Anda di halaman 1dari 8

MASALAH YANG ADA DI UNIT FILLING REKAM MEDIS

Disusun oleh :
1. Bintang Aji Nusantara
2. Muhammad Rohzi
3. Sandi Kurniawan

POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA


2020/2021
LATAR BELAKANG
Rekam medis merupakan alat komunikasi antar dokter, perawat, dan tenaga medis
lainnya. Oleh sebab itu, penyediaan berkas rekam medis sangat diperlukan dalam pemberian
pelayanan medis kepada pasien. Menurut Andria dan Sugiarti (2015), kecepatan penyediaan
dokumen rekam medis ke poliklinik dapat menjadi indikator dalam mengukur kepuasan.
Sistem penyimpanan merupakan salah satu subsistem yang ada di unit kerja rekam medis
dan merupakan salah satu kunci keberhasilan atau kebaikan manajemen dari suatu pelayanan
kesehatan. Jika system penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-
masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),
penyimpanan berkas rekam medis bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat
ditemukan kembali berkas rekam medis yang disimpan dalam rak filing, mudah mengambil
dari tempat penyimpanan, mudah pengembaliannya, melindungi berkas rekam medis dari
bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi, dan biologi. Tidak ditemukannya berkas
rekam medis saat dibutuhkan untuk pelayanan merupakan masalah yang ada di bagian
penyimpanan. Tidak ditemukannya berkas rekam medis tidak hanya dipengaruhi sistem
penyimpanan, tetapi juga dipengaruhi oleh bagian lain. Hal ini dikarenakan berkas rekam
medis yang telah selesai digunakan untuk pelayanan pasien akan mengalami pengolahan
terlebih dahulu sebelum berkas disimpan kembali di ruang penyimpanan (filing).
PEMBAHASAN

Pengertian rekam medis menurut perubahan dan para ahli di antaranya sebagai berikut:
1. Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
2. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang
Rekam Medis, dijelaskan bahwa rekam medis merupakan berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
3. PERMENKES No : 269/MENKES/PER/ III/2008 yang dimaksud rekam medis
adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Kedua pengertian rekam medis diatas
menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 hanya
menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik
Kedokteran tidak. Ini menunjukan pengaturan rekam medis pada UU Praktik
Kedokteran lebih luas, berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana
kesehatan. Namun dengan terbitnya PERMENKES No: 269 / MENKES / PER / III /
2008 sudah tidak ada perbedaan lagi.

Rekam medis bertujuan untuk menunjang terciptanya adminitrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan
yang baik dan benar maka tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang
diharapkan. Sedangkan tertib adminitrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
didalam upaya pelayanan kesehtan di rumah sakit. Berkas rekam medis bisa dijadikan
petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana
kesehatan. Catatan tersebut bisa digunakan sebagai bukti pembiayaan kepada pasien. Serta
meningkatkan kualitas pelayanan Membuat rekam medis bagi penyelenggaraan praktik
kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk
melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
Sistem Pengelolaan Data Rekam Medis :
1. Assembling (Perakitan) Peran dan fungsi assembling dalam rekam medis yaitu
sebagai perakit formulir rekam medis. Peneliti data rekam medis, pengendali DRM
tidak lengkap, pengendali penggunaan nomor rekam medis dan formulir rekam
medis.

2. Coding dan indexing Berperan sebagai pencatat dan peneliti kode penyakit dan
diagnosa yang ditulis dokter, serta kode tindakan operasi atau tindakan medis yang
ditulis dokter atau tenaga kesehatan lainnya, kode sebab kematian yang ditetapkan
dokter.

3. Analising dan Reporting. Bertugas mengumpulkan data kegiatan dari unit pelayanan
kesehatan. Berfungsi untuk menganalisa semua data rekam medis yang masuk keunit
rekam medis untuk diolah menjadi sebuah informasi yang disajikan dalam bentuk
laporan keputusan manajemen.

4. Filing. Peran dan fungsi filing dalam rekam medis adalah sebagai penyimpanan
DRM, penyedia DRM untuk kepentingan, pelindung arsip-arsip DRM terhadap
kerahasiaan isi data rekam medis dan perlindungan arsip-arsip DRM terhadap bahaya
kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.
MASALAH YANG ADA PADA UNIT FILLING
1. Misfile atau berkas rekam medis yang hilang.
2. Rak penyimpanan kelebihan muatan atau rak penyimpanan terlalu kecil.
3. Kurang nya keamanan di ruang filling.

SOLUSI
1. Membuat dokumen baru tapi petugas member laporan bahwa dokumen tidak dapat
ditemukan.
2. Membuat laporan atau membuat daftar kebutuhan.
3. Memperketat keamanan dengan memasang cctv dan keamanan lainnya supaya tahu
siapa saja yang masuk di ruang filing.
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, A. S., Siburian, M. W., & Medan, S. (2018). Sikap Petugas terhadap

Pengisian Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Sinar Husni Tahun 2017.

Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda, 3(1), 363–369.

http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JIPIKI/article/view/50/52

Hasibuan, A. S. (2017). Tinjauan Pelaksanaan Penyusutan Berkas Rekam Medis

Inaktif Dirumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia (IPI) Medan Tahun 2016.

Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda, 2(1), 192–199.

Hasibuan, A. S. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan

Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Di Upt Rumah Sakit Khusus

Paru Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda, 5(1),

2502–7786.

Gultom, S. P., & Sihotang, A. (2019). Analisa Kebutuhan Tenaga Rekam Medis Wisn

Di Bagian Pendaftaran Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2018. Jurnal

Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda, 4(1), 524–532.

Kholili, U. (2011). Pengenalan Ilmu Rekam Medis Pada Masyarakat Serta Kewajiban

Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan Komunitas, 1(2), 60–72.

https://doi.org/10.25311/keskom.vol1.iss2.12

Nisaa, A., Mardeni, F. S., Perekam, P., Kesehatan, I., Veteran, U., Nusantara, B.,

Perekam, P., Kesehatan, I., Veteran, U., Nusantara, B., Dan, P. P., Manajemen,
F., & Medis, I. R. (2018). Gambaran penerapan alur prosedur pelayanan dan

penyelenggaraan rekam medis di rs pku muhammadiyah selogiri. Journal of

Information Systems for Public Health, 3(3), 1–13.

Nugraheni, R. (2015). Analisis Pelayanan Rekam Medis Di Rumah Sakit X Kediri

Jawa Timur Analysis Services Medical Record in Bhayangkara Hospitals

Kediri- East Java. Jurnal Wiyata, 2(2), 169–175.

Nuraini, N. (2015). Analisis Sistem Penyelenggaraan Rekam Medis di Instalasi

Rekam Medis RS “ X ” Tangerang Periode April-Mei 2015. Jurnal Administrasi

Rumah Sakit, 1(2), 147–158.

Nurbaya, F., Okta, Y. A., & Kurnia, B. (2020). Gambaran Pengelolaan Dokumen

Rekam Medis Di Puskesmas X. Jurnal Manajemen Informasi Dan Administrasi

Kesehatan (JMIAK), 3(01). https://doi.org/10.32585/jmiak.v3i01.703

Puteri, R. E., & Fitriani, Y. (2020). Uraian Kerja Petugas Penyimpanan (Filling) Rekam

Medis. Administration & Health Information of Journal, 1(2), 171–176.

Rekam, D., Rawat, M., Di, I., Sakit, R., Paulus, A. A., Dharmawan, Y., & Agushybana,

F. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Dokumen

Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Tahun 2018. Jurnal Kesehatan

Masyarakat (e-Journal), 7(4), 395–403.

Santoso, B. A., & sugiarsi, sri. (2017). Tinjauan Penerapan Manajemen Risiko Di Unit

Filing RSUD Dr . Moewardi. Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 5(2),


19–26.
Yanuari, R., Pendidikan, P., Kedokteran, S., Kedokteran, F., & Diponegoro, U. (2012).

Perbandingan kelengkapan pengisian rekam medis antara dokter umum dan dokter

spesialis. Jurnal Penelitian Media Medika Muda, 13.

Simanjuntak, M. (2016). Gambaran Pengetahuan Petugas Rekam Medis Tentang Sistem

Informasi Pelayanan Rawat Jalan Di Rekam Medis Rumah Sakit Lanud Dr. Abdul

Malik Medan …. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi …, 65(2), 138–144.

http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JIPIKI/article/view/23

Swari, S. J., Alfiansyah, G., Wijayanti, R. A., & Kurniawati, R. D. (2019). Analisis

Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi

Semarang. ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1), 50–56.

https://doi.org/10.37148/arteri.v1i1.20

Anda mungkin juga menyukai