Nama :
NUR AZIZAH ARSANIA
(10819011)
1.2 Tujuan
Untuk memenuhi tugas manajemen rekam medik prodi S1 Administrasi Rumah Sakit.
Untuk mengetahui dan memahami penyelenggaran rekam medik
BAB II
ISI
1. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamtan pasien.
2. Setiap petugas harus bekerja sesuai standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etika umum dan menghormati hak
pasien.
3. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan secara taratur dan
kalibrasi sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (keselamatan, dan Kesehatan Kerja).
5. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam kecuali unit – unit tertentu.
6. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan.
7. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
satu bulan sekali.
8. Semua unit wajib membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan.
B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien.
2. Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan
tertentu tentang segala tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka
pemberian pelyanan kesehatan.
3. Dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan
tertentu, laporan hasil pemeriksaan penunjang, catatan observasi dan
pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi dan rekaman
elektro diagnostik.
4. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara
elektronik.
5. Pengisian rekam medis dilakukan oleh dokter, dokter gigi, perawat dan tenaga
kesehatan penunjang medis yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara
langsung kepada pasien.
2.7 Tanggung Jawab Tenaga Medis, Para Medis, dan Non Medis
Rumah sakit bertanggung jawab untuk melindungi informasi yang ada didalam
rekam medis dan resume medis terhadap kemungkinan hilangnya keterangan ataupun
pemalsuan data yang ada didalam rekam medis dan resume medis atau dipergunakan
oleh orang lain yang semestinya tidak diberikan izin. Oleh karena itu, maka tanggung
jawab terhadap rekam medis dan resume medis tidak terlepas dari dokter yang
merawat pasien, petugas rekam medis, pimpinan rumah sakit, staf medis, dan komite
medis yang uraian tanggung jawabnya adalah sebagai berikut (Boedihartono, 1991) :
a. Tanggung Jawab utama Dokter dalam kelengkapan rekam medis terletak
pada dokter yang merawat. Meskipun untuk melengkapi rekam medis dapat
didelegasikan kepada stafnya, namun tanggung jawab utama dari isi rekam
medis berada pada dokter yang merawat, dokter mengemban tanggung jawab
terakhir akan kelengkapan dan keberhasilan isi rekam medis. Disamping itu,
untuk mencatat beberapa keterangan medis seperti: riwayat penyakit,
pemeriksaan penyakit, pemeriksaan fisik, dan ringkasan keluar resume, yang
kemudian bisa didelegasikan kepada coasisten, asisten ahli, dan dokter lainnya
namun data harus dipelajari kembali, dikorelasikan, dan ditandatangani juga oleh
dokter yang merawat.
b. Tanggung Jawab Petugas Rekam Medis membantu dokter yang merawat
dalam mempelajari isi rekam medis. Analisis dari kelengkapan isi dimaksudkan
untuk mencari hal-hal yang kurang dan masih diragukan, dan menjamin rekam
medis yang lengkap dan akurat serta sesuai dengan kebijakan dan peraturan.
Universitas Sumatera Utara
c. Tanggung Jawab Pimpinan Rumah Sakit menyediakan fasilitas unit rekam
medis yang meliputi ruangan, peralatan, tanaga kesehatan yang memadai.
Sehingga tenaga di unit rekam medis dapat bekerja secara efektif dalam
memeriksa kembali, memuat indeks, dan penyimpanan dari semua system
medis dalam waktu singkat.
d. Tanggung Jawab Staf Medis Staf medis dokter, perawat, dan tenaga
kesehatan professional lainnya yaitu : a Dokter umum, dokter spesialis, dokter
gigi dan dokter gigi spesialis yang melayani pasien di rumah sakit b Dokter tamu
yang merawat pasien di rumah sakit c Residens yang sedang melaksanakan
kepanitraan klinik d Tenaga paramedis keperawatan dan tenaga paramedis non
keperawatan yang sedang terlibat didalamnya antara lain: perawat,perawat gigi,
bidan,tenaga laboratorium klinik,gizi, anestesi, penata rongent, rehabilitasi medis
dan lain sebagainya e Dalam hal dokter luar negeri melakukan alih tehnologi
kedokteran yang berupa tindakankonsultasi kepada pasien yang membuat
rekam medis adalah dokter yang ditunjuk oleh direktur rumah sakit Depkes RI,
1997
2.7 Analisis Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang
dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan
analisis secara sistematik. Sistem dapat dikelompokkan dalam 7 (tujuh) unsur
(Satrianegara,2009), yaitu:
1. Masukan (input): bagian atau elemen yang terdapat dalamsistem dan yang
diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. Masukan manajemen
berupa sumber daya manajemen yang terdiri atas man (ketenagaan), money
(dana/biaya), material (bahan, sarana dan prasarana), machine (mesin,
peralatan/teknologi) untuk mengubah masukan menjadi keluaran, method
(metode), market dan marketing (pasar dan pemasaran), minute/time (waktu),
dan information (informasi), yang disingkat 7 M + 1 I.
2. Proses (process) yakni bagian atau elemen dari sistem yang berfungsi
melakukan transformasi mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan.
3. Hasil antara (output) yakni bagian atau elemen sistem yang dihasilkan dari
proses transformasi/konversi dalam sistem.Hasil akhir (outcome) yakni hasil
yang dicapai dari suatu programberupa indikator-indikator keberhasilan suatu
program.
4. Manfaat dan Dampak (impact) yakni efek langsung atau tidak langsung atau
konsekuensi yang diakibatkan dari pencapaian tujuan suatu program berupa
manfaat dan dampak dari program tersebut.
5. Umpan balik (feed back) yakni bagian atau elemen dari sistem yang
merupakan hasil antara dan hasilakhir dari sistem dan sekaligus sebagai
masukan bagi sistem tersebut serta informasi yang diterimadari lingkungannya.
6. Lingkungan (environment) yaitu bagian di luar sistem yang tidak dikelola oleh
sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
D. Proses
1. Assembling
Menurut Budi (2011) seharusnya kegiatan assembling termasuk juga mengecek
kelengkapan pengisian berkas rekam medis dan formulir yng harus ada pada
berkas rekam medis. Hatta (2010) di dalam bukunya mengatakan bahwa analisis
kuantitatif rawat jalan juga dilakukan sesudah pasien melakukan kunjungannya
ke rawat jalan.
2. Coding
Coding menurut Depkes RI (1997) adalah membuat kode atas diagnosis
penyakit berdasarkan klasifikasi penyakit yang berlaku yang bertujuan untuk
mempermudah pengelompokkan penyakit dan operasi yang dapat dituangkan
dalam bentuk angka.
3. Filling
Menurut Barthos (2000) filing adalah proses pengaturan dan penyimpanan
bahan -bahan secara sistematis, sehingga bahan-bahan tersebut dengan mudah
dan cepat untuk ditemukan kembali setiap kali diperlukan.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Rekam Medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana,
kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau
menjalani pengobatan. Proses kegiatan penyelenggaraan rekam medis dimulai pada
saat diterimanya pasien-psien di rumah sakit, dilanjutkan dengan kegiatan pencatatan
data medis pasien oleh dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang
memberikan pelayanan kegiatan langsung kepada pasien. Semua baik tenaga medis,
non medis, maupun staff bertanggung jawab untuk melindungi informasi yang ada
didalam rekam medis dan resume medis terhadap kemungkinan hilangnya keterangan
ataupun pemalsuan data yang ada didalam rekam medis dan resume medis atau
dipergunakan oleh orang lain yang semestinya tidak diberikan izin.
Input penyelenggaraan rekam medis yaitu SDM, sarana prasarana, material dan
proses. Output penyelenggaraan rekam medis itu sendiri yaitu kelengkapan rekam
medis dan ketepatan waktu penyediaan berkas rekam medis.
3.2 Saran
Saya sebagai penulis berharap bisa dijadikan setelah mempelajari materi ini
sangat menyarankan kepada rumah sakit untuk mengoptimalkan perihal
penyelenggaraan rekam medisnya, karena pelayanan rekam medis merupakan salah
satu bagian inti dari Rumah sakit yang sangat penting adanya.