Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN REKAM MEDIS

Penyebutan dari “benda” berkas rekam medis (medical record). Ada yang menyebutnya sebagai
„lis‟ (dari bahasa Belanda „lijst‟ = daftar), „status‟, atau „catatan medis/CM‟. Penyebutan ini
kemudian berubah menjadi „rekam medis/ RM’ pada sekitar tahun 1989 sesuai masukan dari
Prof. Dr. Anton Mulyono yang saat itu menjabat sebagai Kepala Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (sekarang
Kementerian Pendidikan Nasional). Sejak PORMIKI (Perhimpunan Profesional Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan Indonesia) didirikan tahun 1989, organisasi ini telah menggunakan kata
“informasi” sesudah kata “perekam medis”. Pemilihan nama organisasi ini telah sesuai dengan
perkembangan lingkup profesinya hingga saat ini
Seandainya seorang dokter setelah menyuntik pasiennya dengan Ampisilin lalu
menuliskan ke selembar kertas kosong: - injeksi ampisilin 1 mg. Maka catatan tersebut belum
bisa disebut sebagai rekam medis karena baru menyatakan satu hal saja, yaitu "apa yang
dilakukan". Catatan tersebut belum bisa menceritakan kembali siapa yang melakukan, siapa yang
diberi perlakukan, apa yang dilakukan, kapan terjadinya, di mana kejadiannya, mengapa itu
dilakukan, bagaimana melakukannya, apa hasilnya (bila ada), dan sebagainya. Jadi, untuk bisa
disebut sebagai rekam medis, catatan dalam contoh di atas harus dilengkapi agar bisa
"menceritakan" kembali apa, siapa, di mana, bagaimana, kapan, kenapa, berapa, dan sebagainya,
misalnya:
Berdasarkan Permenkes 269 tahun 2008 tentang rekam medis, pemanfaatan rekam medis
dapat dipakai sebagai:
1. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
2. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan
penegakan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi
3. Keperluan pendidikan dan penelitian
4. Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan
5. Data statistik kesehatan
Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian yang menyebutkan
identitas pasien harus mendapat persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli warisnya dan
harus dijaga kerahasiaannya. Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan
penelitian tidak diperlukan persetujuan pasien bila dilakukan untuk kepentingan negara.
Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, kegunaan
rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
1. Aspek Administrasi
Rekam medis memiliki nilai administrasi karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan
wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai
tujuan pelayanan kesehatan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dalam bidang teknologi informasi yang sudah memasuki bidang kesehatan, maka
penggunaannya saat ini sangat diperlukan karena kita melihat proses pengobatan dan tindakan
yang diberikan atas diri seorang pasien dapat diakses secara langsung oleh bagian yang
berwenang atas pemeriksaan tersebut. Kemudian pengolahan data-data medis secara
komputerisasi juga akan memudahkan semua pihak yang berwenang dalam hal ini
petugas administrasi di suatu instansi pelayanan kesehatan dapat segera mengetahui
rincian biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien selama pasien yang menjalani
pengobatan di rumah sakit.
2. Aspek Medis
Rekam medis memiliki nilai medis karena catatan tersebut digunakan sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan/perawatan yang diberikan kepada seorang pasien dan dalam rangka
mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan melalui kegiatan audit medis, manajemen
risiko klinis serta keamanan/keselamatan pasien dan kendali biaya.
3. Aspek Hukum
Rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut masalah adanya
jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum
serta penyediaan bahan sebagai tanda bukti untuk menegakkan keadilan. Rekam medis
adalah milik dokter dan rumah sakit sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
adalah sebagai informasi yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku (UU Praktik Kedokteran RI No. 29 Tahun 2004 Pasal 46 ayat
(1), Penjelasan).
4. Aspek Keuangan
Rekam Medis mempunyai nilai uang karena isinya mengandung data/informasi yang
dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan. Kaitannya rekam medis dengan aspek
keuangan sangat erat kaitannya dalam hal pengobatan, terapi serta tindakan-tindakan apa
saja yang diberikan kepada seorang pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit.
Oleh karena itu, penggunaan sistem teknologi komputer di dalam proses penyelenggaraan rekam
medis sangat diharapkan sekali untuk diterapkan pada setiap instansi pelayanan kesehatan.
Dalam era JKN, rekam medis sangat berperan dalam proses klaim pembiayaan pelayanan
kesehatan karena pembiayaan pelayanan kesehatan berdasarkan kasus pasien yang secara
rinci termuat dalam rekam medis. Segala informasi yang ada dalam rekam medis pasien akan
dilakukan pengkodean diagnosa dan klaim berdasarkan Indonesian Case Based Groups
(INACBGs) yang akan menentukan tarif pelayanan kesehatan pasien. Apabila informasi dalam
rekam medis pasien tidak lengkap, maka akan tarif pelayanan kesehatan juga tidak akan
tepat.
5. Aspek Penelitian
Rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya menyangkut data dan informasi
yang dapat dipergunakan sebagai aspek pendukung penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan.
6. Aspek Pendidikan Rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya menyangkut
data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien, informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan/referensi pengajaran di
bidang profesi pendidikan kesehatan.
7. Aspek Dokumentasi
Rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena isinya menyangkut sumber ingatan
yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan
laporan rumah sakit. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dapat
diaplikasikan penerapannya dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis yang cukup
efektif dan efisien. Pendokumentasian data medis seorang pasien dapat dilaksanakan dengan
mudah dan efektif sesuai aturan serta prosedur yang telah ditetapkan. Dengan melihat beberapa
aspek tersebut, rekam medis mempunyai kegunaan yang sangat luas karena tidak hanya
menyangkut antara pasien dengan pemberi pelayanan kesehatan saja. Kegunaan rekam medis
secara umum adalah:
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut berperan dalam
proses pemberian pelayanan, pengobatan, dan perawatan kepada pasien
b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada
seorang pasien
c. Sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan pelayanan, pengobatan dan
perkembangan penyakit selama pasien berkunjung/dirawat di rumah sakit
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan
lainnya
f. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan
g. Sebagai dasar dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medis yang diterima oleh
pasien
h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan

Berdasarkan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 2006 manfaat rekam medis antara lain:
a. Meningkatan Kualitas Pelayanan praktik kedokteran dengan jelas dan lengkap sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan dan pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.serta
melindungi tenaga medis.
b. Pembiayaan yaitu sebagi petunjuk dan bahan untuk perhitungan dan menetapkan pembiayaan
dalam pelayanan kesehatan serta dapat digunakan sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.
c. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik yaitu sebagai alat bukti tertulis utama, untuk
menyelesaikan masalah hukum, disiplin dan etik.
d. Pendidikan dan Penelitian yaitu sumber informasi perkembangan kronologis penyakit,
pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bahan informasi bagi perkembangan
pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran gigi.
e. Pengobatan Pasien sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis
penyakit, merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan oleh
tenaga kesehatan kepada pasien.
f. Statistik Kesehatan yaitu sebagai bahan statistik kesehatan untuk mempelajari perkembangan
kesehatan masyarakat dan menentukan jumlah penderita penyakit tertentu

Anda mungkin juga menyukai