Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DEWASA MADYA (LANJUTAN)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Psikologi Perkembangan


Dewasa Dan Lansia

Disusun Oleh Kelompok 6 :

SUCI UTAMI RAHMADANI


NIM 2010207083

SILVY YULIZAR PUTRI


NIM. 2010207080

Dosen Pengampu :
ROSHINTA EREZKA, S.Psi ., M.Pd

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM (BKPI)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kelompok kami
kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan taufiknya,
kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang sudah membawa kita dari
zaman onta hingga zaman Toyota seperti sekarang.

Kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat dan iman, sehingga makalah ini dapat di selesaikan . penulis menyadari bahwa
makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan,
baik penulisan dan konten. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Sungai penuh, 10 Februari 2022

Kelompok 6

2
DAFTAR PUSTAKA
COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN

A. Kondisi Psikologis Dewasa Madya……………..……………………………..6


B. Kondisi Sosial Dewasa Madya………………………………………………...7
C. Kondisi Pekerjaan Dewasa Madya………….…………………………………9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………...11
B. Kritik dan Saran……………………………………………………………...12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang memiliki memiliki kemampuan
untuk mengembangkan diri dengan bantuan dari dalam maupun dari luar
dirinya. Bantuan dari luar meliputi ilmu pengetahuan dan bimbingan dari
orang lain. Sedangkan bantuan dari dalam yaitu perkembangan yang
berhubungan dengan dirinya sendiri seperti pertumbuhan sik maupun mental.
Bimbingan dan pengarahan menjadi faktor penting dalam membantu
perkembangan diri manusia. Tetapi, jika bimbingan dan pengarahan yang
tidak sesuai dengan kemampuann yang dimiliki akan memberi pengaruh yang
kurang baik bagi perkembangan manusia dan menyebabkan sulit untuk
berkembang
Di antara sekian banyak tugas perkembangan orang dewasa dini, tugas
-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan dan hidup keluarga merupakan tugas
yang sangat banyak, sangat penting dan sangat sulit diatasi. Bahkan sekalipun
orang dewasa telah mempunyai pengalaman kerja, telah menikah dan telah
menjadi orangtua namun tetap harus melakukan penyesuaian diri dengan
peran –peran tersebut.
Bagi sebagian besar pria dewasa di Amerika sekarang, kebahagiaan
bergantung pada kesesuaian antara bakat, minat dan tugas yang diemban.
Artinya, makin cocok bakat dan minatnya dengan jenis pekerjaannya, makin
tinggi pula tingkat kepuasan yang diperoleh.
Karena meningkatnya jumlah wanita baik yang telah menikah maupun
yang masih lajang maka seringkali pekerjaan wanita dibandingkan dengan
pria, karena sekarang banyak wanita yang mengusulkan pada pemerintah
federal untuk mengurangi diskriminasi perlakuan antara pria dan wanita dalam
pekerjaan seperti : wanita berharap dapat memperoleh gaji yang lebih tinggi
dan pekerjaan yang lebih baik.
Jadi tidak sekedar diberi tugas untuk mengerjakan pekerjaan yang
bersifat rutin, atau jenis tugas yang memerlukan kemampuan dan latihan yang
terbatas sehingga tidak mempunyai rasa bangga akan tugasnya.

4
Tapi dalam kenyataannya bahkan wanita dengan tingkat kompetensi
yang lebih tinggi pun masih diperlakukan secara tidak adil dan bertentangan
dengan teori bakat dan minat.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang dapat dirumuskan dari pemaparan di
atas yaitu:
1. Kondisi Psikologi Dewasa Madya
2. Kondisi sosial Dewasa Madya
3. Kondisi pekerjaan Dewasa Madya

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Psikologi Dewasa Madya


Schaie ( dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2007) melihat bahwa
perkembangan kognitif atau psikologis dewasa awal dengan memperhatikan
perkembangan intelektual dalam konteks social.
Menurutnya, pada perkembangan kognitif dewasa awal, terjadi
peralihan dari pendalaman informasi dan keterampilan ( apa yang perlu saya
tahu) ke integrasi praktis pengetahuan dan keterampilan ( bagaimana
menerapkan apa yang saya tahu), hingga pencarian makna dan tujuan
(mengapa saya harus tahu). Terdapat 7 tahap perkembangan Sachie, yaitu:1
1. Acquisitive stage ( kanak kanak dan remaja)
2. Achieving stage ( remaja akhir atau awal 20 tahun – awal 30 tahun)
3. Responsible stage ( akhir tahun 30 – awal 60 tahun)
4. Executive stage (30 – 40 tahun – paruh baya)
5. Reorganizational stage ( akhir paruh baya – awal lansia)
6. Reintegrative stage ( lansia)
7. Legacy creating stage ( di atas lansia)

Pada tahap dewasa tengah perkembangan intelektual dewasa sudah


mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap
sebelumnya (tahap pemuda). Semua hal yang berikutnya sebenarnya
merupakan perluasan, penerapan, dan penghalusan dari pola pemikiran ini.
Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara
mutlak dan universal yaitu dunia idealitas paling tinggi. Orang dewasa dalam
menyelesaikan suatu masalah langsung memasuki masalahnya. Ia mampu
mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat melihat akibat
langsung dari usaha-usahanya guna menyelesaikan masalah tersebut.

1
Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendektan Sepanjang Rentang Kehidupan).
Ed. 5. Jakarta : Erlangga. H. 15-17

6
Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada
dirinya (baik fisik maupun kognitif) maupun yang berhubungan dengan
realitas di lingkungan hidupnya.
Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya
terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan
penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisanya ini,
orang dewasa lalu membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal.
Yang kemudian mengajukan pendapat- pendapat tertentu yang sering
disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesa dan relasi antara proporsi
yang berbeda-beda tadi.
Kognisi pada dewasa Akhir, Pada umumnya orang percaya bahwa
proses belajar, memori, dan intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan
dengan terus bertambahnya usia.
Kecepatan dalam memproses informasi mengalami penurunan pada
masa dewasa akhir. Selain itu, orang-orang dewasa lanjut kurang mampu
mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya.
Kecepatan memproses informasi secara pelan-pelan memang akan mengalami
penurunan pada masa dewasa akhir, namun factor individual differences juga
berperan dalam hal ini.
2
Nancy Denney (1986) menyatakan bahwa kebanyakan tes
kemampuan mengingat dan memecahkan masalah mengukur bagaimana
orang-orang dewasa lanjut melakukan aktivitas-aktivitas yang abstrak atau
sederhana.

B. Kondisi sosial Dewasa Madya


Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari
perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal terjadi peralihan
padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan
relasi sangat memegang peranan penting. Tugas perkembangan dewasa awal
diantaranya adalah menikah atau membangun suatu keluarga, mengelola

2 King (2013). PSIKOLOGI UMUM:Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta. PenerbitSalemba


Humanika. H. 23

7
rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai
warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan
melakukan suatu pekerjaan.
Perkembangan Sosial – Emosional pada masa dewasa tengah ialah
Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh
kehidupan manusia. Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana
pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya
dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan
prilaku yang baru. Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut
Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau
sebaliknya mereka berhenti (stagnasi). Pada masa dewasa madya ini perhatian
terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan
kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi
kebutuhan pribadi dan sosial.
Perkembangan Sosial – Emosional pada masa dewasa Akhir,
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan
menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang
dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi
(Widyastuti, 2000).3 Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi,
ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung
sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan
perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional,
keadaan depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit
melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa
lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit
penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah
kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat
perubahan perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan
kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri

3 3
Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendektan Sepanjang Rentang Kehidupan).
Ed. 5. Jakarta : Erlangga. H. 31

8
dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan
mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi
kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.

C. Kondisi pekerjaan Dewasa Madya


Penyesuaian pertama yang dianggap pokok adalah memilih bidang
yang cocok dengan bakat, minat dan faktor psikologis. Banyak kasus dalam
memilih bidang kerja yang tidak cocok dengan bakat dan minat (suara hati
kecil) tetapi dipilih karena besarnya pengaruh sosial yang ada, justru akan
menimbulkan ketidakpuasan terhadap hasil karyanya, tidak merasa mencintai
tugasnya dan akhirnya prestasi kerjanya menurun sangat drastis.4
Sehubungan dengan itu, maka beberapa orang dewasa telah
menentukan pilihannya jauh – jauh hari sebelum mereka bekerja sehingga jauh
– jauh hari pula mereka melatih diri sesuai dengan prasyarat yang diperlukan
untuj jenis tugas yang mereka anggap cocok dengan minat dan bakatnya.
Sebaliknya, masih banyak juga orang dewasa muda yang bingung
tentang apa yang akan mereka kerjakan dalam hidupnya setelah selesai dari
pendidikan tinggi SLTA, akademi bahkan yang tamat dari perguruan tinggi.
Situasi yang lebih memperburuk adalah mereka sering menjumpai
kenyataan dalam hidup bahwa apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka
inginkan untuk dilakukan ternyata tidak tersedia di masyarakat, kantor dan
bidang kerja lainnya.
Bisa juga terjadi karena mereka memang tidak mempunyai cukup
bekal ilmu dan ketrampilan serta pengalaman yang sesuai dengan persyaratan
pekerjaan yang ditawarkan, padahal sekolah atau kursus yang diikutinya
sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan.
Banyak orang dewasa muda yang tidak atau kurang memiliki
ketrampilan untuk pekerjaan tertentu serta tidak sesuai pula dengan
ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki. Masa ini disebut “masa berharap

4 Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.


Jakarta : Erlangga. http://azizherwitselalu.blogspot.com/2013/02/perkembangan-kognitif-1-
dewasa-madya.html

9
bekerja (job hopping)” yang biasa terjadi pada waktu orang dewasa berusia
20an – 30an.
Memilih bidang pekerjaan yang cocok dengan minat dan bakatnya
dapat dilihat dari beberapa faktor umum seperti apakah dirinya menyukai jenis
pekerjaan yang dipilihnya, mampu menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan
baik, dan keharusan membayar uang atau tanggung jawab lainnya. Orang
dewasa muda yang mempunyai tanggung jawab untuk menanggung beban
keluarga sering lebih cepat dalam menentukan bidang pekerjaan yang diminati
dibandingkan dengan orang dewasa muda yang tidak mempunyai tanggungan
keluarga.
Banyak juga orang dewasa muda yang tidak tertarik pada jenis
pekerjaan yang selama ini telah diketuki oleh orangtua atau sanak
keluarganya. Walaupun dalam kenyataannya ada individu yang memperoleh
pekerjaan pertamanya mirip atau ada hubungannya dengan pekerjaan
orangtuanya.
Kecuali bila orang dewasa muda tersebut memiliki tingkat pendidikan
dan pelatihan yang jauh diatas pendidikan dan pelatihan yang diperoleh
orangtuanya atau sanak keluarganya, sehingga dirinya mungkin akan
memperoleh pekerjaan yang lain.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Transisi dari remaja ke dewasa kini disebut sebagai tumbuh dewasa .
Seperti masa muda, rentang usia bagi tumbuh dewasa kira – kira di antara usia
18 hingga 25 tahun. Percobaan dan pecarian menandai seseorang yang berada
pada masa tumbuh dewasa.
Perkembangan fisik pada masa dewasa awal berada di puncak
kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, serta di puncak fungsi sensori dan
motorik. Masa dewasa tengah baik pria maupun wanita selalu terdapat
ketakutan, dimana penampilannya pada masa ini akan menghambat
kemampuannya untuk mempertahankan pasangan mereka, atau mengurangi
daya tarik lawan jenis. Masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa
penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia
sebelumnya.
Perkembangan kognitif pada masa dewasa awal terjadi peralihan dari
pendalaman informasi dan keterampilan ( apa yang perlu saya tahu) ke
integrasi praktis pengetahuan dan keterampilan ( bagaimana menerapkan apa
yang saya tahu), hingga pencarian makna dan tujuan (mengapa saya harus
tahu). Pada masa dewasa tengah perkembangan intelektual dewasa sudah
mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap
sebelumnya (tahap pemuda). Pada masa dewasa akhir pada umumnya orang
percaya bahwa proses belajar, memori, dan intelegensi mengalami
kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia
Perkembangan sosial – emosianal pada masa dewasa awal adalah
puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal terjadi
peralihan padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Masa dewasa
tengah perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa
sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini
dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial. Masa dewasa akhir sebagian besar
lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga

11
menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan
memecahkan masalah yang dihadapi.

B. Kritik dan Saran


Penyusun tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa
membuat makalah yang lebih baik untuk kedepannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendektan Sepanjang Rentang


Kehidupan). Ed. 5. Jakarta : Erlangga

King, Laura A. (2013). PSIKOLOGI UMUM:Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta.


PenerbitSalemba Humanika.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
http://azizherwitselalu.blogspot.com/2013/02/perkembangan-kognitif-1-dewasa-
madya.html

13

Anda mungkin juga menyukai