MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Belajar dan Pembelajaran
Yang dibina oleh Bapak Ach. Rasyad
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih dari pihak yang memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Malang,9 September
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Belajar merupakan perubahan sikap yang lebih menekankan pada hasil. Dan
pembelajaran merupakan interaksi tentang penyampaian ilmu dari pembimbing ke
pendidik. Sedangkan teori kognitif lebih menekakan pada proses belajar daripada
hasil belajarnya. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan
hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang
ditentukan oleh presepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan
dengan tujuan belajarnya. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu
proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-
aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses
berpikir yang sangat kompleks.
1.3 Manfaat
1.3.1 Mendapatkan pengetahuan tentang perkembangan dan jenis teori
kognitif
1.3.2 Mendapatkan pengetahuan tentang karakteristik pembelajaran
kognitivistik
1.3.3 Mendapatkan pengetahuan implementasi pembelajaran kognitivistik
1.3.4 Mendapatkan pengetahuan kelebihan dan kelemahan pembelajaran
kognitivistik
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir
abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir “kemungkinan”.
Adapun beberapa prinsip teori perkembangan Piaget, adalah sebagai berikut:
3
10. Proses penyesuaian antara ling luar dan struktur kognitif yang ada dlm
dirinya disebut ekuilibrasi
11. Proses belajar akan mengikuti tahap-tahap perkembangan sesuai dengan
umurnya
12. Tahap sensorimotor (0-2 thn), preoperasional (2-8 thn), operasional
konkret(8-11 thn), operasional formal (12-18 thn)
13. Hanya dengan mengaktifkan pengetahuan dan pengalaman secara optimal
asimilasi dan akomodasi pengatahuan dan pengalaman dapat terjadi
dengan baik
4
1. Perkembangan kognitif ditandai dengan adanya kemajuan menaggapi
rangsang
2. Peningkatan pengatahun bergantung pada perkembangan sistem
penyimpanan informasi secara realistis
3. Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan berbicara
pada diri sendiri atau pada orang lain
4. Interaksi secara sistematis diperlukan antara pembimbing, guru dan anak
untuk perkembangan kognitifnya
5. Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif
6. Perkembangan kognitif ditandai denfgan kecakapan untuk mengemukakan
bebrapa alternatisf secara simultan, memilih tindakan yang tepat.
7. Perkembangan kognitif di bagi dalam tiga tahap yaitu enactive, iconic,
symbolic.
8. Enaktif yaitu tahap jika seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam
upaya untuk emmahami lingkungan sekitaanya. (gigitan, sentuhan,
pegangan)
9. Ikonik, yaitu tahap seseorang memahami objek-objek atau dunianya
melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal (anak belajar melalui
bentuk perumpamaan dan perbandingan
10. Simbolik yaitu tahap seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau
gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam
berbahasa dan logika.( anak belajar melalui simbol bahasa, logika,
matematika)
11. Model pemahaman dan penemuan konsep
12. Cara yang baik untuk belajar adalah memahami konsep, arti, dan
hubungan memlalui proses intuitif untuk akhirnya sampai pada
kesimpulan (discovery learning)
13. Siswa diberi kekebasan untuk belajar sendiri melalui aktivitas
menemukan (discovery)
5
yang telah dimiliki siswa dalam bentuk strukur kognitif. Teori ini banyak
memusatkan perhatiannya pada konsepsi bahwa perolehan dan retensi
pengetahuan baru merupakan fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki
siswa.
Hakikat belajar menurut teori kognitif merupakan suatu aktivitas belajar yang
berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perceptual, dan proses internal.
Atau dengan kata lain, belajar merupakan persepsi dan pemahaman, yang tidak
selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati atau diukur. Dengan asumsi
bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata
dalam bentuk struktur kognitif yang dimilkinya. Proses belajar akan berjalan
dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur
kognitif tang telah dimiliki seseorang.
Beberapa Prinsip Teori Ausubel adalah
6
2.2 Karakteristik Pembelajaran Kognitivistik
Menurut Bruner yaitu model pembelajaran ini sangat membebaskan peserta
didik untuk belajar sendiri. Teori ini mengarahkan peserta didik untuk belajar
secara discovery learning. Menurut Ausubel yaitu dalam aplikasinya menuntut
peserta didik belajar secara deduktif (dari umum ke khusus) dan lebih
mementingkan aspek struktur kognitif peserta didik.
Jadi, model pembelajaran ini bersifat interaktif dan berpusat pada masalah.
Bahwa setiap siswa menyusun pengalaman dan hasil interaksinya dengan
lingkungan sekitar. Jadi pengetahuan itu tidak hanya diberikan oleh guru saja.
7
3. Dapat membantu guru untuk mengenal siswa secara individu sehingga
dapat mengembangkan kemampuan siswa.
4. Dapat melihat tingkat perkembangan kognitif manusia mulai dari bayi
hingga dewasa sehingga memudahkan untuk memilih pelajaran yang tepat
bagi anak di usia tertentu.
5. Dapat mempelajari materi pembelajaran yang rumit untuk memecahkan
dan untuk menciptakan kreasi atau ide baru.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori kognitif berpendapat bahwa belajar tidak sekedar melibatkan
hubungan antara stimulus dan respon. Lebih dari itu belajar adalah melibatkan
proses berpikir yang sangat kompleks. Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri
seseorang melalui proses interaksi yang bersinambungan dengan lingkungan.
Proses ini tidak berjalan terpisah-pisah, tapi melalui proses yang mengalir,
bersambung-sambung, dan menyeluruh. Ibarat sesesorang yang memainkan
musik, tidak hanya memahami not-not balok pada partitur sebagai informasi yang
saling lepas dan berdiri sendiri, tapi sebagai suatu kesatuan yang secara utuh
masuk ke dalam pikiran dan perasaannya.
Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu
proses belajar yang terjadi dalam akal pikiran manusia atau gagasan manusia
bahwa bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dalam konteks situasi
secara keseluruhan. Jadi belajar melibatkan proses berfikir yang kompleks dan
mementingkan proses belajar.
Dari belajar teori ini terdapat Kelebihan dan Kelemahan yaitu :
Kelebihan Teori Belajar Kognitif yaitu menjadikan siswa lebih kreatif dan
mandiri, membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah.
Kelemahan Teori Belajar kognitif yaitu teori tidak menyeluruh untuk semua
tingkat pendidikan, sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut, beberapa
prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.
3.2 Saran
Sebaiknya pengetahuan tentang kognitif siswa perlu dikaji secara mendalam oleh
calon guru dan para guru untuk menyukseskan belajar dikelas. Tanpa pengetahuan
kognitif siswa,guru akan mengalami kesulitan dalam mengajarinya dikelas,dan
pada akhirnya mempengaruhi rendahnya kualitas proses pendidikan yang
dilakukan oleh guru dikelas. Faktor kognitif merupakan jendela bagi masuknya
berbagai pengetahuan siswa melalui belajar,baik sendiri maupun kelompok.
9
Daftar Pustaka
10