Teori pemrosesan informasi ini didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat
penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil komulatif dari pembelajaran. Dari
pembelajaran merupakan proses informasi, untuk diolah sehingga membentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan
informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi kondisi internal dan eksternal individu.
Informasi itu sendiri adalah pengetahuan yang didapat dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses
komunikasi, pengumpulan intelejen dan didapatkan dari berita, juga disebut dengan informasi.
TEORI PENGOLAHAN INFORMASI DALAM MEMORI MANUSIA DAN LANDASAN
FILOSOFINYA
Pengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam memori kerja disimpan pada memori panjang secara
tersusun.
manusia menangkap informasi dari lingkungan melalui organ-organ sensorisnya yaitu: mata,
telinga, hidung, lidah, dan kulit. Beberapa informasi disaring pada tingkat sensoris, kemudian sisanya
dimasukkan dalam ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek mempunyai kapasitas pemeliharaan
informasi yang terbatas sehingga kandungannya harus diproses secara sedemikian rupa (misalnya
dengan pengulangan atau pelatihan), jika tidak maka akan lenyap dengan cepat.
Bila diproses, informasi dari ingatan jangka pendek dapat ditransfer dalam ingatan jangka
panjang. Maka ingatan jangka panjang merupakan hal penting dalam proses belajar. Karena ingatan
jangka panjang merupakan tempat penyimpanan informasi yang faktual (disebut sebagai pengetahuan
deklaratif) dan informasi bagaimana cara mengerjakan sesuatu.
APA ITU MEMORI MANUSIA?
Memori atau sering kita kenal sebagai ingatan menurut Santrock (2008) adalah
penahanan/penyimpanan informasi yang berlangsung dari waktu ke waktu.
Memori indra yang menahan informasi asli yang di dapat dari dunia sekitar yang diperoleh dari
pancaindera. Memori ini berlangsung hanya sekejap.
Memori jangka pendek menurut Santrock adalah memori dengan kapasitas terbatas dan hanya
bertahan 30 detik, kecuali jika informasi itu kita ulang atau latih atau diproses lebih lanjut. Berkaitan
dengan memori jangka pendek ini, Alan Baddeley seperti yang dikutip Santrock mengenalkan apa yang
disebut working memory yaitu tempat di mana informasi diolah dan dibentuk untuk membantu kita
menyelesaikan masalah, mengambil keputusan atau memahami bahasa lisan atau tertulis.
adalah jenis memori yang menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam jangka
waktu yang panjang dan relatif menetap.
Apa saja Teori-teori Pengolahan Informasi dalam Memori Manusia?
Kognisi bisa diartikan pikiran. Menurut Gagne seperti yang dikutip Jamaris (2010) bahwa kognitif
adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada saat manusia sedang berpikir.
Teori kognitif menekankan peranan struktur ingatan dan pengetahuan terhadap proses penerimaan,
pemrosesan, penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi.
Teori kognitif tertuju kepada hal-hal yang terjadi didalam kepala kita ketika kita belajar atau pun berpikir.
Teori kognitif juga mengambil perspektif bahwa siswa secara aktif memproses informasi dan pembelajaran
berlangsung melalui usaha-usaha siswa ketika siswa mengaturnya, menyimpannya dan kemudian
menemukan hubungan-hubungan antara informasi, hubungan baru dengan pengetahuan lama, skema, dan
teks, pendekatan kognitif menekankan bagaimana informasi di proses.
2.Teori Perkembangan Piaget
Gagne juga mengemukakan mengenai proses kognitif dalam belajar. Menurut Gagne tahapan proses
pembelajaran meliputi delapan fase yaitu
(1) Motivasi
(2) pemahaman
(3) Pemerolehan
(4) penyimpanan
(5) ingatan kembali
(6) generalisasi
(7) perlakuan
(8) umpan balik.
APA HUBUNGAN DAN LANDASAN INFORMASI DENGAN MEMORI
MANUSIA ?
Seperti yang dijelaskan oleh Roozendaal (2002) menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa yang membangkitkan
(arousing) dapat meningkatkan ingatan. Ketika peristiwa-peristiwa ini diingat, terjadi perubahan hormon dalam otak yang
akhirnya membuat ingatan akan peristia tersebut meningkat.
Penelitian Wolters & Goudsmit (2005) dan Otani (2007) mengindikasikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan
dapat meningkatkan ingatan.
Penelitian Atkinson & Shriffin (1968, dalam Reed 2007) menjelaskan bagaimana informasi dari luar masuk ke ingatan
manusia : dimana informasi dari luar pertama kali masuk keingatan sensori, ingatan sensori ini sangat mudah hilang karena
kapasitasnya yang sedikit. Indera-indera yang bekerja untuk menangkap informasi yang banyak akan mengakibatkan
terjadinya kelupaan. Informasi yang dianggap relevan dan penting bagi individu akan diteruskan dan masuk ke ingatan
jangka pendek. Ingatan jangka pendek juga memiliki kapasitasnya sendiri, yaitu sekitar 30 detik dan apabila informasi yang
dianggap relevan dan penting bagi individu ini tidak diulang maka informasi tersebut dapat hilang, atau informasi tersebut
dilupakan. Informasi yang berhasil masuk ke ingatan jangka pendek akan diteruskan ke ingatan jangka panjang, ingatan
jangka panjang merupakan tempat penyimpanan informasi yang relatif permanen.
Dari hal teresebut yang di jebarkan, jelas pengolahan informasi dengan memori manusia memiliki ketergantungan.
Dimana informasi dan momen-momen yang di alami oleh suatu individu dapat di ingat kembali melalui proses pengolahan
yang dilakukan oleh otak sebagai suatu bentuk ingatan dari kejadian yang dialami oleh suatu individu.
TERIMAKASIH