Oleh:
Alfia Nur Laili (202010301018)
Jeni Eka Putri (202010301054)
Riska Indi Ramadhani (202010301069)
Yenika Sintiya (202010301078)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada teman-teman, kerabat, dan semua pihak yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan bantuannya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan.
Adapun tujuan utama atas penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
Kami menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
membangun,demi terciptanya makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3Tujuan............................................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
3.1 Simpulan......................................................................................................................7
3.2 Saran.............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
b. Perkembangan Intelektual
1. Sejalan dengan perkembangan fisik yang cepat berkembang, pula
kemampuan intelektual berpikirnya.
2. Anak usia SD berpikir konkret, anak SLTP mulai berpikir abstrak.
3. Berpikir abstrak adalah berpikir tentang ide-ide. Berpikir formal
operasional menurut jean piaget.
4. Berkembangnya kemampuan berpikir formal operasional pada remaja di
tandai dengan tiga hal penting, yakni:pertama, anak mulai mampu
melihat (berpikir) tentang kemungkinan kemungkinan; kedua, anak telah
mampu berpikir ilimiah; ketiga, remaja telah mampu memadukan ide-ide
secara logis.
5. Kemampuan berpikir formal mengarahkan remaja kepada pemecahan
masalah dengan berpikir secara sistematis.
6. Remaja lebih banyak berbuat berdasarkan kebiasaan Karena kurangnya
tantangan atau hambatan yang di hadapi.
7. Guru perlu mendorong mulai mengarahkan siswa kepada pemikiran
tentang cita-cita atau pekerjaan.
8. Pada usia SD anak sudah memiliki kemampuan mengingat informasi dan
keterampilan memproses informasi.
9. Keterampilan memproses informasi ini pada remaja lebih cepat dan kuat.
10. Anak usia remaja (SLTP/SLTA) sudah mengerti dan dapat mengerjakan
dengan benar bentuk tes objektif tanpa penjelasan lagi dari guru, mampu
mencari hal-hal penting pada waktu membaca buku, mempunyai minat
lebih pada mata pelajaran atau bidang tertentu.
11. Penguasaan keterampilan memproses informasi ini melengkapi atau
menyempurnakan penampilan penguasaan kognitif mereka.
c. Perkembangan Emosional
a. Kebanyakan remaja merasa dekat dengan orang tuanya.
b. Sebagian remaja ketegangan antar dua hal yaitu keinginan untuk
melepaskan diri dari orang tua dan adanya ketergantungan kepada orang
tua.
c. Konflik remaja sering terjadi dengan ibunya daripada ayahnya.
d. Hal itu disebabkan ibu lebih dekat hubunganya dengan anak.
e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik anak dan orang tua hanya
terjadi 15% - 25% dari seluruh keluarga terutama terjadi pada keluarga
yang telah bermasalah sebelum anak anak mencapai masa remaja.
2.2 Perkembangan Sosial, Moral dan Sikap Anak Usia Sekolah Menengah
a. Perkembangan Sosial
Untuk menjadi individu yang mampu bermasyarakat diperlukan tiga proses
sosialisasi. Proses sosialisasi ini tampaknya terpisah, tetapi sebenarnya saling
berhubungan satu sama lainnya, sebagaimana yang dikemukakan oleh
Hurlock (1978), yaitu sebagai berikut.
1. Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima
masyarakat.
2. Belajar memainkan peran sosial yang ada di masyarakat.
3. Mengembangkan sikap/tingkah laku sosial terhadap individu lain dan
aktivitas sosial yang ada di masyarakat.
Pada perkembangannya, berdasarkan ketiga tahap proses sosial ini, individu
akan terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok individu sosial dan
individu nonsosial. Kelompok individu sosial adalah mereka yang tingkah
lakunya mencerminkan ketiga proses sosialisasi. Mereka mampu mengikuti
kelompok yang diinginkan dan diterima sebagai anggota kelompok. Adapun
kelompok individu nonsosial, mereka adalah orang-orang yang tidak berhasil
mencerminkan ketiga proses sosialisasi.
b. Perkembangan Sikap dan Moral
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang
tinggi. Pertumbuhan fisik, terutama ogran seksual mempengaruhi perkembangan
emosi dan dorongan baru yang dialami sebelumnya seperti perasaan cinta. Pada
usia remaja awal, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan
reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa, emosinya bersifat negatif
dan tempramental.
Sedangkan remaja akhir sudah mampu mengendalikan emosinya. Mencapai
kematang emosional merupakan tugas perkembangan yang sangat sulit bagi
remaja. Proses pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh kondis sosio-emosional
lingkungannya, terutama lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya.
Banyak remaja yang belum mampu mengelola emosinya, sehingga mereka
banyak mengalami depresi, marah-marah, dan kurang mampu meregulasi emosi.
Kondisi ini dapat memicu masalah, seperti kesulitan belajar, penyalahgunaan
obat, dan perilaku menyimpang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini saya dan semua pemahaman tentang
karakteristik perkembangan sekolah menengah dapat diserap ataupun diambil
nilai positif yang ada dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA