Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN DAN LEMBARAN

KERJA PRAKTIKUM

NAMA : ………………………
NIM : …………………………..

COURSE STUDY GUIDE

SISTEM INFORMASI KESEHATAN - III (SIK - III)


(EPIDEMIOLOGI dan SIKNAS)

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS


DAN INFORMASI KESEHATAN (D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANAKKUKANG MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabaratu
Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur di panjatkan kepada Allah SWT, atas
perkenaan-Nya sehingga Course Study Guides mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan
III (SIK III) ini dapat diselesaikan dengan baik.
Course Study Guides ini merupakan panduan pembelajaran bagi mahasiswa
semester IV program study Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (D-3), staf pengajar
sabagai narasumber dan fasilitator.
Sistem pembelajaran pada mata kuliah ini adalah pembelajaran berdasarkan
masalah (problem oriented) dengan kurikulum berbasis kompetensi dengan metode
belajar Lecture, Discoveri Learning (LO), Contextual Instruction (CI) dan aktifitas
laboratorium dengan study kasus. Course Study Guides ini dibuat berdasarkan
kompetensi dari Sistem Informasi Kesehatan Rekam Medis dan Ilmu Sistem Informasi
Kesehatan Nasional (SIKNAS).
Semoga Course Study Guides ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, staf
pengajar dan seluruh komponen tekait dalam proses pendidikan pembelajaran Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan – STIKES Panakkuakang Makassar

Makassar, Maret 2021


Koordinator Mata Kuliah dan Tim Pengajar
PANDUAN PROSES PEMBELAJARAN
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PANAKKUKANG
TINGKAT II SEMESTER IV TA. 2020/2021

A. INTRODUKSI
Mata kuliah ini akan membahas Sistem Informasi Kesehatan Rekam Medis di
rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, penerapan ukuran-ukuran,
penelitian epidemiologi, skrining dan survalence epidemiologi pada unit rekam medis
dalam rangka meningkatkan sistem pelayanan serta perencanaan rekam medis sebagai
dasar pengembangan sistem informasi kesehatan dan SIM rumah sakit.
Diharapkan setelah mempelajari materi ini peserta didik akan dapat
memahami, mengimplemantasikan dan menerapkan berbagai kegiatan-kegiatan dalam
sistem informasi manajemen rekam medis di tatanan pelayanan kesehatan sehingga
kemampuan tersebut akan dapat meningkatkan sarana pelayanan kesehatan dalam hal
perbaikan system informasi kesehatan sebagai salah satu standat mutu kegiatan
pelayanan kesehatan.
Sistem Informasi Kesehatan pada bagian rekam medis akan mengantarkan
mahasiswa terhadap peningkatan kemampuan profesionalisme pada bidang tenaga
rekam medis dan manajemen informasi kesehatan yang tentunya akan diharapkan
membangun citra profesi pada layanan kesehatan.
Gambaran Profesi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) adalah
kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan, memonitoring, mengevaluasi dan
mengembangkan sistem pelayanan pada professional tenaga perekam medis dan
informasi kesehatan dan membelajarkan mahasiswa pada perkuliahan melalui lecture,
tutorial dan praktikum laboratorium pada mahasiswa Tingkat II Semester IV Tahun
Ajaran 2019/2020 dengan mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan III (SIK III) dengan
bahasan Epidemiologi dan SIKNAS.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami dan
mampu mengimplemantasikan atau menerapkan Sistem Informasi Kesehatan
rekam medis di institusi pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran, mahasiswa akan dapat memahami dan
menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan :
a. Memahami konsep dan metoda epidemiologi yang esensial diperlukan untuk
mempelajari secara kritis berbagai fenomena masalah kesehatan, penyebab
penyakit, pola penyebaran penyakit dan upaya tindakan yang dilakukan.
b. Memahami survey maupun riset epidemiologi yang berkaitan dengan
pemanfaatan produk RMIK

C. CAKUPAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MAHASISWA


Mata Kuliah ini membahas konsep dan prinsip-prinsip analisis epidemiologi dalam
pelayanan kesehatan, metoda evaluasi/riset epidemiologi dan penerapannya bagi
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat

D. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Jadwal dosen dan materi kuliah pembelajaran (kuliah, dan praktikum). Mata
kuliah ini mempunyai bobot 2 (dua) SKS yang terdiri dari 3 jam pertemuan per-minggu
yaitu :
1. Pertemuan 1 jam kuliah.
2. Pertemuan 2 jam praktikum
(dilaksanakan selama 14 s/d 16 minggu), dimana setiap kelas lecture dan praktikum di
satukan dalam kelas yang diasuh oleh dosen SIK III.

E. KERANGKA KERJA ORGANISASIONAL


Mata Kuliah Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan III (SIK III) dengan
materi kuliah Epidemiologi dan SIKNAS dibahas pada semester akhir/genap (empat)
tingkat II yang membahas tentang :
1. Konsep Dasar Epidemiologi
2. Epidemiologi I (Orang, Waktu, Tempat)
3. Epidemiologi II (Host, Agent, Enviroment)
4. Penyebab Masalah Kesehatan dan riwayat alamiah penyakit
5. Ukuran dan Frekuensi (Rate, Rasio, Proporsi, Insidens, Prevalensi)
6. Standarisasi Epidemiologi
7. Studi Epidemiologi (Deskriptif=Cross Sectional Studi)
8. Studi Epidemiologi (Analitik=Case Control, Kohor)
9. Skrining dan Survalence Epidemiologi
10. SIKNAS

F. REFERENSI
1. Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta
2. Timrmreck, Thomas C. 2005. Epidemiologi, Suatu Pengantar. Jakarta: EGC
3. WHO.2006. Basic Epidemiology
4. WHO. 2010.Epidemiology Surveilance to Support Health Management
5. Bain, Chris.2011. Essential Epidemiology, an Introduction for Student and Health
Professional.Penny Web

G. SISTEM PENILAIAN
1. Ujian tulis :
a. Mid Test/Review Bobot 30 %
b. Final test Bobot 30 %
2. Praktikum :
Nilai praktikum Individu Bobot 40 %
PENUNTUN PRAKTIKUM
SISTEM INFORMASI KESEHATAN III (SIK III)
(EPIDEMIOLOGI DAN SIKNAS)
TINGKAT II SEMESTER IV TA. 2020/2021

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dan pembaharuan pada kurikulum pendidikan yang di
integrasikan dengan program studi perekam medis dan Informasi kesehatan, maka
disusunlah pembelajaran pada Semester Empat Tingkat Dua mahasiswa untuk
mendapatkan mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan III (SIK III) dengan
pembelajaran Epidemiologi dan Sistem Informasi Kesehatan Nasional yang terdiri dari
Lecture dan praktikum.
Pelaksanaan kegiatan tutorial disusun dalam bentuk Pengalaman Belajar
Diskusi (PBD) dan pemecahan masalah dalam bentuk Problem Based Learning (PBL)
yang dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa dituntut lebih kritis dalam
mencermati setiap masalah dari pokok-pokok bahasan yang disajikan dan tidak hanya
pada kasus yang dihadapi tetapi juga pada hal-hal yang memungkinkan berkaitan
dengan topic tersebut dan selama pelaksanaan tutorial mahasiswa diharapkan
mendapatkan pengalaman nyata setelah mereka dihadapkan pada berbagai metode
pembelajaran sehingga termotivasi untuk lebih giat mengembangakan kemampuan
berfikir kritisnya.
Praktikum ini merupakan bentuk pembelajaran aktif mahasiswa dan
merupakan pendalaman dari pengalaman belajar ceramah yang memungkinkan
mahasiswa mampu memecahkan setiap problem ketika dihadapkan pada situasi yang
nyata di lapangan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan sistem informasi kesehatan
Rekam Medis dan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) pada tatanan
pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu :
a. Konsep Dasar Epidemiologi
b. Epidemiologi I (Orang, Waktu, Tempat)
c. Epidemiologi II (Host, Agent, Enviroment)
d. Penyebab Masalah Kesehatan dan riwayat alamiah penyakit
e. Ukuran dan Frekuensi (Rate, Rasio, Proporsi, Insidens, Prevalensi)
f. Standarisasi Epidemiologi
g. Studi Epidemiologi (Deskriptif=Cross Sectional Studi)
h. Studi Epidemiologi (Analitik=Case Control, Kohor)
i. Skrining dan Survalence Epidemiologi
j. SIKNAS

C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan administrasi
a. Penyusunan pedoman praktikum
b. Persiapan bahan acuan, berupa buku-buku referensi yang memenuhi kretria
dan standar pada perpustakaan dan jaringan internet.
c. Pengarahan program praktikum kepada mahasiswa
2. Pelaksanaan
Program praktikum dilaksanakan sesuai dengan matrik perkuliahan yang
diharapkan
3. Tempat pelaksanaan
Rungan Laboratorium Rekam Medis dan Kelas mahasiswa tingkat dua, semester
empat pada Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKES
Panakkukang Makassar.
4. Kegiatan Mahasiswa
a. Mengikuti pengarahan dari materi kuliah
b. Mengisi daftar hadir.
c. Menyusun laporan pelaksanaan praktikum sesuai dengan pedoman yang telah
disediakan.
MODUL 1

Skenario/Study Kasus I
Standarisasi adalah menyusun dan atau membuat suatu PEDOMAN, PATOKAN dan
UKURAN serta DASAR-DASAR dalam melakukan kegiatan penelusuran terjadinya
KASUS dan atau KEJADIAN penyakit pada suatu wilayah penduduk atau masyarakat.
Salah satu angka penyakit Tuberkulosis (TBC) digunakan sebagai salah satu Indeks
Kesehatan karena perhitungannya digunakan untuk menetukan Derajat Kesehatan
dengan penduduk lainnya. Hal ini disebabkan karena angka kesakitan yang tinggi belum
tentu mempunyai derajat kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan penduduk lain
dengan angka kesakitan yang lebih rendah.
KASUS : penduduk dengan angka kesakitan yang keadaan kerentanan dari pada
daerah lainnya, tetapi memiliki angka kesakitan yang keadaan keterpaparan pada penduduk
lainnya. Berikanlah penjelas pada table dibawah ini.
Jelaskan arti Nomor 1, 2, 3 dan 4 pada tabel tersebut? Dari pengertian STANDARISASI
EPIDEMIOLOGI tersebut?

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


Nama/NIM ORPA IWA / 1903043
Kelas/Matakuliah RMIK A / SIK III
Tanggal SELASA 27 APRIL 2021
Praktikum Ke I (Pertama)
Judul Standarisasi Epidemiologi
Tujuan Mengukur pelaksanaan standarisasi epidemiologi
Penjelasan No 1,2 3,4. Pada tabel :
1. Penduduk yang sakit
2. Penduduk tidak memiliki kekebalan tubuh
3. Dan penduduk tersebut rentan terhadap penyakit TBD didaerah lainnya
4. Penduduk tersebut tidak sehat
Kesimpulan : penduduk tersebut sakit, tidak memiliki kekebalan tubuh, rentan terhadap
penyakit dan tidak sehat. Jadi dapat dikatakan bahwa penduduk tersebut menderita penyakit
TBC.

Tinjauan Teori/Pustaka :
TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat
kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang
berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan
darah.
Penyebab TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri bisa
menyebar ke orang lain melalui percikan air liur yang dilepaskan ke udara saat penderita
TBC bersin, batuk, atau meludah. Meski dapat menyebar melalui udara, penularan penyakit
TBC tidak semudah penyebaran flu atau batuk.
Proses penularan bakteri TBC membutuhkan kontak yang cukup dekat dan lama dengan
penderita. Misalnya, tinggal atau kerja bersama dan sering melakukan interaksi dalam
kesehariannya.
Gejala TBC berupa batuk yang berlangsung lama,demam,lemas,berat badan turun,tidak
nafsu makan,nyeri dada,berkeringat di malam hari.
Pengobatan Tuberkulosis
TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes lain yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto Rontgen dada, tes darah, atau tes kulit
(Mantoux).
TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep
dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk
waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa:
Isoniazid,Rifampicin,Pyrazinamide,Ethambutol.
Pencegahan Tuberkulosis
TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin, yang disarankan dilakukan sebelum bayi
berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara:
Mengenakan masker saat berada di tempat ramai,Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan
tertawa,Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
Pembahasan study kasus:
TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai
organ tubuh lainnya.
Pedoman yang dilakukan untuk penyakit TBC adalah melakukan pencegahan TBC dengan
vaksin secara rutin dan selalu memakai masker agar tidak menular ke orang lain.
Tujuan dari dilakukannya pencegahan TBC ini adalah Menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian TB, memutuskan rantai penularan,
serta mencegah terjadinya MDR.
Sasaran program penanggulangan TB adalah tercapainya penemuan pasien baru TB BTA
positif paling sedikit 70% dari perkiraan dan menyembuhkan 85% dari semua pasien
tersebut serta mempertahankannya. Target ini diharapkan dapat menurunkan tingkat
prevalensi dan kematian akibat TB hingga separuhnya pada tahun 2010 dibanding tahun
1990, dan mencapai tujuan Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015.
Untuk pengobatan dari penyakit TBC ini adalah mengkomsumsi obat yang diberikan oleh
dokter sesuai dengan SOP.
Tujuan utama pengobatan pasien TB adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan
serta
mencegah penularan dengan cara menyembuhkan pasien. Penatalaksanaan penyakit TB
merupakan bagian dari surveilans penyakit; tidak sekedar memastikan pasien menelan obat
sampai dinyatakan sembuh, tetapi juga berkaitan dengan pengelolaan sarana bantu yang
dibutuhkan, petugas yang terkait, pencatatan, pelaporan, evaluasi kegiatan dan rencana
tindak lanjutnya.

Nilai: Paraf Laboran:


MODUL II
Skenario/Study Kasus 2
Dari kasus yang telah dibagikan sebagai masalah kesehatan yang perlu diatasi dengan
pelayanan yang prima, efisien dan efektif, maka perlu dilakukan penjelasan dan uraian
dalam bentuk MAKALAH dengan menguraikan bagaimanakah KASUS TERSEBUT
SEBAGAI PEDOMAN DALAM MENYUSUN STRATEGI EPIDEMIOLOGI sehingga
kasus dapat dilakukan Pola Pendekatan, berupa suatu rangkaian kegiatan tertentu, yang
akan diterapkan dalam mengkaji masalah-masalah kesehatan sedemikian rupa, sehingga
diperoleh berbagai kejelasan tentang masalah kesehatan atau kasus tersebut.
Jelaskan pola-pola pendekatan yang dilakukan dalam kasus yang didapatkan?

(Tambahan Penjelasan): Jumlah Kasus penderita penyakit Virus Corona semakin


meningkat, angka kesembuhannya pun meningkat, tetapi angka kematiannya juga
meningkat. Pemerintah dan tenaga kesehatan melakukan berbagai langkah-langkah
strategi agar penularannya tidak bertambah dan menyebar, sebutkan langkah sterategi
epidemiologiyang digunakan?

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


Nama/NIM ORPA IWA / 1903043
Kelas/Matakuliah RMIK A / SIK III
Tanggal SELASA 04 MEI 2021
Praktikum Ke 2 (Dua)
Judul Strategi Epidemiologi
Tujuan Melakukan pengukuran dalam strategi epidemiologi
Tinjauan Teori/Pustaka :
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa,
anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Gejala Virus Corona (COVID-19)
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona,
yaitu:
 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
 Batuk kering
 Sesak napas
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun lebih
jarang, yaitu:
 Diare
 Sakit kepala
 Konjungtivitis
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa
 Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
 Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
penderita terpapar virus Corona.
Pembahasan study kasus:
Langkah Strategi Epidemologi Agar Penularan COVID19 Tidak Bertambah Dan Menyebar :
1. Melakukan rapit test
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli yang ditanya oleh BBC Mundo
sepakat bahwa deteksi cepat merupakan faktor utama dalam menahan penyebaran
pandemi.
2. Isolasi mereka yang terinfeksi
Johnson berkata bahwa pemeriksaan kesehatan tak hanya berujung pada isolasi
mereka yang sakit dan mencegah virus berkembang lebih luas, tapi juga membuka
jalan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi yang belum berkembang menjadi gejala.
3. Persiapan dan reaksi cepat
Menurut Nyenswah, yang pernah melawan Ebola di Afrika Barat, salah satu elemen
dasar untuk pengendalian virus adalah bertindak cepat sebelum penularan meluas di
komunitas.
4. Jaga jarak
Menurut Nyenswah, ketika penularan pertama dilaporkan di sebuah komunitas,
langkah pencegahan sudah sulit diterapkan. Maka langkah berikutnya, seperti
menjaga jarak (social distancing), lebih efektif untuk mencegah pihak yang paling
rentan terhadap penularan.
5. Mempromosikan gaya hidup higienis
Sejak wabah virus corona mulai dilaporkan terjadi di luar China, WHO berkeras
menyarankan untuk jaga jarak, mencuci tangan secara rutin dan gaya hidup higienis
guna mencegah penyebaran virus.
6. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat
pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul
Adha.
7. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat
umum.
8. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
9. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi
makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah
stres.
10. Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi
virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
11. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
12. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk
kebersihan rumah.
Nilai: Paraf Laboran:
S
Skenario/Study Kasus 3
MODUL III

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


Nama/NIM
Kelas/Matakuliah
Tanggal
Praktikum Ke 3 (Tiga)
Judul Studi epidemiologi deskriptif
Tujuan Menyusun rancangan epidemiologi deskriptif
Tinjauan Teori/Pustaka :
MODUL IV
Pembahasan study kasus:

Nilai: Paraf Laboran:

Skenario/Study Kasus 4
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama/NIM
Kelas/Matakuliah
Tanggal
Praktikum Ke 4 (Empat)
Judul Studi epidemiologi analitik Retrospektif
Tujuan Melakukan rancangan studi epidemiologi analitik Retrospektif
Tinjauan Teori/Pustaka :
Pembahasan study kasus:
MODUL V

Nilai: Paraf Laboran:

Skenario/Study Kasus 5
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama/NIM
Kelas/Matakuliah
Tanggal
Praktikum Ke 5 (Lima)
Judul Studi epidemiologi analitik Prospektif
Tujuan Melakukan rancangan studi epidemiologi analitik Prospektif
Tinjauan Teori/Pustaka :

Pembahasan study kasus:


Nilai: Paraf Laboran:

Anda mungkin juga menyukai