Disusun Oleh :
1. DEWI HERMAWATI NINGSIH
2. IVO SINDIA NUR AZIZAH
3. FITRIATUL AINI
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Limpahan Rahmat dan anugerah dari-
NYA kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Periode masa dewasa tengah (40-
60th)”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan dengan Judul “Periode Masa dewasa tengah (40-60th)”.
disamping itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung, sehingga dapat
terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai
dengan pencarian identitas diri, yang kemudia pada masa dewasa ini, identitas diri
didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mentalnya
Berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal.
Dewasa awal adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi
ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan pandangan tentang masa depan sudah
lebih realistis.
1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASA DEWASA
Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa mereka;
“Saya hidup dan saya tahu untuk apa,” menggambarkan bahwa di usia dewasa
orang sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari makna
hidup.Dengan kata lain, orang dewasa nilai-nilai yang yang dipilihnya dan
berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai yang dipilihnya.
Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dewasa yang berawal dari masa
dewasa muda yang berusia 40- 60 tahun. Pada masa dewasa madya, ada aspek-
aspek tertentu yang berkembang secara normal, aspek-aspek lainnya berjalan
lambat atau berhenti. Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara
berangsur menurun. Aspek- aspek psikis (intelektual- sosial- emosional- nilai)
masih terus berkembang, walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau
peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas. Pada
akhir masa dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuatan aspek- aspek psikis ini
pun secara berangsur ada yang mulai menurun, dan penurunannya cukup drastis
pada akhir usia dewasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian
secara lebih rinci tentang perkembangan fisik dan intelektual.
Menurut Lavinson, Masa Dewasa Madya berusia 40-50 tahun. Masa Dewasa
Madya adalah masa peralihan dari masa dewasa awal. Pada usia 40 tahun
tercapailah puncak masa dewasa. Setelah itu mulailah peralihan ke masa madya
(tengah baya antara usia 40-45 tahun), dalam masa ini seseorang memiliki tiga
macamtugas:
1.Penilaiankembalipadamasalalu
2.Perubahanstrukturkehidupan
3.Prosesindividuasi
Artinya seseorang menilai masa lalu dengan kenyataan yang ada saat ini, dan
dengan pandangan ke depan seseorang merubah struktur kehidupannya dengan
penyesuaian pemikiran rasional pada zaman ini pula. Proses individuasi akan
membangun struktur kehidupan baru yang berlangsung sampai fase penghidupan
yang berikutnya yaitu permulaan masa madya (45-50 tahun)
2
C. Masa Dewasa sebagai Masa Transisi
1. Transisi Fisik
Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa masa dewasa
sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa
ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi sudah
tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity). la tidak lagi
diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti
orang dewasa lain-nya. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap
melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan
mempunyai anak. la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun
orang lain (termasuk keluarganya). Segala tindakannya sudah dapat di-kenakan aturan-
aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran, akibat dari tindakannya
akan memperoleh sanksi hukum (misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau
perdata). Masa ini ditandai pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-
bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.
2. Transisi Intelektual
3
Kesimpulan
Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa ini jika tidak dioptimalkan dengan baik
akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri di masa yang akan datang. Perkembangan
fisik, emosional, agama, cinta, kognitif dan sosial pada masa ini juga sangat
berpengaruh bagi tiap individu.
Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya
tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis
ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa tertantang untuk
membukukan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang mandiri. ‘Segala urusan
ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat mungkin akan ditangani sendiri
tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua. Berbagai pengalaman baik yang berhasil
maupun yang gagal dalam menghadapi suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran
berharga guna mem-bentuk seorang pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung
jawab terhadap masa depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Juntika Nurihsan. 2000. Bimbingan dan Konseling untuk Orang Dewasa. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5
Jilid 2. Jakarta: Erlangga