Di Susun Oleh :
Kelompok 4
Puji syukur ataas kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. peraktikkan Penulis berharap semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca dalam kehidupan
sehari;hari.Bagi kami sebagi penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalaam
penyusunan makalah ini karena keterbatsan pengetahuan dan pengalaman kami.Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saranyang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………....1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...1
C. Tujuan………………………………………………………………....2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembagian Masa Dewasa: Dini, Madya, dan Lansia..........................3
B. Tugas Perkembangan Ketiga Masa Diatas............................................3
C. Perbandingan Intelektual Antara Ketiga Masa.....................................5
D. Perbandingan Perkembangan Emosi......................................................6
E. Perbandingan Perkembangan Sosial dan Moral...................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……..………..……………………….……….….….......13
B. Saran ………..………..…………...…………….………………….…13
DAFTAR PUSTAKA…………..……….…………………………….......….14
ii
BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
Setelah mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang,
seorang individu akan mengalami masa dimana ia telah menyelesaikan
pertumbuhannya dan mengharuskan dirinya untuk berkecimpung dengan
masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
Dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, masa dewasa adalah
waktu yang paling lama dalam rentang hidup yang ditandai dengan
pembagiannya menjadi 3 fase yaitu; masa dewasa dini, masa dewasa menengh,
dan masa dewasa lanjut (usia lanjut).
Masa dewasa dini biasanya dimulai sejak usia 18 tahun sampai dengan
kira-kira usia 40 tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan
pubertas dan organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi.
Pada masa ini, individu akan mengalami perubahan fisik dan psikologis
tertentu bersamaan dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan harapan-
harapan terhadap perubahan tersebut. Masa dewasa tahap menengah sejak usia
40-60 tahun sedangkan masa dewasa akhir yang disebut lanjut usia pada
rentang usia diatas 60 tahun.
Terdapat beberapa tahap pada masa dewasa, mulai dari batasan usia,
ciri khas perkembangan dewasa, tugas perkembangan, dan perkembangan
fisik, kognitif, emosi, sosial serta moral.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembagian masa dewasa: dini, madya, dan lansia?
2. Bagaimana tugas perkembangan masa dewasa: dini, madya, dan lansia?
3. Bagaimana perbandingan intelektual antara ketiga masa tersebut?
4. Bagaimana perbandingan perkembangan emosi?
5. Bagaimana perbandingan perkembangan sosial dan moral?
1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tiga pembagian masa dewasa
2. Untuk mengetahui tugas perkembangan pada masa dewasa
3. Untuk memahami perbandingan intelektual antara ketiga masa tersebut
4. Untuk memahami perbandingan perkembangan emosi
5. Untuk memahami perbandingan perkembangan sosial dan moral
2
BAB II
PEMBAHASAN
Mulai bekerja.
Memilih pasangan hidup.
Belajar hidup dengan suami/istri.
Mulai membentuk keluarga.
Mengasuh anak.
Mulai bertanggungjawab sebagai warga negara secara layak.
3
Mengelola/mengemudikan rumah tangga.
Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan.
4
C. Perbandingan Intelektual Antara Ketiga Masa
Masa Dewasa Dini
Beberapa ahli psikologi dan pengukuran menyatakan bahwa pada masa
dewasa muda tidak ada peningkatan IQ yang berarti, paling tinggi pada masa
ini hanya meningkat 5 point saja. Walaupun demikian, kualitas kemampuan
berpikir kelompok dewasa masih terus berkembang lebih meluas atau
komprehensif dan mendalam.Menurut anggapan Piaget, kapasitas intelek
dewasa dini tergolong masa operasional formal, bahkan kadang-kadang
mencapai masa post-operasi formal. Taraf ini menyebabkan masa dewasa dini
mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan kapasitas berpikir
abstrak, logis, dan rasional.
Masa Dewasa Madya
Orang dewasa madya mampu memasuki dunia logis yang berlaku
secara mutlak dan universal yaitu dunia idealitas paling tinggi. Orang dewasa
madya mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada dirinya maupun
yang berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya. Orang dewasa
dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya terlebih dulu secara
teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis
yang mungkin ada.
Masa Dewasa Lanjut
Kemerosotan intelektual pada lansia pada umumnya merupakan sesuatu
yang tidap dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit,
kecemasan, atau depresi.Timbulnya penyakit pikun pada orang dewasa lanjut,
membuat individu itu dalam kehidupannya mengalami ketidakteraturan. Tetapi
kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan.
Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut adalah dengan
5
menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih
keterampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi kepikunan.
6
Bersifat introvert, kritis dalam mendidik anak, sering cemas, serta
suka tidur.
Usia berbahaya, karena sering terjadi percekcokan dan krisis dalam
kehidupan keluarga.
Terjadi proses penyesuaian dan penyeimbangan atas perubahan fisik
berkat kematangan cara berfikir, dengan itu mereka mampu
mencapai titik puncak dalam usaha dan karirnya.
Penghayatan dan pengamalan agama sangat meningkat
Perkembangan emosi pada masa dewasa lansia
Usia dewasa akhir lebih temperamen dari segi emosi. Perihal tersebut
disebabkan oleh faktor fisik yang semakin mengalami kemunduran sehingga
berpengaruh pada segi psikis termasuk emosionalnya. Sebagian besar lansia
kurang siap dalam memasuki masa tua. Yang menyebabkan para lansia kurang
dapat menyesuaikan diri. Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi,
ketidak-ikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tak kunjung
sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagaian kecil dari keseluruhan
perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi para lansia.
Lansia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri akan
cenderung menjadi semakin sulit menyesuaikan diri pada masa-masa
selanjutnya.Yang dimaksud penyesuaian diri pada lansia adalah kemampuan
orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan-
perubahan fisik, psikologis yang dialaminya serta kemampuan untuk mencapai
keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan,
yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis
yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dirinya tanpa
menimbulkan masalah baru.
7
Untuk perkembangan sosialnya pada masa ini disebut masa krisis
sosial. Hal ini dikarenakan adanya tekanan pekerjaan dan keluarga. Peran
sosial sering terbatas sehingga mempengaruhi persahabatan, pengelompokkan
sosial serta nilai-nilai yang diberikan pada popularitas individu. Perkembangan
moral dewasa dini juga tidak lepas dari keterkaitan dengan penguasaan tugas
perkembangan yang menitikberatkan pada harapan sosial.
Tuntutan untuk melakukan tanggung jawab secara moral atas segala
perilaku dan keputusan hidup merupakan suatu hal yang menjadi pegangan
individu dalam hidup di masyarakat. Perkembangan sosial masa dewasa dini
ini dibagi menjadi 4 pendekatan klasik:
Normative – Stage Models
Timing of Events Model
Trait Model
Typological Models
Pada Masa Dewasa Madya
Menurut Fowler, pada masa ini individu mampu mengambil dan
melakukan tanggung jawab secara penuh terhadap yang diyakininya. Sering
kali konsekuensi yang paling buruk akibat dari keyakinan tersebut harus
ditanggungnya. Masa dewasa ini telah memasuki masa post-conventional yaitu
mampu menguji secara mandiri keyakinan atau kepercayaan yang terlepas dari
pengaruh orang lain atau kelompok masyarakat. Ciri-ciri yang menyangkut
sosial dan moral pada masa ini antara lain:
a. Periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b. Pada masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri
jasmani dan prilaku masa dewasanya memasuki suatu periode
dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
8
c. Masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang
akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti
(stagnasi).
d. Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat
dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi
dan sosial.
Hubungan dengan saudara semakin meningkat pada usia ini. Pada masa
ini biasanya individu mulai dituntut untuk membimbing masa-masa
sebelumnya. Begitupun dengan persahabatan dengan beberapa teman, pada
masa ini mengalami peningkatan. Berbagai aktivitas sosial maupun olahraga
merupakan beberapa hal sering dilakukan bersama.
Individu pada masa dewasa madya atau tengah pelu menyiapkan diri untuk
masa pensiun, baik secara keuangan maupun psikologis. Membangun dan
memenuhi aktivitas-aktivitas waktu luang merupakan bagian yang penting
untuk persiapan masa pensiun, sehingga peralihan ke masa usia lanjut tidak
begitu menekan individu yang dapat menyebabkan cemas.
9
Hubungan Antar Generasi
Secara segi moral, usia dewasa akhir lebih cenderung tidak peduli lagi
dengan norma-norma atau aturan-aturan yang ada di lingkungan tersebut. Hal
ini dikarenakan banyaknya terjadi kemunduran dalam fisiknya yang berakibat
berdampak pada moralnya.
10
11) mengungkapkan bahwa pendidikan orang dewasa (andragogy) berbeda
dengan pendidikan anak-anak (paedagogy).
11
dasar ini ditingkatkan menjadi Program Pemberantasan Buta Huruf Fungsional.
Program ini merubah dan mengembangkan dari kegiatan awal, dengan
menetapkan bahwa memberikan pelayanan pendidikan yang memiliki dua misi
dalam satu usaha.
BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Masa dewasa terbagi tiga, yaitu: Dini (18-40 tahun), Madya (40-60 tahun),
dan Lanjut (60 tahun-kematian). Ketiga masa ini memiliki tugas
perkembangannya masing-masing, semakin tua usia seseorang maka
perkembangan dan hal yang dapat dilakukannya semakin berkurang. Hal itu
terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal seperti fungsi fisik, intelektual,
emosi, dan sosial, mereka yang semakin menurun. Oleh sebab itu, agar
pembelajaran pada orang dewasa berhasil maka sebaiknya memperhatikan;
suasana yang cocok untuk mereka, bersifat partisipatif, menyesuaikan
kebutuhan mereka, menentukan tujuan belajar, mengembangkan rancangan
belajar, dan evaluasi.
B. SARAN
Dengan adanya Perbandingan Intelektual,perbandingan tingkat emosional
dan perbandingan sosial moral peserta didik, pembaca diharapkan mampu
mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik serta memberi
wawasan yang lebih dalam mengenal karakteristik peserta didik dan mampu
mengaplikasikan dalam proses belajar mengajar.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://berderet.blogspot.com/2012/12/tugas-tugas-perkembangan.html http://
rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11/perkembangan-peserta-didik-usia-madya.html h
ttp://catatan.iffah.my.id/2012/04/perkembangan-fisik-masa-dewasa-madya.html Sumb
er (Hurlock, Elizabeth B.Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi Kelima.Erlangga.)
https://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/02/perubahan-fisik-pada-masa-tua.html
https://prezi.com/m/eshhqkkwhsl7/perkembangan-intelektual-emosi-sosial-dan-moral-
pada-masa/ https://marchsuhud89.wordpress.com/2010/05/28/makalah-dewasa-dini/ ht
tp://perkembanganmasadewasaawaldanmady.blogspot.com/2016/06/makalah-
perkembangan-peserta-dididk.html
14