Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA


SEKOLAH MENENGAH
( Perkembangan Fisik, Intelektual, Emosional, Sosial, Moral dan Sikap )

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Perkembangan Peserta Didik

Oleh:
Alfia Nur Laili (202010301018)
Jeni Eka Putri (202010301054)
Riska Indi Ramadhani (202010301069)
Yenika Sintiya (202010301078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


STKIP PGRI NGANJUK
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.

Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada teman-teman, kerabat, dan semua pihak yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan bantuannya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan.

Adapun tujuan utama atas penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.

Kami menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
membangun,demi terciptanya makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Nganjuk, 04 April 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2Rumusan Masalah........................................................................................................1

1.3Tujuan............................................................................................................................2

1.4 Manfaat.........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

2.1 Pertumbuhan Fisik, Intelektual, dan Emosional......................................................3

2.2 Perkembangan Sosial, Moral dan Sikap...................................................................5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................7

3.1 Simpulan......................................................................................................................7

3.2 Saran.............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada usia sekolah menengah, penampilan siswa berubah sebagai akibat
perubahan hormon. Cara hidup mereka berubah sesuai dengan perkembangannya
untuk mulai berfikir abstak. Perasaannya tentang banyak hal yang berubah.
Di usia ini, siswa mengalami masa transisi antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Pada umurnya dimulai pada usi 12 atau 13 than dan berakhir menjelang
usia 20 tahun.
Perubahan pertumbuhan fisik yang dramatis pada tahap perkembangan siswa
sekolah menengah. Kemudian kita lihat bagaimana siswa berkembang
intelektualnya setelah mereka mampu berfikir abstrak. Proses berfikir mereka
bukan hanya mempengaruhi sikap dan moralnya, tetapi juga erat kaitannya
dengan pendidikan dan karier yang dipilihnya. Kematangan intelektual pada
umumnya dianggap ada kaitannya dengan kemampuan berfikir abstrak.
Kematangan emosional bergantung kepada ditemukannya identitas diri,
ketidaktergantungan kepada orangtua, berkembangnya sistem nilai dan
kemampuan untuk menjalin hubungan yang matang dalam persahabatan dan
cinta.

1.2 Rumusan Masalah


Maka berdasarkan latar belakang diatas rumusan permasalahannya adalah :
1. Bagimana pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual dan emosional anak
usia sekolah menengah?
2. Bagaimana perkembangan, sosial, moral dan sikap anak usia sekolah
menengah?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan kaitan antara pertumbuhan fisik dan jasmani dengan


perkembangan intelektual
2. Menjelaskan kaitan antara perkembangan intelektual dan emosional
3. Menjelaskan kaitan antara perkembangan sosial, nilai-nilai moral, dan sikap.
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan memiliki manfaat untuk pembaca
agar memahami mengenai perkembangan anak pada masa sekolah menengah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan Fisik Serta Perkembangan Intelektual dan Emosional


Pada usia sekolah menengah, anak berada pada masa remaja atau pubertas atau
adolesen. Meskipun perkembangan aspek-aspek kepribadian telah diawali pada
masa-masa sebelumnya, puncaknya boleh dikatakan terjadi pada masa ini sebab
setelah melewati masa ini remaja telah berubah menjadi seorang dewasa yang boleh
dikatakan telah terbentuk suatu pribadi yang relatif tetap.
Sebagai pendidik, Anda perlu menghayati tahapan perkembangan yang terjadi pada
siswa sehingga dapat mengerti segala tingkah laku yang ditampakkan siswa.
Misalnya, pada siswa usia sekolah menengah suasana hati yang semula riang
gembira bisa secara mendadak berubah menjadi rasa sedih.
a. Pertumbuhan fisik/jasmani
1. Perkembangan yang cukup pesat dan nampak dari luar adalah
perkembangan fisik. Pada masa remaja, perkembangan fisik mereka
sangat cepat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
2. Postur anak-anak remaja awal nampak tinggi-tinggi, tetapi kurus.
3. Pada usia 11 – 12 tahun tinggi badan anak laki-laki dan wanita tidak jauh
berbeda.
4. Pada usia 12 – 13 tahun pertambahan tinggi badan anak wanita lebih
cepat dibandingkan dengan anak laki-laki.
5. Perubahan yang sangat cepat dalam tinggi ini tidak berjalan sejajar
dengan kekuatan dan keterampilannya.
6. Selain terjadi pertambahan tinggi badan yang cepat pada masa remaja
juga terjadi perkembangan seksual yang cepat pula.
7. Perkembangan seksual ditandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin
primer dan sekunder.
8. Pada awal masa remaja anak wanita mulai mengalami menstruasi dan
laki-laki mengalami mimpi basah.
9. Ciri-ciri kelamin sekunder berkenaan dengan tumbuhnya bulu-bulu pada
seluruh badan, berubahnya suara ( terutama pada remaja laki-laki ),
membesarnya buah dada pada remaja perempuan, dan tumbuhnya jakun
pada remaja laki-laki.

b. Perkembangan Intelektual
1. Sejalan dengan perkembangan fisik yang cepat berkembang, pula
kemampuan intelektual berpikirnya.
2. Anak usia SD berpikir konkret, anak SLTP mulai berpikir abstrak.
3. Berpikir abstrak adalah berpikir tentang ide-ide. Berpikir formal
operasional menurut jean piaget.
4. Berkembangnya kemampuan berpikir formal operasional pada remaja di
tandai dengan tiga hal penting, yakni:pertama, anak mulai mampu
melihat (berpikir) tentang kemungkinan kemungkinan; kedua, anak telah
mampu berpikir ilimiah; ketiga, remaja telah mampu memadukan ide-ide
secara logis.
5. Kemampuan berpikir formal mengarahkan remaja kepada pemecahan
masalah dengan berpikir secara sistematis.
6. Remaja lebih banyak berbuat berdasarkan kebiasaan Karena kurangnya
tantangan atau hambatan yang di hadapi.
7. Guru perlu mendorong mulai mengarahkan siswa kepada pemikiran
tentang cita-cita atau pekerjaan.
8. Pada usia SD anak sudah memiliki kemampuan mengingat informasi dan
keterampilan memproses informasi.
9. Keterampilan memproses informasi ini pada remaja lebih cepat dan kuat.
10. Anak usia remaja (SLTP/SLTA) sudah mengerti dan dapat mengerjakan
dengan benar bentuk tes objektif tanpa penjelasan lagi dari guru, mampu
mencari hal-hal penting pada waktu membaca buku, mempunyai minat
lebih pada mata pelajaran atau bidang tertentu.
11. Penguasaan keterampilan memproses informasi ini melengkapi atau
menyempurnakan penampilan penguasaan kognitif mereka.
c. Perkembangan Emosional
a. Kebanyakan remaja merasa dekat dengan orang tuanya.
b. Sebagian remaja ketegangan antar dua hal yaitu keinginan untuk
melepaskan diri dari orang tua dan adanya ketergantungan kepada orang
tua.
c. Konflik remaja sering terjadi dengan ibunya daripada ayahnya.
d. Hal itu disebabkan ibu lebih dekat hubunganya dengan anak.
e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik anak dan orang tua hanya
terjadi 15% - 25% dari seluruh keluarga terutama terjadi pada keluarga
yang telah bermasalah sebelum anak anak mencapai masa remaja.

2.2 Perkembangan Sosial, Moral dan Sikap Anak Usia Sekolah Menengah
a. Perkembangan Sosial
Untuk menjadi individu yang mampu bermasyarakat diperlukan tiga proses
sosialisasi. Proses sosialisasi ini tampaknya terpisah, tetapi sebenarnya saling
berhubungan satu sama lainnya, sebagaimana yang dikemukakan oleh
Hurlock (1978), yaitu sebagai berikut.
1. Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima
masyarakat.
2. Belajar memainkan peran sosial yang ada di masyarakat.
3. Mengembangkan sikap/tingkah laku sosial terhadap individu lain dan
aktivitas sosial yang ada di masyarakat.
Pada perkembangannya, berdasarkan ketiga tahap proses sosial ini, individu
akan terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok individu sosial dan
individu nonsosial. Kelompok individu sosial adalah mereka yang tingkah
lakunya mencerminkan ketiga proses sosialisasi. Mereka mampu mengikuti
kelompok yang diinginkan dan diterima sebagai anggota kelompok. Adapun
kelompok individu nonsosial, mereka adalah orang-orang yang tidak berhasil
mencerminkan ketiga proses sosialisasi.
b. Perkembangan Sikap dan Moral
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang
tinggi. Pertumbuhan fisik, terutama ogran seksual mempengaruhi perkembangan
emosi dan dorongan baru yang dialami sebelumnya seperti perasaan cinta. Pada
usia remaja awal, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan
reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa, emosinya bersifat negatif
dan tempramental.
Sedangkan remaja akhir sudah mampu mengendalikan emosinya. Mencapai
kematang emosional merupakan tugas perkembangan yang sangat sulit bagi
remaja. Proses pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh kondis sosio-emosional
lingkungannya, terutama lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya.
Banyak remaja yang belum mampu mengelola emosinya, sehingga mereka
banyak mengalami depresi, marah-marah, dan kurang mampu meregulasi emosi.
Kondisi ini dapat memicu masalah, seperti kesulitan belajar, penyalahgunaan
obat, dan perilaku menyimpang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

Bila kita mengamati perkembangan kemampuan berbahasa anak dan


perkembangan anak ,pada usia –usia remaja ini. Masa remaja merupakan masa
yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan perannya yang
menentukandalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini saya dan semua pemahaman tentang
karakteristik perkembangan sekolah menengah dapat diserap ataupun diambil
nilai positif yang ada dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia.


Syamsuddin, A. (2000). Psikologi Pendidikan (Edisi Revisi). Bandung: Remaja
Rosda Karya

Stewart, A. C. at al. (1985). Child Development A Topical Approach. New York:


John Wiley & Sons
Sumantri Mulyani. (2012). Modul 3 karakteristik dan kebutuhan peserta didik usia
sekolah menengah. Jakarta: Universitas Terbuka
https://core.ac.uk/download/pdf/53036876.pdf
http://syamsulhendry.blogspot.com/2016/10/pertumbuhan-fisik-serta-perkembangan.html
https://awaludin856690332.blogspot.com/2019/10/karakteristik-dan-kebutuhan-
peserta.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai