainnya, seperti: di rumah sakit pemerintah kurang dari 76%, rumah sakit
swasta 49%, dan apotek kurang dari 47%. Hal ini menunjukkan bahwa konsep obat
esensial generik belum sepenuhnya diterapkan.

2.4 Program Pemerintah Mengenai Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan


Penyediaan dan pelayanan obat berpedoman pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Pemerintah dengan pengaturan khusus,

5
menjamin tersedianya obat bagi masyarakat miskin, daerah terpencil, perbatasan, dan
daerah bencana serta obat yang tidak mempunyai nilai ekonomis. Untuk itu program
pemerintah Mengenai Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan, antara lain :
1. Penerapan pendekatan rantai suplai untuk menjamin aksesibilitas sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan.
2. Upaya jaminan keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan
dan makanan, serta perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan
penyalah gunaan obat
3. Upaya penggunaan obat yang rasional serta meninjau peningkatan jenis produksi alat
kesehatan nasional.
4. Pemerintah menjamin keamanan, khasiat, manfaat dan mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan melalui pembinaan, pengawasan, dan pengendalian secara
profesional, bertanggung jawab, independen, transparan dan berbasis bukti.
5. Menambah produksi bahan baku sediaan farmasi di dalam negeri supaya berkembang
untuk mendukung produksi obat, sehingga harga obat dapat benar-benar terjangkau
oleh masyarakat.
6. Upaya untuk meningkatkan keamanan dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan
dapat dijamin dengan kuatnya pengawasan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan.

2.5 Tantangan dari Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan


Terdapat tantangan-tantangan baru yang menjadi perhatian mengnai produksi obat, alkes,
dan makanan yang masih didominasi oleh impor, sehingga mengurangi kemandirian,
ketahanan nasional, serta keleluasaan pengambilan kebijakan di aspek ini. Peran industri
alkes domestik hanya 15% dari seluruh produk yang ada. Sejalan dengan Nawa Cita
Presiden, pemerintah perlu memperbaiki hal ini untuk mendorong terwujudnya
kemandirian di sektor produksi sediaan farmasi, alkes, dan makanan.

Pemerintah telah berusaha untuk menurunkan harga obat, namun masih banyak kendala
yang dihadapi. Upaya perlindungan masyarakat terhadap penggunaan sediaan farmasi,
alat kesehatan dan makanan minuman telah dilakukan secara komprehensif. Penggunaan

6
obat rasional belum dilaksanakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, masih banyak
pengobatan yang dilakukan tidak sesuai dengan formularium.

Tantangan lainnya adalah peluang perluasan intervensi penggunaan obat rasional di


masyarakat. 36% rumah tangga Indonesia menyimpan obat di rumahnya, dan sebagian
besarnya adalah obat bebas. Perlunya intervensi kepada rumah tangga tersebut dengan
menggunkan metode yang tepat sasaran dan efisien, hal tersebut akan memberikan
dampak yang lebih luas dan masif.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah suatu tatanan yang menghimpun bebagai upaya
bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan
umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.

Sub sistem sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan adalah tatanan yg menghimpun
berbagai upaya yang menjamin ketersediaan, pemerataan, serta mutu obat dan perbekalan
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung dalam rangka tercapainya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

Sebagai sebuah sistem, komponen pendukung berjalannya sistem tersebut diidentifikasi


dalam bentuk subsistem yang saling terkait dalam pengelolaan kesehatan. Secara khusus,
kefarmasian dan alat kesehatan tercakup dalam subsistem Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Makanan.

Masih banyak tantangan yang harus di perhatikan mengenai ketersediaan farmasi, alkes,
dan makanan yang ada di Indonesia, namun hal ini dapat di antisipasi dengan program-
program yang di keluarkan oleh pemerintah

Tujuan penyelenggaraan subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan adalah
tersedianya sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan yang terjamin aman,
berkhasiat/bermanfaat dan bermutu, dan khusus untuk obat dijamin ketersediaan dan
keterjangkauannya guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

8
3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekuranga dan kesalahan, baik dari
segi penulian maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu
di tambahkan. Oleh karna itu, sangat di harapkan kepada pembaca makalah ini agar dapat
memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Hatta, Gemala, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan, (UI Press, Jakarta: 2008)
2. Menhukham, Peraturan Pemerintah no.72 tentang Sistem Kesehatan Nasional
(Jakarta,Sek.Kabinet RI, Agustus 2012)
3. Astiena, Dr. Adila Kasni, MARS. 2009. Materi Kuliah Pembiayaan Pelayanan Kesehatan.
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
4. Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. 2009. Jakarta : Depkes RI.

10

Anda mungkin juga menyukai