Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BK LANSIA DAN DEWASA

KONSEP KARAKTERISTIK DAN TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA MADYA

Dosen Pengampu: DYAH LUTFIA KIRANA M.PD.

OLEH: KELOMPOK 3

1. YULIATUN UMMAH (190303112)

2. RAHMAT TULLOH (190303099)

3. ALAN MANAWARI (190303106)

4. NURUL AINI (190303125)

5. RISKIN DHESA (190303116)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh

Alhamdulillah segala puji bagi allah SWT. Tuhan semesta alam karena berkat izin dan kehendak-
nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhan ini pada tepat waktu.pembuatan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “BK LANSIA DAN DEWASA” adapun
masalah yang dibahas dalam maklah ini yaitu” KONSEP KARAKTERISTIK DAN TUGAS
PERKEMBANGAN MASA DEWASA MADYA”

Dalam penulisan maklah ini penulis menemui berbagai hambatan dikarenakan kurangnya
ilmu pengetahuan penulis mengnai hal hal yang berhubungan mengenai makalh ini.oleh karena
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalh sederhana ini.

Akhir kata,harapan penulis semoga makalh ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Terima
kasih!

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mataram,29 September 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang individu dalam rentang kehidupannya di dunia ini harus melalui berbagai macam fase
atau masa seiring perkembangan usia mereka. Dalam setiap fase memiliki tugas-tugas
perkembangan masing-masing, hal ini berbeda antara fase satu dengan fase yang lainnya.
Masing-masing individu dituntut untuk dapat menyelesaikan setiap tugas perkembangannya
sesuai dengan tahapan fase yang dilaluinya dan rentang usia yang sudah ditentukan pada tiap
fase tersebut.

Seorang individu dapat dikatakan normal atau bahagia apabila ia dapat menyelesaikan tugas
perkembangannya dengan tepat waktu. Apabila individu tersebut tidak dapat atau mengalami
hambatan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya, maka individu tersebut akan
mengalami gangguan atau ketidakbahagiaan baik dalam aspek fisik, kognitif, emosi, sosial,
maupun spiritualnya.

Dari seluruh fase yang terjadi selama rentang kehidupan, salah satu fase yang memegang
peranan penting dalam perkembangan seorang individu adalah masa bayi. Masa bayi disebut
sebagai salah satu fase terpenting karena selama masa ini seorang individu mulai belajar dan
memahami berbagai macam hal-hal dan pengalaman baru tentang dirinya. Banyak macam tugas
perkembangan yang harus diselesaikan seorang individu pada masa ini. Sekalipun demikian,
masa ini bukanlah suatu masa yang berbahaya bagi perkembangan individu.

Di balik semuanya itu, ada tuntutan tersendiri yang wajib dicapai seorang individu setelah
melalui fase ini, yaitu menjadi individu yang mandiri. Untuk dapat mencapainya, para orang tua
yang berusia madya terlebih dahulu harus memahami apa saja tugas-tugas perkembangan bagi
usia madya dan dapat memenuhi tugas-tugas tersebut.

Terdorong akan rasa keingintahuan serta kenyataan seperti yang tersebut di atas itulah yang
membuat penulis memilih topik mengenai perkembangan masa usia madya sebagai bahan kajian
dalam pembuatan makalah kali ini. Selanjutnya, hasil pengkajian tersebut, penulis uraikan dalam
makalah berjudul “Perkembangan Masa Usia Madya.”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang hendak kami sajikan adalah mengenai:


1. Jelaskan pengertian dari usia dewasa madya?

2. Sebutkan dan jelaskan karakteristik usia madya?

3. Apa sajakah Tugas-tugas Perkembangan Pada Usia Madya?

4. Bagaimanakah Ciri-ciri dewasa madya?

C. Tujuan

Tujuan yang diharapkan adalah agar mahasiswa mampu:

1. Memahami pengertian dari usia dewasa madya

2. Memahami karakteristik usia madya

3. Memahami tugas-tugas perkembangan pada usia madya

4. Memahami ciri-ciri dewasa madya

BAB II

PEMBAHASAN

A. USIA MADYA
1. Pengertian Usia Madya
Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa usia antara 40
sampai 60 tahun. Masa tersebut ditandai oleh adanya perubahan fisik, mental serta perubahan
minat (Hurlock,1980).
Menurut Erikson (dalam Santrock, 2002), usia madya merupakan masa kritis dimana baik
generativitas/kecenderungan untuk menghasilkan dan stagnansi atau kecenderungan untuk tetap
berhenti akan dominan.
Menurut Erikson, (dalam Santrock, 2002) pada masa usia madya orang akan menjadi lebih
sukses atau sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi.
Hurlock (2000) mmbagi masa dewasa menjadi tiga bagian yaitu :
a. Masa dewasa awal (masa dewasa dini/young adult) Masa dewasa awal adalah masa
pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan
ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran
umurnya antara 21 tahun sampai 40 tahun.
b. Masa dewasa madya (middle adulthood) Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40
sampai 60 tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial antara lain: masa dewasa madya
merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku
masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupannya dengan ciri-ciri jasmani dan
perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa
sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhartiannya terhadap agama ini dilandasi
kebutuhan pribadi dan sosial.
c. Masa usia lanjut
Usia lanjut adalah periode penutup rentang dalam kehidupan seseorang. Masa ini dimulai dari
umur 60 sampai mati, yang ditandai dengan adanya perubahan fisik dan psikologis yang mulai
menurun.
Berdasarkan uraian di atas, pengertian usia madya adalah usia setengah baya yang dipandang
sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut ditandai oleh adanya perubahan
fisik, mental serta perubahan minat dan merupakan masa kritis dimana baik
generativitas/kecenderungan untuk menghasilkan dan stagnansi atau kecenderungan untuk tetap
berhenti akan dominan.

2. Karakteristik Usia Madya


Menurut Hurlock (1980) terdapat beberapa karakteristik atau ciri-ciri pada masa dewasa madya,
yaitu :
a. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti Diakui bahwa semakin mendekati usia
tua, periode usia madya semakin terasa lebih menakutkan dilihat dari seluruh kehidupan
manusia. Oleh karena itu orang-orang dewasa tidak akan mau mengakui bahwa mereka telah
mencapai usia tersebut.
b. Usia madya merupakan masa transisi
Seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa
remaja dan kemudian dewasa, demikian pula usia madya merupakan masa di mana pria dan
wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu
periode dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.
c. Usia madya adalah masa stress
Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai
dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung merusak homeo stasis fisik dan psikologis
seseorang dan membawa ke masa stress, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok
harus dilakukan di rumah, bisnis, dan aspek social kehidupan mereka.
d. Usia madya adalah usia yang berbahaya

Ciri keempat dari usia madya adalah bahwa umumnya usia ini dianggap atau dipandang sebagai
usia ini dianggap atau dipandang sebagai usia yang berbahaya dalam rentang kehidupan.
e. Usia madya adalah usia canggung

Sama seperti remaja, bukan anak-anak dan bukan juga dewasa, demikian juga pria dan wanita
berusia madya bukan “muda” lagi tapi bukan juga tua. Franzblau (dalam Hurluck, 1980)
mengatakan bahwa “orang yang berusia madya seolah-olah berdiri di antara Generasi
Pemberontak yang lebih muda dan Generasi Warga Senior”.
f. Usia madya adalah masa berprestasi
Menurut Erikson (dalam Hurlock, 1980), usia madya merupakan masa krisis
“generativitas”(generativity) kecenderungan untuk menghasilkan maupun stagnasi
kecenderungan untuk tetap berhenti akan dominan.
g. Usia madya merupakan masa evaluasi
Karena usia madya pada umumnya merupakan saat pria dan wanita mencapai puncak
prestasinya, maka logislah apabila masa ini juga merupakan saat mengevaluasi prestasi tersebut
berdasarkan aspirasi mereka semula harapan–harapan orang lain, khususnya semula dan
harapan-harapan orang lain, khsusnya anggota keluarga dan teman.
h. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda

Ciri kedelapan dari usia madya adalah bahwa masa itu dievaluasi dengan standar ganda, satu
standar bagi pria dan satu lagi bagi wanita. Walaupun perkembangannya cenderung mengarah ke
persamaan peran antara pria dan wanita baik di rumah, perusahaan, perindustrian, profesi
maupun dalam kehidupan sosial, namun masih terdapat standar ganda terhadap usia.
i. Usia madya merupakan masa sepi

Ciri kesembilan dari usia madya adalah bahwa masa ini dialami masa sepi (empty nest), masa
ketika anak-anak tidak lama lagi tinggal bersama orangtua. Kecuali dalam beberapa kasus di
mana pria dan wanita menikah lebih lambat dibandingkan dengan usia rata-rata, atau menunda
kelahirahan anak hingga mereka lebih mapan dalam karir, atau mempunyai keluarga besar
sepanjang masa, usia madya merupakan masa sepi dalam kehidupan perkawinan.

j. Usia madya merupakan masa jenuh


Banyak atau hampir seluruh pria dan wanita mengalami kejenuhan pada akhir usia tigapuluhan
dan empatpuluhan. Para pria mejadi jenuh dengan kegiatan rutin sehari-hari dan kehidupan
bersama keluarga yang hanya memberikan sedikit hiburan.
Berdasarkan uraian di atas, karakteristik usia madya adalah usia madya merupakan periode yang
sangat ditakuti, usia madya merupakan masa transisi, usia madya adalah masa stress, usia madya
adalah usia yang berbahaya, usia madya adalah usia canggung, usia madya adalah masa
berprestasi, usia madya merupakan masa evaluasi, usia madya dievaluasi dengan standar ganda,
usia madya merupakan masa sepi, dan usia madya merupakan masa jenuh.

3. Tugas-tugas Perkembangan Pada Usia Madya


Seperti halnya tugas-tugas dalam perkembangan pada periode lainnya, Hurlock (1980)
mengemukakan tugas perkembangan usia madya sebagai berikut :
a. Tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik

Tugas ini meliputi untuk mau melakukan penerimaan akan dan penyesuaian dengan berbagai
perubahan fisik yang normal terjadi pada usia madya
b. Tugas-tugas yang berkaitan dengan perubahan minat
Orang yang berusia madya seringkali mengasumsikan tenggung jawab warga negara dan social,
serta mengembangkan minat pada waktu luang yang berorientasi pada kedewasaan pada tempat
kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada keluarga yang biasa dilakukan pada dewasa dini.
c. Tugas-tugas yang berkaitan dengan penyesuaian kejujuran
Tugas ini berkisar pada pemantapan dan pemeliharaan standar hidup yang relative mapan
d. Tugas-tugas yang berkaitan dengan kehidupan keluarga
Tugas yang penting dalam kategori ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan seseorang sebagai
pasangan, menyesuaikan diri dengan oangtua yang lanjut usia, dan membantu anak remaja untuk
menjadi untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.

Berdasarkan uraian di atas, tugas-tugas perkembangan pada usia madya adalah tugas yang
berkaitan dengan perubahan fisik, tugas-tugas yang berkaitan dengan perubahan minat, tugas-
tugas yang berkaitan dengan penyesuaian kejujuran, dan tugas-tugas yang berkaitan dengan
kehidupan keluarga.

4. Ciri-ciri dewasa madya

1. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti

Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin lebih terasa menakutkan.
Pria dan wanita banyak mempunyai alasan untuk takut memasuki usia madya. Diantaranya
adalah : banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya. Yaitu :kepercayaan
tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai dengan berhentinya
reproduksi.
2. Usia madya merupakan masa transisi

Usia ini merupakan masa transisi seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari
masa kanak-kanak ke masa remaja. Dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan
perilaku masanya dan memasuki periode dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri
jasmani dan perilaku baru.

3. Usia madya adalah masa stress


Bahwa usia ini merupakan masa stress. Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola
hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung
merusak nomeostatis fisik dan psikologis dan membawa ke masa stress, suatu masa bila
sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di rumah, bisnis dan aspek sosial kehidupan
mereka.
4. Usia madya adalah usia yang berbahaya
Cara biasa menginterpretasi “usia berbahaya” ini berasal dari kalangan pria yang ingin
melakukan pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum memasuki masa usia lanjut.
Usia madya dapat menjadi dan merupakan berbahaya dalam beberapa hal lain juga. Saat ini
merupakan suatu masa dimana seseorang mengalami kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu
banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan, ataupun kurangnya memperhatikan kehidupan.
Timbulnya penyakit jiwa datang dengan cepat dikalangan pria dan wanita dan gangguan ini
berpuncak pada suicide. Khususnya di kalangan pria.

5. Usia madya adalah usia canggung


Sama seperti pada remaja, bukan anak-anak bukan juga dewasa. Demikian juga pada pria dan
wanita berusia madya. Mereka bukan muda lagi, tetapi juga bukan tua.
6. Usia madya adalah masa berprestasi
Menurut Errikson, usia madya merupakan masa kritis diamana baik generativitas /
kecenderungan untuk menghasilkan dan stagnasi atau kecenderungan untuk tetap berhenti akan
dominan. Menurut Errikson pada masa usia madya orang akan menjadi lebih sukses atau
sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi. Menurutnya apabila
orang pada masa usia madya memiliki keinginan yang kuat maka ia akan berhasi, sebaliknya dia
memiliki keinginan yang lemah, dia akan stag (atau menetap) pada hidupnya.

7. Usia madya adalah masa evaluasi

Pada usia ini umumnya manusia mencapai puncak prestasinya, maka sangatlah logis jika pada
masa ini juga merupakan saat yang pas untuk mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi
mereka semula dan harapan-harapan orang lain, khususnya teman dan keluarga-keluarga dekat.
8. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda

Bahwa pada masa ini dievaluasi dengan standar ganda, satu standar bagi pria dan satu standar
bagi wanita. Walaupun perkembangannya cenderung mengarah ke persamaan peran antara pria
dan wanita baik di rumah, perusahaan perindustrian, profesi maupun dalam kehidupan sosial
namun masih terdapat standar ganda terhadap usia. Meskipun standar ganda ini mempengaruhi
banyak aspek terhadap kehidupan pria dan wanita usia madya tetapi ada dua aspek yang perlu
diperhatikan : pertama aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani dan yang kedua
bagaimana cara pria dan wanita menyatakan sikap pada usia tua.
9. Usia madya merupakan masa sepi
Dimana masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama orang tua. Contohnya anak yang mulai
beranjak dewasa yang telah bekerja dan tinggal di luar kota sehingga orang tua yang terbiasa
dengan kehadiran mereka di rumah akan merasa kesepian dengan kepergian mereka.
10. Usia madya merupakan masa jenuh

Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini mengalami kejenuhan yakni pada sekitar usia
40 akhir. Pra pria merasa jenuh dengan kegiatan rutinitas sehari-hari dan kehidupan keluarga
yang hanya sedikit memberi hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk memelihara
rumah dan membesarkan anak-anak mereka. Sehingga ada yang merasa kehidupannya tidak ada
variasi dan monoton yang membuat mereka merasa jenuh.

PENUTUP

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Mappiare, A. 1983. Psikologi Orang Dewasa, Surabaya : Usaha Nasional.


www.scribd.com/doc/6137587/PERKEMBANGAN-DEWASA-MIDLIFE - 110k - diakses pada sabtu
21 Mei 2013.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Unita, Rahajeng W. Perkembangan Fisik Dewasa, Psikologi dewasa dan Lansia, 2 februari 2016.
http://unita.lecture.ub.ac.id/files/2016/02/2.-Perkembangan-Fisik-Dewasa- Awal-dan-
Tengah.pdf. diakses pada 13 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai