Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perkembangan Fisik Dan Kognitif di
Masa Dewasa Awal” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Citra Wahyuni,
M.Si. pada mata kuliah psikologi perkembangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Perkembangan Fisik Dan Kognitif di Masa Dewasa Awal bagi para
pembaca dan juga kami yang sama sama sedang belajar.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Citra Wahyuni, M.Si. selaku dosen mata
kuliah psikologi perkembangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan. Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 2
2.1 Transisi dari Masa Remaja Menuju Masa Dewasa..................... 2
2.2 Perkembangan Fisik.................................................................... 3
2.3 Seksualitas ................................................................................. 5
2.4 Perkembangan Kognitif .............................................................. 6
2.5 Karir dan Pekerjaan .................................................................... 7
BAB III PENUTUP .............................................................................. 9
Kesimpulan ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dengan
bantuan dari dalam maupun dari luar dirinya. Bantuan dari luar meliputi ilmu pengetahuan dan
bimbingan dari orang lain. Sedangkan bantuan dari dalam yaitu perkembangan yang
berhubungan dengan dirinya sendriri seperti pertumbuhan fisik maupun mental.
Bimbingan dan pengarahan menjadi faktor penting dalam membantu perkembangan diri
manusia. Tetapi, jika bimbingan dan pengarahan yang tidak sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki akan memberi pengaruh yang kurang baik bagi perkembangan manusia dan
menyebabkan sulit untuk berkembang.
Ketika manusia sudah dapat memilih dan menilai apa yang telah dianggap baik untuk dirinya
dan orang lain, pada masa inilah manusia telah memiliki kematangan dalam dirinya. Kematangan
dalam pertumbuhan inilah yang disebut dewasa.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui bagaimana transisi dari masa remaja menuju masa dewasa.
2) Untuk mengetahui bagaimana perkembangan fisik.
3) Untuk mengetahui pembahasan seksualitas.
4) Untuk mengetahui perkembangan kognitif.
5) Untuk mengetahui bagaimana karir dan pekerjaan.
BAB II
PEMBAHASAAN
Tahap-tahap Kognitif
Pandangan Piaget: Menurut Piaget, seorang remaja yang memiliki cara berpikir secara
kualitatif sama dengan seorang dewasa. Sekitar usia 11 hingga 15 tahun, para remaja memasuki
tahap formal operasional. Tahap ini ditandai oleh cara berpikir yang lebih logis, abstrak, dan
idealistik, dibandingkan tahap berpikir konkret operasional yang terjadi pada anak-anak berusia 7
hingga 11 tahun. Piaget berpendapat bahwa pemikiran orang dewasa secara kuantitatif berbeda
dengan pemikiran seorang remaja artinya, orang dewasa memiliki pengetahuan lebih banyak
dibandingkan remaja. Dan Piaget juga berpendapat penambahan pengetahuan pada orang dewasa
secara khusus terjadi dalam bidang-bidang tertentu. Meski demikian Piaget berpendapat bahwa
pemikiran formal operasional adalah tahap terakhir dalam perkembangan kognitif dan bahwa
tahap ini menjadi ciri dari orang dewasa maupun remaja.
Beberapa ahli perkembangan berpendapat bahwa banyak individu yang baru akan
mengkonsolidasikan pemikiran operasional formalnya ketika memasuki masa dewasa. Artinya,
di masa remaja mereka memang mulai mampu menyusun rencana dan hipotesis, namun di masa
dewasa muda, mereka menjadi lebih sistematis dan terampil. Meskipun demikian, ada banyak
orang dewasa yang sama sekali tidak mencapai tahap berpikir formal operasional.
Berpikir Realistis dan Pragmatis: Menurut para ahli perkembangan, ketika seorang individu
pada masa dewasa awal mulai memasuki dunia kerja, cara berpikir mereka pun berubah. Salah
satu tandanya adalah mereka menghadapi paksaan realitas, yang disebabkan oleh pekerjaan,
idealisme mereka menurun. Perspektif lain yang membahas perubahan kognitif pada orang
dewasa adalah bahwa orang dewasa cenderung tidak mencapai cara berpikir ilmiah yang yang
terdapat pada tahap operasional formal. Meskipun demikian, penggunaan intelektual mereka
melampaui remaja.
Pemikiran Refleksi dan Relativistik: Menurut William Perry, remaja seringkali memandang dunia
dalam polaritas, benar atau salah, baik atau buruk dll, pada masa beranjak dewasa, secara
bertahap mereka mulai meninggalkan tipe pemikiran yang absolut ini, mereka mulai menyadari
berbagai pendapat dan perspektif orang lain. Pemikiran absolut, dualistik remaja merupakan
awal dari pemikiran reflektif, relativistik orang dewasa.Pemikiran reflektif adalah indikator yang
penting dalam perubahan kognitif pada orang dewasa muda. Gisela Laobouvie-Vief menyatakan
bahwa meningkatnya kompleksitas budaya di abad terakhir telah menimbulkan kebutuhan yang
lebih besar untuk berpikir secara lebih kompleks dan reflektif agar dapat mempertimbangkan
hakikat pengetahuan dan tantangan yang berubah.
Tahap Postformal: Sejumlah ahli mengusulkan adanya tahap kognitif kelima pemikiran
postformal. Pemikiran postformal melibatkan pemahaman bahwa jawaban yang benar terhadap
sebuah persoalan menuntut pemikiran reflektif dan dapat bervariasi dari situasi yang satu ke
situasi yang lain; serta bahwa pencarian kebenaran seringkali merupakan proses yang
berlangsung terus menerus dan tidak pernah selesai, mereka dapat memahami bahwa solusi
terbaik yang diterapkan di pekerjaan tidak selalu juga merupakan solusi terbaik di rumah.
Pemikiran postformal juga mencakup keyakinan solusi terhadap permasalahan harus bersifat
realistis serta bahwa faktor emosi dan subjektif dapat mempengaruhi pemikiran, mereka
cenderung berpikir lebih jernih ketika sedang berada dalam kondisi tenang dibandingkan jika
sedang berada dalam kondisi marah. Para peneliti menemukan bahwa orang dewasa muda
cenderung lebih menggunakan pemikiran posformal ini dibandingkan remaja, namun gagasan ini
masih bersifat kontroversial.
Kreativitas
Masa dewasa muda adalah masa ketika kreativitas mencapai kejayaannya. Sebuah studi awal
mengenai kreativitas menemukan bahwa produk kreativitas individu umumnya dihasilkan di usia
30 tahun dan bahwa 80% kontribusi kreativitas yang terpenting diselesaikan di usia 50 tahun.
Belakangan ini, para peneliti menemukan bahwa kreativitas mencapai puncaknya ketika dewasa,
kemudian menurun puncak kreativitas terjadi di usia 40 tahun.
Meskipun demikian, menilai kesimpulan apapun mengenai usia dan hasil kreativitas sebaiknya
mencangkup:
1. Besarnya tingkat penurunan.
2. Perbandingan antara bidang-bidang kreativitas.
3. Perbedaan individual dalam hasil kreativitas selama jangka waktu hidupnya.
Meskipun penurunan kontribusi kreativitas sering kali ditemukan di usia 50 tahun keatas,
penurunan ini tidaklah sebesar seperti yang dianggap selama ini. Perkiraan mengenai mundurnya
daya kreativitas seiring dengan bertambahnya usia, perlu disertai dengan pertimbangan-
pertimbangan yang berkaitan dengan aspek-aspek yang bersangkutan.
1. Perubahan Perkembangan
Tentang jadi apa mereka ketika dewasa nanti sebagai contoh banyak anak kecil yang ingin
menjadi pahlawan super, bintang olahraga atau bintang film. Ketika sekolah menengah mereka
saling memulai memikirkan karir berdasarkan basis yang tidak terlalu idealis. Di perguruan
tinggi hal ini sering kali berarti memilih jurusan atau spesialis yang dirancang untuk pekerjaan
dibidang terentu. Sejak usia pertengahan 20 hingga akhir masa dewasa awal individu sedang
mencari kestabilan untuk karir awal mereka dibidang tertentu mereka bekerja keras untuk
meningkatkan karir dan memperbaiki keadaan finansial mereka.
2. Menemukan Jalan Dan Tujuan Hidup
Pandangan Wiliam Damon, yang ia kemukakan dalam bukunya yang berjudul the peath to
purcose : helping our childern finder. Calling in life dan bagaimana ia berkaitan dengan
perkembangan identitas. Dalam wawancara dengan para individu berusia 12-22 tahun damon
menemukan bahwa hanya sekitar 20% yang mempunyai visi yang jelas tentang arah hidup,
apapun dia capai dan mengapa. Damon menyimpulkan bahwa kebanyakan guru dan orangtua
mengkomunikasikan pentingnya tujuan belajar kerja keras dan nilai yang bagus, tapi jarang
mendiskusikan keman arah dan tujuan semacam itu yaitu tujuan dari belajar keras dan
mendapatkan nilai bagus.
3. Gambaran Mengenai Pekerjaan
Ketika anda mengeksplorasi pekerjaan yang anda sukai dan memiliki kemungkinan untuk
sukses. Pekerjaan bisa saja memiliki lowongan setiap tahunnya, namun sedikit lowongan di
tahun berikutnya. Menurut buku pedoman 2010-2011 berbagai indeks pelayanan khususnya
pelayanan di bidang pendidikan dan kesehatan serta pelayanan profesional dan bidang
diproyeksikan untuk memberi keterangan mengenai beberrapa pekerjaan terbaru didekade
berikutnya, pertumbuhan pekerjaan diproyeksikan bervariasi mengikuti tuntutan pendidikannya.
4. Pengaruh Kerja
Pekerjaan mendefinisikan seorang secara mendasar. Pekerjaan sangat mempengaruhi finansial
kondisi rumah, cara meluangkan waktu dirumah, sahabat-sahabatnya dan kesehatan. Beberapa
orang memperoleh identitasnya dari pekerjaanya dalam survei 35% orang amerika bekerja 40
jam seminggu dan 18% bekerja 51 jam atau lebih permiggu. Hanya 10% yang bekerja kurang
dari 30 jam perminggu.
5. Keragaman Ditempat Kerja
Tempat kerja menjadi semakin beragam ketika pada sewaktu-waktu hanya sedikit wanita bekerja
diluar rumah, dinegara maju jumlah wanita yang memasuki lapangan kerja semakin meningkat,
sebuah proyrksi terbaru mengiditasikan bahwa jumlah tenaga kerja wanita dalam lapangan kerja
di amerika serikat akan meningkat lebih cepat dari tenaga kerja pria ditahun 2018, keberagaman
etnis juga meningkat disetiap negara maju kecuali prancis. Keberagaman yang terus meningkat
ditempat kerja harus memiliki sensitifitas terhadap perbedaan budaya dan nilai budaya yang
dibawa pekerja perlu diubah dan dihargai.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Transisi dari remaja ke dewasa kini disebut sebagai tumbuh dewasa . Seperti masa muda, rentang
usia bagi tumbuh dewasa kira – kira di antara usia 18 hingga 25 tahun. Percobaan dan pecarian
menandai seseorang yang berada pada masa tumbuh dewasa.
Perkembangan fisik pada masa dewasa awal berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan
daya tahan, serta di puncak fungsi sensori dan motorik. Masa dewasa tengah baik pria maupun
wanita selalu terdapat ketakutan, dimana penampilannya pada masa ini akan menghambat
kemampuannya untuk mempertahankan pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan
jenis. Masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar
dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya.
Perkembangan kognitif pada masa dewasa awal terjadi peralihan dari pendalaman informasi dan
keterampilan (apa yang perlu saya tahu) ke integrasi praktis pengetahuan dan keterampilan
( bagaimana menerapkan apa yang saya tahu), hingga pencarian makna dan tujuan (mengapa
saya harus tahu). Pada masa dewasa tengah perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai
titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda). Pada
masa dewasa akhir pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar, memori, dan intelegensi
mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. (2012). Life-Span Development Edisi 13 Jilid 2 (Perkembangan Masa-
Hidup). Jakarta: Penerbit Erlangga.