Disusun oleh :
1. Bintang Aji Nusantara
2. Muhammad Rohzi
3. Sandi Kurniawan
Pengertian rekam medis menurut perubahan dan para ahli di antaranya sebagai berikut:
1. Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
2. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang
Rekam Medis, dijelaskan bahwa rekam medis merupakan berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
3. PERMENKES No : 269/MENKES/PER/ III/2008 yang dimaksud rekam medis
adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Kedua pengertian rekam medis diatas
menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 hanya
menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik
Kedokteran tidak. Ini menunjukan pengaturan rekam medis pada UU Praktik
Kedokteran lebih luas, berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana
kesehatan. Namun dengan terbitnya PERMENKES No: 269 / MENKES / PER / III /
2008 sudah tidak ada perbedaan lagi.
Rekam medis bertujuan untuk menunjang terciptanya adminitrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan
yang baik dan benar maka tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang
diharapkan. Sedangkan tertib adminitrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
didalam upaya pelayanan kesehtan di rumah sakit. Berkas rekam medis bisa dijadikan
petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana
kesehatan. Catatan tersebut bisa digunakan sebagai bukti pembiayaan kepada pasien. Serta
meningkatkan kualitas pelayanan Membuat rekam medis bagi penyelenggaraan praktik
kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk
melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
Sistem Pengelolaan Data Rekam Medis :
1. Assembling (Perakitan) Peran dan fungsi assembling dalam rekam medis yaitu
sebagai perakit formulir rekam medis. Peneliti data rekam medis, pengendali DRM
tidak lengkap, pengendali penggunaan nomor rekam medis dan formulir rekam
medis.
2. Coding dan indexing Berperan sebagai pencatat dan peneliti kode penyakit dan
diagnosa yang ditulis dokter, serta kode tindakan operasi atau tindakan medis yang
ditulis dokter atau tenaga kesehatan lainnya, kode sebab kematian yang ditetapkan
dokter.
3. Analising dan Reporting. Bertugas mengumpulkan data kegiatan dari unit pelayanan
kesehatan. Berfungsi untuk menganalisa semua data rekam medis yang masuk keunit
rekam medis untuk diolah menjadi sebuah informasi yang disajikan dalam bentuk
laporan keputusan manajemen.
4. Filing. Peran dan fungsi filing dalam rekam medis adalah sebagai penyimpanan
DRM, penyedia DRM untuk kepentingan, pelindung arsip-arsip DRM terhadap
kerahasiaan isi data rekam medis dan perlindungan arsip-arsip DRM terhadap bahaya
kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.
MASALAH YANG ADA PADA UNIT FILLING
1. Misfile atau berkas rekam medis yang hilang.
2. Rak penyimpanan kelebihan muatan atau rak penyimpanan terlalu kecil.
3. Kurang nya keamanan di ruang filling.
SOLUSI
1. Membuat dokumen baru tapi petugas member laporan bahwa dokumen tidak dapat
ditemukan.
2. Membuat laporan atau membuat daftar kebutuhan.
3. Memperketat keamanan dengan memasang cctv dan keamanan lainnya supaya tahu
siapa saja yang masuk di ruang filing.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, A. S., Siburian, M. W., & Medan, S. (2018). Sikap Petugas terhadap
Pengisian Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Sinar Husni Tahun 2017.
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JIPIKI/article/view/50/52
Inaktif Dirumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia (IPI) Medan Tahun 2016.
Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Di Upt Rumah Sakit Khusus
Paru Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda, 5(1),
2502–7786.
Gultom, S. P., & Sihotang, A. (2019). Analisa Kebutuhan Tenaga Rekam Medis Wisn
Di Bagian Pendaftaran Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2018. Jurnal
Kholili, U. (2011). Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban
https://doi.org/10.25311/keskom.vol1.iss2.12
Nisaa, A., Mardeni, F. S., Perekam, P., Kesehatan, I., Veteran, U., Nusantara, B.,
Perekam, P., Kesehatan, I., Veteran, U., Nusantara, B., Dan, P. P., Manajemen,
F., & Medis, I. R. (2018). Gambaran penerapan alur prosedur pelayanan dan
Nurbaya, F., Okta, Y. A., & Kurnia, B. (2020). Gambaran Pengelolaan Dokumen
Puteri, R. E., & Fitriani, Y. (2020). Uraian Kerja Petugas Penyimpanan (Filling) Rekam
Rekam, D., Rawat, M., Di, I., Sakit, R., Paulus, A. A., Dharmawan, Y., & Agushybana,
Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Tahun 2018. Jurnal Kesehatan
Santoso, B. A., & sugiarsi, sri. (2017). Tinjauan Penerapan Manajemen Risiko Di Unit
Perbandingan kelengkapan pengisian rekam medis antara dokter umum dan dokter
Informasi Pelayanan Rawat Jalan Di Rekam Medis Rumah Sakit Lanud Dr. Abdul
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JIPIKI/article/view/23
Swari, S. J., Alfiansyah, G., Wijayanti, R. A., & Kurniawati, R. D. (2019). Analisis
Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi
https://doi.org/10.37148/arteri.v1i1.20