Dosen Pengampu :
ROSHINTA EREZKA, S.Psi ., M.Pd
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kelompok kami
kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan taufiknya,
kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang sudah membawa kita dari
zaman onta hingga zaman Toyota seperti sekarang.
Kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat dan iman, sehingga makalah ini dapat di selesaikan . penulis menyadari bahwa
makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan,
baik penulisan dan konten. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Kelompok 6
2
DAFTAR PUSTAKA
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………...11
B. Kritik dan Saran……………………………………………………………...12
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang memiliki memiliki kemampuan
untuk mengembangkan diri dengan bantuan dari dalam maupun dari luar
dirinya. Bantuan dari luar meliputi ilmu pengetahuan dan bimbingan dari
orang lain. Sedangkan bantuan dari dalam yaitu perkembangan yang
berhubungan dengan dirinya sendiri seperti pertumbuhan sik maupun mental.
Bimbingan dan pengarahan menjadi faktor penting dalam membantu
perkembangan diri manusia. Tetapi, jika bimbingan dan pengarahan yang
tidak sesuai dengan kemampuann yang dimiliki akan memberi pengaruh yang
kurang baik bagi perkembangan manusia dan menyebabkan sulit untuk
berkembang
Di antara sekian banyak tugas perkembangan orang dewasa dini, tugas
-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan dan hidup keluarga merupakan tugas
yang sangat banyak, sangat penting dan sangat sulit diatasi. Bahkan sekalipun
orang dewasa telah mempunyai pengalaman kerja, telah menikah dan telah
menjadi orangtua namun tetap harus melakukan penyesuaian diri dengan
peran –peran tersebut.
Bagi sebagian besar pria dewasa di Amerika sekarang, kebahagiaan
bergantung pada kesesuaian antara bakat, minat dan tugas yang diemban.
Artinya, makin cocok bakat dan minatnya dengan jenis pekerjaannya, makin
tinggi pula tingkat kepuasan yang diperoleh.
Karena meningkatnya jumlah wanita baik yang telah menikah maupun
yang masih lajang maka seringkali pekerjaan wanita dibandingkan dengan
pria, karena sekarang banyak wanita yang mengusulkan pada pemerintah
federal untuk mengurangi diskriminasi perlakuan antara pria dan wanita dalam
pekerjaan seperti : wanita berharap dapat memperoleh gaji yang lebih tinggi
dan pekerjaan yang lebih baik.
Jadi tidak sekedar diberi tugas untuk mengerjakan pekerjaan yang
bersifat rutin, atau jenis tugas yang memerlukan kemampuan dan latihan yang
terbatas sehingga tidak mempunyai rasa bangga akan tugasnya.
4
Tapi dalam kenyataannya bahkan wanita dengan tingkat kompetensi
yang lebih tinggi pun masih diperlakukan secara tidak adil dan bertentangan
dengan teori bakat dan minat.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang dapat dirumuskan dari pemaparan di
atas yaitu:
1. Kondisi Psikologi Dewasa Madya
2. Kondisi sosial Dewasa Madya
3. Kondisi pekerjaan Dewasa Madya
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendektan Sepanjang Rentang Kehidupan).
Ed. 5. Jakarta : Erlangga. H. 15-17
6
Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada
dirinya (baik fisik maupun kognitif) maupun yang berhubungan dengan
realitas di lingkungan hidupnya.
Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya
terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan
penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisanya ini,
orang dewasa lalu membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal.
Yang kemudian mengajukan pendapat- pendapat tertentu yang sering
disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesa dan relasi antara proporsi
yang berbeda-beda tadi.
Kognisi pada dewasa Akhir, Pada umumnya orang percaya bahwa
proses belajar, memori, dan intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan
dengan terus bertambahnya usia.
Kecepatan dalam memproses informasi mengalami penurunan pada
masa dewasa akhir. Selain itu, orang-orang dewasa lanjut kurang mampu
mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya.
Kecepatan memproses informasi secara pelan-pelan memang akan mengalami
penurunan pada masa dewasa akhir, namun factor individual differences juga
berperan dalam hal ini.
2
Nancy Denney (1986) menyatakan bahwa kebanyakan tes
kemampuan mengingat dan memecahkan masalah mengukur bagaimana
orang-orang dewasa lanjut melakukan aktivitas-aktivitas yang abstrak atau
sederhana.
7
rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai
warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan
melakukan suatu pekerjaan.
Perkembangan Sosial – Emosional pada masa dewasa tengah ialah
Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh
kehidupan manusia. Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana
pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya
dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan
prilaku yang baru. Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut
Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau
sebaliknya mereka berhenti (stagnasi). Pada masa dewasa madya ini perhatian
terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan
kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi
kebutuhan pribadi dan sosial.
Perkembangan Sosial – Emosional pada masa dewasa Akhir,
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan
menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang
dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi
(Widyastuti, 2000).3 Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi,
ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung
sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan
perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional,
keadaan depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit
melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa
lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit
penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah
kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat
perubahan perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan
kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri
3 3
Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendektan Sepanjang Rentang Kehidupan).
Ed. 5. Jakarta : Erlangga. H. 31
8
dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan
mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi
kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.
9
bekerja (job hopping)” yang biasa terjadi pada waktu orang dewasa berusia
20an – 30an.
Memilih bidang pekerjaan yang cocok dengan minat dan bakatnya
dapat dilihat dari beberapa faktor umum seperti apakah dirinya menyukai jenis
pekerjaan yang dipilihnya, mampu menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan
baik, dan keharusan membayar uang atau tanggung jawab lainnya. Orang
dewasa muda yang mempunyai tanggung jawab untuk menanggung beban
keluarga sering lebih cepat dalam menentukan bidang pekerjaan yang diminati
dibandingkan dengan orang dewasa muda yang tidak mempunyai tanggungan
keluarga.
Banyak juga orang dewasa muda yang tidak tertarik pada jenis
pekerjaan yang selama ini telah diketuki oleh orangtua atau sanak
keluarganya. Walaupun dalam kenyataannya ada individu yang memperoleh
pekerjaan pertamanya mirip atau ada hubungannya dengan pekerjaan
orangtuanya.
Kecuali bila orang dewasa muda tersebut memiliki tingkat pendidikan
dan pelatihan yang jauh diatas pendidikan dan pelatihan yang diperoleh
orangtuanya atau sanak keluarganya, sehingga dirinya mungkin akan
memperoleh pekerjaan yang lain.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Transisi dari remaja ke dewasa kini disebut sebagai tumbuh dewasa .
Seperti masa muda, rentang usia bagi tumbuh dewasa kira – kira di antara usia
18 hingga 25 tahun. Percobaan dan pecarian menandai seseorang yang berada
pada masa tumbuh dewasa.
Perkembangan fisik pada masa dewasa awal berada di puncak
kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, serta di puncak fungsi sensori dan
motorik. Masa dewasa tengah baik pria maupun wanita selalu terdapat
ketakutan, dimana penampilannya pada masa ini akan menghambat
kemampuannya untuk mempertahankan pasangan mereka, atau mengurangi
daya tarik lawan jenis. Masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa
penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia
sebelumnya.
Perkembangan kognitif pada masa dewasa awal terjadi peralihan dari
pendalaman informasi dan keterampilan ( apa yang perlu saya tahu) ke
integrasi praktis pengetahuan dan keterampilan ( bagaimana menerapkan apa
yang saya tahu), hingga pencarian makna dan tujuan (mengapa saya harus
tahu). Pada masa dewasa tengah perkembangan intelektual dewasa sudah
mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap
sebelumnya (tahap pemuda). Pada masa dewasa akhir pada umumnya orang
percaya bahwa proses belajar, memori, dan intelegensi mengalami
kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia
Perkembangan sosial – emosianal pada masa dewasa awal adalah
puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal terjadi
peralihan padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Masa dewasa
tengah perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa
sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini
dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial. Masa dewasa akhir sebagian besar
lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga
11
menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan
memecahkan masalah yang dihadapi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13