Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS REKAM MEDIS TERTUTUP DAN

ANALISIS REKAM MEDIS TERINTEGRASI


MUTIA JUWITA (1906005)
VITRATURRAHMA (1906009)
ANALISIS REKAM MEDIS TERTUTUP

Audit Rekam Medis tertutup adalah kegiatan pengumpulan data dariRekam Medis pasien Rawat Inap
yang telah pulang, adapun Tujuannya yaitu:
1. Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah audit rekammedis

2. Sebagai acuan terlaksananya proses audit Rekam Medis tertutupuntuk mendapatkan data angka
kepatuhan asesmen awal olehdokter (medis) dalam 1x24 jam, kelengkapan pengisian resumemedis
pasien rawat inap 1x24 jam setelah selesai pelayanan, datainformasi dan edukasi pasien,informed
consent tindakan bedahdan anastesi dan data pasien JKN.
Pelaksanaan survai akreditasi rumah sakit salah satunya dengan adanya kegiatan telaah berkas rekam
medis tertutup.Telaah berkas rekam medis tertutup yang dimaksud adalah analisis terhadap berkas
rekam medis pasien rawat inap yang telah pulang. Pada format telaah rekam medis tertutup memuat
kelompok standar berfokus kepada pasien dan kelompok standar manajemen rumah sakit. Review
rekam medis terutup merupakan suatu pelaksanaan analisis yang dilakukan sesudah rekam medis
kembali keruang rekam medis.
Observasi Kelengkapan Rekam Medis menggunakan Metode Analisis Closed Medical Record Review
dikategorikan menjadi dua, yaitu lengkap dan tidak lengkap. dikatergorikan lengkap apabila rekam
medis sesuai dengan syarat kelengkapan komponen analisis. Peraturan dan perundang-undangan
termasuk pedoman dan panduan di tingkat nasional baik dari pemerintah maupun profesi yang wajib
dipatuhi dan dilaksanakan oleh rumah sakit di Indonesia,
Namun tidak semua rumah sakit di Indonesia memiliki standar tentang closed medical record review,
sehingga dibutuhkan penggabungan dari komponen analisis kuantitatif dan analisis closed medical
record review untuk saling melengkapi.
ANALISIS REKAM MEDIS TERINTEGRASI

Manfaat RM terintegrasi adalah pasien mendapat pelayanan yang terkolaborasi dari semua profesi,
perawatan lebih optimal, kepuasan meningkat dan lebih efisien biaya maupun waktu.
• Bagi profesi: perencanaan pasien jelas dan terarah, rencana pemulangan pasien jelas, format lebih
sederhana, beban kerja menulis berkurang, lebih komunikatif dan lebih kolaboratif, tindakan lebih
jelas dan meminimalkan kejadian overlapping, pelayanan lebih berfokus pasien, berkelanjutan dan
terintegrasi, sebagai alat komunikasi dan bukti otentik.
• Bagi rumah sakit: tercapai pelayanan prima, lebih hemat biaya, citra rumah sakit meningkat.
HAMBATAN IMPLEMENTASI RM TERINTEGRASI

• keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) ahli gizi.


• Sosialisasi RM terintegrasi ke semua profesi kurang.
• Kurangnya komunikasi antar bagian/ SMF.
• Terjadi rebutan RM untuk mendokumentasikan.
• Kuangnya integrasi dalam pelayanan.
• Banyaknya format yang harus diisi selain RM terintegrasi.
PENDUKUNG KEBERHASILAN IMPLEMENTASI RM
TERINTEGRASI

• Adanya kebijakan pelayanan terintegrasi.


• Format terintegrasi lebih terstruktur sehingga meminimalkan deviasi.
• Tersedianya format yang mencukupi.
• Adanya sistem saling kolaborasi dan mengingatkan antar profesi.
• Adanya pelatihan terkait kebijakan dan cara pengisian RM terintegrasi untuk tenaga keperawatan,
ahli gizi dan sebagian dokter.
DAMPAK POSITIF IMPLEMENTASI RM TERINTEGRASI

Semua profesi sudah menulis pada format yang sama, mulai dari perencanaan, catatan perkembangan,
instruksi, implementasi, evaluasi maupun edukasi pasien

DAMPAK NEGATIF IMPLEMENTASI RM TERINTEGRASI


Perubahan format yang berulang-ulang membingungkan pelaksana dan beberapa kali ada perdebatan
dan penolakan. Dokter merasa format terlalu sempit sehingga menulisnya tidak berurutan menutut
kolom.
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai