Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas nikmat dan karunia-Nya

kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip, Hukum dan Tugas

Perkembangan” ini. Salawat dan salam tidak lupa kami hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk menambah ilmu pengetahuan kami tentang prinsip

pendidikan islam serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami

menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat rahmat dan pertolongan

dari Allah SWT, sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangannya. Untuk itu kami meminta kritik dan saran dari pembaca terutama kepada guru

pembimbing agar pembuatan makalah kami berikutnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran

bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi. Demikianlah kata

pengantar yang dapat kami ucapkan., atas kritik dan saran dari dosen pembimbing dan pembaca kami

ucapkan terimakasih.

Bukittinggi, Februari 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................................. 1

Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

Tujuan Penulisan ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

Tugas–tugas perkembangan ........................................................................ 2

Hukum–hukum perkembangan .................................................................... 5

Prinsip–prinsip perkembangan .................................................................. 10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................... 13

Saran ......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh

pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan yang berlangsung secara

terus menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.

Perkembangan yang terjadi secara teratur mengikuti arah atau pola tertentu. Setiap tahap

perkembangannya merupakan hasil tahap perkembangan yang sebelumnya yang

merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja prinsip perkembangan?

2. Bagaimana dengan hukum perkembangan ?

3. Apa saja tugas-tugas perkembangan ?

C. Tujuan Penulisan

Supaya kita menegtahui apa saja prinsip dan hukum perkembangan serta kita bisa

mengetahui tugas-tugasnya dalam kehidupan masyarakat.


BAB II
PEMBAHASAN

Prinsip, Hukum dan Tugas Perkembangan

A. PRINSI–PRINSIP PERKEMBANGAN

a) Perkembangan merupkan proses yang tidak pernah berhenti ( never ending process )

Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh

pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung secara terus

menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.

b) Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi

Setia aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligasi maupun sosial, satu

sama lainnya yang saling mempengaruhi. Terdapat hubungan dan korelasi yang positif

diantara aspek tersebut. Apabila seorang anak dalam dalam pertumbuhan fisiknya

mengalami gangguan (sering sakit–sakitan). Maka dia akan mengalami kemandegan

dalam perkembangan fisik lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan

mengalami kelabilan emosional.

c) Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu

Perkembangan yang terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu.

Setiap tahap perkembangan erupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang

merupakan prasyaratan bagi perkembangan selanjutnya. Contohnya untuk dapat berjalan,

seorang anak harus dapat berdiri terlebih dahulu dan berjalan merupakan prasyaratan bagi

perkembangan selanjutnya, yaitu berlari atau meloncat.


Sementara itu, Yelon dan Weinsten mengemukakan entang arah atau pola

perkembangan itu sebagi berikut :

 Cephalcaudal & proximal–distalmaksudnya, perkembangn manusia itu mulai dari

kepala ke kaki dan dari tengan : paru–paru, jantung dan sebagainya, kepinggir :

tangan (proximal–distal).

 struktur melalui fungsi. Ini berarti bahwa anggota tubuh individu otu akan dapat

berfungsi setelah matang strukturnya. Seperti mata, akan dapat melihat setela otot-

ototnya sudah matang .

 perkembangan itu berdiferensiasi. Maksudnya, perkembangan itu berlangsung dari

umum ke khusus (spesifik). Dalam semua aspek perkembangan, baik motorik

(fisik) maupun mental (psikis). Respon anak pada mulanya bersifat umum, contoh

nya :

(1) Bayi menendang sembarangan sebelum ia bisa mengaturnya untuk merangkak

dan berjalan.

(2) Bayi dapt melihat benda yang lebih besar terlebih dahulu sebelum ia dapat

melihat –lihat benda yang lebih kecil.

(3) Bayi dapat meraba (mengoceh) terlebih dahulu sebelum ia dpat mengucap kata–

kata dengan benar.

(4) Bayi menunjuk kan sifat takut yang bersifat umum terhadap semua benda

(orang ) yang asing baginya.

 Perkembangan itu berlangsung dari kokret ke abstrak, maksudnya perkembangan

itu berproses dari suatu kemampuan perfikir yang konkret (objek yang tampak)

menuju ke abstrak (objeknya yang tidak nampak).


 Perkembangan itu berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme. Ini berarti

bahwa pada mulanya seorang anak hanya melihat atau memperhatikan dirinya

sebagai pusat, dia melihat bahwa lingkungan itu harus memenuhi kebutuhan

dirinya.

 Perkembangan yang berlangsung dari “outter control to inner control“ maksudnya

pada awalnya asank sangat bergantung kepada orang lain (terutama orang tuanya),

baik menyangkut pemenuhan kebutuhan fisik maupun psikis (perlindungan , kasih

sayang, atau norma–norma) sehigga dia dalam menjalani hidupnya masih

didominasi oleh pengontrolan atau pengawasan dari luar. Sering bertambahnya

pengalaman atau belajar dari pergaulan sosial tentang norma atau nilai–nilai, baik

di lingkungan keluarga, sekolah teman sebaya, atau masyarakat, anak dapat

mengembangkan kemampuan untuk mengontrol dirinya (inner control) .

 Perkembangan yang terjadi pada tempo yang berlainan

Perkempangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu

tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat). Umpamanya :

(a) Otak mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada umur 6 – 8 tahun.

(b) Tangan, kaki dan hidung mencapai perkembangan yang maksimumpada

masa remaja.

(c) Imajinasi kreatif berkembang dengan cepat pada masa kanak–kanak dan

mencapai puncaknya pada masa remaja.


 Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas

Prinsip ini dapat di jelaskan dengan contoh sebagai berikut :

a) Sampai usia dua tahun, anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya,

menguasai gerak–gerik fisik dan belajar berbicara

b) Pada usia 3 tahun sampai 6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk

menjadi manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain).

 Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan / fase perkembangan

Prinsip ini berarti bahwa dalam perjalani hidupnya yang normal dan berusia

panjang individu akan mengalami fase–fase perkembangan : bayi, kanak – kanak,

anak, remaja, dewasa dan masa tua.

B. HUKUM–HUKUM PERKEMBANGAN

Bagi setiap makhluk hidup, sejak kelahirannya dan dalam menjalani kehidupan

seterusnya terdapat dasar-dasar dan pola–pola kehidupan yang berlaku umum sesuai

dengan jenisnya. Disamping itu terdapat pula pola–pola yang berlaku khusus sehubungan

dengan sifat–sifat individualnya. Pola–pola ini mempunyai arti yang universal yang bisa

berlaku dimana–mana. Pola kehidupan yang dimaksud bisa dipergunakan sebagai

patokan untuk mengenal ciri–ciri perkembangan anak–anak, misalkan anak-anak

amerika, anak–anak asia, dan juga bagi anak- anak indonesia. Itu semua karena ciri dan

sifatnya yang universal. Lingkungan dan latar belakang kebudayaan masing–masing

bangsa mempengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu, dan dengan
demikian, akan tetapi atau terbentuk karakteristik–karakteristik yang menjadi pola–pola

khusus itu, bahkan antara pribadi dengan pribadi, juga terdapat perbedaan perbedaan

tertentu. Perbedaan itu akan jelas apabila dibandingkan secara keseluruhan pribadi

bangsa–bangsa itu.

Berdasrkan persamaan–persamaan dan perbedaan itulah diperoleh kecendrungan-

kecendrungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan. Hukum–hukum

perkembangan itu antara lain :

a) Hukum cephalocoudal

Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa

pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian–bagian pada kepala

lebih dahulu tumbuh dari pada bagian–bagian lainnya.

Bayi lebih bisa menggunakan mulut dan matanya lebih cepat dari pada anggota

yang lainnya. Baik pada masa perkembangan pranatal, neonatal, maupun anak-

anak, proposi bagian kepala dengan rangka batang tubuhnya mula-mula kecil dan

smakin lama perbandingan ini makin besar.

b) Hukum proximodistal

Hukum proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan

fisik dan menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan

mengarah ke tepi. Anak–anak masih bisa melangsungkan kehidupannyabila


terjadinkelainan–kelainan pada anggota gerak, akan tetapi bila terjadi kelainan

sedikit saja pada jantung atau ginjal bisa berakibat fatal.

c) Perkembangan terjadi dari umum ke khusus

Dari setiap aspek terjadi proses perkembangan yang dimulai dari hal–hal

yang umum, kemudian scara sedikit demi sedikit akan meningkatkan hal–hal

yang khusus. Dari pandangan sudut perkembangan kemampuan juga terlihat

penghalusan dari hal–hal yang tadinya umum ke khusus. Seorang anak akan

menyebutkan semua wanita “mama“ , sebelum ia mampu membedakan mana

ibunya, mana pengasuhnya atau bibinya. Anak mengenal istilah binatang dan

mengenal pohn mendahului kemampuannya untuk membedakan mana yang

tergolng anjing, kucing, ayam, mengenal pohon pisang, pohon pepaya, dn pohon

mangga.

Dilihat dari segi perkembangan emosinya juga terjadi hal–hal yang sama. Anak

menangis bila mengalami hal–hal yang tidak enak, yang menyakitkan, yang

menyedihkan, yang menjengkelkan dengan ransangan tertent dengan reaksi yang

berlainan.

d) Perkembangan berlangsung dalam tahapan–tahapan perkembangan

Dalam perkembangan terjadi penahapan yang dibagi-bagi ke dalam masa-

masa perkembangan. Setiap masa perkembangan terdapat ciri–ciri perkembangan

yang berbeda antara ciri–ciri yang ada pada suatu masa perkembangan dengan

ciri–ciri yang ada pada masa perkembangan lain. Jadi bila seseorang telah
mencapai suatu tahap dalam perkembangannya, maka mungkin saja maka ia

mungkin saja memperlihatkan ciri–ciri yang sebenarnya merupakan ciri–ciri masa

perkembangan yang terlebih dahulu, hanya saja apa yang diperlihatkan itu dalam

“jumlah“ yang kecil. Justru apabila ciri–ciri pada masa–masa perkembangan

sebelumnya banyak diperlihatkan dalam perkembangan bayi berarti ia belom

meningkat ke tahap perkembangan berikutnya.

Contoh penahapan dalam perkembangan manusia itu antara lain meliputi : masa

pra-lahir, masa cabang bayi (0–2 minggu), masa (2 minggu–1 tahun), masa anak

pra-sekolah (1–5 tahun), masa anak sekolah (6–12 tahun), masa remaja (13–21

tahun ), dan masa tua (65 tahun ke atas ).

e) Hukum tempo dan ritme perkembangan

Tahapan perkembangan berlangsung secara beruntun, terus menerus dan

dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum. Justry

perbedaan–perbedaan waktu, yaitu cepat-lambatnya suatu penhapan

perkembangan terjadi, atau sesuatu masa perkembangan dijalani, menampilkan

adanya pebedaan–perbedaan individu. Semakin lambat masa–masa

perkembangan dibandingkan dengan norma–norma umum yang berlaku semakin

88menunjukan adanyatanda–tanda gangguan atau hambatan dalam

perkembangan.

Adanya hubungan–hubungan antara yang satu dengan aspek yang lainnya

yang saling mempengaruhi, menunjuk kan bila mana satu aspek mengalami

kelambatan, maka pas aspek–aspek lain juga akan terjadi hal yang sama,
sebaliknya kalau tidak maka ada faktor–faktor khusus yang mempengaruhi

perkembngan itu. Karena itu setiap gejala baru dapat dijelaskan berdasarkan

perkembangan sebelumnya.
C. TUGAS–TUGAS PERKEMBANGAN

Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan

sosial psikologi manusia pada posisi yang harmonis didalam lingkungan masyarakat yang

lebih luas dan kompleks. Menurut havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai

tugas yang harus dipelajari, diajalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan

hidupnya. Pada jenjang kehidupan remaja, seseorang telah berada pada posisi yang cukup

kompleks, dimana ia telah banyak menyelesaikan tugas–tugas perkembangannya, seperti

misalnya mengatasi sifat ketergantungan pada orang lain, memahami norma pergaulan

dengan teman sebaya dan lain- lain. Secara sadar pada akhirnya masa anak–anak seorang

individu berupaya untuk dapat bersikap dan berprilaku lebih dewasa. Hal ini merupakan

“tugas“ yang cukup berat bagi para remaja untuk menuntaskan perkembangannya,

dengan demikian para remaja menjalani tugasmempersiapkan diri untuk mendapat dapat

hidup dewasa, dalam arti mampu menghadapi masalah–masalah, bertindak bertanggung

jawab sendiri. Oleh karena itu, tugas perkembangan pada masa remaja ini dipusatkan

pada upaya untuk menanggulangi sikap dan pola perilaku kekanak–kanakan.

Untuk memahami jenis tugas perkembangan remaja, perlu dipahami hal–hal yang

harus dilakukan oleh orang dewasa. Dewasa dapat diartikan dari berbagai segi, sehingga

dikenal dengan istilah dewasa secara fisik, secara sosial, secara psikologis, dewasa

menurut hukum dan sebagainya.


Menurut Huvighurst mengataka ada 10 jenis tugas perkembangan remaja yaitu :

1. Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan

matang .

2. Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial

3. Menerima keadaan badannya dan menggunakan secara efektif

4. Mencapai kebebasan emosional dari dewasa

5. Mencapai kebebasan ekonomi

6. Memilih dan mentiapkan suatu pekerjaan

7. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga

8. Mengembangkan keterampilan dan konse intelektual yang perlu bagi warga negara

yang kompeten

9. Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial

10. Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.

Dalam jenis tugas perkembangan remaja yang berkaitan dengan kehidupan

pribadi sebagai individu dan kehidupan sosial masyarakat, sedangkan tugas

perkembangan remaja yang berkaitan dengan kehidupan pendidikan dan karer serta

kehidupan berkeluarga.

Tugas–tugas tersebut pada dasarnya (praktis) tidak bisa dipisahkan secara

pilah, karena remaja itu adalah utuh. Dilihat dari perkembangan kehidupan yang

menyeluruh, pertumbuhan, dan perkembangan yang di masa remaja relatis sangat

singkat. Namun dengan demikian banyak hal yang harus di selesaikan selama masa

remaja yang singkat ini. Pada tugas perkembangan fisik upaya untuk mengatasi

permasalahan pertumbuhan yang “serba tak harmonis“ amatlah berat.tapi di lain


pihak, remaja telah mengantisipasi tugas–tugas dalam kehidupan sosial. Bagi seorang

pria, yakni merencanakan untuk menjadi seorang yang bertanggung jawab bagi

kehidupan keluarganya, sehingga tugas mempersiapkan diri untuk mampu menjadi

manusia yang bertanggung jawab dalam arti menjadi pelindung bagi keluarga, baik

dari segi keamanan maupun dari ketrentraman jiwa wanita dan anak–anak telah

direncanakan. Implikasi pemikiran ini tercermin dalam nalurinya untuk menjadi

seorang yang kuat, secara ekonomis menjadi orang yang produktif, yang hal ini

tercermin pada penetapan jenis pekerjaan yang diidamkan. Dengan sendirinya hal itu

juga berpengaruh kepada pemilihan jenis pendidikan yang akan di tempuh. Dan bagi

wanita remaja, nalurinya untuk menjadi wanita yang penuh kasih sayang, tetapi

sekaligus menjadi wanita yang membutuhkan perlindungan, telah pula

mempengaruhi upaya untuk mempersiapkan dirinya memasuki jenjang kedewasaan.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :

Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan


sosial psikologi manusia pada posisi yang harmonis didalam lingkungan masyarakat yang
lebih luas dan kompleks
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi , inteligensi maupun sosial,
satu sama lainnya saling mempengaruhi. Karna terdapat hubungan atau kolerasi yang
positif diantara aspek tersebut.

Saran :

Dari kesimpulan diatas, bahwa tugas–tugas perkembangan bukan saja dimasa


bayi, anak–anak saja, melainkan perkembangan manusia berawal dari dalam perut kita
hingga kita meninggal dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Aliah B. Purwakania. Psikologi Perkembangan Islami, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2008)

M.Pd, Dr. H. Syamsu Yusuf LN. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta : PT Remaja

Rosdakarya, 2008)

Sunarto, Prof. Dr. H. Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1999)

Anda mungkin juga menyukai