Lanjut ke konten
Beranda
About
← Makalah Pelaksanaan Perencanaan Kesehatan by aep nurul hidayah_Rekam Medis & Informasi
KesehatanPERANCANGAN SISTEM INFORMASI by aep nurul hidayah_rekam medis & informasi kesehatan
→
Makalah Rekam Medis by aep nurul hidayah_rekam medis & informasi kesehatan
IMG00104-20140812-0703
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Salah satu fungsi yang paling penting dari sebuah rumah sakit adalah menyediakan perawatan
berkualitas tinggi terhadap pasien. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab secara hukum maupun
moral atas kualitas pelayanan yang di berikan kepada pasien ataupun mereka yang datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosial ekonomi dan
pendidikan, mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut pelayanan
kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam medik
yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum.
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata kuliah pengelolaan system
rekam medis 1 yang diberikan dosen pengasuh, juga guna membahas lebih dalam mengenai materi yang
telah disampaikan, tetutama dalam hal kegunaan dari adanya rekam medis.
BAB II
PEMBAHASAN
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes
269/MENKES/PER/III/2008).
Menurut Edna K Huffman: Rekam Medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana,
kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani
pengobatan.
Menurut Gemala Hatta, Rekam Medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan
riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleh para
praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
Rekam medis adalah keterangan tertulis dan terekam tentang identitas pasien umum dan sosial pasien,
anamnesa, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainya, laboratorium,
diagnosis, segala perawatan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien serta dokumen hasil
pelayanan (resume) baik pasien rawat inap, rawat jalan dan pelayanan di unit gawaat darurat
(Brotowasisto, 2003).
Rekam Medis adalah keterangan yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas pasien,
anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan
kepada pasien dan pengobatan, baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan
pelayanan darurat (IGD) (Depkes RI,1997).
Secara garis besar, kegiatan rakam medis terdiri dari 3 kegiatan yaitu:
Pencataan
Yaitu pencatatan identitas pasien (berupa data khas diantaranya: nama, tempat dan tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, status perkawinan. Dan data social seperti: agama,pendidikan, pekerjaan,identitas
orangtua, identitas penanggungjawab pembayaran) dilakukan di tempat pendaftaran atau tempat
penerimaan pasien, baik yang dirawat jalan, UGD, maupun yang dirawat inap dan dikerjakan oleh
petugas perekam medis.
Pencataan juga meliputi: Anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, terapi dan
tindakan medis yang dilakukan di tempat pelayanan kesehatan.
Yaitu upaya pengelolaan rekam medis agar isinya lengkap, mudah dimengerti, mudah disimpan, dan
mudah diambil kembalijika diperlukan. Pengelolaan ini erat kaitannya dengan tempat penyimpanan
rekam medis, system penomoran, alat-alat yang digunakan, assembling, analisis kuantitatif dan kualitatif.
Pengelolaan data
Yaitu kegiatan mengumpulkan data, menghtung dan menganalisis data-data dari kegiatan maupun data-
data medis dan non medis yang ada direkam medis sehingga dapat menjadi suatu laporan antau
informasi yang dibutuhkan.
Pengelolaan data meliputi pengumpulan data dri buku register dipindah ke sensus harian dari tiap
tempat penerimaan pasien dan tempat pelayanan, kemudian berkas yang sudah lengkap dapat dilakukan
pengolahan data atau koding( pemnerian kode penyakit dari giagnosa) kemudian dapat dilakukan index
(pengelompokan) berdasarkan identitas pasien, alamat, penyakit,dokter yang merawat dll.kemudian
dirkapitulasi (perhitungan) dan analis di rekam medis untuk menjadi laporan intern maupun eksren.
Sebelum membahas mengenai tujuan dan kegunaan rekam medis perlu diketahui terlebih dahulu
mengenai falsafah rekam medis yaitu ALFRED AIR (Adninisration, Legal, Financial, Riset, Education,
Dokumentation, Akurat, Informatif, Responsibility).
Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit (Depkes RI,1997;7).
Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, kegunaanya dapat dilihat dari beberapa aspek :
Aspek administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administratif karena isinya menyangkut tindakan
berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai
tujuan pelayanan kesehatan.
Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar
untuk merancanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien.
Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan
kepastian hukum atas kedilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda
bukti untuk menegakan keadilan.
Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data atau informasi yang
dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.
Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data atau informasi
yang dapat di pergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan.
Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data atau informasi
tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien,
informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi sesuai profesi pemakai.
Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan
yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
Bagi Pasien
Bukti pelayanan
Alokasi sumber
Menangani pengeluaran
Melaporkan pengeluaran
Edukasi
Bahan pengajaran
Peraturan (regulasi)
Riset
Menilai teknologi
Pengambilan Kebijakan
Industri
Agar rekam medis dapat digunakan dengan baik sesuai tujuan yang ingin dicapai dengan adanya rekam
medis, maka rekam medis yang baik harus memenihi syarat-syarat seperti yang diungkapkan Sujudi,
(2000) “pendokumentasian informasi medis seorang patien termasuk
pasien kerusuhan/ bencana kedalam rekam medis haruslah tepat waktu, up to date, cermat, lengkap,
dipercaya dan objektif”
Sedangkan menurut Hatta (serbaguna,2004:64) “untuk mendukung agar rekam medis menjadi berguna
naka diperlukan rekam medis yang:
Lengkap meliputi:
Terintegrasi artinya antara satu data dengan data lain dalam rekam medis haruslah saling berkaitan dan
berkesinambungan atau dengan kata lain tidak dapat terpisahkan.
Dasar Hukum Penyelenggaraan Rekam Medis
Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1966; tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran / Lembaran
Negara, tahun 1966 nomor 21; tambahan lembaran negara 2803.
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 034/birhub/1972; tentang Perencanaan dan Pemeliharaan Rumah
Sakit, diamana antara lain di sebutkan bahwa guna menunjang terselenggaranya rencana induk yang
baik, maka setiap rumah sakit diwajibkan :
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 134/1978; tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum, antara lain disebutkan bahwa dimana salah satu sub bagian adalah Perekam Medis.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 167 MENKES / PER /XII /2005 tentang
Pemberlakuan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1673 / MENKES / PER / XII /
2005, tentang pemberlakuan Struktur Organisasidan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
BAB III
PENUTUP
A, kesimpulan
Dalam arti sempit rekam medis adalah berupa dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan,dan pelayanan lain kepada pasien dalam sarana pelayanan kesehatan.
Sedangkan dalam arti luas rekam medis merupakan suaru system penyelenggaraan rekam medis yang
berguna untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan pada suat u pelayanan kesehatan yang
jelas dasar hukumya, tidak hanya berupa dokumen saja.
Kebradaan rekam medis pada pusat-pesat pelayanan kesehatan pada era sekarang sengatlah penting
guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan drajat kesehatan masyarakat.
Daftar Pustaka
Iklan
Iklan
Share this:
TwitterFacebook
Memuat...
Terkait
KONSEP RUMAH SAKIT DAN KONSEP REKAM MEDIS_aep nurul hidayah_rkm 126201_Politeknik TEDC
Bandung
← Makalah Pelaksanaan Perencanaan Kesehatan by aep nurul hidayah_Rekam Medis & Informasi
KesehatanPERANCANGAN SISTEM INFORMASI by aep nurul hidayah_rekam medis & informasi kesehatan
→
Tinggalkan Balasan
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar
Nama *
E-mail *
Situs Web
Tulisan Terakhir
ICD 10 – BAB XIII Penyakit-penyakit muskuloskeleton dan jaringan penyambung (M00 – M99)
ICD 10 – BAB XII Penyakit kulit dan jaringan subkutis (L00 – L99)
Komentar Terbaru
Arsip
Juni 2019
Mei 2019
September 2018
Mei 2018
April 2018
September 2017
November 2016
September 2016
Agustus 2016
Juli 2016
Juni 2016
Mei 2016
April 2016
Maret 2016
Januari 2016
November 2015
Oktober 2015
September 2015
Agustus 2015
Juni 2015
Mei 2015
April 2015
Maret 2015
Februari 2015
Januari 2015
Desember 2014
November 2014
Oktober 2014
September 2014
Agustus 2014
Juli 2014
Juni 2014
Mei 2014
April 2014
Maret 2014
Februari 2014
Januari 2014
Kategori
Uncategorized
Meta
Daftar
Masuk
Entries feed
Feed Komentar
WordPress.com
Iklan
Tulisan Terakhir
ICD 10 – BAB XIII Penyakit-penyakit muskuloskeleton dan jaringan penyambung (M00 – M99)
ICD 10 – BAB XII Penyakit kulit dan jaringan subkutis (L00 – L99)
Komentar Terbaru
Arsip
Juni 2019
Mei 2019
September 2018
Mei 2018
April 2018
September 2017
November 2016
September 2016
Agustus 2016
Juli 2016
Juni 2016
Mei 2016
April 2016
Maret 2016
Januari 2016
November 2015
Oktober 2015
September 2015
Agustus 2015
Juni 2015
Mei 2015
April 2015
Maret 2015
Februari 2015
Januari 2015
Desember 2014
November 2014
Oktober 2014
September 2014
Agustus 2014
Juli 2014
Juni 2014
Mei 2014
April 2014
Maret 2014
Februari 2014
Januari 2014
Kategori
Uncategorized
Meta
Daftar
Masuk
Entries feed
Feed Komentar
WordPress.com
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda
setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
:)