Anda di halaman 1dari 4

ASPEK REKAM MEDIS / ALFRED

Rekam medis dapat diliat dari berbagai aspek, antara lain :

 Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenag dan tanggung jawab sebagai tenaga
medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

 Aspek medis
Berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut
dipegunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/ perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.

 Aspek hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian  hukum atas dasar keadilan, dalam
rangka menegakan hukum serta penyediaan  bahan bukti untuk menegakkan
keadilan.

 Aspek keuangan
Suatu bekas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya mengandung
data ataupun informasi yang dipergunakan sebagai aspek keuangan.

 Aspek penelitian
Suatu berkas rekam medis  mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data ataupun informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

 Aspek Pendidikan
Suatu pendidikan rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medis yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan mengajar di bidang profesi si pemakai

 Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.
PENGGUNAAN REKAM MEDIS
Tujuan penggunaan rekam medis dapat di kelompokan 2, yaitu :

1. Tujuan primer

Bagi pasien
 Mencatat jenis pelayanan yang telah diterima.
 Bukti pelayanan.
 Memungkinkan tenaga  kesehatan  dalam  menilai  dan  menangani kondisi risiko.
 Mengetahui biaya pelayanan.

 Bagi pihak pemberi layanan kesehatan


 Membantu kelanjutan pelayanan (sarana komunikasi).
 Menggambarkan    keadaan    penyakit    dan    penyebab    (sebagai pendukung
diagnostik kerja).
 Menunjang    pengambilan    keputusan    tentang    diagnosis    dan pengobatan.
 Menilai dan mengelola risiko perorangan pasien.
 Memfasilitasi pelayanan sesuai dengan pedoman praktik klinis.
 Mendokumentasi faktor risiko pasien.
 Menilai dan mencatat keinginan serta kepuasan pasien.
 Menghasilkan rencana pelayanan.
 Menetapkan saran pencegahan atau promosi kesehatan.

Bagi pihak manajemen pelayanan pasien


 Mendokumentasikan   adanya    kasus    penyakit    gabungan    dan praktiknya.
 Menganalisis kegawatan penyakit.
 Merumuskan pedoman praktik penanganan risiko.
 Memberikan corak dalam penggunaan pelayanan.
 Dasar penelaahan dalam penggunaan sarana pelayanan (utilisasi).
 Melaksanakan kegiatan menjaga mutu. 

Bagi pihak penunjang pelayanan pasien


 Alokasi sumber.
 Menganalisis kecenderungan dan mengembangkan dugaan.
 Menilai beban kerja.
 Mengomunikasikan informasi berbagai unit kerja. 

Bagi  pihak  pengelola  pembayaran  dan  penggantian  biaya  pelayanan pasien


 Mendokumentasikan   unit    pelayanan   yang    memungut   biaya pemeriksaan.
 Menetapkan biaya yang harus di bayar.
 Mengajukan klaim asuransi.
 Mempertimbangkan dan memutuskan klaim asuransi.
 Dasar dalam menetapkan ketidakmampuan dalam pembayaran (mis. kompensasi
pekerja).
 Menangani pengeluaran.
 Melaporkan pengeluaran.
 Menyelenggarakan   analisis   aktuarial   (tafsiran   pra   penetapan asuransi).

 2. Tujuan sekunder

Edukasi
 Mendokumentasikan    pengalaman    profesional    di    bidang kesehatan.
 Menyiapkan sesi pertemuan dan presentasi.
 Bahan pengajaran.

Regulasi
 Bukti pengajuan perkara ke pengadilan (litigasi).
 Membantu pemasaran pengawasan (surveillance).
 Menilai kepatuhan sesuai standar pelayanan.
 Sebagai dasar pemberian akreditasi bagi profesional dan rumah sakit.
 Membandingkan organisasi pelayanan kesehatan.

Riset
 Mengembangkan produk baru.
 Melaksanakan riset klinis.
 Menilai teknologi.
 Studi keluaran pasien.
 Studi efektivitas serta  analisis manfaat dan biaya pelayanan pasien.
 Mengidentifikasi populasi yang berisiko.
 Mengembangkan registrasi dan pangkalan data (data base).

     Pengambilan kebijakan
 Mengalokasikan sumber-sumber.
 Melaksanakan rencana strategis.
 Memonitor kesehatan masyarakat.

Industri
 Melaksanakan riset dan pengembangan.
 Merencanakan strategi pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai